Anda di halaman 1dari 8

Menciptakan 

Sekolah
Berkarakter
Mata Kuliah Pendidikan Karakter
Dosen Pengampu : Eka Lokaria.,M.Pd.Si
Menciptakan Sekolah Berkarakter
Presentasi dari
KELOMPOK 6

1. PRATIWI NURUSSALAMAH (5019180)

2. SARMILA SAHERA ( 5019187)

3. SINDI PURNAMA SARI (5019170)


A. Hakikat Sekolah Berkarakter

Sekolah merupakan sebuah tempat dimana proses


pendidikan terjadi secara formal. Sekolah merupakan ujung
tombak terlaksananya proses pendidikan. Disekolah terjadi
prosestransfer ilmu, yang dinamakan proses belajar. Sehingga
sekolah merupakan tempat penanaman nilai-nilai ataupun
ilmu pada peserta didik, yang akan membentuk pribadi-pribadi
unggul yang cerdas dan berkarakter.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan sekolah berkarakter, seperti :
Sekolah berkarakter adalah upaya sekolah untuk
menanamkan nilai-nilai budaya karakter dalam diri setiap 1. Lingkungan sekolah yang kondusif
warga sekolah melalui berbagai kegiatan baik dalam proses 2. Penerapan peraturan sekolah
3. Penerapan nilai-nilai agama, sosial, dan budaya
pembelajaran intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun
4. Pendidik yang berkarakter dan berkualitas
penciptaan suasana lingkungan sekolah sehingga budaya
5. Disiplin, inovatif, kreatif dan berdaya saing
karakter menjadi dikap batin serta menjadi landasan dalam 6. Model pembelajaran yang efektif
bersikap dan bertingkah laku. Oleh karena itu proses 7. Sarana dan prasarana yang mendudukung pembelajaran
pembelajaran menjadi sangat penting di dalamnya, sebagai 8. Kegiatan sekolah yang bersifat mengembangkan potensi

sarana menanamkan nilai-nilai karakter yang berbudaya.


MENCIPTAKAN SEKOLAH BERKARAKTER
B. NILAI KARAKTER YANG
DIKEMBANGKAN DI SEKOLAH
Pendidikan karakter di sekolah dapat dimulai Nilai-nilai karakter yang dikembangkan
dengan memberikan contoh yang dapat dijadikan dalam kemendiknas ada 18 karakter yang
teladan bagi murid dengan diiringi pemberian bersumber dari agama, pancasila, budaya
dan tujuan pendidikan nasional. Di antara
pembelajaran seperti keagamaan dan
18 karakter tersebut ialah karakter religius,
kewarganegaraan sehingga dapat membentuk jujur, disiplin, toleransi, kerja keras,
individu yang berjiwa sosial, berpikir kritis, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
memiliki dan mengembangkan cita-cita luhur, tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
mencintai dan menghormati orang lain, serta adil air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
dalam segala hal. Sekolah harus menjadikan damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli social, dan bertanggung
pendidikan karakter sebagai sebuah tatanan jawab. Pada jenjang sekolah dasar
nilai yang berkembang dengan baik di khususnya kelas rendah diharapkan siswa
sekolah yang diwujudkan dalam contoh dan memiliki lima karakter dasar yaitu:
religius, jujur, disiplin, mandiri, dan
seruan nyata yang dipertontonkan oleh tanggung jawab. Pendidikan karakter
tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah tercipta dari tuntunan, hal yang paling
dalam keseharian kegiatan di sekolah. sederhana yang bisa dilakukan adalah
dengan cara menjadi contoh/ figur/
tauladan yang baik bagi peserta didik.
UKURAN BUDAYA MORAL
Sekolah dasar, sama seperti sekolah menegah atas, sangat beragam dalam budaya
moralnya.

C.
Suatu pagi seorang guru kelas empat di sebuah sekolah di Ontario sengaja
meningalkan uang di atas meja dikelasnya dalam posisi yang sangat mudah
terlihat. Pada jam istirahat, tanpa sepengetahuan siapa pun, dia memindahkan

Membangun
uang tersebut dari atas meja. Ketika semua siswa masuk kembali ke kelas, dia
memberitahu pada mereka bahwa uang tadi sudah hilang. Tak seorang pun anak
yang berpikir bahwa uang tersebut telah dicuri orang. Anak-anak ini justru

Budaya Moral
mengatakan “uang itu pasti ada disekitar sini”, uang itu pasti tertiup angin”. Fakta
bahwa bagi anak-anak tidak mungkin ada seoseorang di sekolah yang telah
mengambil uang itu menunjukan adanya tingkat kepercayaan yang tinggi yang
menjadi ciri budaya moral sekolah mereka.

Disekolah Eksperimen uang ini juga dilakukan oleh suami dari guru ini, dia juga mengajar
sebuah kelas empat di sekolah lain dalam masyarakat yang sama- sekolah yang
tidak memiliki iklim yang baik dan memiliki upaya yang konsisten untuk
menumbuhkan nilai-nilai positif. Ketika dia memberitahu kelasnya bahwa uang
yang ada di atas mejanya sudah hilang, semua siswa berkata, “ pasti ada yang
sudah mencurinya” di sekolah ini, terlihat jelas bahwa para siswa memandang
ketidakjujuran sebagai norma: jika ada kesempatan, orang pasti akan mencuri. Kita
menginginkan anak-anak menjadi orang yang akan berbuat benar meskipun
mereka dikelilingi oleh budaya moral yang busuk. Tetapi membentuk karakter
semacam itu jauh lebih mudah dilakukan dalam lingkungan di mana sikap jujur,
santun, dan peduli dipersepsikan sebagai norma- sesuatu yang diharapkan oleh
semua orang dari orang lain.
ENAM UNSUR BUDAYA MORA L
POSITIF DISEKOL AH
Kepemimpinan moral dan akademis dari  kepala sekolah

C.
Disiplin dalam seluruh lingkungan sekolah yang memberi
teladan, mendorong, dan menjunjung tinggi niali-nilai di
seluruh lingkungan sekolah.
Membangun Kesadaran komunitas di seluruh lingkungan sekolah
Organisasi siswa yang melibatkan para siswa dalam

Budaya Moral mengurus diri sendiri dan menumbuhkan perasaan “ ini


adalah sekolah kami, sehingga kami bertanggung jawab
untuk menjadikannya sebagai sekolah terbaik”.
Disekolah Sebuah atmosfer moral yang di dalamnya terdapat sikap
saling menghormati, keadilan, dan kerjasama yang
meresap ke dalam semua bentuk hubungan- baik
hubungan di antara orang dewasa di sekolah maupun
antara orang dewasa dengan anak-anak
Menjunjung arti penting moralitas dengan memberi waktu
khusus untuk menangani urusan moral
TERIMA KASIH

...
"Kualitas keilmuwan seseorang bukan dilihat dari tinggi dan banyaknya
title pendidikannya, namun lihatlah pembawaannya, bagaimana ia
berkata dan bertindak"
"Pendidikan adalah seni untuk
membuat manusia semakin
berkarakter"

By: tiwi

Anda mungkin juga menyukai