Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Sahabat Hebat Semuanya… Kesempatan Kali ini Saya akan

Memaparkan demonstrasi Kontekstual Pemikiran Bapak Pendidikan Ki Hadjar


Dewantara

Namun Sebelumnya Perkenalkan Saya Amiril Seorang Pengajar dari Pulau Pahawang,
Daerah terluar Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung tepatnya di UPTD SMPN
SATU ATAP 6 PESAWARAN

Sekaligus Saya adalah calon guru penggerak angkatan 9

Oke,, tanpa basa basi mari kita Kupas Filosofi Pemikiran Bapak Pendidikan Ki Hajar
Dewantara, atau lebih dikenal dengan nama aslinya Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat. Beliau adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang juga memiliki
pandangan-pandangan filosofis yang penting.

Berikut adalah beberapa pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara:

1. (Bhineka Tunggal Ika): Salah satu konsep terkenal dari Ki Hajar Dewantara adalah
"Bhinneka Tunggal Ika," yang artinya "Berbeda-beda tetapi tetap satu." Konsep ini
mengajarkan tentang pentingnya keragaman dan pluralitas dalam masyarakat yang
memiliki kesatuan. Ia mendukung ide bahwa meskipun kita beragam dalam budaya,
agama, dan latar belakang, kita tetap satu bangsa yang harus hidup dalam harmoni.
2. "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani"
(Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang
memberi dorongan): Prinsip ini mengajarkan pentingnya contoh yang baik,
semangat yang menginspirasi, dan dorongan yang mendukung dalam proses
pendidikan. Ki Hajar Dewantara percaya bahwa pendidikan bukan hanya
tentang pengetahuan, tetapi juga tentang karakter dan kepribadian.

3. Pendidikan Karakter: Ki Hajar Dewantara memiliki pandangan kuat tentang


pentingnya pendidikan karakter dalam proses pembelajaran. Ia meyakini bahwa
pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang
membentuk kepribadian yang baik dan moral yang kuat. Ia mengajukan konsep
"Tunas Kelapa" sebagai simbol dari pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai etika
dan karakter.
4. Pendidikan Berdasarkan Kebudayaan Lokal: Ki Hajar Dewantara
mengusulkan pendidikan yang mengakar pada budaya lokal. Ia percaya
bahwa pendidikan harus mencerminkan nilai-nilai, adat istiadat, dan kearifan
lokal suatu daerah, sambil tetap membuka diri terhadap nilai-nilai global.
5. Kemandirian dan Kreativitas: Ki Hajar Dewantara mendorong pembelajaran yang
berfokus pada pengembangan kemandirian dan kreativitas siswa. Ia ingin siswa
menjadi individu yang berpikir kritis, mandiri, dan mampu menghasilkan gagasan
dan solusi inovatif.
6. Pendidikan sebagai Proses Pembebasan: Ia melihat pendidikan sebagai alat untuk
membebaskan manusia dari keterbatasan dan keterbelengguan. Pendidikan di mata
Ki Hajar Dewantara adalah sarana untuk mengembangkan potensi manusia secara
penuh dan membebaskan mereka dari tekanan ekonomi, budaya, dan sosial.

7. Pendidikan Universal dan Merakyat: Ia berjuang untuk pendidikan yang dapat


diakses oleh semua kalangan masyarakat, tanpa memandang status sosial atau
ekonomi. Ia ingin pendidikan yang merakyat, artinya pendidikan yang dapat diakses
oleh rakyat luas.

Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara ini mengilhami perjalanan pendidikan di


Indonesia dan berdampak jauh ke masa sekarang. Ia menekankan pentingnya
pendidikan yang holistik, yang tidak hanya melibatkan pengetahuan intelektual,
tetapi juga aspek moral, karakter, dan sosial.

Pemikiran-pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara tidak hanya memiliki dampak besar


dalam bidang pendidikan di Indonesia, tetapi juga mengandung nilai-nilai yang
relevan dan inspiratif bagi masyarakat global. Ki Hajar Dewantara adalah sosok yang
mengajarkan pentingnya keragaman, etika, dan pembangunan manusia secara
holistik.

Anda mungkin juga menyukai