METABOLISME DAN

PENGATURAN SUHU TUBUH

Oleh :
Drg. Rochmad Koesbiantoro, M.Kes
 METABOLISME

METABOHOLIC
Berubah Senyawa kimia

Perubahan senyawa kimia yang terjadi di

dalam tubuh makhluk hidup
 METABOLISME
• Serangkaian reaksi enzimatik yg saling terkait dan
bekerja sama secara amat terorganisasi
Mempunyai tujuan yang spesifik :
1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi
makanan atau dari energi solar (matahari)
2. Untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekursor
unit pembangun bagi makromolekul sel
3. Untuk menggabung unit unit pembangun menjadi
protein, asam nukleat, lipida, polisakarida serta
komponen sel yg lain
4. Untuk membentuk & mendegradasi biomolekul yg
diperlukan dalam fungsi khusus sel
 (AMILUM)POLISAKARIDA
(DAGING/TELUR)PROTEIN JARINGAN MOLEKUL MAKRO
(MINYAK/MENTEGA)LEMAK JARINGAN

KATABOLISME

GLUKOSA/MONOSA LAIN
BERBAGAI ASAM AMINO
METABOLISME MOLEKUL MIKRO
ASAM LEMAK & KOMPONEN
LEMAK YG LAIN E

ANABOLISME/SINTESA

(GLIKOGEN) POLISAKARIDA
(AKTIN, MIOSIN) PROTEIN JARINGAN MOLEKUL MAKRO
(FOSFOLIPID, TG) LEMAK JARINGAN
 METABOLISME BAHAN MAKANAN
Protein,
Karbohidrat,
Lipid,
Lintasan
Anabolik Asam-asam nukleat

Molekul Pencernaan Molekul Absorbsi Lintasan

Proses
makanan sederhana amfibolik
2H  P endergonik
lainnya
Lintasan O2
Katabolik

CO2 + H2O
KATABOLISME BAHAN MAKANAN

Karbohidrat Protein Lemak

Pencernaan dan absorpsi

Glukosa Asam amino Asam lemak

+
Gliserol
Katabolisme

Asetil-KoA

Siklus Krebs
2H ATP

2CO2
 METABOLISME KARBOHIDRAT
Metabolisme KH meliputi :
1. Siklus asam sitrat
2. Glikolisis
3. Glukoneogenesis
4. Glikonenesis
5. Glikogenolisis
6. Jalur HMP (heksosa mono phospat)
 SIKLUS ASAM SITRAT

• MERUPAKAN JALUR OKSIDASI BERSAMA

KH, PROT, LEMAK
• MERUPAKAN JALUR INTERKONVERSI KH,
PROTEIN, LEMAK
• MERUPAKAN SUMBER ENERGI
• MERUPAKAN SUMBER SENYAWA KHUSUS
UTK BEBERAPA JAR. (Glutamat BAGI OTAK,
Oks-AsT BAGI HEPAR)
• TERJADI DIDALAM MITOKONDRIA
 ASETIL-KoA
KoA-SH
H2O
SITRAT
Sitrat sintase
Akonitase
OKS.ASETAT
ISOSITRAT
NADH + H +
NAD+
Malat dehidrogenase Is0sitrat dehidrogenase
NADH + H+
NAD+ OKSALOSUKSINAT
Isositrat dehidrogenase
MALAT SAS CO2
a-KG
Fumarase
H2O NAD+
a KG dehidrogenase kompl
FUMARAT NADH + H+
FADH+H+ SUKSINIL-KoA
Suksinat dehidrog.
GDP
Suksinat tiokinase
FAD+
MITOKONDRIA GTP
SUKSINAT
JALUR OKSIDASI BERSAMA PROTEIN SUMBER ENERSI

KARBOHIDRAT ASETIL-KoA LEMAK

KoA-SH
H2O
SITRAT
Sitrat sintase
Akonitase
OKS.ASETAT
ISOSITRAT
NADH + H +
NAD+
Malat dehidrogenase Is0sitrat dehidrogenase
NADH + H+

RESPIRATORY
NAD+ 3ATP OKSALOSUKSINAT
3ATP

CHAIN
Is0sitrat dehidrogenase
MALAT
2ATP
CO2
a-KG
Fumarase
H2O NAD+
a KG dehidrogenase kompl
FUMARAT NADH + H+
FADH+H+ SUKSINIL-KoA
Suksinat dehidrog.
GDP
Suksinat tiokinase
FAD+
MITOKONDRIA GTP
SUKSINAT
12ATP/ASETIL-KoA
GLIKOLISIS
TUJUAN/FUNGSI

•MEMPEROLEH ENERGI

•PENYEDIA PIRUVAT UTK MENDORONG S.A.S

•SEBAGAI JALUR INTERKONVERSI KH, PROT, LEMAK

•SUMBER BPG BAGI SEL DARAH MERAH

JALUR REAKSI GLIKOGEN
ATP ADP

DIET Glc Glc-6P Fruk-6P

Heksokinase Isomerase ATP
Glukokinase
Fosfofruktokinase
ENZIM KUNCI
ADP
Fruk-1,6P2
ATP Aldolase
ADP
3P-Glis Glis-3P dehidr
1,3P2-Glis Glis-3P (OH)2-ASETON-P
P-Glis kinase Isomerase
P-Glis. mutase NAD+
NADH O2
2P-Glis H +
AEROB OKS
H+ e-RESP
H+ e-
H2O
Enolase H+, e-

ANAEROB
P.E.P
H+, e- 3ADP
ADP 3ATP
Piruvat kinase +
H ,e -

ATP
H+, e-
ENOL-PIRUVAT KETO-PIRUVAT LAKTAT
L.D.H
ENERSI GLIKOGEN
ATP ADP

DIET Glc Glc-6P Fruk-6P

Heksokinase Isomerase ATP
Glukokinase
AEROB Fosfofruktokinase
ADP
OKS. RESP. 2 X 3 = 6
TK SUBSTRAT 2 X 2 = 4
= 10 - 21 ==98ATP
ATP//Mol
MolGlc
Glc
Fruk-1,6P 2

ATP Aldolase
ADP
3P-Glis Glis-3P dehidr
1,3P2-Glis Glis-3P (OH)2-ASETON-P
P-Glis kinase Isomerase
P-Glis. mutase NAD+
NADH O2
1
2P-Glis H +
AEROB OKS RESP
H2O
Enolase

ANAEROB
P.E.P
ADP
ADP ATP
Piruvat kinase 3
ATP
ENOL-PIRUVAT KETO-PIRUVAT LAKTAT
L.D.H
ENERSI GLIKOGEN
ATP ADP

DIET Glc Glc-6P Fruk-6P

Heksokinase Isomerase ATP
ANAEROB Fosfofruktokinase
OKS. RESP. 2 X 3 = 6 ADP
2 == 810/ Mol
- Glc
-
TK SUBSTRAT 2 X 2 = 4 12==32ATP ATP//Mol
MolGlc
Glc Fruk-1,6P2
ATP Aldolase
ADP
3P-Glis Glis-3P dehidr
1,3P2-Glis Glis-3P (OH)2-ASETON-P
P-Glis kinase Isomerase
P-Glis. mutase NAD+
1 NADH
X
O2
2P-Glis H +
AEROB OKS RESP
H2O
Enolase

ANAEROB
P.E.P
ADP
ADP 3 ATP
Piruvat kinase
ATP
ENOL-PIRUVAT KETO-PIRUVAT LAKTAT
L.D.H
ENERGI DARI OKSIDASI SEMPURNA 1 MOL GLUKOSA
( MENJADI H2O + CO2 )

•DARI GLIKOLISIS : 8 ATP

•OKSIDASI PIRUVAT 2 X 3 : 6 ATP
•DARI S.A.S 2 X 12 : 24 ATP

JUMLAH 38 ATP
GLUKONEOGENESIS

•JALUR UNTUK MERUBAH SENYAWA NON KARBO

HIDRAT MENJADI KARBOHIDRAT

•MENJADI PEMASOK GLUKOSA DARAH PADA SAAT

PUASA/FASTING & KELAPARAN/ STARVASI

•TERUTAMA TERJADI DI HEPAR , MESKIPUN KECIL

JUGA DI GINJAL
 ADP GLIKOGEN
GLUKONEOGENESIS ATP
Glc Glc-6P Fruk-6P ATP
ENZIM KUNCI Isomerase
Glc-6 fosfatase Fruk-1,6 P2 Fosfofruktokinase
bifosfatase ADP
ATP Fruk-1,6P2
ADP
3P-Glis Glis-3P dehidr
P-Glis kinase 1,3P 2-Glis Glis-3P (OH)2-ASETON-P
Isomerase
P-Glis. mutase
PEP karboksikinase

NAD+
2P-Glis NADPH O2

ANAEROB
Enolase Ala, Trp, Gly H +
Ser, Thr, Cys AEROB OKS RESP
P.E.P H2O
ADP
Piruvat kinase
ATP ADP GLIS
ENOL-PIRUVAT KETO-PIRUVAT LAKTAT ATP
Piruvat L.D.H 3FA
OKS. ASETAT karboksilase
Asp ASETIIL-KoA
SITRAT TG
OKS. ASETAT
ISOSITRAT
MALAT
OKSALOSUKSINAT
SUKSINAT
Gln, Glu, Arg
Ileu, Met, Val
SUKSINIL a-KG His, Pro
mitokondria
KoA
GLIKOGENESIS
•REAKSI PERANGKAIAN GLUKOSA MENJADI GLIKOGEN DG IKATAN
1-4 a GLIKOSIDIK PD BATANG/RANTING, ATAU 1-6 a GLIKOSIDIK
PD PERCABANGAN
•MERUPAKAN REAKSI UNTUK MENIMBUN KELEBIHAN KARBOHIDRAT
YG BERASAL DARI MAKANAN UNTUK CADANGAN ENERGI
•TERJADI TERUTAMA DI HEPAR DAN MUSCLE, SERTA SEDIKIT DI
GINJAL, OTAK, USUS & JARINGAN LAIN

GLIKOGENOLISIS
•REAKSI HIDROLISA GLIKOGEN MENJADI GLUKOSA

•MERUPAKAN REAKSI UNTUK MEMBONGKAR CADANGAN ENEGSI

DALAM RANGKA MEMASOK KEBUTUHAN ENERGI DIJARINGAN
BERSANGKUTAN MISALNYA MUSCLE, ATAU UNTUK MEMPERTA
HANKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA SAAT FASTING (HEPAR)
 GLIKOGENESIS & GLIKOGENOLISIS
SELALU DIDAUR ULANG
KADARNYA=SELISIH
GLIKOGENESIS-GLIKOGENOLISIS
GLIKOGEN
Branching Enz.
Pi
GLIKOSIL UNIT
UDP Fosforilase
Glikogen sintetase Glukan transferase
GIKOGEN PRIMER
UDP-G Debranching Enz.
GLUKOSA
2 Pi PPi
DPG-Pirofosforilase
UTP Glc-1P
ATP ADP
Fosfoglukomutase
DIET Glc Glc-6P
Heksokinase

TERURAINYA PPi MENJADI 2 Pi AKAN MENARIK REAKSI MENJURUS KE UDPG

JALUR H.M.P (Heksosa Mono Pospat)

•DISEBUT JUGA JALUR PENTOSA RIBOSA)

•BUKAN SEBAGAI SUMBER ENERSI

•PERAN UTAMANYA SEBAGAI SUMBER NADPH (PEREDUKTOR) DAN

RIBOSA-P

•AKTIP DIJARINGAN JARINGAN YG MEMBUTUHKAN BANYAK NADPH

ADIPOSA, MAMMAE, KORTEK ADRENAL, TESTES, OVARIUM dsb,
ATAU YG MEMBUTUHKAN BANYAK RIBOSA SEBAGAI KOMPONEN
RNA/DNA SEPERTI HEPAR, SALURAN CERNA, JARINGAN SYARAF
SAAT SEDANG PERTUMBUHAN dsb.

•AMAT PENTING BAGI SEL DARAH MERAH UNTUK MENANGKAL R.O.S

 Glc-6P Glc-6P Glc-6P

NADP+ NADP+ NADP+

Glc-6P dehidrogenase Glc-6P dehidrogenase Glc-6P dehidrogenase

NADPH+H+ NADPH+H+ NADPH+H+

6P-GLUKONAT 6P-GLUKONAT 6P-GLUKONAT

NADP+ NADP+ NADP+
6P-Glukonat dehidrog 6P-Glukonat dehidrog 6P-Glukonat dehidrog
CO2 CO2 CO2
NADPH+H + NADPH+H+ NADPH+H+

RIBOSA-5P RIBOSA-5P RIBOSA-5P

3Epimerase 3Epimerase 3Epimerase

SILULOSA-5P SILULOSA-5P SILULOSA-5P

Transketolase

GLIS-3P
SEDOHEPTULOSA-7P RIBOSA-5P

Transaldolase

DNA, RNA

FRUK-6P ERITROSA-4P
SEBAGAI SUMBER RIBOSA
 Glc-6P Glc-6P Glc-6P

NADP+ NADP+ NADP+

Glc-6P dehidrogenase Glc-6P dehidrogenase Glc-6P dehidrogenase

NADPH+H+ NADPH+H+ NADPH+H+

6P-GLUKONAT 6P-GLUKONAT 6P-GLUKONAT

NADP+ NADP+ NADP+
6P-Glukonat dehidrog 6P-Glukonat dehidrog 6P-Glukonat dehidrog
CO2 CO2 CO2
NADPH+H + NADPH+H+ NADPH+H+

RIBOSA-5P RIBOSA-5P RIBOSA-5P

3Epimerase 3Epimerase 3Epimerase

SILULOSA-5P SILULOSA-5P SILULOSA-5P

Transketolase SEBAGAI SUMBER

NAPH+H+ (PEREDUKTOR)
SEDOHEPTULOSA-7P
GLIS-3P

Transaldolase SITESIS
FA, KOLESTEROL, AS. AMINO
HORMON STEROID, LAKTOSA
FRUK-6P ERITROSA-4P
PENANGKAL R.O.S DI SDM DSB
LEMAK ?
 SEKELOMPOK SENYAWA ORGANIK

 RELATIP TIDAK LARUT DALAM AIR

TETAPI LARUT DALAM PELARUT
NONPOLAR

 BERUPA ESTER ATAU MEMPUNYAI

KEMAMPUAN MEMBENTUK ESTER DG
ASAM LEMAK

 CONTOH : LEMAK, MINYAK, STEROIDS,

MALAM, ALKOHOL,
ASAM LEMAK
 PENCERNAAN DAN ABSORBSI
LEMAK
 DIET :
TG
FL
Steroid/kolesterol
 Dalam usus :
Lipase pankreas
 TG 2-monoasil gliserol, 1-
monoasil gliserol, asam lemak (FA)
Cholesterase
 CE cholesterol bebas + FA
fosfolipase
 FL liso FL + FA
 PENCERNAAN DAN ABSORBSI
LEMAK
Hasil pencernaan + garam empedu  misele

Diserap mukosa usus

Risentesa Apoprotein

Calon kilomikron : Nascent

Ruang antar sel mukosa

Limfe  sirkulasi darah

 OKSIDASI b

• OKSIDASI ASAM LEMAK UNTUK MEMPEROLEH

ENERGI

• SETIAP KALI SIKLUS MENGHASILKAN 1 ASE-

TIL-KoA

• TERJADI PADA ATOM Cb

• TERJADI DIDALAM MITOKONDRIA

• DALAM SETIAP SIKLUS MELIBATKAN SEPE-

RANGKAT ENZIM YG BEKERJA SECARA SE-
QUENSIAL
 OKSIDASI ASAM LEMAK DG C GASAL

BILA JUMLAH C DALAM ASAM LEMAK GASAL,

( 15, 17, 19 DST ) MAKA OKSIDASI JUGA DENGAN
SISTEM OKSIDASI b, SAMPAI TERSISA 3 C (=PRO-
PIONIL-KoA). NASIB ASETIL-KoA YANG TERBEN-
TUK SEMUANYA SAMA DIOKSIDASI LEWAT SAS,
SEDANGKAN PROPIONIL-KoA-NYA DIRUBAH MEN
JADI SUKSINIL-KoA, SELANJUTNYA MASUK
JALUR GLUKONEOGENESIS.
JADI PROPIONIL-KoA SISA DARI OKSIDASI b
ASAM LEMAK DENGAN JUMLAH C GASAL MERU-
PAKAN SATU SATUNYA BAGIAN ASAM LEMAK
YANG BERSIFAT GLUKOGENIK.
 OKSIDASI w

• ADALAH OKSIDASI DARI Cw (METIL)

PADA OKSIDASI AWAL CH3 DIRUBAH MENJADI
CH2-OH, SELANJUTNYA MENJADI –COOH,
SEHINGGA TERBENTUK ASAM DIKARBOKSILAT
SELANJUTNYA JUGA DITERUSKAN DENGAN
OKSIDASI b.
JARANG DIGUNAKAN

OKSIDASI a

• SETIAP KALI HANYA MEMUTUS 1 C (-COOH)

• TIDAK MEMERLUKAN KoA-SH, TIDAK MENGHA
SILKAN ATP
• TERJADI DI OTAK
 OKSIDASI ASAM LEMAK C PANJANG

• TERJADI DIDALAM PEROXYSOMES, PADA TAHAP

OKSIDASI I MENGHASIL H2O2, TIDAK LINK DG
OKSIDASI FOSFORILASI (TAK HASILKAN ATP)

• HANYA MENGOKSIDASI SAMPAI OCTANOYL-KoA

SEHINGGA HASILNYA OCTANOYL-KoA + ASIL-
KARNITIN, DIKELUARKAN DARI PIROXYSOMES
UNTUK DITERUSKAN DIOKSIDASI DIMITOKON
DRIA.

• ENZIM ENZIM DALAM PEROXYSOMES TIDAK

MENGOLAH ASAM LEMAK C PENDEK
 PROTEIN
PROTEOS?

YANG UTAMA
•SENYAWA YANG PERTAMA KALI MENERIMA
INFORMASI GENETIK

•MEMPUNYAI FUNGSI YANG PENTING DAN

AMAT LUAS
 IKATAN PEPTIDA

STRUKTUR
PRIMER

POOL ASAM STRUKTUR

AMINO SEKUNDER
20 JENIS
ASAM AMINO

STRUKTUR
TERSIER/KWATERNER
ASAM AMINO
UNIT TERKECIL PROTEIN DG CIRI ADANYA
- NH2 DISAMPING KOMPONEN KARBON.

KOMPONEN KARBON BERASAL DARI TURUNAN

GLUKOSA (GLIKOLISIS, SAS, HMP ), SEDANG
KAN NITROGEN BERASAL DARI N2 ATMOSFER
(LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG )

MANUSIA TIDAK MAMPU MEMANFAATKAN N2

ATMOSFER OLEH KARENANYA HARUS MEM
PEROLEH DARI MAKANAN (ASAM AMINO)

PADA PRINSIPNYA SINTESA ASAM AMINO

ADALAH MEREAKSIKAN - NH2 DG KERANGKA C

DIALAM TERDAPAT >300 JENIS ASAM AMINO

YG MENYUSUN PROTEIN HANYA 20 JENIS
METABOLISME UMUM PROTEIN
PROTEIN STRUKTURAL
PROTEIN TUBUH KATALITIK
MAKANAN TRANSPORT
IMMUNITAS
DSB
PRODUK
KHUSUS
ASAM POOL Hb
AMINO ASAM AMINO Sitokrom
Neurotransmiter
Purin
Transaminasi Kreatin
GLUKOSA
Glutation
dsb
A.K
NH3
Asetil-KoA

Siklus
Urea NPN
UREA
SAS
~E + CO2
URINE
BIOSINTESA ASAM AMINO NON-ESENSIEL
• PADA PRINSIPNYA DENGAN MEREAKSIKAN ~NH3 DENGAN ASAM a-KETO

• MANUSIA TIDAK MAMPU MEMANFAATKAN NITRAT/NITRIT/ ~NH3 ALAM,

KARENANYA MEMBUTUHKAN ~NH3 YANG BERASAL DARI ASAM AMINO
LAIN (MAKANAN) DENGAN TRANSAMINASI

• TERDAPAT >50 JENIS TRANSAMINASE, MASING-MASING SPESIFIK

UNTUK SETIAP PASANGAN ASAM AMINO DG ASAM a-KETONYA

• TRANSAMINASE YANG PALING BANYAK TERDAPAT DALAM TUBUH

MAKHLUK HIDUP ADALAH GLUTAMAT-TRANSAMINASE , MAKA JALUR
INILAH YANG PALING BANYAK DIGUNAKAN DALAM SINTESA ASAM
AMINO

• AGAR BERFUNGSI TRANSAMINASE MEMBUTUHKAN KOENZIM

PIRIDOKSAL-P (PLP)
 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA

• Rantai transport elektron berhubungan dengan

membran dalam mitokondria
 TRANSPORT ELEKTRON MITOKONDRIA

Kompleks I – IV

• Elektron mengalir melalui komponen rantai transport

elektron dari elektropotensial yang lebih negatif
menuju yang lebih elektro positif
 NADH (agen pereduksi kuat, Eo’ = - 0.32 volt)
 O2 (agen oksidasi terminal, Eo’ = + 0.82 volt)
• Mobile koenzim : ubiquinon (Q) dan sitokrom c
berfungsi sebagai penghubung diantara kompleks
rantai transport elektron
• Kompleks IV mereduksi O2 menjadi air
 FOSFORILASI OKSIDATIF

• Proton bergerak kembali kedalam matriks melalui

suatu protein transmembran spesial, simpanan energi
pada gradien elektrokimia ini digunakan untuk
mensintesis ATP
 Hipotesis kemiosmosis oleh Peter Mitchell yang
mendapatkan penghargaan nobel pada tahun 1978
 Manfaat Energi / ATP

Sebagian besar energi dirubah menjadi panas digunakan

untuk :
•Membentuk panas inti di dalam tubuh.
•Menyiapkan suhu optimal untuk kerja enzim.
•Merenggangkan sistem arteri sehingga menyebabkan
reservoar energi potensial. Pada saat darah mengalir
melalui pembuluh darah kapiler, gesekan dari lapisan
darah yang mengalir satu sama lain terhadap dinding
pembuluh mengubah energi ini menjadi panas.
•Simpanan energi kinetik untuk pergerakan molekul-
molekul.
 KECEPATAN METABOLISME
• Kecepatan metabolisme adalah jumlah energi total yang
dibutuhkan per unit waktu.
• Pengukuran kecepatan metabolisme menggunakan Basal
metabolic rate (BMR).
• BMR adalah kecepatan metabolisme dalam keadaan
standar (subjek dalam keadaan fisik dan mental istirahat
tetapi tidak tidur dalam temperatur nyaman dan tidak
makan selama 12 jam).
• Pada kondisi BMR, energi sebagian besar digunakan untuk
mempertahankan kondisi vegetatif tubuh atau untuk
aktivitas kelenjar, jantung, liver, ginjal dan otak.
KONTROL METABOLISME
Hormon berperan
1. Hormon Tiroid, meningkatkan konsumsi oksigen dan produksi
panas pada sebagian besar jaringan tubuh, yang disebut dengan
efek kalorigenik, melalui pengurangan produksi ATP
2. Epinephrine, meningkatkan BMR dengan efek kalorigenik.
Epinephrine menstimulasi katabolisme glikogen dan triasilgliserol .

3. Glukagon, merangsang pembongkaran simpanan glukosa

hingga gula darah kembali normal (glikogenolisis), dan
meningkatkan penggunaan lemak (lipolisis).
4. Kortisol, menghambat metabolisme lemak dan karbohidrat,
dengan menstimulasi proses glukoneogenesis dan lipolisis,
meningkatkan protein katabolisme, menurunkan penyerapan
glukose pada sel otot dan sel lemak, dan meningkatkan
pemecahan triasilgliserol

5. Growth hormone, menstimulasi pertumbuhan dan anabolisme

protein.
 Regulasi Suhu Tubuh

• Komponen dalam menjaga keseimbangan energi dan

keseimbangan suhu tubuh pada 37,0 ± 2°C, adalah
1. Hipotalamus,
2. Asupan makanan,
3. Kelenjar keringat,
4. Pembuluh darah kulit dan otot rangka.
• Manusia dapat hidup di wilayah dengan suhu yang
berbeda, karena itu mereka harus terus-menerus
mengatur panas internal untuk mempertahankan suhu
tubuh, karena kecepatan reaksi kimia sel bergantung
pada suhu tubuh.
 Hipothalamus
• Hipotalamus adalah pusat integrasi utama untuk
memelihara keseimbangan energi dan suhu tubuh.
• Hipotalamus berfungsi sebagai termostat tubuh,
dengan menerima informasi dari berbagai bagian tubuh
di kulit.
• Hipotalamus mendapat informasi suhu kulit dan suhu
inti melalui reseptor khusus yang peka terhadap suhu
yang disebut termoreseptor (reseptor hangat, dingin
dan nyeri di perifer).
• Hipotalamus mempunyai 2 pusat pengaturan suhu, di
regio posterior dan anteror. Regio posterior diaktifkan
oleh suhu dingin dan memicu refleks yang
memperantarai produksi panas dan konservasi panas.
Regio anterior diaktifkan oleh rasa hangat, memicu
refleks yang memperantarai pengurangan panas.
 Mekanisme Kehilangan Panas

(1) Radiation (60%),

(2) Konduksi (10-15%),
(3) Konveksi, dan
(4) Evaporasi/penguapan air (20-27%).
 Refleks Pengaturan Suhu

• Perubahan suhu tubuh dideteksi oleh 2 jenis reseptor, yaitu

(1) Termoreseptor di kulit (peripheral thermoreceptors)
(2) Termoreseptor sentral di hipotalamus, korda spinalis, dll.
(central thermoreceptors).
• Termoreseptor sentral memiliki umpan balik negatif esensial
untuk mempertahankan suhu inti sedang termoreseptor periper
berfungsi menghantar sinyal ke pusat integrasi dingin di
hipotalamus.
 Kontrol Produksi Panas

Produksi panas dapat dipengaruhi oleh :

1. Suhu Lingkungan,
2. Produksi suhu karena makanan
Makan dan makan makanan yang kaya protein akan
menghasilkan peningkatan produksi panas.
3. Aktivitas otot
Aktivitas otot akan meningkatkan kontraksi otot. Selama
bergerak atau berolahraga atau menggigil, akan
menstimulasi peningkatan BMR.
 Demam dan Hipertermia
• Demam adalah peningkatan suhu tubuh karena pengaturan
ulang termostat di hipotalamus.
• Demam disebabkan oleh infeksi dan stres. Pengaturan
termostat tubuh akan menimbulkan sensasi dingin di seluruh
tubuh, yang kadang akan menunjukkan kedinginan dan
menggigil.
• Termostat dapat dihentikan oleh biochemical messengers,
yang disebut endogenous pyrogen (EP), yang terdiri dari
interleukin (IL-1 dan IL-6) yang dikeluarkan dari makrofag,
yang diaktivasi oleh hipotalamus.
• Hipertermia terjadi ketika sistem pengaturan panas tubuh
tidak bisa beradaptasi dengan panas di lingkungan.
• Peningkatan produksi panas tubuh akan mengakibatkan
peningkatan konsumsi oksigen, produksi karbon dioksida dan
peningkatan curah jantung.
• Jika terjadi peningkatan suhu tubuh maka konsumsi oksigen
ke otak akan menurun, akibat terjadinya peningkatan
konsumsi oksigen pada organ lain tentunya akan
menyebabkan iskemik yang meluas.
 Heat Exhaustion dan Heat Stroke

• Panas yang hebat (Heat Exhaustion) menyebabkan kolaps,

berakibat :
(1) Penurunan volume plasma darah akibat semakin besarnya
volume pengeluaran keringat, sehingga akan menurunkan
CO jantung;
(2) Dilatasi berlebih pada pembuluh darah kulit sehingga
menurunkan resistensi perifer.
• Serangan panas (heat stroke) menyebabkan rusaknya sistem
regulasi panas di otak, sehingga suhu tubuh menjadi semakin
panas, mengakibatkan umpan balik positif, sehingga semakin
meningkatnya suhu tubuh, meningkatnya metabolisme tubuh
dan produksi panas yang terus berlangsung. Keadaan ini akan
menunjukkan gejala kolaps, tidak sadar, delirium, seizures.
Serangan ini diakibatkan oleh overesktensi panas lingkungan.