Anda di halaman 1dari 10

ANEMIA MAKROSITIK

(DEFISIENSI B12 DAN ASAM


FOLAT)
NAMA : BULQIS SYAL DUHA
NIM : PO714203232009
KELAS : RPL TLM 2023
PENDAHULUAN
DEFISIENSI
DEFISIENSI
ASAM
B12
FOLAT

GANGGUAN PEMBELAHAN
MITOSIS DI SUMSUM
TULANG

MAKROSITOSIS
ANEMIA
MAKROSITIK
Makrositosis merupakan keadaan diameter
rata-rata eritrosit lebih dari 8,2 µm, Mean
Corpuscular Volume (MCV) lebih dari 100 fL
Anemia
megaloblastik

Anemia megaloblastik terjadi karena kecacatan dalam sintesis


DNA pada prekursor eritrosit, yaitu eritroblas.
Pertumbuhan eritroblas menjadi tidak sinkron antara inti
sel dengan sitoplasma. Dua penyebab mayor terjadinya
anemia megaloblastik, yaitu defisiensi B-12 dan defisiensi
asam folat
ETIOLOGI ANEMIA MAKROSITIK
Megaloblastik
Bentuk megaloblastik disebabkan oleh gangguan
sintesis DNA akibat defisiensi folat dan/atau
vitamin B12

Non-Megaloblastik
Bentuk non-megaloblastik terjadi karena berbagai
mekanisme
ANEMIA MAKROSITIK PADA
DEFISIENSI B12
Vitamin B-12 merupakan kofaktor untuk sintesis enzim
methyl cobalamin di dalam sitosol sel yang berfungsi
mengonversi homocysteine menjadi methionine. Jika
proses ini tidak terjadi karena defisiensi vitamin B-12,
maka kadar homocysteine menjadi meningkat dan basa
pirimidin tidak terbentuk. Akibatnya sintesis DNA
terganggu dan menyebabkan anemia megaloblastik
ANEMIA MAKROSITIK PADA
DEFISIENSI ASAM FOLAT

Vitamin B12 bersamaan dengan asam folat diperlukan


dalam pematangan akhir sel darah merah. Kekurangan
vitamin ini menyebabkan sel yang sedang berkembang
tidak mampu memperbanyak DNA sebelum
pembelahan, oleh karena itu sel darah merah yang
dihasilkan berukuran besar (megaloblastik)
GEJALA
Wajah Lidah
Ikterus Glossitis
Kulit
Hiperpigmentasi
HASIL LABORATORIUM

● Pansitopenia
● MCV dan MCHC meningkat
● Hipersegmentasi neutrofil (lima
lobus atau lebih)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai