Anda di halaman 1dari 6

NINA

TRIPLE
DIP
DI
INDONESIA
CONTENTS OF THIS
TEMPLATE
LATAR BELAKANG
 La Niña adalah fenomena mendinginnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik
bagian tengah dan timur di bawah kondisi normalnya. Pendinginan suhu muka laut
tersebut diikuti menghangatnya suhu muka laut di perairan Indonesia sehingga
menambah pertumbuhan awan hujan dan meningkatkan curah hujan di Asia Tenggara.
Fenomena ini sebenarnya sudah dimulai pada pertengahan 2020 dan diprediksi akan
berlangsung hingga akhir 2022 dan kemungkinan berlanjut hingga awal 2023. Karena
berlangsung tiga tahun berturut-turut, fenomena ini diberi nama La Niña "Triple Dip.”
 La Nina Triple Dip, merupakan fenomena yang berpengaruh pada pola cuaca
dan iklim di Indonesia, salah satunya menyebabkan sebagian wilayah
mengalami musim hujan lebih awal, serta membawa dampak peningkatan
curah hujan di banyak tempat di Indonesia, salah satunya di wilayah Kulon
Progo.

 Bulan Oktober, jumlah kejadian bencana hidrometeorlogi di Kulon Progo


mencapai 236 kejadian berupa; 17 kejadian banjir, 189 kejadian tanah
longsor dan 30 kejadian angin kencang/cuaca ekstrim.
(https://bpbd.kulonprogokab.go.id/detil/634/la-nina-triple-dip-apa-dampaknya)
TABLE OF CONTENTS

DAMPAK

HIDROMETEROLOGI BASAH

banjir tanah longsor angin kencang


DAMPAK SEKTOR
KESEHATAN

diare, demam berdarah,


SEKTOR PERTANIAN penyakit kulit,
ISPA, dan lain
sebagaianya.

Positif Negatif
 Meningkatkan produktivitas tanaman dan
 Menyebabkan kerusakan tanaman akibat
memperbaiki pasokan air bagi pertanian genangan air yang berkepanjangan
OPINI
Anomali La Niña di Kulon Progo sebagai peringatan yang jelas tentang perlunya mengambil tindakan
terhadap perubahan iklim global. Anomali ini menandakan bahwa kita tidak bisa lagi mengabaikan dampak
yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia terhadap bumi.
Salah satu dampak yang dapat terjadi akibat anomali La Niña di Kulon Progo adalah penurunan
produksi pertanian. Curah hujan yang tidak teratur dan intensitas yang tinggi dapat menyebabkan banjir dan
tanah longsor, merusak tanaman dan mengurangi ketersediaan pangan. Hal ini akan mempengaruhi mata
pencaharian petani dan mengancam keamanan pangan di daerah tersebut.
Selain itu, anomali La Niña juga dapat berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati di Kulon
Progo. Perubahan suhu dan pola curah hujan dapat mengganggu ekosistem alami dan mengakibatkan
kerusakan pada habitat flora dan fauna. Ini bisa menyebabkan punahnya beberapa spesies dan mengganggu
keseimbangan ekosistem yang penting bagi kehidupan manusia.
Anomali La Niña di Kulon Progo adalah isyarat yang jelas tentang perlunya mengambil tindakan serius
terhadap perubahan iklim global. Dalam menghadapi tantangan ini, kerjasama dan kolaborasi antara
pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan melindungi
kehidupan manusia serta keanekaragaman hayati di daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai