Anda di halaman 1dari 4

Analisis Siklus Hidrologi Terhadap Isu Permasalahan Global

Nama : Salma Gozali Sulistyawati


NPM : 2206814192
Kelas : Biologi Lingkungan 1A

Program Studi Teknik Lingkungan

Fakultas Teknik

Universitas Indonesia

2022/2023
Tak Menentunya Curah Hujan, Akankah Mengganggu Ekonomi dan Ketahanan
Pangan?

Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada periode yang telah ditetapkan. Curah
hujan sendiri sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup kita, terutama dalam bidang pertanian.
Curah hujan yang tak menentu bisa menyebabkan kegagalan panen dan yang paling buruknya bisa
menyebabkan menurunnya ketahanan pangan. Curah hujan yang tinggi baik untuk pertanian, karena
dapat memlebabkan tanah dan membantu mengairi lahan pertanian. Tetapi, curah hujan yang terlalu
tinggi bisa menyebabkan banjir dan membuat hasil panen menjadi tergenang dan nantinya membusuk.
Begitupun sebaliknya, curah hujan yang terlalu rendah bisa menyebabkan kegagalan panen karena
kurangnya air. 80% lahan pertanian dunia sendiri masih menggunakan sistem tadah hujan yang dimana
hal ini membuktikan seberapa pentingnya air terhadap pertanian.

Curah hujan sangat erat kaitannya dengan siklus hidrologi, terganggunya siklus hidrologi
sama dengan terganggunya curah hujan pula. Seiring berjalannya waktu, populasi pun semakin
meningkat. Hal ini menyebabkan semakin banyak kebutuhan akan lahan untuk tinggal, sehingga
banya terjadinya kegiatan deforestasi dan berkurangnnya ruang terbuka hijau. Terjadinya deforestasi
juga sangat mempengaruhi laju curah hujan yang ada. Dengan diberlakukannya deforestasi secara
terus-terusan bisa mengakibatkan perubahan cuaca yang menjadi penyebab utama terganggunya curah
hujan. Hal ini dikarenakan jika pohon selalu ditebang maka air yang nantinya akan diuapkan saat
transpirasi ke atmosfer juga akan berkurang.

Penggunaan transportasi berbahan BBM juga menjadi salah satu penyebab terganggunya curah
hujan. Hal itu dikarenakan kendaraan BBM menyumbang emisi karbon sangat banyak. Berdasarkan
United States Enviromental Protection Agency, kendaraan mengemisikan sekitas 4,6 metrik ton karbon
dioksida pertahun. Emisi karbon dari transportasi ini merupakan bagian dari gas rumah kaca, yang mana
bisa mengakibatkan pemanasan global. Dengan terjadinya pemanasan global maka naik pula suhu
temperatur, sehingga mempengaruhi curah hujan. Naiknya suhu temperatur bumi ini nantinya akan
menyebabkan proses penguapan jadi lebih cepat. Disamping itu, atmosfer yang lebih hangat juga akan
menyimpan lebih banyak uap air sehingga hujan yang dihasilkan pun lebih banyak.

Pic.1 (Siklus Hidrologi normal)


Pic.2 (Gambaran diagram jika terjadi gangguan pada proses hidrologi)

Dari beberapa dampak tak menentunya curah huajn, salah satunya adalah kekeringan. Curah
hujan yang berada di wilayah selatan Zimbabwe mencapai titik terendah sejak tahun 1981. Hal ini
menyebabkan lebih dari 5,5 juta orang kekurangan pangan. sekitar 2,3 juta orang diperkirakan sulit
untuk memenuhi kebutuhan pangan dikarenakan hancurnya lahan pertanian jagung, hal ini juga
menyebabkan ekspor jagung dilarang. Pada tahun 2017 curah hujan di Somalia semakin rendah
sehingga air sungai yang menjadi sumber untuk pertanian dan peternakan menyusut sebesar 60%.
Selain kekeringan, dampak lain yang dirasakan wilayah ini adalah banjir. Hal ini terjadi dikarenakan
karena curah hujan yang ekstrem dan tidak menentu. Diperkirakan mencapai 900.000 orang yang
terdampak banjir akibat curah hujan ekstrem ini. Dari 281,6 juta populasi di Afrika, lebih dari seperlima
populasinya menghadapi kelaparan pada tahun 2020.

Banyak sekali dampak yang bisa kita dirasakan dari terganggunya siklus hidrologi ini.
Masyarakat diharap dapat meningkatkan kesadaran diri mereka terhadap dampak yang terjadi akibat
tindakan yang mereka buat. Jika tidak kunjung juga timbul kesadaran dalam diri, maka kita tidak tau
apa yang akan terjadi kedepannya. Selagi masih bisa diperbaiki, kita harus berusaha untuk mengubah
pola kehidupan kita agar mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Hasil Kutipan
FAO, ECA, and AUC, 2021. Africa Regional Overview of Food Security and Nutrition,
Accra: FAO.
LingungiHutan, 2022. Tulisan ini diambil dari sumber:
https://lindungihutan.com/blog/siklus-hidrologi/ Copyright LindungiHutan.com Dukung
hutan Indonesia hijau kembali dengan menanam pohon mulai 10 ribu/pohon melalui
lindungihutan.com/mulai. [Online]
Available at: https://lindungihutan.com/blog/siklus-hidrologi/
[Diakses 29 Oktober 2022].
Girod, B., van Vuuren, D. P. & Hertwich, E. G., 2014. Global Environmental Change.
Climate policy through changing consumption choices: Options and obstacles for reducing
greenhouse gas emissions, Volume 25, pp. 5-15.

Anda mungkin juga menyukai