PEMBANGUNAN
BERKETAHANAN IKLIM
J AK AR TA | 0 1 . 0 4 . 2 021
Dampak Perubahan Iklim di Indonesia
Perubahan Iklim Hingga tahun 2040, Potensi tinggi
tinggi gelombang gelombang yang
Proyeksi Iklim Indonesia ekstrem dapat dapat berdampak
berdasarkan skenario RCP4.5 mengalami pada keselamatan
menunjukan kenaikan suhu peningkatan 1-1,5 m pelayaran
mencapai 1.5C pada tahun 2100,
dan menggunakan skenarion
RCP8.5 mencapai 3.5C Meningkatan
Rerata kenaikan
Tinggi Muka Laut kerentanan pesisir
periode 2006-2040 yaitu terjadi
Terjadi perubahan pola curah penggenangan
adalah 0,9 cm/tahun
hujan. Ekstrem variability akan pesisir
lebih tinggi apapun skenarionya.
Kejadian iklim ekstrem kering dan
basah akan lebih sering Peningkatan musim • Meningkatkan
berpeluang di atas Normal kemarau & beberapa Potensi kekeringan
wilayah mengalami • Meningkatkan
penurunan intensitas Potensi penurunan
curah hujan ketersediaan air
Penyakit Penyakit
Pneumonia** Heat Stroke
Vector Borne* Water Borne
Peningkatan
gonotrophic cycle Peningkatan
Peningkatan Suhu, Peningkatan
sehingga periode probabilitas
Curah Hujan dan Konsentrasi
kawin lebih sering kelangsungan
Kelembaban Nox dan CO
dan angka kelahiran hidup vector
Perubahan meningkat
Iklim
Bitting rate
Populasi vector Peningkatan Kasus Pneumonia
meningkat (transmisi
meningkat (risiko tinggi untuk Balita)
nyamuk ke manusia)
1.800 km garis
pantai masuk
dalam kategori
sangat rentan
Produksi beras
akan menurun di
beberapa wilayah
Gelombang
Peningkatan Perubahan Kenaikan
ekstrem
suhu curah hujan muka laut
meningkat
0,45-0,75°C ± 2,5 mm/hari 0,8-1,2 cm/tahun
>1,5 m
Sumber: Kajian Potensi Bahaya Iklim oleh Tim Ketahanan Iklim Kementerian PPN/Bappenas
Manfaat Pembangunan Berketahanan Iklim
Peningkatan Pengurangan
Manfaat Penurunan
Kapasitas Kerugian
Sektoral Kerentanan
Adaptif Ekonomi (PDB)
Output
perubahan iklim
meningkat
PBI
dihindari terhadap PDB
Penurunan potensi
Perubahan Iklim & kehilangan PDB sektor
terdampak bahaya iklim
Bahaya Iklim
1,15%**
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN Kesuksesan dalam upaya peningkatan
Kesuksesan dalam upaya BERKETAHANAN IKLIM ketahanan iklim nasional dapat
Penurunan Emisi GRK mempertahankan target pertumbuhan
dapat mengurangi potensi ekonomi dan penguatan kapasitas
bahaya iklim yang terjadi masyarakat yang berimplikasi pada
penurunan tingkat Kemiskinan
Pertumbuhan Ekonomi
Penurunan 5,4 - 6,0%*
Emisi GRK 27,3%* & Tingkat Kemiskinan
(29% pada tahun 2030)
6,5 - 7,0%*
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
RENDAH KARBON
*Indikator Makro Ekonomi Pembangunan 2020-2024
**Indikator Ketahanan Iklim Nasional
Maksud & Tujuan Pembangunan Berketahanan Iklim?
Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim
Menjadi rujukan bagi para pihak dalam merupakan bagian dari Low Carbon and Climate
melaksanakan RPJMN 2020-2024 PN6 PP2 Resilience Strategy, Sustainable Development
dan kerangka perencanaan pembangunan Goals (SDGs), & Paris Agreement
nasional berikutnya, yaitu dalam:
Subsektor Pesisir
PDB (ribu triliun Rp)
Kelautan &
kerentanan, dampak, dan risiko Pesisir
Pendekatan
perubahan iklim terhadap kehidupan
masyarakat di suatu wilayah“
Air Tata Kelola
Infrastruktur
& Pendanaan
• Kegiatan inti berupa kegiatan yang manfaatnya dapat
dihitung dan dikonversi menjadi nilai rupiah, sehingga
berkontribusi langsung pada capaian penurunan Pertanian
kerugian PDB dampak perubahan iklim.
Sektor Air
Buku 1
Sektor Pertanian
Lahan pertanian sebagian besar terdapat di
Pulau Jawa-Bali, Sumatera, dan Sulawesi
Sektor Kesehatan
• Sebaran kasus DBD: Pulau Jawa-Bali,
Sulawesi, dan Nusa Tenggara
• Sebaran kasus malaria: Pulau Papua, Nusa
Tenggara, dan Maluku
• Sebaran kasus pneumonia: Pulau Jawa-Bali
Tujuan Pemetaan Landasan memetakan peran, tugas pokok & mengoptimalkan sinkronisasi meningkatkan peran
Yuridis Pembangunan
Ketahanan Iklim
1 fungsi para pihak agar memiliki
interpretasi kewenangan yang tepat;
2 kebijakan dan regulasi pusat
dan daerah; dan
3 kelembagaan & penguatan
sistem pendukung
Stakeholder
PP 8/ 2008 dan
Pelaksana Aksi
Permendagri 86/2017
Ketahanan Iklim
dalam Kerangka
SPPN dan SDGs
Buku 2
Buku 3 Lembaga Non-Pemerintah (Wilayah Intervensi)
Rekapitulasi Peran Lembaga Non-Pemerintah
Dalam Sektor Prioritas Ketahanan Iklim
Sektor Prioritas Ketahanan Iklim
No Organisasi Kelautan & Pesisir Pertanian Air Kesehatan
I T PK TKP I T PK TKP I T PK TKP I T PK TKP
1. Aisyiyah ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
2. ABC ✔️ ✔️ ✔️
3. IFRC ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
4. IR Indonesia ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
5. Kemitraan ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
6. KONSEPSI ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
Buku 3
7. LPBI NU ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
8. MUI ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
9. MCI ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
10. Muhammadiyah ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
11. Oxfam ✔️ ✔️ ✔️
12. PMI ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
13. Rainforest Alliance ✔️ ✔️
14. RARE Indonesia ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
15. SNV Indonesia ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
16. WVI ✔️
17. WWF ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
18. Yayasan Bintari ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
19. Yayasan KARINA ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ Keterangan:
20. YKAN ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ I= Infrastruktur;
21. Yayasan Kota Kita ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ T= Teknologi;
22. YLBA PK= Peningkatan
✔️ ✔️ ✔️
Kapasitas;
23. Yayasan Obor Tani ✔️ ✔️ TKP= Tata Kelola
24. UCLG ASPAC ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ ✔️ dan pendanaan
Sumber-Sumber Pendanaan Ketahanan Iklim
Buku 4
Buku 5 Mekanisme Pemantauan, Evaluasi & Pelaporan Ketahanan Iklim
PP 8/2008;
Permendagri 86/2017
QA & QC Dalam Proses PEP Aksi Ketahanan Iklim
Direktorat Teknis Kementerian
K/L & OPD Sekretariat Ketahanan Iklim
Bappenas & Bappeda PPN/Bappenas
1 2 4
GAGAL
GAGAL
Revisi Kelengkapan Revisi Validitas
Data Data
3 5
TERIMA
KASIH