Anda di halaman 1dari 38

PELATIHAN DASAR

PIJAT CEDERA OLAHRAGA


MUKHLIS, AIFMO

Balikpapan, Kamis 24 Nopember 2022


SEJARAH MASASE
 Kata Massage juga berasal dari kata
Arab “Mash” yang berarti Menarik, atau
menekan dengan lembut. Dan dari
bahasa Yunani “Massien” yang berarti
memijat atau melulut.
 Dalam bahasa Indonesia, Massage
diadaptasi menjadi Masase.
 Para pelaku Massage disebut “Masseur”
untuk laki-laki dan “Masseus” untuk
wanita.
 Praktek Masase telah ada sejak 1000 SM di Cina. Bangsa Cina
mengembangkan suatu aliran dan gaya masase yang mereka
sebut “Anma” atau “Anmo” dan merekalah yang pertama kali
melatih dan mempekerjakan pemijat tunanetra.
 Selain Cina dan Jepang, negara Asia lain yang mempraktekkan
Masase adalah India. Pengetahuan ini menjadi bagian yang
tidak terpisah dari Tradisi Hindu yang ditandai misalnya,
dengan memasukkan pengobatan Masase di dalam kitab suci
Ayurveda (1800 SM).
 Dan dimasa awal abad 19 tokoh yang berperan dalam sejarah
perkembangan Masase adalah seorang dokter dari Belanda yang
bernama “Johann Mezger” (1839-1909). Beliau pula yang
mengenalkan istilah-istilah Prancis yang masih digunakan
sampai saat ini oleh Profesi Masase, seperti Effleurage,
Petrissage, Tapotement.
JENIS-JENIS MASASE
1. Mengusap (Efflurage)
2. Meremas (Patrissage)
3. Menggerus (Friction)
4. Memukul (Tapotement)
5. Menggeser (Walken)
6. Menggocang (Shaking)
7. Melipat Kulit (Skin Rolling)
8. Mengurut (Strocking)
MENGUSAP (EFFLURAGE)
 Gerakan mengusap dengan menggunakan telapak
tangan atau bantalan jari tangan. Gerakan ini dilakukan
sesuai dengan peredaran darah menuju jantung.

 Manfaat gerakan ini adalah merelaksasi otot dan


ujung-ujung saraf.

 Manfaat tekanan pelan dan dangkal adalah untuk


mengurangi rasa nyeri, geli dan sakit pada otot.

 Tekanan yang kuat akan menambah lancarnya


peredaran darah.
MEREMAS (PATRISAGE)
 Gerakan memijit dan meremas dengan menggunakan jari-
jari tangan. Dan teknik ini digunakanpada area yang
berlemak dan jaringan otot yang tebal.

 Manfaatnya adalah memberi rangsangan terhadap kulit,


melancarkan peredaran darah pada otot, memperbaiki
metabolisme pertukaran zat dan memperbaiki proses
penyerapan dan pelenyapan H20 (zat asam arang)
MENGGERUS (FRICTION)
 Gerakan melingkar atau menggerus kecil
dengan penekanan yang lebih dalam meng
gunakan jari atau ibu jari.

 Gerakan ini hanya digunakan pada area


tubuh tertentu yang bertujuan untuk
penyembuhan ketegangan otot akibat asam
laktat yang berlebih atau karena spasme otot.

 Manfaat lainnya adalah merangsang otot yang lebih dalam


dan menghancurkan mygelose atau kekerasan pada jaringan,
melepas perlengketan antar jaringan yang dapat
mengganggu kelancaran peredaran darah.
MEMUKUL (TAPOTEMENT)
 Gerakan menepuk atau memukul dan bersifat
merangsang jaringan otot, dilakukan dengan
kedua tangan secara bergantian untuk
memperoleh hentakan tangan yang ringan dan
tidak sakit pada klien.

 Tujuannya adalah untuk menstimulus otot untuk


bekerja, menstimulus saraf untuk kerja jantung,
menaikkan suhu badan guna melancarkan
metabolisme, dan jika dikerjakan dengan ringan
akan cepat mengeluarkan urat saraf dan akan
menyebabkan rangsangan kontraksi lokal.
MENGGESER (WALKEN)
 Gerakan ini bertujuan menyempurnakan
pengambilan sisa-sisa pembakaran oleh darah dan
segera dapat dibawa ke jantung. Gerakan ini
menggunakan seluruh tapak tangan dan jari-jari,
bergerak maju mundur antara tangan kanan dan kiri.

 Untuk hasil yang lebih baik maka tekanan harus


cukup kuat, otot-otot betul tertekan dan terperas,
dan gerakan ini dikerjakan sesudah efflurage,
patrissage, dan friction untuk menyempurnakan
gosokan dan tekanan pada tempat-tempat yang
belum terkena.
MENGGUNCANG (SHAKING)

 Gerakan ini dapat dilakukan dengan satu atau dua


tangan.
 Tujuannya adalah memberikan relaksasi pada otot
yang telah digerus.
MELIPAT KULIT (SKIN ROLLING)

 Teknik memijat melipat kulit dengan hanya menggunakan jari-


jari tangan yang di lakukan secara berurutan dari bawah sampai
atas.
 Manfaatnya adalah melancarkan peredaran darah pada lapisan
kulit, lemak dan otot di permukaan.
 Menghilangkan perlengketan kulit dengan jaringan-jaringan
dibawahnya.
PENGERTIAN CEDERA OLAHRAGA
 Cedera Olahraga adalah segala macam cedera yang
timbul pada saat latihan atau pun pada waktu
pertandingan dan sesudah pertandingan .
(Hardianto Wibowo, 1994/1995. Pencegahan dan
Penatalaksanaan Cedera Olahraga. Jakarta: Buku
Kedokteran)
Asam Laktat Pada Otot Penyebab
Spasme dan Nyeri Otot

 Asam laktat adalah komponen yang penting


bagi tubuh karena berperan dalam menjaga
fungsi sel normal. Namun, saat jumlahnya
berlebihan, asam laktat dianggap bisa
memicu beberapa gangguan di tubuh.
Penumpukan asam laktat dianggap bisa
terjadi saat tubuh bekerja terlalu keras saat
berolahraga.
Berolahraga dan beraktivitas fisik tentu menjadi
kegiatan yang positif. Namun, melakukannya
secara berlebihan juga dapat menjadi
bumerang bagi tubuh.

 Salah satu dampak yang kerap terjadi jika


berolahraga berlebihan adalah penumpukan
asam laktat di aliran darah. Penumpukan ini
dapat muncul karena tubuh kekurangan
oksigen untuk memecah glukosa di darah.
KLASIFIKASI CEDERA OLAHRAGA
 Paul M Taylor (1997:5) membagi jenis cedera yang
sering dialami menjadi 2 jenis:
1. Trauma Akut
Yaitu suatu cedera berat yang terjadi secara
mendadak seperti goresan, robek pada ligamen,
atau patah tulang dan membutuhkan pertolongan
profesional dengan segera.
2. Overuse Syndrome
Adanya kekuatan abnormal dalam kekuatan level
yang rendah atau ringan, namun berlangsung
secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang
lama.
 Hardianto Wibowo mengklasifikasikan
cedera olahraga sebagai berikut:

1. Cedera Tingkat I, ditandai dengan adanya


robekan, yang hanya dapat dilihat
menggunakan mikroskop, dengan keluhan
minimal dan hanya sedikit saja atau tidak
mengganggu performa olahragawan yang
bersangkutan. Misalnya lecet, memar atau
sprain ringan.
2. Cedera Tingkat II, Ditandai dengan
kerusakan jaringan yang nyata, nyeri,
bengkak berwarna kemerahan dan panas
dengan gangguan fungsi yang nyata dan
berpengaruh pada performa atlet yang
bersangkutan.
Misalnya, melebarnya otot atau robeknya
ligamen.
3. Cedera Tingkat III, pada cedera ini terjadi
robekan lengkap atau hampir lengkap pada
otot, ligamen, dan fraktur pada tulang yang
memrlukan istirahat total dan
pengobatannya intensif oleh profesional
dan mungkin harus dioperasi.
JENIS-JENIS CEDERA OLAHRAGA
MEMAR
Memar merupakan cedera yang disebabkan oleh
benturan benda keras pada jaringan lunak tubuh.
Pada memar, jaringan dibawah permukaan kulit rusak
dan pembuluh darah kecil pecah sehingga darah dan
cairan seluler merembes kejaringan sekitarnya.
KRAM OTOT

Kram otot terjadi pada saat otot mengalami


kelelahan dan secara tiba-tiba meregang maka
otot tersebut dengan terpaksa ikut meregang
secara penuh dan menyebabkan kram pada otot.
Dan juga bisa terjadi karena penumpukan asam
laktat di otot karena mengalami kelelahan.
CEDERA PADA OTOT TENDON DAN LIGAMEN

Strain adalah cedera yang menyangkut cedera


otot dan tendon. Strain dapat dibagi menjadi 3
tingkatan.
1. Tingkat I : Tidak ada robekan, hanya terdapat
kondisi inflamasi ringah meskipun pada tingkat
ini tidak ada penurunan kekuatan otot tetapipada
kondisi tertentu cukup mengganggu atlet.
2. Tingkat II : Strain pada tingkat ini sudah
terdapat kerusakan pada otot atau tendon
sehingga dapat mengurangi kekuatan otot. Dan
hal ini bisa menyebabkan atrofi otot yaitu
menyusutnya dan menipisnya jaringan otot.
3. Tingkat III : Strain pada tingkatan ini sudah terjadi
kerobekan yang parah atau bahkan sampai putus
sehingga diperlukan tindakan operasi atau bedah
dan dilanjutkan dengan fisioterapi dan
rehabilitasi seperti cedera ACL (Anterior Cruciate
Ligament) dan PCL (Posterior Cruciate Ligament)
pada lutut.
DISLOKASI

Dislokasi adalah terlepasnya sebuah sendi dari tempat


yang seharusnya. Dislokasi yang sering terjadi yaitu
pada bahu, sendi panggul, ankle, karena bergeser pada
tempatnya maka sendi menjadi macet dan terasa nyeri.
Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi
ligamennya akan menjadi kendor akibatnya sendi itu
akan mudah mengalami dislokasi kembali.
PATAH TULANG (FRACTURE)

Patah Tulang adalah suatu keadaan dimana tulang mengalami


keretakan, pecah, atau patah baik pada tulang rawan maupun
tulang keras. Patah tulang digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Patah Tulang Komplek, dimana tulang terputus sama sekali.
2. Patah Tulang Stres, dimana tulang hanya mengalami
keretakan tetapi tidak terpisah.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
CEDERA OLAHRAGA
 Paul M Taylor (1997:12), membagi penyebab
cedera yaitu faktor dari dalam seperti,
kelelahan, kelalaian, keterampilan yang
kurang, dan kurangnya pemanasan dan
peregangan saat akan melakukan olahraga
atau pembelajaran.
 Faktor dari luar seperti, tidak memadainya

alat dan fasilitas yang kurang baik, cuaca


yang buruk di lapangan dan pemberian pola
latihan yang salah oleh tim pelatih.
PENANGANAN CEDERA UMUM DAN
OLAHRAGA
 Yang harus dilakukan apabila terjadi cedera olahraga
adalah pertolongan pertama pada cedera olahraga yang
bertujuan untuk menimalkan pembengkakan jaringan
yang dilakukan dengan metode R.I.C.E (Rest, Ice,
Compression, Elevation).
REST (ISTIRAHATKAN)
 Segera beristirahat apabila
mulai merasakan gejala
cedera. Jangan memaksaka diri
untuk mulai berlari ataupun
melompat saat gejala masih
dirasakan.
ICE (BERIKAN ES)
 Berikan kompres es pada area
cedera. Dianjurkan melakukan
kompres es 3 atau 4 jam sekali
dengan durasi 10-15 menit
selama 4 atau 5 hari pertama
cedera.
COMPRESSION (PEMBALUTAN ATAU
PEMBUNGKUSAN)
 Pembalutan dengan bahan
yang elastis pada area cedera
agar dapat membantu
mengurangi pembengkakan
pada area tersebut.
ELEVATION (TINGGIKAN)
 Meletakkan bagian tubuh yang
cedera diatas lebih tinggi dari
jantung. Misalnya saat tidur
atau baring untuk membantu
mengurangi pembengkakan
akibat peradangan pada
cedera.
 Tindakan yang tidak boleh dilakukan apabila
terjadi cedera olahraga adalah H.A.R.M (Heat,
Alcohol, Running, Massage)
HEAT
 Menggunakan panas pada saat
penanganan pertama cedera
akan meningkatkan
pembengkakan karena panas
akan membuat pembuluh
darah semakin melebar.
Seperti pemberian balsem,
jahe, minyak gosok, sauna,
infrared, atau berendam
dibathub yang panas airnya.
ALCOHOL
 Meminul alcohol atau
merendam bagian yang cedera
dengan alcohol akan
meningkatkan pembengkakan
serta memperlambat proses
penyembuhan cedera.
RUNNING (BERLARI)
 Berlari atau berlatih dalam 48-
72 jam disaat masih cedera
akan memperburuk kondisi
cedera tersebut. Seseorang
dinyatakan aman bermain
kembali setelah dilakukan
pemeriksaan dan diagnosa
oleh dokter, fisioterapi, atau
masseur profesional.
MASSAGE (PIJATAN)
 Pijatanpada saat cedera akan
meningkatkan aliran darah
sehingga akan membuat semakin
bengkak dan dapat terjadi
kerusakan pada jaringan yang
cedera. Misalnya, ligamennya
terluka lalu diberi massage maka
luka sobeknya akan semakin
melebar dan pada saat kembali ke
lapangan menjadi kendor dan
terganggu stabilitasnya sehingga
memudahkan terjadinya cedera
ulang.
 Selain R.I.C.E dan H.A.R.M, yang perlu diperhatikan
dalam melakukan rehabilitasi pada cedera olahraga
ringan adalah dengan massage terapi cedera olahraga
yaitu bisa dengan manipulasi berikut ini.
 1. Grusan (Friction), untuk menghancurkan miogelosis
atau sisa-sisa pembakaran yang terdapat pada otot.
 2. Gosokan (Efflurage), dimaksudkan untuk
memperlancar peredaran darah pasca cedera.
 3. Penarikan (Traksi), menarik bagian tubuh yang
mengalami cedera untuk kembali pada sisi semula.
 4. Reposisi, penarikan dilakukan pada bagian anggota
gerak tubuh yang mengalami cedera. Khususnya pada
sendi atau penekanan agar sendi kembali pada posisi
semula.
- Sport massage
- Angkle/engkel
- Spasme Betis
- Lutut
- Hamstring
- Pinggul
- Pinggang
- Punggung
- Bahu
- Frozen Soulder
- Nyeri dada
SELESAI
WALHAMDULILLAH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai