Anda di halaman 1dari 32

Analisis Pengaruh

Analisi Pengaruh Sektor


Sektor Pertanian
Pertanian Terhadap
Terhadap Perekonomian Sumatera
Perekonomian Sumatera Barat Barat

Oleh:
Liberto Putra
Nim: 16060035
Latar Belakang
Sebagian besar PDRB
Sumatera Barat berasal dari
sektor pertanian, tetapi
pertumbuhannya
berfluktuasi setiap tahun

Sektor pertanian dalam


perekonomian Sumatera Barat
memegang peranan penting
karena selain bertujuan
menyediakan baku untuk
industri dan pangan bagi
seluruh masyarakat, juga
merupakan sektor potensial
untuk dikembangkan.
sektor
pertanian
PDRB Sumatera sebesar
Barat Tahun 2019 22,17
perdagangan
besar-eceran persen
14,15 persen.

industri
pengolahan
8,37 persen
Ada 3 subsektor pertanian yang
memiliki potensi untuk dikembangkan

Perkebunan Peternakan

Tanaman
Pangan
RUMUSAN MASALAH
Sejauh mana pengaruh
produksi perkebunan terhadap
perekonomian Sumatera Barat?

Sejauh mana pengaruh


produksi tanaman pangan
terhadap perekonomian
Sumatara Barat?

Sejauh mana pengaruh


produksi peternakan terhadap
perekonomian Sumatera Barat?

Sejauh mana pengaruh


bersama-sama produksi
perkebunan, tanaman pangan,
dan peternakan terhadap
perekonomian Sumatera
Barat?
TUJUAN PENELITIAN
 Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh produksi perkebunan
terhadap perekonomian Sumatera
Barat
 Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh produksi tanaman pangan
terhadap perekonomian Sumatera
Barat
 Untuk mengetahui pengaruh produksi
peternakan terhadap perekonomian
Sumatera Barat
 Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh produksi perkebunan,
tanaman pangan, dan peternakan
secara bersama-sama terhadap
perekonomian Sumatera Barat
Kajian Teori

PDRB adalah nilai dari seluruh barang dan jasa


yang dihasilkan dalam suatu wilayah tertentu
biasanya dalam jangka satu tahun tanpa
membedakan kepemilikan faktor-faktor produksi.

pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang


termasuk di dalamnya bercocok tanam,
peternakan, perikanan, dan juga kehutanan.
Pengertian pertanian dalam arti sempit yaitu
kegiatan yang mencakup pertanian sebagai
budidaya penghasil tanaman pangan.
Kajian Teori

Teori Pembangunan Ekonomi


Adam Smith
Teori Pembangunan Malthus
Teori Pembangunan David
Ricardo
Teori Keynes
Teori Harrod Domar
Teori Kuznetz
Sektor Perkebunan

Perkebunan adalah kegiatan


mengusahakan tanaman tertentu
pada tanah dan atau media tumbuh
lainnya dalam ekosistem yang
sesuai, mengolah serta
memasarkan barang dan jasa hasil
tanaman tersebut dengan bantuan
ilmu pengetahuan atau tekonologi,
permodalan, serta manajemen
untuk mewujudkan kesejahteraan
bagi pelaku usaha perkebunan dan
masyarakat
Sektor Tanaman Pangan

Tanaman pangan adalah


suatu bentuk tanaman
yang mengandung
karbohidrat dan protein,
yang seringkali dua hal
tersebut dijadikan
sebagai sumber energi
manusia, karena
memberikan asupan gizi
dan mengenyangkan
masyarakat
Sektor Peternakan

Adalah kegiatan
mengembangbiakan dan
membudidayakan
hewan ternak untuk
mendapatkan manfaat
serta hasil dari kegiatan
tersebut. Pengertian
peternakan tidak
terbatas pada
pemeliharaan saja,
tetapi juga perbedaanya
yang terletak pada
tujuan yang ditetapakan
Definsi Operasional

Variabel Terikat: Perekonomian


(X1)

Variabel Bebas= Sub Sektor


Perkebunan (X1), Sub Sektor Tanaman
Pangan (X2)dan Sub Setor Peternakan
(X3)
Kerangka Konseptual Analisis Pengaruh Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Sumatera Barat

perkebunan
(x1)

tananaman Perekonomian (y)


pangan (x2)

peternakan
(x3)
HIPOTESIS

 Diduga perkebunan bepengaruh signifikan terhadap


perekonomian Sumatera Barat.
Η0 : β1 = 0
Hα :β1 ≠ 0

 Diduga tanaman pangan bepengaruh signifikan terhadap


perekonomian Sumatera Barat.
Η0 : β2 = 0
Hα :β2 ≠ 0

 Diduga peternakan bepengaruh signifikan terhadap


 perekonomian Sumatera Barat.
Η0 : β2 = 0
Hα :β2 ≠ 0
METODE PENELITIAN
JENIS
Variabel penelitian:
PENELITIAN:
Terikatnya
Deskriptif
perekonomian
Asosiatif
Sumatera Barat,
Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah
Jenis dan sub sektor
sumber data: pekebunan, sub
data panel sektor tanaman
dan sekunder pangan, dan sub
sektor peternakan.

Tempat dan
waktu :
Sumatera Barat
2019
ModelAnalisisData

1.Regresi Panel

a) Uji Normalitas
2. Uji Asumsi b) Uji Multikolinearitas
Klasik c) Uji heteroskedastisitas

3. Uji F

4. Uji T

5.Koefisien
Determinasi
LajuPertumbuhanEkonomiKabupatendanKotadiSumateraBaratTahun2015-2019(persen)

Kab/Kota 2015 2016 2017 2018 2019


Kepulauan Mentawai 5.2 5.02 5.12 4.91 4.76
Pesisir Selatan 5.73 5.33 5.41 5.35 4.81
Kab.Solok 5.44 5.31 5.32 5.22 5.07
Sijunjung 5.69 5.26 5.26 5.09 4.83
Tanah Datar 5.33 5.03 5.11 5.07 5.01
Padang Pariaman 6.14 5.52 5.58 5.46 2.51
Agam 5.52 5.51 5.51 5.26 4.81
Lima Puluh Kota 5.61 5.32 5.53 5.26 5.1
Pasaman 5.34 5.07 5.08 5 4.84
Solok Selatan 5.35 5.14 5.15 5.03 4.89
Dharmasraya 5.75 5.42 5.44 5.31 4.98
Pasaman Barat 5.7 5.34 5.34 5.24 4.49
Padang 6.41 6.17 6.23 6.09 5.68
Kota Solok 5.97 5.76 5.76 5.68 5.53
Sawahlunto 6.03 5.72 5.74 5.52 5.34
Padang Panjang Sumber data:
5.91 BPS Provinsi
5.8Sumatera Barat 2021
5.8 5.73 5.59
Bukittinggi 6.14 6.05 6.08 6.02 5.88
Payakumbuh 6.19 6.08 6.12 6.05 5.92
Pariaman 5.79 5.59 5.61 5.5 5.33
mean 5.79 5.59 5.61 5.50 5.33
max 6.41 6.17 6.23 6.09 5.92
min 5.20 5.02 5.08 4.91 2.51
Produksi Perkebunan Kab/Kota di Sumatera
Barat Tahun 2015-2019 (Ton)
Kab/Kota 2015 2016 2017 2018 2019
Kep.Mentawai 10,506.00 21,012.00 34,774.00 69,440.00 138,880.00
Pesisir Selatan 63,592.00 88,081.00 170,081.00 331,541.00 660,432.00
Kab.Solok 30,634.00 61,241.00 120,953.00 239,453.00 470,045.00
Sijunjung 64,732.00 102,915.00 204,133.00 376,979.00 752,741.00
Tanah Datar 31,053.00 62,106.00 121,615.00 235,345.00 468,752.00
Padang Pariaman 64,117.00 124,783.00 215,455.00 427,573.00 854,831.00
Agam 80,191.00 120,104.00 228,847.00 456,196.00 909,149.00
Lima Puluh Kota 36,728.00 65,696.00 125,147.00 237,849.00 473,075.00
Pasaman 60,088.00 112,501.00 222,921.00 417,855.00 833,391.00
Solok Selatan 37,319.00 65,121.00 127,325.00 242,745.00 478,052.00
Dharmasraya 115,227.00 152,212.00 303,611.00 573,920.00 1,147,450.00
Pasaman Barat 269,941.00 292,890.00 583,604.00 1,158,941.00 2,315,551.00
Padang 2,739.00 5,472.00 9,798.00 19,426.00 38,820.00
Solok 1,175.00 2,330.00 4,492.00 8,962.00 17,784.00
Sawahlunto 4,364.00 8,584.00 17,012.00 33,304.00 66,577.00
Padang Panjang 144.00 288.00 571.00 1,142.00 2,252.00
Bukitti nggi 62.00 124.00 241.00 482.00 962.00
Payakumbuh 2,277.00 4,554.00 8,643.00 17,284.00 34,559.00
Pariaman 4,066.00 8,104.00 13,352.00 26,704.00 53,400.00
mean 46,260.79 68,322.00 132,240.79 256,586.37 511,405.42
max 269,941.00 292,890.00 583,604.00 1,158,941.00 2,315,551.00
min 62.00 124.00 241.00 482.00 962.00
Produksi Tanaman Pangan Kab/Kota di
Sumatera Barat Tahun 2015-2019 (Ton)

Kab/Kota 2015 2016 2017 2018 2019


Kep.Mentawai 9,117.00 2,824.00 7,530.00 4,834.00 4,614.59
Pesisir Selatan 443,010.00 437,492.00 558,042.00 336,094.00 336,015.79
Kab.Solok 353,565.00 334,333.00 410,324.00 214,646.00 219,475.40
Sijunjung 95,072.00 96,535.00 76,685.00 66,473.00 56,537.96
Tanah Datar 353,511.00 258,267.00 403,817.00 285,743.00 276,780.99
Padang Pariaman 326,424.00 342,384.00 413,451.00 216,792.00 218,600.29
Agam 476,385.00 465,937.00 584,415.00 384,085.00 361,168.16
Lima Puluh Kota 319,535.00 252,295.00 337,406.00 240,433.00 237,093.37
Pasaman 276,709.00 268,406.00 315,238.00 207,562.00 261,273.79
Solok Selatan 198,714.00 181,618.00 226,958.00 140,963.00 171,099.75
Dharmasraya 62,879.00 62,289.00 85,029.00 51,795.00 41,048.73
Pasaman Barat 396,661.00 323,426.00 487,422.00 443,304.00 372,140.19
Padang 91,469.00 83,131.00 85,541.00 58,153.00 64,357.91
Solok 11,995.00 13,524.00 15,012.00 13,613.00 16,089.43
Sawahlunto 20,397.00 15,422.00 19,089.00 14,449.00 13,144.96
Padang Panjang 9,738.00 10,613.00 12,180.00 3,974.00 4,609.37
Bukitti nggi 7,258.00 5,912.00 6,727.00 6,932.00 6,391.84
Payakumbuh 43,418.00 39,037.00 49,162.00 29,543.00 25,961.13
Pariaman 33,345.00 32,538.00 43,037.00 16,355.00 16,281.05
mean 185,747.47 169,788.58 217,740.26 143,986.47 142,246.56
max 476,385.00 465,937.00 584,415.00 443,304.00 372,140.19
min 7,258.00 2,824.00 6,727.00 3,974.00 4,609.37
Produksi Peternakan Kabupaten dan Kota di
Sumatera Barat Tahun 2015-2019 (Ton)

Kab/Kota 2015 2016 2017 2018 2019


Kep.Mentawai 147.93 145.42 133.49 157.02 283.81
Pesisir Selatan 2,004.08 2,039.01 2,315.03 2,308.72 3,272.25
Kab.Solok 955.22 1,225.65 1,422.23 1,074.58 1,430.58
Sijunjung 923.54 1,107.80 1,193.02 1,233.03 1,474.09
Tanah Datar 2,573.00 2,542.31 3,591.01 3,732.10 4,364.43
Padang Pariaman 10,471.89 10,883.44 11,513.70 14,862.13 16,735.46
Agam 1,418.73 1,503.85 1,804.53 1,759.49 2,180.55
Lima Puluh Kota 18,129.86 15,936.46 19,575.42 28,146.44 29,048.25
Pasaman 652.00 645.05 731.71 736.09 935.03
Solok Selatan 400.16 429.98 522.88 413.07 548.35
Dharmasraya 1,152.90 1,365.28 1,458.36 1,627.63 1,793.82
Pasaman Barat 1,176.73 898.98 1,208.67 1,647.95 1,661.02
Padang 5,804.90 5,655.97 6,076.06 8,625.74 9,051.68
Solok 277.35 331.48 345.78 389.78 529.79
Sawahlunto 926.19 1,525.82 1,571.63 1,086.76 1,674.00
Padang Panjang 37.22 36.11 43.20 43.45 57.59
Bukitti nggi 30.23 34.76 38.79 38.77 51.68
Payakumbuh 3,019.61 2,992.14 3,583.27 4,872.04 4,729.44
Pariaman 2,053.15 2,888.29 2,905.95 2,343.46 3,765.41
mean 2,744.98 2,746.73 3,159.72 3,952.54 4,399.33
max 18,129.86 15,936.46 19,575.42 28,146.44 29,048.25
min 30.23 34.76 38.79 38.77 51.68
Uji Chow
Uji Hausman
Uji Normalitas

24
Series: Standardized Residuals
Sample 2010 2019
20
Observations 190

16 Mean 1.01e-17
Median 0.002648
Maximum 0.207470
12
Minimum -0.193995
Std. Dev. 0.091785
8 Skewness -0.095687
Kurtosis 2.180916
4
Jarque-Bera 5.601219
Probability 0.060773
0
-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20

.
Uji Multikolinearitas
Uji Heterokedastisitas
F Statistik

........

F hitung sebesar494.2714
Koefisien Determinasi

R-Squared= 0,984072
T Statistik
Nilai df =n-k berarti df=190-3=187
maka nilai t table yang
didapatkan yaitu 1,65304.

Prduksi Produksi
Prduksi tanaman t
perkebunan t peternakan
hitung 18.13838
hitung 0.063998 5.762135 dan
besar dari nilai t
kecil dan nilai t nilai t table
table 1,65304
table 1,65304 1,65304
Hasil Analisis Y, X1, X2. Dan X3

LogY = β0 + β1LogX1 + β2LogX2 + β3LogX2 + µ


LogY=13.70847+LogX1 0.000845+LogX2 0.100138+LogX3
0.070708+0180446 Fix Effect Model
Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis regresi panel maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil olahan regresi menunjukkan produksi perkebunan
(X1) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi (Y) di Provimsi Sumatera Barat.
2. Hasil olahan regresi panel menunjukkan bahwa produksi
tanaman pangan (X2) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) di Provinsi
Sumatera Barat.
3. . Hasil olahan regresi panel menunjukkan bahwa produksi
peternakan (X3) memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomoi (Y) di Provinsi Sumatera
Barat.
4. Hasil olahan regresi panel menunjukkan bahwa secara
bersama-sama produksi perkebunan (X1), produksi tanaman
pangan (X2), produksi peternakan (X3) memiliki pengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomoi (Y) di Provinsi Sumatera
Barat.
Saran
1. Perkebunan merupakan salah satu sub sektor dalam pertanian
Sumatera Barat yang merupakan sektor dalam pembentukan PDRB
tertinggi di Sumatera Barat. Perubahan dalam sektor ini akan
berdampak terhadap dinamika pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat.
Berdasarkan hal tersebut pemerintah harus mampu meningkat jumlah
produksi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya agar tercipta
pertumbuhan ekonomi yang stabil.
2. Tanaman Pangan juga merupakan hal yang penting, karena sangat
berpengaruh dalam perekonomian karena sebagai penyuplai bahan
pokok bagi masyarakat. Produksi perkebunan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat. Oleh karena itu, pemerintah
perlu menjaga jumlah produksi tanaman pangan agar tercipta
stabilitas dalam perekonomian ekonomi Sumatera Barat.
3. kebijakan dalam hal Jumlah produksi peternakan harus diperhatikan
pemerintah Sumatera Barat, berdasarkan penelitian variabel tersebut
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian Sumatera
Barat..
4. bagi peneliti lain yang bermaksud melakukan penelitian tentang
pengaruh sektor pertanian terhadap perekonomian Sumatera Barat
diharapkan dapat menambah variabel lain yang relevan terhadap
perekonomian Sumatera Barat.
TERIMAKASIH
DANKE

ARIGATO
THANK
YOU GRACIAS

SYUKRON
XIE XIE

Anda mungkin juga menyukai