Anda di halaman 1dari 18

2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining

the intersection between design

“ANGGOTA"
and storytelling as D Story™

- Clara [10] - Harun .S [20]


- Cyevine E.T [12] - Steven [38]
- Eliza .P [14] - Wilbert .W [42]
- Sylvie M.E [39]

D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™

“Proposal Penelitian"
1. I. JUDUL
PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU SISWA KELAS XI
DI SUTOMO 1 MEDAN

1. II. LATAR BELAKANG


Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk
mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara
tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam
bentuk pendidikan formal dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung
seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbanagan kemampuan-kemampuan individu, agar di
kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat. Pendidikan sebagai sebuah bentuk kegiatan
manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai, baik tujuan
yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai rumusan-rumusan yang dibentuk secara khusus untuk
memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Begitu juga dikarenakan pendidikan merupakan
bimbingan terhadap perkembangan manusia menuju ke arah cita-cita tertentu, maka yang merupakan
masalah pokok bagi pendidikan adalah memilih arah atau tujuan yang akan dicapai.
D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™

1. III. ALASAN PEMILIHAN JUDUL


Penulis akan mengungkap pengaruh pendidikan Akhlak terhadap pembentukan Perilaku Peserta Didik/ Siswa di Sutomo
1 Medan. Judul tersebut penulis pilih atas dasar pertimbangan sebagai berikut:
1. Pendidikan etika adalah penanaman Perilaku yang baik di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya,
sehingga Perilaku tersebut menjadi salah satu kemampuan jiwa.
2. Etika untuk masa sekarang sudah dianggap tabu atau tidak penting lagi.

1. IV. RUMUSAN MASALAH


Dari pengertian tersebut di atas, timbul beberapa permasalahan antara lain :
1. Apa dan bagaimana pendidikan etika di Sutomo 1 Medan?
2. Bagaimana Pendidikan etika di Sutomo 1 Medan?
3. Bagaimana pengaruh pendidikan etika terhadap Perilaku siswa di Sutomo 1 Medan?

1. V. TUJUAN PENELITIAN
1. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pengaruh pendidikan etika
terhadap Perilaku Siswa di Sutomo 1 Medan.
2. Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan sekolah dalam
mengantisipasi serta meningkatkan Perilaku baik siswa, di Sutomo 1 Medan.

D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™
1. VI. MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian yang menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas proposal Indonesia
Penelitian ini akan bermanfaat untuk :
1. Sutomo 1 Medan, dalam mengetahui pengaruh pendidikan Akhlak terhadap Perilaku siswa di Sutomo 1
Medan.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi para pendidik dalam menerapkan mengetahui faktor-
faktor apa saja yang menjadi pengaruh terhadap Perilaku siswa di Sutomo 1 Medan.

1. VII. HIPOTESIS
Berdasarkan tinjauan teoritis yang dikemukakan diatas, maka peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut :
“Apakah siswa yang memperoleh nilai tinggi dalam pelajaran Agama, berperilaku yang lebih baik dari siswa
yang memperoleh nilai rendah?”.
Berdasarkan pertanyaan diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
Ho : Tidak ada perbedaan perilaku siswa, antara yang memperoleh nilai tinggi dalam pelajaran agama dengan
siswa yang memperoleh nilai rendah.
Ha : Ada perbedaan perilaku siswa, antara yang memperoleh nilai tinggi dalam pelajaran agama dengan
siswa yang memperoleh nilai rendah.

D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™
1. VIII. METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai masalah dan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian
yang meliputi jenis penelitian, obyek penelitian, sumber data penelitian, metode pengumpulan data, teknis
analisis data.

1. a. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam skripsi yang akan kami buat adalah metode Deskriptif Analisis. Deskriptif
digunakan agar mampu memahami dan memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang
terkait dengan isi proposal ini.

1. b. Objek Penelitian
Objek penelitian terdiri dari manusia, benda, tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang
mempunyai karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian.Adapun objek pada penelitian ini adalah murid-
murid Sutomo 1 Medan kelas XI yang berjumlah kurang lebih 50.

1. c. Sumber Data Penelitian


Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan dua jenis riset yaitu :

D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™
- Library research -
Metode digunakan untuk merakitkan landasan teori. Prof. DR.Winarno Surahmad mengatakan bahwa
“perlengkapan seorang penyelidik dengan setiap lapangan ilmu pengetahuan tidak akan sempurna apabila tidak
dilengkapi oleh fasilitas kepustakaan”.

- Metode Pengumpulan Data -


Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian
yang dilakukan dengan terjun langsung ke objek penelitian. Untuk memperoleh data-data lapangan ini penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Yaitu pengamatan dan pencatatan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi ini mengadakan
pengamatan dengan mencatat data atau informasi yang diperlukan dan dibutuhkan
sesuai dengan masalah yang diikuti. Observasi ini dilakukan kepada siswa, guru dan orang tua.

2. Metode wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang langsung dalam wawancara terpimpin, yakni
dengan cara memberi jalan secara global, melalui pertanyaan yang sudah tersusun.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang perilaku siswa Sutomo 1 Medan, terhadap proses belajar
mengajarnya.
D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™
1. IX. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memudahkan pemahaman yang akan dibahas, penulis akan mendeskripsikan proposal sebagai berikut :
1. Bagian muka (Preliminaries)
Bab ini memuat : halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman
persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel.

1. Bagian isi ( batang tubuh)


Pada bagian ini secara garis besar terdiri dari lima bab, antara bab yang satu dengan lainnya saling berkaitan
kelima bab tersebut ialah :
Bab I. Pendahuluan yang di dalamnya memuat gambaran keseluruhan skripsi secara garis besar, terdiri dari
alasan pemilihan judul rumusan masalah, definisi istilah, tujuan penelitian, hipotesis metodologi penelitian dan
sistematika penulisan skripsi.

Bab II. Landasan teoritik, yakni kondisi ideal menurut teori-teori yang termaktub di buku-buku khususnya yang
berkaitan dengan perilaku siswa dengan pendidikan Akhlak.Bab ini terdiri dari tiga sub bab yaitu : sub bab
pertama tentang pendidikan, meliputi pengertian pendidikan, pendidikan sekolah, pendidikan luar sekolah, jenjang
pendidikan,Sub kedua tentang perilaku , yang meliputi pengertian pelajaran Akhlak dan beberapa pandangan
tentang pengertian perilaku siswa,Sub ketiga adalah hubungan antara pendidikan islam terhadap pembentukan
Perilaku siswa di Sutomo 1 Medan.
D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™

Bab III. Laporan hasil penelitian yang merupakan kondisi nyata di lapangan penelitian. Bab ini
memuat secara umum Sutomo 1 Medan, dan secara khusus menyajikan data hasil
penelitian tentang keadaan pendidikan dengan Perilaku pada siswa di Sutomo 1 Medan.

Bab IV. Analisis data tentang pengaruh pendidikan (X) terhadap pembentukan Perilaku pada siswa
(Y). dengan melalui tiga tahap yaitu : Analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis, dan analisis
lanjut.

Bab V. Penutup yang di dalamnya memuat kesimpulan, saran-saran dan kata penutup

D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™

Observasi Etika Kelas XI IS 07

Etika adalah konsep penilaian sifat kebenaran atau kebaikan dari tindakan sosial berdasarkan
kepada tradisi yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Unsur utama yang membentuk
etika adalah moral. Kami kelompok 7 melakukan observasi terhadap kelas XI IS 07, dari hasil
observasi yang kami lakukan selama 1 minggu lebih, etika di kelas XI IS 07 sangat kurang.
Alasan utamanya adalah, beberapa murid ada yang suka melawan guru, tidak hanya itu, ada
juga murid yang suka membuat kerusuhan di kelas sehingga pembelajaran di kelas XI IS 07
sangat terganggu

D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™

Q : Apakah anda selalu menyapa guru saat bertemu? Mengapa?


A : Iya, karena itu termasuk dalam etika dan kesopanan terhadap orang lebih tua

Q : Apakah anda memperhatikan guru saat guru mengajar?


A : Iya

Q : Bagaimana respon anda saat guru menasehati anda?


A : Dengerin dan berubah lebih baik dari sebelumnya

Q : Apakah anda selalu memotong pembicaraan guru? Mengapa?


A : Tidak, karna harus sopan terhadap orang yang lebih tua

Q : Bagaimana respon anda saat guru memarahi anda?


A : Minta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan

Q : Menurut anda, apakah nilai agama itu merepresentasikan etika murid? Apa alasannya?
A : Tidak tau
D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™

Q : Apakah anda selalu menyapa guru saat bertemu? Mengapa?


A : Ya dikarenakan sopan santun.

Q : Apakah anda memperhatikan guru saat guru mengajar?


A : Terkadang tidak menperhatikan diarenakan gurunya membosankan.

Q : Bagaimana respon anda saat guru menasehati anda?


A : Mendengarkan dengan baik bila untuk kebaikan sendiri.

Q : Apakah anda selalu memotong pembicaraan guru? Mengapa?


A : Tidak karna guru adalah orang tua.

Q : Bagaimana respon anda saat guru memarahi anda?


A : Guru memarahi saya berarti saya mempunyai kesalahan jadi saya terima dan mendengarkan.

Q : Menurut anda, apakah nilai agama itu merepresentasikan etika murid? Apa alasannya?
A : Tidak dikarenakan nilai agama bisa saja didapatkan dari rajin membuat pr dan menghapal bila ada ujian.
D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™

Q : Apakah anda selalu menyapa guru saat bertemu? Mengapa?


A : Iya, karena sudah terbiasa dari kecil

Q : Apakah anda memperhatikan guru saat guru mengajar?


A : Iya

Q : Bagaimana respon anda saat guru menasehati anda?


A : Diem dan mendengarkan

Q : Apakah anda selalu memotong pembicaraan guru? Mengapa?


A : Tidak, karena tidak sopan

Q : Bagaimana respon anda saat guru memarahi anda?


A : Diem dan mendengarkan

Q : Menurut anda, apakah nilai agama itu merepresentasikan etika murid? Apa alasannya?
A : Tidak, karena banyak murid yang hanya tau tetapi tidak dilakukan
D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™

Q : Apakah anda selalu menyapa guru saat bertemu? Mengapa?


A : Kadang-kadang, karna kadang gurunya sudah lewat.

Q : Apakah anda memperhatikan guru saat guru mengajar?


A : Kadang-kadang iya, karna kadang pelajarannya terasa membosankan.

Q : Bagaimana respon anda saat guru menasehati anda?


A : Ya terima saja, kalo ada salah ya terima.

Q : Apakah anda selalu memotong pembicaraan guru? Mengapa?


A : Tidak, tidak sopan.

Q : Bagaimana respon anda saat guru memarahi anda?


A : Mendengarkan, Males perpanjang masalah.

Q : Menurut anda, apakah nilai agama itu merepresentasikan etika murid? Apa alasannya?
A : Tidak, karena beragama bukan berarti punya etika.
D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
Q : Apakah anda selalu menyapa guru saat bertemu? Mengapa? and storytelling as D Story™

A : Tidak juga. Menyapa hanya beberapa guru saja.

Q : Apakah anda memperhatikan guru saat guru mengajar?


A : Kadang-kadang, kebanyakan ada. Tergabtung pelajaran dan mood ku.

Q : Bagaimana respon anda saat guru menasehati anda?


A : Mendengarkan, jika sudah kesal maka kan ku julid

Q : Apakah anda selalu memotong pembicaraan guru? Mengapa?


A : Enggak

Q : Bagaimana respon anda saat guru memarahi anda?


A : Diam

Q : Menurut anda, apakah nilai agama itu merepresentasikan etika murid? Apa alasannya?
A : Menurut saya nilai agama hanyalah nilai dan untuk mendapatkan nilai belajar, sedangkan etika berbeda,
etika sudah ada di dalam diri kita dari kecil karna diajarin.
D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™

Q : Apakah anda selalu menyapa guru saat bertemu? Mengapa?


A : Tidak, kenapa harus?

Q : Apakah anda memperhatikan guru saat guru mengajar?


A : Ada, jika topiknya menarik.

Q : Bagaimana respon anda saat guru menasehati anda?


A : Tergantung gaya bicara gurunya

Q : Apakah anda selalu memotong pembicaraan guru? Mengapa?


A : Tidak, karena tidak menarik untuk didengarkan.

Q : Bagaimana respon anda saat guru memarahi anda?


A : Diem

Q : Menurut anda, apakah nilai agama itu merepresentasikan etika murid? Apa alasannya?
A : Tidak, agama hanya suatu kepercayaan, tidak ada hubungannya dengan etika
D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™

Kesimpulan :

Dalam hasil observasi dan wawancara dari kelompok kami, masih ada yang tidak mengerti pentingnya etika,
padahal etika sangat penting karena etika mempengaruhi perilaku dan membantu individu membuat keputusan
yang tepat. Etika juga berperan dalam mengatur hidup kita dan bertindak secara bertanggung jawab.

D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™

DAFTAR PUSTAKA:
Redja Mudiyaharjo, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya
dan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), Cet ke-2, Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu
Pendidikan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2005) Cet ke-4,Kurikulum 2004, Standar Kompetensi,
Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Jakarta 2004 DR. Zakiah Daradjat, dkk,
Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta; Bumi Aksara, 1992), Cet ke-2. Prof. Dr. winarmo Surahmad, Pengantar
Penelitian Ilmiah,Tarisco, Bandung, 1986, Prof. Drs. Sutrino Hadi, MA, Metodologi Riset I dan II, Yayasan Penerbit
Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1985, hal 10 Prof. ET. Ruseffondi, S.Pd. M.Sc. ph.D, Dasar-Dasar penelitian
pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya, IKIP Semarang Press.

D Story™
2021© TEMPLATE c/o D STORY™ defining
the intersection between design
and storytelling as D Story™

"THANKS"
"MERCI BEAUCOUP"
"TERIMA KASIH"
“MAHALO"
“HATUR NUHUN"
D Story™

Anda mungkin juga menyukai