Anda di halaman 1dari 10

Bab 4

Peran Pemuda dalam Perubahan


Politik dan Ketatanegaraan di
Indonesia

SEJARAH INDONESIA
KELAS 12
Gerakan Pemuda masa Kolonial Belanda
• Pemuda selalu menjadi actor penting dalam proses perjuangan bangsa dengan
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan serta mengkritisi pemerintahan
pada era kemerdekaan
• Pendidikan menjadi faktor penting dalam membuka wawasan dan juga melahirkan
kaum terpelajar yang merintis kemerdekaan
• Pada awal kebangkitan nasional, seluruh gerakan dan pemikiran kaum muda
disalurkan melalui organisasi-organisasi dengan berbagai macam ideologi
• Pada awal 1920-an, lahirlah sejumlah organisasi bersifat kedaerahan yang masih
terikat pada solidaritas kesukuan, yang akhirnya menyadari arti pentingnya
persatuan dan kesatuan
• Dari pemikiran kaum muda ini lahirlah Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28
Oktober 1928 dan menjadi puncak dalam mencari identitas baru dari sebuah bangsa
Lanjutan...

• Banyak gerakan nasional masa kolonial Belanda dihapuskan dan


digantikan dengan lembaga-lembaga bentukan Jepang guna membela
kepentingan Jepang dalam memenangkan Perang Asia Pasifik
• Lembaga-lembaga ini dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tenaga
perang Jepang yang terlatih
• Gerakan pemuda tidak berhenti sampai kemerdekaan saja, karena
faktanya setelah kemerdekaan pun muncul persoalan-persoalan
politik dan ketatanegaraan
• Tercatat bahwa berakhirnya Demokrasi Terpimpin menjadi Orde Baru
dan dari Orde Baru menjadi Reformasi tidak lepas dari peran para
pemuda sebagai pelaku sejarah.
Pelaksanaan Politik Etis
• Lahirnya politik etis berawal dari kritikan-kritikan dari kaum etis terhadap
pemerintah Hindia Belanda terkait penderitaan pribumi
• Tokoh Politik Etis yang dikenal gigih memperjuangkan hak kesejahteraan
pribumi dari Belanda
• Ratu Wilhelmina dalam pidatonya pada 17 September 1901 dalam sidang
pembukaan parlemen dengan tegas menyatakan pemerintah Belanda memilki
panggilan moral terhadap kaum pribumi Hindia Belanda yang kemudian
disepakati sebagai momentum kelahiran paham atau aliran etis dalam kancah
politik kolonial.
• Panggilan moral Ratu Wilhelmina dinamakan trias van Deventer yang meliputi
1. Irigasi, membangun dan memperbaiki pengairan dan bendungan untuk keperluan
pertanian
2. Migrasi, mendorong transmigrasi sehingga terjadi keseimbangan penduduk
3. Edukasi, menyelenggarakan pendidikan dengan memperluas bidang pengajaran
dan pendidikan.
Lanjutan...
• Kenyataannya terjadi banyak penyimpangan penerapan politik etis
1. Irigasi, pengairan hanya dialirkan ke tanah-tanah perkebunan swasta bukan
rakyat
2. Edukasi, diselenggarakan dua macam pengajaran. Untuk kaum bangsawan
dan anak-anak pegawai negeri pengajaran menggunakan bahasa Belanda
sebagai bahasa pengantar. Smentara untuk kaum rakyat hanya diberi
pengajaran setingkat kemampuan sekolah dasar awal dengan tujuan
mendapatkan tenaga kerja administrasi yang murah untuk bekerja di kantor-
kantor pemerintahan Belanda.
3. Migrasi, perpindahan penduduk ke luar pulau Jawa ternyata diajukan untuk
perkebunan-perkebunan milik pengusaha Belanda dan swasta asing dengan
sistem kuli kontrak.
Gerakan Kebangsaan

• Kesadaran akan harga diri bangsa kemudian mendorong kaum muda terpelajar untuk mendirikan
organisasi, baik bercorak politik maupun sosial budaya
• Pada 20 Mei 1908 berdiri organisasi modern pertama di Indonesia, Budi Oetomo yang didirikan
oleh para pemuda terpelajar dari STOVIA.
• Budi Oetomo yang bersifat kooperatif atau nonpolitik memiliki tujuan untuk memperbaiki
kehidupan masyarakat yang masih tertinggal dan ingin meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat melalui pendidikan.
• Pada 1911 berdiri Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi
• SDI memiliki tujuan untuk memajukan para pedagang pribumi agar dapat bersaing dengan
pedagang asing.
• Kemunduran SDI terjadi ketika organisasi mulai beralih haluan ke politik dan mengganti namanya
menjadi Sarekat Islam (SI). Terjadi konflik ideologi yang bersifat internal sehingga perpecahan
tidak dapat dihindarkan. Anggota yang memisahkan diri kemudia membentuk organisasi baru
berhaluan komunis yaitu PKI
• Ir. Soekarno bersama anggota kelompok studi club Bandung mendirikan
Perserikatan Nasional Indonesia yang kemudian menjadi Partai Nasional
Indonesia.
• PNI berupaya menyatukan gerakan pemuda dari berbagai kalangan tanpa
memandang perbedaan ideologi agar terwujudnya persatuan. Pada tahun 1927
terbentuklah Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
• Pada 1931, PNI bubar karena Belanda menangkap Soekarno yang dianggap tidak
kooperatif.
• Mereka yang mendukung pembubaran mendirikan partai baru dengan nama
Partai Indonesia (Partindo) di bawah pimpinan Mr. Sartono. Sementara yang
menolak pembubaran namun tetap ingin melestarikan nama PNI mendirikan PNI
Baru di bawah pimpinan Moh. Hatta dan Sutan Syahrir.
• Awal 1930-an dianggap sebagai puncak dari pergerakan nasional Indonesia
setelah adanya kemantapan identitas nasional melalui Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928.
• Pergerakan organisasi kebangsaan yang bermunculan ketika itu mendapat
hambatan dari pemrintah Belanda dengan adanya larangan untuk berkumpul dan
mengadakan rapat serta perlunya izin khusus untuk pemimpin organisasi yang
ingin berpergian ke luar daerah.
• Sanksi yang diterapkan yaitu ditangkap, ditahan, bahkan diasingkan. Hal ini
diberlakukan untuk organisasi yang bersifat nonkooperatif.
• Beberapa tokoh yang dianggap nonkooperatif dan pernah ditangkap ialah
Soekarno, Moh. Hatta, dan Sutan Syahrir
• Organisasi pergerakkan digerakkan pula oleh pelajar yang dilatarbelakangi oleh
hubungan sosial serta solidaritas sesama pelajar, bukan atas dasar ideologi.
• Organisasi pelajar yang lahir pertama kali ialah Trikoro Darmo (tiga tujuan mulia)
pada Maret 1915.
• Namanya diubah menjadi Jong (pemuda) Java, bergerak di bidang sosial budaya
tanpa mencampuri urusan politik.
• Selanjutnya lahirlah organisasi pelajar lainnya seperti Jong Sumatranen Bond,
Jong Batak, Jong Ambon, Pemuda Betawi dan lainnya.
• Berdiri pula organisasi pemuda di luar negeri seperti Belanda yang sifatnya
nasional. Contohnya Indische Vereeniging yang anggotanya merupakan para
pemuda Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Belanda.

Anda mungkin juga menyukai