bangsa, dimana setiap bangsa memiliki bahasa yang berbeda- beda dengan ciri khas dan asal- usul masing-masing, begitu pula dengan bahasa Indonesia. SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA Sejarah bahasa Indonesia tidak terlepas dari bahasa Melayu, bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 oktober 1928 pada peristiwa sumpah pemuda, kemudian dikukuhkan menjadi bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus 1945, dalam UUD 1945 bab XV, Pasal 36. 1. Ejaan Van Ophuijen (1901) Pada masa pendudukan Belanda di Indonesia, bahasa yang digunakan untuk memudahkan orang-orang kolonial berkomunikasi adalah dengan menggunakan bahasa melayu yang dibakukan dengan ejaan yang dimengerti serta memudahkan orang-orang belanda. Ejaan ini dibuat oleh Prof. Charles van Ophuijen yang dibantu oleh Engku Nawawi atau Sutan Makmur dan Moh. Taib Sultan Ibrahim. Contoh; huruf J (jang) dibaca Y (yang), Oe (doeloe) dibaca u (dulu), dan tanda baca koma ain seperti ma’mur dibaca makmur. 2. Ejaan Republik / Ejaan Soewandi (19 Maret 1947) Ejaan Republik ini dibuat untuk menggantikan dan menyempurnakan ejaan sebelumnya, diresmikan oleh Soewandi seorang Mentri Pendidikan RI. Contoh; huruf oe pada (doeloe) menjadi u (dulu), koma ain (ma’mur) menjadi k (makmur), serta pengulangan kata kupu-kupu boleh ditulis kupu2 3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972) Seiring perkembangan zaman, bahasa indonesia juga turut turut berkembang, pada tahun 1972 Presiden RI meresmikan EYD dengan putusan presiden No. 57 tahun 1972. Yang diatur dalam EYD antara lain penulisan huruf kapital dan huruf miring, kata, tanda baca, singkatan dan akronim, kemudian penulisan angka dan lambang bilangan serta penulisan unsur serapan. 4. Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 50 Tahun 2015 menunjukan peresmian EBI, dimana di dalamnya terkandung pedoman umum EBI. Penyempurnaan pada EBI antara lain pada penambahan huruf vokal diftong; au, ai penggunaan huruf kapital pada nama dan julukan; Wilma Z. Adji. huruf tebal pada penulisan lema (kata dasar) dan sublema (turunan kata dasar) dalam kamus juga dihapuskan. TERIMA KASIH