PPKn

“Pelanggaran HAM dan

dikaitkan dengan Pancasila” Add your ideas he
re!

eas here!
Add your id

ANGGOTA KELOMPOK : Add your id

eas here!

BUGAR ALI YUNANTO (07)

Add your ideas he
re!
MUHAMMAD ULIL ALBAAB (19)

XII MIPA 6
 Artikel
Kasus pelecehan seksual yang
dilakukan oleh Gilang Aprilian
Nugraha Pratama akhirnya mencapai
titik akhir. Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Kota Surabaya memutuskan
masyarakat. Tak hanya karena jenis fetish Gilang
Gilang dikenai hukuman 5 tahun 6
bulan penjara dan denda Rp50 juta.
Gilang Aprilian
Pelaku Kasus
Pelecehan Seksual
Kasus ini menjadi salah satu fenomena
pelecehan seksual secara daring yang heboh di
yang tak umum yaitu memiliki ketertarikan
seksual melihat laki-laki terbungkus kain jarik,
ternyata ia sudah melakukan aksi cabul tersebut
bertahun-tahun lamanya dengan puluhan korban.
Pendahuluan
Salah seorang korbannya, MF (21), mengaku mengenal
Gilang lewat jejaring sosial Instagram. MF mengatakan
bahwa awalnya tak ada yang aneh. Gilang yang
mengklaim sebagai mahasiswa Universitas Airlangga
menjelaskan bahwa dirinya saat ini tengah mengerjakan
riset tugas akhir, dan memerlukan bantuan MF. Gilang
kemudian meminta MF memberikan nomor telepon.
Obrolan keduanya pun berlanjut di aplikasi WhatsApp.
Gilang menjelaskan bahwa dalam penelitian itu, MF
diminta untuk membungkus diri dengan lakban dan
kain jarik. Gilang ingin tahu reaksi yang ditimbulkan
dari penelitiannya.
Awalnya, MF sempat menolak. Namun, ia luluh karena
rasa kasihan.
Untuk mengusut kasus Gilang, Kepolisian Resor Kota
Besar (Polrestabes) Surabaya mendatangi kampus FIB
Unair, Surabaya, pada Kamis (30/7). Namun, polisi
belum dapat memberikan keterangan atas kedatangan
mereka ke kampus tersebut. Sementara itu, Wakil
Dekan I Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair, Puji
Karyanto, mengatakan bahwa sejumlah petugas
Satreskrim Polrestabes Surabaya mendatangi
kampusnya untuk menggali keterangan sementara.
Setelah melalui proses pemeriksaan, penyidik
Polrestabes Surabaya memutuskan untuk menjerat
Gilang dengan Pasal 27 ayat (4) Jo pasal 45 ayat (4) dan
atau pasal 29 Jo pasal 45B UU No. 19 Tahun 2016
tentang ITE dan atau pasal 335 KUHP. Dengan ini,
Gilang dianggap bersalah akibat tindakannya memeras
atau mengancam korbannya. Ia tidak dihukum atas
tindakan pencabulan yang ia lakukan.
MF pun mau menuruti perintah Gilang melalui WhatsApp. Dengan
bantuan seorang kawannya, tubuh MF kemudian dililit lakban, hingga
mata dan mulutnya tertutup. Badannya lalu dibungkus jarik, rapat-rapat.
Proses pembungkusan yang didokumentasikan itu berlangsung selama
tiga jam. Foto dan videonya kemudian dikirimkan kepada Gilang
dengan dalih laporan penelitian.
• Namun alih-alih berterima kasih atau meminta maaf, Gilang malah
mengirimkan pesan bernada godaan kepada MF. Tak hanya itu,
Gilang kemudian meminta MF mengulangi adegannya dari awal
karena terjadi kesalahan.
 Ketuhanan Yang Maha Esa
Berdasarkan artikel tersebut perbuatan yang dilakukan
bertentangan dengan nilai -nilai ketuhanan. Semua
agama di Indonesia sangat menentang keras adanya
pelecehan seksual dalam bentuk apapun. Selain
Hubunga
pelecehan seksual pada artikel tersebut pelaku juga
melakukan pemerasan dan kekerasan. Semua tindakan
n dengan
yang dilakukan pelaku merupakan tindakan tercela
yang menyimpang dari ajaran agama. Pelecehan sila
seksual melanggar hak asasi manusia secara individu
dan merendahkan harkat martabat seorang manusia. pertama
Pancasila
 Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
• Jika dihubungkan dengan konteks pancasila,
perbuatan pelecehan seksual melanggar sila ke dua
yang berbunyi "Kemanusiaan Yang Adil Dan Hubunga
Beradab". Pelecehan seksual adalah salah satu
perbuatan yang tidak beradab dan memanusiakan n dengan
manusia karena akan memberikan dampak yang
besar terhadap korban. Sehingga perbuatan sila
melecehkan dan melakukan segala bentuk
kekerasan merupakan perbuatan yang Kedua
mencerminkan tidak adanya rasa menghormati dan
melindungi hak asasi setiap manusia Pancasila
 Persatuan Indonesia
Berdasarkan Pancasila sila ke3 kasus pelecahan
seksual merupakan kasus yang dapat memecah belah
persatuan dalam lingkup masyarakat. Hal ini Hubunga
bertentangan dengan nilai Pancasila sila ke tiga yang
menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan n dengan
dalam menciptakan suasana yang harmonis dan
saling menghargai. Dengan adanya sila ke 3 sebagai sila
warga Indonesia kita diajarkan untuk bekerjasama
menciptakan lingkungan yang aman dan kita juga Ketiga
harus memiliki kesadaran untuk melawan pelecehan
seksual . Pancasila
Kerakyatan yang dimpimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan Hubunga
Berdasarkan kasus yang terjadi, semua pihak harus
dapat melakukan upaya dalam menanggulangi
n dengan
pelecehan seksual. Dengan adanya musyawarah
dalam merumuskan sebuah kebijakan diharapkan
sila
dapat mengurangi terjadinya pelecehan seksual yang
marak terjadi di masyarakat.
Keempat
Pancasila
 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Pelecehan seksual melanggar prinsip keadilan, di Hubunga
mana korban mengalami ketidakadilan akibat
tindakan yang tidak pantas diterima. Dari sila ini juga n dengan
menekankan pentingnya mewujudkan keadilan untuk
semua umat. Menyadari bahwa setiap manusia sila
memiliki hak dan kewajiban yang sama. Dengan
adanya kekerasan seksual keadilan bagi semua Kelima
korban harus ditegakkan dengan memberikan
perlindungan hukum Pancasila
 Dari pembahasan yang dilakukan sebelumnya,
beberapa solusi yang dapat diberikan untuk menangani
atau mengurangi kekerasan seksual yang terjadi di

Solusi
masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Menegakkan hukum yang tegas 4. penguatan prinsip-prinsip Sila

bagi pelaku kekerasan seksual.
2. Menumbuhkan kesadaran pada diri
sendiri untuk berperan aktif dalam
mencegah kekerasan seksual
3. Memberikan perlindungan,
dukungan dan motivasi kepada
para korban
Pancasila dalam dunia pendidikan
dan sosialisasi dampak kekerasan
seksual mulai dari SDsampai
perguruan tinggi
5. perlu ada penegasan dalam
edukasi pelecehan seksual maupun
kekerasan seksual
 TERIMA KASIH
Semoga kamu bisa mendapatkan ilmu yang
bermanfaat dari presentasi ini. Semoga beruntung !