Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KETERKAITAN MASYARAKAT DAN PELAJAR DALAM

MENINGKATNYA THE CRIMINALITY OF BREAST BREEDING (BEGAL


PAYUDARA)
Dicky Andriansyah Putra
Npm : 2031050230
Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Abstrak
Pelecehan seksual merupakan perbuatan berkonotasi seksual yang melanggar
kesusilaan yang melanggar hak korban, tindakan tersebut dapat berupa tindakan isyarat, lisan
maupun fisik yang bersifat seksual yang mana tindakan tersebut membuat seseorang merasa
dipermalukan atau terintimidasi. Jumlah kasus pelecehan seksual terus meningkat dari waktu
ke waktu, baik secara lokal maupun pribadi. Salah satu kejadian pelecehan seksual yang
akhir-akhir ini terjadi adalah begal payudara (Breast Breeding), yang lebih sering terjadi di
perkotaan. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah pengaruh gender. Gender
sendiri terbentuk dari budaya yang berkembang di masyarakat, antara lain feminisme dan
maskulinitas. Jika berbicara tentang gender itu sendiri, dalam budaya patriarki yang diyakini
sebagian besar masyarakat kita, terdapat kesenjangan antar gender. Budaya patriarki sendiri
diartikan sebagai budaya yang menganggap bahwa kekuasaan utama berada di tangan laki-
laki karena perempuan dianggap lebih lemah dibandingkan laki-laki. Oleh karena itu, banyak
laki-laki yang bersikap otoriter atau sewenang-wenang terhadap perempuan. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yang
bertujuan untuk memperoleh pengetahuan mengenai keberlakuan hukum yang dikorelasikan
dengan fenomenafenomena yang terjadi di masyarakat. Hasil dalam penelitian ini ialah, perlu
adanya perbaikan kontrol sosial dalam lingkungan sosial anak dan remaja melalui empat
tahapan yakni attachment, commitment, involvement, dan belief sebagai upaya untuk
meminimalisir perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh remaja Penelitian ini bertujuan
untuk mengungkap keterkaitan masyarakat dan pelajar mengenai maraknya kejahatan begal
payudara (Breast Breeding), yang meresahkan dan menimbulkan kerugian jangka pendek dan
jangka panjang bagi para korban.
Kata Kunci: Meningkatnya Kriminalitas, Begal Payudara, Masyarakat Dan Pelajar
Abstract
Sexual harassment is an act with a sexual connotation that violates decency and
violates the victim's rights. This act can take the form of a gesture, verbal or physical act of a
sexual nature, where the act makes a person feel humiliated or intimidated. The number of
sexual harassment cases continues to increase over time, both locally and personally. One of
the incidents of sexual harassment that has recently occurred is breast breeding, which
occurs more often in urban areas. One factor that causes this is the influence of gender.
Gender itself is formed from culture that develops in society, including feminism and
masculinity. When talking about gender itself, in the patriarchal culture that most of our
society believes in, there is a gap between genders. Patriarchal culture itself is defined as a
culture that assumes that the main power is in the hands of men because women are
considered weaker than men. Therefore, many men behave authoritarian or arbitrary towards
women. This research is qualitative research that uses a sociological juridical approach
which aims to gain knowledge about the implementation of law which is correlated with
phenomena that occur in society. The results of this research are that there is a need to
improve social control in the social environment of children and adolescents through four
stages, namely attachment, commitment, involvement and belief as an effort to minimize
deviant acts committed by adolescents. This research aims to reveal the relationship between
society and students regarding the prevalence of the crime of breast breeding, which is
disturbing and causes short-term and long-term losses for the victims.
Keywords: Increased Crime, Breast Robbery, Society and Students
A. PENDAHULUAN

Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara berkembang


khususnya Indonesia dapat menimbulkan masalah sosial. Kejahatan merupakan
masalah sosial yang dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Besaran masalah
tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi sosial, ekonomi, politik, budaya dan lainnya.
Kejahatan termasuk kedalam suatu perbuatan pidana yaitu tindakan pelanggaran
hukum yang dapat dikenakan sanksi pidana. Masalah tersebut diharapkan dapat
menjadi bahan pembelajaran kepada masyarakat, mahasiswa dan pemerintah
khususnya badan intelejen untuk menambah wawasan dan pengetahuan. 1 Norma
yang saat ini tersedia di Masyarakat banyak di salahgunakan, sehingga menyebabkan
peningkatan angka kejahatan terhadap masyarakat khususnya kalagan anak-anak.
Banyaknya film porno dan fasilitas situs porno telah beredar yang dapat merusak
mental seorang anak sehingga rentan melakukan tindakan pelecehan seksual melalui
pengalaman yang mereka dapatkan.2

Perempuan merupakan salah satu objek yang paling rentan untuk menjadi
korban dalam tindak kejahatan ini, karena perempuan dianggap makhluk yang lemah
dari segi fisik atau kekuatan daripada laki-laki. Kejahatan seksual ini disebut juga
dengan begal seks karena dalam aksinya dilakukan perampasan terhadap harga diri
seseorang, yaitu dengan menyentuh atau meraba bagian sensitif dari tubuh seseorang
khususnya tubuh perempuan. Tindak kejahatan seksual dapat dilakukan secara
fisik ataupun nonfisik. 3 Namun dalam persoalan yang kita bahs dalam artikel ini
adalah bentuk tindak kejahatan fisik karena antara korban dan pelaku terjadi
kontak fisik yang disengaja. Selain itu pengertian kekerasan seksual menurut (RUU
PKS) Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual adalah dalam
setiap tindakan yang mengandung unsur merendahkan, menyerang, atau perbuatan
lainya terhadap tubuh, pemenuhan hasrat seksual seseorang secara paksa bertentangan
dengan kehendak seseorang (korban) sehingga mengakibatkan trauma dan kerugian

1
Suprihatin Suprihatin and Abdul Muhaiminul Azis, “Pelecehan Seksual Pada Jurnalis Perempuan Di Indonesia,”
PALASTREN Jurnal Studi Gender 13, no. 2 (2020): 413, https://doi.org/10.21043/palastren.v13i2.8709.
2
Prianter Jaya Hairi, “Problem Kekerasan Seksual: Menelaah Arah Kebijakan Dalam Penanggulangannya,”
Negara Hukum 6, no. 1 (2015): 1–15, http://www.komnasperempuan.or.id/wp-content/.
3
Iman & novrianza Santoso, “Dampak Dari Pelecehan Seksual Terhadap Anak Di Bawah Umur,” Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan 10, no. 1 (2022): 53–64, http://dx.doi.org/10.23887/jpku.v10i1.42692.
lainnya baik secara fisik dan psikis korbannya dalam jangka panjang yang akan
mempengaruhi kehidupannya kedepan. 4

Korban dari kejahatan seksual tidak memandang usia, karena korban dari
kejahatan seksual bisa saja terjadi pada siapa saja tidak memandang usia, dan
dapat terjadi kapan saja serta dimana saja. Maka dari itu kita perlu waspada kapanpun
dan dimanapun. Terdapat beberapa peristiwa faktual yang dapat kita ketahui
dalam peristiwa kejahatan seksual tersebut, yang pertama adalah korban mayoritas
adalah perempuan yang sedang berada di tempatumum seperti jalan raya ataupun
gang perumahan perkotaan, kedua adalah pelaku sebagai pengendara motor
yang memanfaatkan sitausi sepi lalu kemudian melakukan aksi bejatnya e
korban, dan yang terakhir kebanyakan korban dari kejahatan ini lengah dan
pada akhirnya akan terkejut dan tidak bisa melakukan apa-apa. Dari beberapa
kasus yang berhasil dilacak dan ditemukan pelakunnya oleh polisi, membuat
pengakuan atas tindakan bejatnya. Banyak yang mengaku dengan alasan-alasan
yang membuat masyarakat geram yaitu diantaranya adalah karena tidak mampu
mengontrol nafsunya dan hanya sekedar iseng. Padahal dari tindakan bejatnya
tersebut dapat membawa dampak yang sangat merugikan bagi korban dari segi fisik
ataupun psikis selain itu begal payudara ini juga dapat membahayakan korban
apabila korban juga sedang mengendarai motor karena dalam kondisi syok dan
terkejut dapat berpotensi terjadinya kecelakaan. Salah satu peristiwa begal payudara
yang baru saja terjadi akhir-akhir ini terjadi.

Hal itu terjadi di gang kecil kompleks kost sekitar kampus UIN Raden
Intan Lampung, diperkirakan kejadian tersbut terjadi pada pagi hari ketika korban
sedang berjalan dengan temannya seusai membeli sarapan dengan temannya.
Dalam hal tersebut terpantau situasi jalan pada gang tersebut juga tidak terlalu sepi
tetapi pelaku masih nekat untuk melakukan aksi bejatnya, diduga korban dari
kejahatan begal payudara tersebut merupakan mahasiswi UIN Raden Intan
Lampung. Dari kejadian tersebut yang menghebohkan beberapa medasosial hingga
membuat beberapa mahasiswa yang lainnya merasa takut serta membuat masyarakat
setempat waspada akan kejadian tersebut yang dituangkan dalam beberapa
peraturan yang mereka buat untuk anak-anak kostnya seperti jam malam,

4
N.K. Endah Triwijati, “Pelecehan Seksual : Tinjauan Psikologis,” Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Dan
Savy Amira Women’s Crisis Center 20, no. 4 (2015): 303–6.
memberikan peringatan dan pengarahan terkait kewaspadaan ketika diluar kost dan
lain sebagainnya Dengan begitu tujuan dari peniliti dalam artikel ini adalah
melihat bagaimana konstruksi masyarakat dan mahasiswa tentang maraknya
kriminalitas begal payudara yang terjadi di kawasan perumahan sekitar Kampus
Unesa Ketintang, apakah pemahaman dan sudut pandang mereka terkait kejadian
tersebut mebuat mereka mempelajari beberapa cara kewaspadaan yang efektif
agar terhindar dari begal payudara yang pelakunnya tidak terduga di berbagai
tempat.

B. Metode

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atau


penelitian lapangan. Penelitian lapangan yang dimaksud adalah mengumpulkan
informasi atau data-data penunjang secara langsung dengan teknik pengumpulannya
adalah dengan cara observasi dan wawancara dengan masyarakat kompleks
perumahan sekitar tempat kejadian kasus kejahatan seksual begal payudara dan
juga mahasiswa sekitar yang tinggal di kost pada kawasan sekitar kampus UIN Raden
Intan Lampung. Penelitian ini menggunakan perspektif teori Konstruksi, data
penelitian dalam artikel ini terdiri dari 2 macam data yaitu data primer dan
sekunder yang digunakan untuk menunjang artikel ini. Data primer merupakan
data yang diperoleh secara langsung dari lapangan sedangkan data sekunder
merupakan data yang diperoleh dari ebberapa referensi seperti berita, jurnal
artikel, koran, dan lain sebagainya. Subjek penelitiannya adalah masyarakat dan
juga mahasiswa terkhusus mahasiswa perempuan yang tinggal di kost sekitar
kampus setempat

C. Hasil Dan Pembahasan

1. Kasus Kriminalitas Begal Payudara Pada Perempuan

Kriminalitas seksual yang terjadi di Indonesia kian marak terjadi,


yang mayoritas korban berjenis kelamin perempuan. Hal ini terjadi disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya yaitu akibat dari pengaruh gender atau
budaya. Gender merupakan perbedaan antara perempuan dan laki-laki yang
dilihat dari nilai dan tingkah laku, perempuan digambarkan dengan sifat
lemah lembut (feminim) sedangkan laki-laki digambarkan dengan sifat macho,
kuat dan tidak lemah (maskulin). 5 Gender sendiri terbentuk dari budaya
yang berkembang dimasyarakat, gender memiliki arti yang berbeda dengan
seks. Seks adalah perbedaan jenis kelamin biologis antara perempuan dan
laki-laki.
Gender terbentuk dari sosial dan budaya yang berkembang dimasyarakat,
dengan adanya penilaian yang demikian terhadap gender antara laki-laki dan
perempuan, maka sering terjadi ketimpangan gender yang disebut dengan
budaya patriarki. Dalam budaya patriarki tersebut menyebutkan bahwa laki-
lakisebagai pemegang kekuasaan dan laki-lki sebagai yang paling utama dalam
berbagai hal, dengan adannya budaya tersebut tanpa disadari menjadikan
laki-laki bersikap otoriter. Seperti yang talah disebutkan dalam pemaparan
diatas menurut komnas perempuan kekerasan seksual di Indonesia mengalami
peningkatan dari tahun ketahun.6 Hal ini selain membuat resah para wanita
tetapi juga membuat resah dan tidak nyaman masyarakat sekitar, karena akan
menciptakan sebuah pelabelan pada wilayah tersebut sebagai wilayah yang
rawan kekerasan seksual yang nantinya juga kan berdampak pada sektor
lainnya seperti sektor ekonomi karena banyak dihindari oleh masyarakat
lain terutama kaum wanita. Pelaku dari kekerasan seksual terhadap
perempuan bisa dari mana saja, bahkan ada sejumlah kasus pelaku berasal
dari orang terdekat yaitu karabat keluarga sendiri, berikut merupakan jumlah
kekerasan yang terjadi terhadap perempuan diranah publik dan ranah privat.

2. Analisis Keterkaitan Masyarakat dan Pelajar Tentang Maraknya


Kriminalitas Begal Payudara

Pelecehan seksual begal payudara yang terjadi pada perempuan tidak lagi
dipandang sebagai masalah antar individu saja, melainkan merupakan sebagai
permasalahansosial yang terkait dengan perlindungan dari segala bentuk
kekerasan martabat manusia. Akhir-akhir ini dapat kita lihat di banyak sekali

5
Nurfadhilah Nurfadhilah and Aisya Alawiyah, “Pengalaman Pelecehan Seksual Mahasiswa Dan Pencegahannya,”
Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran Dan Pencerahan 19, no. 2 (2023): 36–44, https://doi.org/10.31000/rf.v19i2.9293.
6
Naufal Al Rahman, “Pelecehan Seksual Verbal Pada Mahasiswi Berjilbab (Studi Tentang Pemaknaan
Pangalaman Pelecehan Seksual Verbal Bagi Mahasiswi Berjilbab Di Kota Surabaya),” Jurnal Perpustakaan Universitas
Airlangga, 2018, 1–19.
pemberitaan terkait kekerasan seksual terutama begal payudara yang banyak
terjadi di perkotaan.Kasus pelecehan seksual ini disebut juga sebagai sebuah
tindakan kriminal karena dalam beberapa kasus terbukti terdapat unsur kekerasan
dari sang pelaku kepada korban untuk melakukan aksi bejatnya. Melihat
peningkatan jumlah kasus pelecehan seksual terutama begal payudara yang
akhir-akhir ini sedang marak terjadi, kasus pelecehan seksual sekarang
menjadi prioritas untuk dibahas dan ditangani di Indonesia. Korban
mendapatkan tindakan pelecehan dari seseorang tak dikenal yang
melintas dengan motor.
Korban dari kasus pelecehan tersebut diduga Mahasiswi Unesa yang
berasal dari Sidoarjo, dalam kejadian ini teman korban kemudian berusaha
untuk mengejar pelaku dan pada saat itu pelaku sempat menoleh ke arah teman
korban yang berusaha mengejar tetapi tak berfikir lama kemudian pelaku kembali
tancap gas dengan cepat. Meskipun tidak tertangkap oleh warga sekitar dari
kasus kejadian ini sempat terekam CCTV dari pos satpam sekitar yang bisa
dijadikan bhan aduan ketika lapor ke polisi. Pelaku dicirikan mengendarai
motor satria, dan menggunakan helm cargloss dan menggunakan jaket merah
hitam. Lantas dari kejadian yangmeresahkan tersebut membuat masyarakat sekitar
dan mahasiswa rantau yang kost di perumahan tersebut lebih hati-hati dan
waspada. Kontruksi ataupun pandangan masyarakat terhadap maraknya
kasus begal payudara yang bergentayangan disekitar wilayah mereka adalah
masyarakat beranggapan demikian karena pada wilayah kost tersebut banyak
mahasiswa yang kost dan banyak yang jalan kaki di wilayah tersebut karena
tidak jauh dari kampus. Sehingga hal tersebut memicu maraknya pelaku begal
payudara yang mayoritas korbannya adalah mahasiswi dan tidak pandang bulu
antara yang mengenakan pakaian tertutup ataupun tidak, selain itu
konstruksi masyarakat saat ini mengenai pelecehan seksual terutama begal
payudara merupakan sebuah hal yang harus diprioritaskan terkait
kewaspadaan nya ataupun dalam proses pelaporan kasus serta penanganan
kasus.
3. Pandangan Hukum Pidana danKriminologi Terhadap Kejahatan Begal
Payudara

Saat ini sebagian besar masyarakat belum mampumembedakan apayang


dimaksud dengan tindak pidana pemerkosan dan tindak kejahatan seksual
begal payudara. Hal ini karena masyarakat mengganggap bahwa kedua tindak
pidana tersebut merupakan hal yang sama yaitu tindak kejahatan seksual terhadap
orang terlebih khusus terhadap perempuan. Pada dasarnya, kedua tindak pidana
tersebut merupakan hal yang sangat berbeda. Kasus begal payudara yang
belakangan ini terjadi di Bali menunjukkan trend peningkatan. Berdasarkan
kejadian ini maka aparat penegak hukum harus peka dan jeli dalam
menilaiperbuatan pelaku dan mampu menganalisia maksud dan motif pelaku
dalam melakukan perbuatan asusila tersebut. Pada konteks kejahatan seksual
begal payudara, pelaku umumnya akan memilih perempuan yang masih gadis
dengan penampilanmenarik sebagai subyeknya, untuk melampiaskan hawa
nafsu yang ada dalam dirinya. Pelaku menganggapbahwa korban tidak akan
mampu melawan ketika mereka melakukan aksinya. Pelaku umumnya
menyadari bahwa seorang perempuan merupakan makhluk yang lemah sehingga
tingkat percayadiripelaku semakin tinggi untuk melakukan aksinya tersebut.
Begal payudara merupakan perbuatan yang sanagat keji, kotor serta tidak
sesuai dengan norma kesusilaan. Tindak pidana pemerkosaan dan tindak
pidana kejahatan begal payudara adalah hal yang berbeda. Tindak pidana
pemerkosaan diatur dalam Pasal 285 KUHP memiliki pemaknaan dan sanksi
sebagai berikut “Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia diluar perkawinan, diancam
karena melakukan perkosaan denganpidana penjara paling lama dua belas
tahun”. Sedangkan tindak kejahatan seksual Begal Payudara diatur dalam Pasal
281 KUHP yang memiliki makna “Barang siapa dengan dan terbuka melanggar
kesusilaan; barang siapa dengan sengaja dan di depan orang lainyang ada
disitu bertentangan dengan kehendaknya, melanggar kesusilaan diancam dengan
pidana penjara paling lama dua tahundelapan bulan atau pidana denda paling
banyakempat ratus ribu rupiah”.
Kejahatan yang telah dilakukan pelaku tentunya sebab yang mendasarinya
sehingga perluadanya sanksi pidana tegas gunamemberikan efek jera bagi
yangterlibat didalamnya. Umumnya salah satu yang menjadi acuan dalam
memberantas kejahatan yaitu tujuan pidana itu sendiri untuk menentukan
kelayakan vonis yang diberikan akibat tindakanyang dilakukannya, namun hemat
penulis pandangan ini tidak sepenuhnya benar karena yang menjadi dasar
penegakan hukum tidak hanya substansi masalahnya atau pengaruh beratnya
pidana yang membuat penegak hukumterlihat profesional namun hal lain yang
sangat penting diperhatikan adalah bagaimana faktor dan motif yang
menyebabkan timbulnya pelanggaranhukumdan hinggasaat ini belum mampu
memberikan jawaban yang tepat dan memuaskanterkait masalah tersebut.
Saat ini masih banyak pertanyaanyang belummampu memberikan kejelasan
bagaimana orang bisa melakukan kejahatan yang sama atau kejahatan
tertentu yang mana sudah jelas dasar hukumdan sanksi yang
memberatkannya. Sanksi yang paling dianggap tidak manusiawi adalah pidana
mati. Sanksi tersebut sudah banyak diterapkan pada berbagai kasus kejahatan
seksual.10Beberapa upaya yang harus dilakukan untuk dapat menekan angka
kejahatan yaitu dengan melakukan kajian Kriminologi.
Kriminologi lahir sebagai kajian ilmu yang menggali temuan terkait
kejahatan. Istilah kriminologi berasal dari bahasa inggris yaitu criminology, dan
dari bahasa latin yaitu dari kata crimenyang artinya penjahat dan logosyang
artinya pengetahuan. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa kriminologi merupakan ilmu tentang kejahatan atau penjahat. Penerapan
ilmu kriminlogi baru dimulai pada abad ke-19, sedangkan pada abad
sebelumnya telah ada penyelidikan dan berbagai teori yang muncul
mengenai kriminologi namunbelum terstruktur secara sistematis dan mampu
memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena masih didasarkan pada
intuisi sehingga bersifat kurang logis.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Begal payudara sebagai salah satu bentuk kirminalitas yang terjadi
sebagai upaya pemuasan nafsu seksualitas laki-laki dengan cara
memaksa melalui peretasan atau disebut begal. Maraknya kasus begal
terutama diperkotaan dapat dikatakan sebagai kekerasan berbasis gender.
Hal ini terbukti mayoritas korban dari kasus pelecehan seksual ini
adalah perempuan, dalam gender sendiri perempuan digambarkan
sebagai sosok yang lemah lembut (feminim) dan laki-laki digambarkan
sebagai sosok yang gagah dan kuat (maskulun), dengan adanya hal
demikian memunculkan budaya patriarki yang membuat laki-laki
sebagai pemegang kekuasaan yang utama yang membuat laki-laki
bersikap otoritas. Diharapkan dari pihak berwajib mulai dari komnas
perempuan ataupun kepolisian mampu melindungi korban dan
memberikan hukuman yang setimpal untuk pelaku kekerasan seksual
begal payudara yang meresahkan dan mengakibatkan kerugian fisik
ataupun psikis korban dalam jangka pendek ataupu jangka panjang.

2. Saran
Dari penjelesan diatas terdapat beberapa saran yang
mungkin dapat dijadikan masyarakat luas dalam menanggapi maraknya
kriminalitas begal payudara yaitu diantaranya ;
1) Masyarakat luas diharapkan untuk selalu waspada dimanapun,
kapanpun, dan dengan diapapun karena kekerasan seksual dapat terjadi
dengan tak terduga.
2) Diharapkan untuk masyarakat lebih peka dan selalu memberikan
peringatan waspada terhadap siapapun termasuk kepada mahasiswa
rantau yang umumnya belum mengetahui karakteristik dari wilayah
tersebut.
3) Diharapkan masyarakat dan mahasiswa selalu mengikuti dan
mempelajari perkembangan tentang kasus pelecehan seksual tidak
hanya meliputi begal payudara saja.
4) Diharapkan untuk pihak berwenang mampu melindungi korban
dengan sigap, sehingga korban merasa terlindungi
DAFTAR PUSTAKA

Jaya Hairi, Prianter. “Problem Kekerasan Seksual: Menelaah Arah Kebijakan Dalam
Penanggulangannya.” Negara Hukum 6, no. 1 (2015): 1–15.
http://www.komnasperempuan.or.id/wp-content/.

Nurfadhilah, Nurfadhilah, and Aisya Alawiyah. “Pengalaman Pelecehan Seksual Mahasiswa


Dan Pencegahannya.” Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran Dan Pencerahan 19, no. 2
(2023): 36–44. https://doi.org/10.31000/rf.v19i2.9293.

Rahman, Naufal Al. “Pelecehan Seksual Verbal Pada Mahasiswi Berjilbab (Studi Tentang
Pemaknaan Pangalaman Pelecehan Seksual Verbal Bagi Mahasiswi Berjilbab Di Kota
Surabaya).” Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga, 2018, 1–19.

Santoso, Iman & novrianza. “Dampak Dari Pelecehan Seksual Terhadap Anak Di Bawah
Umur.” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 10, no. 1 (2022): 53–64.
http://dx.doi.org/10.23887/jpku.v10i1.42692.

Suprihatin, Suprihatin, and Abdul Muhaiminul Azis. “Pelecehan Seksual Pada Jurnalis
Perempuan Di Indonesia.” PALASTREN Jurnal Studi Gender 13, no. 2 (2020): 413.
https://doi.org/10.21043/palastren.v13i2.8709.

Triwijati, N.K. Endah. “Pelecehan Seksual : Tinjauan Psikologis.” Fakultas Psikologi


Universitas Surabaya, Dan Savy Amira Women’s Crisis Center 20, no. 4 (2015): 303–6.

Anda mungkin juga menyukai