Anda di halaman 1dari 7

TEORI BERLAKUNYA

HUKUM ISLAM
A L I K A S H A N YA 0 1 0 0 0 1 8 0 0 0 4 6
TEORI HUKUM ISLAM YANG
BERSANGKUTPAUT DENGAN HUKUM ADAT

• Islam telah diterima oleh bangsa Indonesia jauh sebelum penjajah


datang ke Indonesia. Waktu penjajah Belanda datang ke Indonesia
(Hindia Belanda), bangsa Indonesia telah menyaksikan kenyataan
bahwa di Hindia Belanda telah menganut sistem hukum, yaitu agama
yang dianut di Hindia Belanda, seperti Hukum Islam, Hindu Budha,
dan Nasrani serta hukum adat bangsa Indonesia.
• Berhubungan dengan masalah hukum adat di Indonesia dan hukum
agama bagi masing-masing pemeluknya, munculah beberapa teori-
teori hukum diantaranya adalah teori Receptio In Complexu dan teori
Receptie yang muncul sebelum kemerdekaan Indonesia. Tiga teori
lainnya, yaitu teori Receptie Exit, Receptie A Contrario, dan teori
Eksistensi, Teori Penerimaan Otoritas Hukum muncul setelah
Indonesia merdeka.
TEORI-TEORI HUKUM ISLAM
• Receptio in Complexu • Penerimaan Otoritas Hukum

Teori ini semula berkembang dari Teori ini diperkenalkan oleh seorang
pemikiran-pemikiran para sarjana orientalis Kristen, H.A.R. Gibb, bahwa
Belanda seperti Carel Frederik Winter orang Islam jika menerima Islam sebagai
(1799-1859) seorang ahli tertua mengenai agamanya, Gibb mengemukakan bahwa
soal-soal Jawa, Salomon Keyzer (1823- hukum Islam telah memegang peranan
1868) seorang ahli bahasa dan ilmu sangat penting dalam membentuk serta
kebudayaan Hindia Belanda. teori membina ketertiban sosial umat Islam
receptio in complexu ini, dimuat dalam dalam seluruh aspek kehidupan karena
pasal 75 RR (Regeeringsreglement) tahun hukum Islam mempunyai landasan-
1855. Pasal 75 ayat 3 RR berbunyi: “oleh landasan keagamaan yang kuat. Hukum
hakim Indonesia itu hendaklah Islam telah berfungsi sebagai pengatur
diberlakukan undang-undang agama kehidupan rohani sekaligus manjadi suara
(godsdienstige wetten) dan kebiasaan hati nurani umat Islam. Hukum Islam
adalah alat untuk mempersatukan etika
penduduk indonesia. Jadi pada masa teori
sosial Islam di mana di dalamnya terdapat
ini hukum Islam berlaku bagi orang
nilai-nilai hukum Islam.
Islam.
TEORI-TEORI HUKUM ISLAM
• Receptie • Receptie Exit

teori yang menentang teori Receptio Menurut teori Resepsi Exit, pemberlakuan
in Complexu, yaitu teori Receptie hukum Islam tidak harus didasarkan atau
ada ketergantungan kepada hukum adat.
(Resepsi). Menurut teori Resepsi, Pemahaman demikian lebih dipertegas
hukum Islam tidak otomatis berlaku lagi antara lain dengan berlakunya UU No.
bagi orang Islam. Hukum Islam 1 tahun 1974, tentang perkawinan, yang
berlaku bagi orang Islam, kalau ia memberlakukan hukum Islam bagi orang
sudah diterima (diresepsi) oleh dan Islam (pasal 2 ayat 1),UU No. 7 tahun 1989
telah menjadi hukum adat mereka, tentang peradilan Agama Instruksi
Jadi yang berlaku bagi mereka bukan Presiden No. 1 Tahun 1991 tentang
Kompilasi Hukum Islam di Indonesia
hukum Islam, tapi hukum adat. Teori
(KHI).
ini dikemukakan oleh Cornelis van
Vollenhoven dan Christian Snouck
Hurgronje.
TEORI-TEORI HUKUM ISLAM
• Receptie a Contrario • Teori Eksistensi

Teori ini adalah pengembangan ajaran Prof Teori ini dikemukakan oleh H. Ichtijanto S.A.,
dosen pengajar di Fakultas Pascasarjana
Hazairin, teori receptie exit. Dalam teori ini, Universitas Indonesia. Teori ini mengungkapkan
hukum adat baru berlaku apabila tidak bahwa bentuk eksistensi hukum Islam sebagai
bertentangan dengan hukum Islam. Pada salah satu hukum nasional ialah sebagai berikut;
dasarnya, bagi orang Islam berlaku hukum a. Ada dalam arti sebagai bagian integral dari
Islam dan hukum adat hanya berlaku bagi hukum nasional Indonesia
orang Isam jika tidak bertentangan dengan
b. Ada dalam arti adanya keberadaan, kemandirian,
kesadaran batin dan cita-cita hukum Islam.
kekuatan dan wibawanya diakui oleh hukum
Landasan berpikir Sayuti Thalib
nasional serta diberi status sebagai hukum
mengemukakan teori ini adalah didasarkan
nasional
pada pemikiran bahwa di negara Republik
Indonesia yang merdeka, sesuai dengan c. Ada dalam hukum nasional Indonesia dalam arti
cita-cita batin, cita-cita moral, dan norma hukum Islam berfungsi sebagai penyaring
kesadaran hukum kemerdekaan, berarti bahan-bahan hukum nasional Indonesia
ada keleluasaan untuk mengamalkan d. Ada dalam arti sebagai bahan utama dan unsur
ajaran agama dan hukum agama. utama hukum nasional Indonesia.
KETERKAITAN TEORI HUKUM ISLAM
DENGAN HUKUM ADAT
Hukum nasional Indonesia yaitu kumpulan norma-norma hukum
masyarakat yang berasal dari hukum Islam, hukum adat maupun hukum dari
Barat, sehingga dalam penerapannya di tata negara Republik Indonesia, hukum
nasional tidaklah lepas dari hukum adat maupun hukum Islam itu sendiri, karena
saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Hukum adat adalah hukum yang ada jauh sebelum munculnya Islam di Indonesia
karena hukum adat merupakan hukum yang biasa dilakukan oleh masyarakat.

Menurut G.A Wilken dan van Vollenhoven memandang bahwa aturan-


aturan adat mempunyai akar yang kuat di desa-desa, aturan tersebut sudah ada
sebelum keharisan agama-agama impor seperti Islam, Budha atau Hindu. Mereka
berpendapat bahwa ketundukan kepada agama tidak mampu menggoyahkan
loyalitas terhadap adat. Mereka juga beranggapan bahwa hukum Islam tidak
pernah diaplikasikan dalam masyarakat Indonesia yang mana kekuatan hukum
adat masih bertahan.
KESIMPULAN

maka Islam dan budaya masyarakat Indonesia merupakan


satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, meskipun
akulturasi budaya masyarakat sangat kuat pada masyarakat
Nusantara. Dalam proses akulturasinya, Islam masuk ke
Indonesia tanpa paksaan yang diawali dengan perdagangan
dan perkawinan.

Anda mungkin juga menyukai