Anda di halaman 1dari 51

KIPI

dan
Syok Anafilaktik
dr. Muhammad Reza Kurniawan
PENDAHULUAN
Vaksinasi merupakan proses pemberian vaksin untuk
meningkatkan produksi antibodi guna menangkal
penyakit tertentu.

Imunisasi adalah proses dalam tubuh agar seseorang


memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit.
Etika dan Keselamatan Pasien
● Seorang Dokter wajib menghormati hak-hak pasien,
teman sejawatnya dan tenaga kesehatan lainnya,
serta wajib menjaga kepercayaan pasien.

● Seorang Dokter wajib selalu melakukan pengambilan


keputusan profesional secara independent, dan
mempertahankan prilaku profesi dalam ukuran yang
tertinggi.

● Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu


yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan
juga setelah pasien itu meninggal dunia
Mekenisme Pembentukan Sistem Imun Tubuh

Tubuh mengenali
Patogen Antigen yang datang
dan memicu
Masuk ke dalam pembentukan Antibodi
tubuh dan dan Imun Memori
melepaskan
Antigen

Antibodi
Terbentuk dan
memberikan
kekebalan

4
IMUNITAS
Imunitas Alamiah Imunitas Adaptif

Pasif Aktif Pasif Aktif


Transfer antibodi Setelah Infeksi Injeksi antibodi Pemaparan
melalui placenta antigen

5
Vaksin Kombinasi

MMR • DPT

Hepatitis A dan Tifoid Hepatitis A dan Hepatitis B


Manfaat Vaksinasi

Untuk Masyarakat Untuk Individu Finansial


- Eradikasi penyakit Menurunkan risiko Penyakit menular dapat
menular (Variola) penyakit menjadi berat, menghambat kegiatan
- Mencegah penularan perawatan rumah sakit dan ekonomi, pariwisata, dll
penyakit menular kematian
- Mengendalikan
penularan penyakit
(Polio, Morbili)

12
Imunisasi di Indonesia

Imunisasi pada Anak Imunisasi dewasa


 PIN (Program Imunisasi  Layanan swasta kecuali Td
Nasional) dan Meningitis pada Jemaah
 Layanan swasta haji
 Covid19 semula program
pemerintah, selanjutnya…?
02
KIPI
KEJADIAN IKUTAN PASKA IMUNISASI
Kejadian medis yang terjadi setelah
imunisasi dapat berupa reaksi
vaksin, reaksi suntikan, kesalahan
prosedur, ataupun koinsidens
sampai ditentukan adanya
hubungan kausal
PERMENKES Penyelenggaraan Imunisasi No.
42 tahun 2013
Sebelum imunisasi, tenakes

01 pelaksana pelayanan imunisasi


hrs melakukan KIE ttg imunisasi:
jenis vaksin, cara pemberian,
manfaat & risiko terjadinya KIPI
Dlm rangka pemantauan &

02 penanggulangan KIPI hrs


dilakukan koordinasi antara
pelaksana program imunisasi
dgn Badan POM /Balai POM di
semua tingkatan
KIE wajib dilaksanakan baik
03 perorangan / massal
Munculnya KIPI setelah vaksinasi
menandakan bahwa vaksin sedang
bekerja di dalam tubuh dimana
sistem daya tahan tubuh sedang
belajar cara melindungi diri dari
penyakit.

KIPI umumnya bersifat sementara


dan akan hilang dengan sendirinya
dalam beberapa hari.
Reaksi KIPI
Apa SOP yang harus diikuti setelah divaksin?

• Setelah vaksinasi, mintalah pasien untuk menunggu 15-30 menit untuk melihat
adanya reaksi cepat yang terjadi setelah vaksinasi. Bila tidak ada reaksi yang
cepat, bisa pulang, biasanya petugas akan memberikan no kontak yang bisa
dihubungi bila ada keluhan paska vaksinasi

• Petugas akan melakukan pemantauan reaksi tersebut, dan sesungguhnya


sudah dimulainya pemantauan kasus KIPI secara langsung setelah vaksinasi

• Puskesmas/ RS menerima laporan KIPI dari sasaran yang divaksinasi/


masyarakat/kader apabila ditemukan dugaan KIPI serius agar segera dilaporkan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untukdilakukan pelacakan

• Hasil pelacakan dilaporkan ke Pokja/Komda PP-KIPI untuk dilakukan analisis


03
Syok Anafilaktik
Definisi
Syok anafilaksis adalah suatu
keadaan yang dipicu oleh
respon hipersensivitas
generalisata yang diperantai oleh
IgE menyebabkan vasodilatasi
sistemik dan peningkatan
permeabilitas vascular.

(Robbins & Cotrain (Dasar Patologi


Penyakit Edisi 7,).
Patofisiiologi
PENATALAKSANAAN
Ingat :
* Waktu untuk diagnosis
sangat pendek

* Tujuan utama :
- Ventilasi adekuat
- Sirkulasi
adekuat
DI BAGI 3

01 02 03

Tindakan Segera Terapi Suportif Tindak Lanjut

36
01. Tindakan Segera

01 Hentikan prosedur 03 Kaki naik 30 derajad

02 Penderita tidur terlentang

37
Sadar / Tidak Sadar
SADAR TIDAK
• Jaga ABC SADAR
• Berikan adrenalin 0,3-0,5 mg
SC/IM/IV, Anak = 0,01 mg/kgBB, Airway
Boleh diulang 5-10 menit  Tripple airway manuever
• Aminofilin 5 mg/kgBB + 20 menit,
Lanjutkan 0,4 – 0,9 mg/kgBB/jam Breathing
• O2 100% Bila henti napas
• Kristaloid / koloid  sesuai 
kebutuhan Napas buatan 2 x
• Intubasi  bila perlu

38
Circulation : Raba Nadi Karotis

TERABA TAK TERABA

- Circulation

RJP
Tak bernapas : Bernapas
- Napas 15 : 2 ( ACLS )
- O2 100%
buatan Adrenalin 1 mg
12 x/menit - Observasi
ketat DC Shock
- Intubasi
02. Terapi Suportif
a. Keseimbangan cairan dan elektrolit
b. O2 100%
c. Kortikosteroid
d. Antihistamin
e. Nebulizer
f. Observasi minimal 4 jam
03. Tindakan Lanjut
Penting untuk mengetahui penyebab dan mencegah kejadian ulang
Membebaskan Jalan Nafas
Nafas Buatan 2x
- Buka sedikit mulut pasien.
Ambil napas panjang dan
tempelkan rapat-
rapat bibir penolong
melingkari mulut pasien.
- Tiup selama 1,5-2 detik.
Lihat apakah dada terangkat .
- Tetap pertahankan
‘head tilt-chin lift’,
lepas mulut penolong
dari mulut pasien.
- Lihat apakah dada pasien
turun waktu ekshalasi .
- Ambil napas lagi dan
ulangi meniup.
Nafas Buatan

waspada HIV / AIDS


Raba Nadi Carotis

Periksa tanda-tanda sirkulasi


meskipun napas buatan belum
berhasil (10 detik)

Cari apakah ada gerakan pasien


(gerakan menelan atau bernafas).
TENTUKAN TITIK TUMPU
Pijat Jantung

JIKA TIDAK ADA


TANDA -TANDA
SIRKULASI :

mulai pijat jantung.


Cara :
Tentukan lokasi pijatan
dengan telunjuk dan
jari tengah menyusur
batas bawah iga,
sampai titik temu
dengan sternum.
titik tumpu
pijat jantung

Tempatkan
tumit tangan satunya
di atas sternum tepat
di samping telunjuk
tersebut.
PIJAT JANTUNG

Tumit tangan satunya


diletakkan
diatas tangan yang
sudah berada tepat di-
titik pijat jantung.

Jari-jari kedua tangan


dirapatkan
dan diangkat agar
tidak ikut menekan .
Penolong
mengambil posisi
tegak lurus
di atas dada pasien
dengan
siku lengan lurus

menekan sternum
sedalam 4-5 cm.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai