Anda di halaman 1dari 8

SOP KIPI (Kejadian Ikutan Pasca

Imunisasi)
No.Dokumen : 440/ /SOP/PKM-
SAKO /2021
SOP No. Revisi :A
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/6
drg. KIKI Ayu Marlina
Puskesmas
NIP.198003092009032001
SAKO

Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi (KIPI) merupakan kejadian medik yang diduga
1. Pengertian
berhubungan dengan vaksinasi. Kejadian ini dapat berupa reaksi vaksin,
kesalahan prosedur, koinsiden, rekasi kecemasan, atau hubungan kausal yang
tidak dapat ditentukan.

Klasifikasi KIPI serius apabila kejadian medik akibat setiap dosis vaksinasi yang
diberikan menimbulkan kematian, kebutuhan untuk dirawat inap, dan gejala sisa
yang menetap serta mengancam jiwa.

Untuk mendeteksi dini,merespon KIPI dengan cepat dan tepat,mengurangi


2. Tujuan
dampak negatif imunisasi terhadap kesehatan individu dan terhadap imunisasi.

Keputusan Kepala Puskesmas SAKO Nomor :440/ 001 /KP/PKM-SAKO/2021


3. Kebijakan
tentang SK tim Pelaksanaan vaksinasi corona disease 2019 (covid19)
Puskesmas SAKO
Keputusan dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit no.Hk.02.02/4/1/2021
4. Referensi
tentang petunjuk tekhnis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan
pandemi corona virus disease 2019 (covid-19)
5. Alat dan Bahan Komputer, Blangko KIPI dan Alat Tulis Kantor

1. Petugas KIPI puskesmas menerima laporan kasus KIPI dari sasaran


6. Langkah-
yang di vaksinasi/ masyarakat/ kader secara langsung atau melalui
langkah contact person, laporan harus ditanggapi serius dan segera ditindaklanjuti
2. Petugas KIPI Puskesmas melakukan pelacakan, pelaporan kasus dan
perawatan jika diperlukan,, jika ada perhatian yang berlebihan dari
masyarakat mengenai kasus KIPI ini, disarankan untuk tidak menunda
pelacakan terhadap kasus tersebut, bila perlu mengajak lintas sektoral.
Petugas KIPI Puskesmas melakukan pelacakan dengan mendata:
 Konfirmasi : Positif atau Negatif
 Identifikasi : Kasus, Vaksin, Petugas, Tatalaksana dan Sikap
masyarakat
 Tunggal/ berkelompok
 Apakah ada kasus lain yang serupa
3. Petugas KIPI Puskesmas Menentukan klasifikasi KIPI non serius
(Ringan) atau KIPI serius (Berat)
a. Reaksi ringan lokal
 Gejala :
 Nyeri, bengkak dan kemerahan pada tempat
suntikan.
 Pengobatan :
 Non Farmakologis : Kompres dingin
 Farmakologis : Paracetamol 500 mg
diberikan sesuai dosis.
b. Reaksi ringan sistemik
 Gejala :
 Demam,lesu,nyeri otot,nyeri kepala dan menggigil
 Pengobatan :
 Non Farmakologis : Kompres hangat, banyak
minum air putih dan gunakan pakaian yang
nyaman.
 Farmakologis : Paracetamol 500 mg
diberikan sesuai dosis.

Klasifikasi KIPI Serius


a. Reaksi Syok Anafilaktif
 Gejala :
 Kriteria 1: Gejala muncul tiba-tiba dalam hitungan
menit sampai jam, melibatkan kulit, jaringan
mukosa, atau keduanya (mis: bercak merah di
seluruh tubuh, terasa gatal dan panas, bibir, lidah
dan uvula bengkak), ditambah sedikitnya satu dari
keadaan berikut
- Gejala pada pernafasan (mis:sesak napas,
mengi, batuk, stridor, hipoksemia)
- Tekanan darah menurun mendadak atau
timbulnya gejala disfungsi organ seperti
hipotonia (kolaps), inkontinesia. ATAU
 Kriteria 2 : Dua atau lebih keadaan berikut yang
muncul mendadak setelah pajanan alergen atau
pemicu lainnya.
- Gejala muncul tiba-tiba dalam hitungan menit
sampai jam , melibatkan kulit, jaringan mukosa,
atau keduanya (mis: bercak merah di seluruh
tubuh, terasa gatal dan panas, bibir, lidah dan
uvula bengkak)
- Gejala pada pernafasan (mis:sesak napas,
mengi, batuk, stridor, hipoksemia)
- Tekanan darah menurun mendadak atau
timbulnya gejala disfungsi organ seperti
hipotonia (kolaps), inkontinesia.
- Gejala pencernaan yang timbul mendadak (mis:
nyeri perut sampai kram, muntah).
ATAU
 Kriteria 3: Tekanan darah berkurang setelah
pajanan alergen yang diketahui untuk pasien
(dalam hitungan menit sampai jam)
- Bayi dan anak-anak tekanan darah sistolik
rendah (spesifik usia) atau pengurangan
tekanan darah sistolik yang lebih besar dari
30%.
- Dewasa tekanan darah sistolik kurang dari 90
mmhg atau lebih besar pengurangan tekanan
darah sampai 30% dari batas bawah garis
pasien tersebut.
 Pengobatan :
 Nilai sirkulasi pasien, jalan nafas, pernafasan,
status mental, kulit, dan berat badan
 Berikan epinefrin (adrenalin) intramuskular pada
regio mid-anteroseptal paha, 0,01 mg/kg larutan
1:1000 (1mg/ml), maksimum 0,5 mg (dewasa):
catat waktu pemeberian dosis dan ulangi 5-15
menit jika diperlukan. Kebanyakan pasien respon
terhadap 1-2 dosis.
 Letakan pasien terlentang atau pada posisi paling
nyaman jika terdapat distres pernafasan atau
muntah; elevasi ekstremitas bawah; kejadian fatal
dapat terjadi dalam beberapa detik jika pasien
berdiri atau duduk tiba-tiba.
 Jika diperlukan, berikan oksigen aliran tinggi (6-
8L/menit) dengan masker atau OPA.
 Beikan akses intravena menggunakan jarum atau
kateter dengan kanual diameter besar(14-16 G),
Jika diperlukan, berikan 1-2 Liter cairan NaCl 0,9%
(isotonik) salin dengan cepat (mis: 5-10 ml/kg pada
5-10 menit awal pada orang dewasa)
 Jika diperlukan, lakukan resusitasi kardiopulmoner
dengan kompresi dada secara kontinyu dan
amankan pernafasan.
 Monitor tekanan darah pasien, denyut dan fungsi
jantung, status pernafasan dan oksigenisasi pasien
sesering mungkin dalam interval regular.
 Catat tanda-tanda vital (kesadaran, frekuensi
denyut jantung, frekuensi pernafasan, denyut nadi)
setiap waktu dan catat dosis setiap pengobatan
yang diberikan. Yakinkan catatan detail tersebut
juga dibawa bersama pasien ketika diriujuk.
 Tandai catatan/kartu vaksinasi dengan jelas,
sehingga pasien tersebut tidak boleh lagi
mendapatkan jenis vaskin tersebut.

4. Petugas KIPI Puskesmas membuat laporan sesuai klasifikasi KIPI dan


melaporkan ke Pokja KIPI Dinas Kesehatan Kota Palembang.

5. Pokja KIPI Dinas Kesehatan Kota menganalisis sementara penyebab dan


Klasifikasi KIPI. Untuk kasus diduga KIPI serius maka Dinas Kesehatan
Kota akan melakukan konfirmasi kebenaran kasus diduga KIPI serius
tersebut berkoordinasi dengan Pokja KIPI Dinas Kesehatan Kota atau
dengan Komda PP-KIPI Dinas Kesehatan Provinsi. Bila diperlukan
investigasi maka Dinas Kesehatan Provinsi akan berkoordinasi dengan
Komda PP-KIPI dan Balai Besar POM Provinsi serta melaporkan ke
dalam website keamanan vaksin untuk dilakukan kajian oleh Komite
Independen.
6. Pasien/sasaran yang mengalami gangguan kesehatan diduga akibat KIPI
diberikan pengobatan dan perawatan selama proses investigasi dan
pengkajian kausalitas KIPI berlangsung.
7. Petugas KIPI Puskesmas dan POKJA KIPI Dinkes Jika sudah didapatkan
kesimpulan kasus, selanjutnya dilakukan perbaikan mutu pelayanan.
7. Bagan Alur
Petugas KIPI puskesmas Petugas KIPI Puskesmas melakukan pelacakan,
menerima laporan kasus KIPI pelaporan kasus dan perawatan jika diperlukan,,
dari sasaran yang di vaksinasi/ jika ada perhatian yang berlebihan dari
masyarakat/ kader secara masyarakat mengenai kasus KIPI ini, disarankan
langsung atau melalui contact untuk tidak menunda pelacakan terhadap kasus
person, laporan harus tersebut, bila perlu mengajak lintas sektoral.
ditanggapi serius dan segera Petugas KIPI Puskesmas melakukan pelacakan
ditindaklanjuti

Petugas KIPI Puskesmas Menentukan klasifikasi


KIPI non serius (Ringan) atau KIPI serius (Berat)

Petugas KIPI Puskesmas membuat laporan


sesuai klasifikasi KIPI dan melaporkan ke Pokja
KIPI Dinas Kesehatan Kota Palembang.

Pokja KIPI Dinas Kesehatan Kota menganalisis


sementara penyebab dan Klasifikasi KIPI. Untuk
kasus diduga KIPI serius maka Dinas Kesehatan
Kota akan melakukan konfirmasi kebenaran
kasus diduga KIPI serius tersebut berkoordinasi
dengan Pokja KIPI Dinas Kesehatan Kota atau

Pasien/sasaran yang mengalami gangguan


kesehatan diduga akibat KIPI diberikan
pengobatan dan perawatan selama proses
investigasi dan pengkajian kausalitas KIPI
berlangsung.

Petugas KIPI Puskesmas dan POKJA KIPI


Dinkes kota Jika sudah didapatkan kesimpulan
selesai kasus, selanjutnya dilakukan perbaikan mutu
pelayanan.

8. Hal-hal yang
Klasifikasi KIPI dan Kelengkapan emergency kit KIPI
perlu
diperhatikan
Surveilance
9. Unit Terkait
Laporan KIPI
10. Dokumen
Laporan Vaksinasi covid 19
terkait

11.Rekaman
Tgl. Mulai
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Perubahan
DAFTAR TILIK SOP KIPI

Langkah Kegiatan Ya Tidak


Apakah Petugas KIPI puskesmas menerima laporan kasus KIPI dari
sasaran yang di vaksinasi/ masyarakat/ kader secara langsung atau
1
melalui contact person, laporan harus ditanggapi serius dan segera
ditindaklanjuti?
Apakah Petugas KIPI Puskesmas melakukan pelacakan, pelaporan
kasus dan perawatan jika diperlukan,, jika ada perhatian yang berlebihan
2 dari masyarakat mengenai kasus KIPI ini, disarankan untuk tidak
menunda pelacakan terhadap kasus tersebut, bila perlu mengajak lintas
sektoral. Petugas KIPI Puskesmas melakukan pelacakan?
Apakah Petugas KIPI Puskesmas Menentukan klasifikasi KIPI non serius
3 (Ringan) atau KIPI serius (Berat) ?

Apakah Petugas KIPI Puskesmas membuat laporan sesuai klasifikasi


4
KIPI dan melaporkan ke Pokja KIPI Dinas Kesehatan Kota Palembang?
Apakah Pokja KIPI Dinas Kesehatan Kota menganalisis sementara
penyebab dan Klasifikasi KIPI. Untuk kasus diduga KIPI serius maka
Dinas Kesehatan Kota akan melakukan konfirmasi kebenaran kasus
diduga KIPI serius tersebut berkoordinasi dengan Pokja KIPI Dinas
5 Kesehatan Kota atau dengan Komda PP-KIPI Dinas Kesehatan Provinsi.
Bila diperlukan investigasi maka Dinas Kesehatan Provinsi akan
berkoordinasi dengan Komda PP-KIPI dan Balai Besar POM Provinsi
serta melaporkan ke dalam website keamanan vaksin untuk dilakukan
kajian oleh Komite Independen ?

Apakah Pasien/sasaran yang mengalami gangguan kesehatan diduga


6 akibat KIPI diberikan pengobatan dan perawatan selama proses
investigasi dan pengkajian kausalitas KIPI berlangsung ?

Apakah Petugas KIPI Puskesmas dan POKJA KIPI Dinkes Jika sudah
7 didapatkan kesimpulan kasus, selanjutnya dilakukan perbaikan mutu
pelayanan ?
Jumlah

Compliance Rate (CR ) = Σ Ya X 100 %


Σ ya + tidak

Anda mungkin juga menyukai