Anda di halaman 1dari 25

HEMOSTATIK

Oleh Kelompok 3 :

1. Arroyani Lu’luil Ula Al Salsabila


2. Linda Eka Pratiwi
3. Vania Dinda Nurmanisa
4. Rizkia Oktaviani Hadi
5. Yuyun Lailiawati
PENGERTIAN
Hemostatik adalah zat atau obat yang digunakan untuk menghentikan perdarahan

Pemilihan obat harus dilakukan secara tepat sesuai dengan patogenesis perdarahan

Bila daerah perdarahan kecil, tindakan fisik seperti penekanan, pendinginan atau kauterisasi
seringkali dapat menghentikan perdarahan dengan cepat
HEMOSTASIS
Hemostasis merupakan proses penghentian perdarahan pada pembuluh darah yang
cedera

Dalam proses tersebut berperan faktor faktor pembuluh darah, trombosit dan faktor pembekuan darah.
Dalam proses ini pembuluh darah akan mengalami vasokonstriksi, trombosit akan beragregasi
membentuk sumbat trombosit. Selanjutnya sumbat trombosit oleh fibrin yang dibentuk melalui proses
pembekuan darah akan memperkuat sumbat trombosit yang terbentuk sebelumnya
MACAM MACAM
HEMOSTATIK

Hemostatik Lokal Hemostatik Sistemik


 Hemostatik Serap  Faktor antihemofilik (faktor VIII)
 Astringen dan Cryoprecipitated
 Koagulan antihemophilic factor
 Vasokontriktor  Komplek faktor IX
 Desmopresin
 Fibrinogen insani
 Vitamin K
 Asam aminokaproat
 Asam traneksamat
HEMOSTATIK LOKAL
HEMOSTATIK SERAP
Hemostatik serap (absorbable hemostatics) menghentikan perdarahan dengan penghentian suatu bekuan buatan atau
memberikan jala serat serat yang mempermudah pembekuan bila diletakkan langsung pada permukaan yang berdarah

Dengan kontak pada permukaan asing, trombosit akan pecah dan membebaskan faktor yang memulai proses
pembekuan darah

Hemostatik golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan yang berasal dari pembuluh darah kecil saja, misalnya
kapiler dan tidak efektif untuk menghentikan perdarahan arteri atau vena yang tekanan intravaskulernya cukup besar.

Termasuk golongan ini antara lain spons gelatin, oksisel(selulosa oksida), dan busa fibrin insani(human fibrin foam)
HEMOSTATIK LOKAL
ASTRINGEN

Zat ini bekerja lokal dengan mengendapkan protein darah sehingga


perdarahan dapat dihentikan. Yang termasuk kelompok ini adalah
feri klorida, nitras argenti, asam tanat.
Kelompok ini digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler
HEMOSTATIK LOKAL
KOAGULAN

Menimbulkan hemostasis denga dua cara yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin
menjadi trombin dan secara langsung menggumpalkan fibrinogen

Macam Koagulan :

1 2
Aktivator Protombin Trombin
HEMOSTATIK LOKAL

VASOKONTRIKTOR

Epinefrin dan norepinefrin berefek vasokontriksi, dapat digunakan untuk menghentikan


perdarahan kapiler suatu permukaan. Cara penggunaannya adalah dengan mengoleskan kapas
yang telah dibasahi dengan larutan 1 : 1000 tersebut pada permukaan yang berdarah
HEMOSTATIK SISTEMIK

FAKTOR ANTIHEMOFILIK(FAKTOR VIII) DAN


CRYOPRECIPITATED ANTIHEMOPHILIC
FACTOR)

Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada
penderita Hemofili A(defisiensi faktor VIII yang sifatnya herediter)
HEMOSTATIK SISTEMIK

KOMPLEKS FAKTOR IX

Sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX, X serta sejumlah kecil
protein plasma lain dan digunakan untuk pengobatan hemofili B atau
bila diperlukan faktor faktor yang terdapat dalam sediaan tersebut
untuk mencegah perdarahan
HEMOSTATIK SISTEMIK

DESMOPRESIN

Merupakan vasopresin sintetik yang dapat meningkatkan kadar faktor VIII


dan vWf

FIBRINOGEN INSANI

Sediaan ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen dalam
darah penderita dan daya pembekuan yang sebenarnya
HEMOSTATIK SISTEMIK

VITAMIN K

Tahun 1929 Dam mendpatkan perdarahan spontan pada ayam yang mendapatkan diet
yang tidak sempurna. Selanjutnya ternyata perdarahan tersebut dapat diatasi dengan
memberikan suatu zat yang larut dalam lemak yang diberi nama vitamin
K(koagulation vitamin)
HEMOSTATIK SISTEMIK

MACAM VITAMIN K

Vitamin K Alam Vitamin K Sintetik


Contohnya : Contohnya :
o Vittamin K1 (filokuinon=fitonadion) o Vittamin K3 (menadion)
o Vitamin K2 (senyawa menakuinon)
HEMOSTATIK SISTEMIK
FARMAKODINAMIK VITAMIN K

Pada orang normal vitamin K tidak mempunyai aktivitas


Jumlah kebutuhan manusia akan vitamin K akan vitamin tidak
farmakodinamik, tetapi pada penderita defisiensi vitamin K
diketahui dengan jelas, tetapi rupanya kebutuhan tersebut sangat
berguna untuk meningkatkan biosintesis beberapa faktor
kecil. Pada orang dewasa sehat, kebutuhan akan vitamin K
pembekuan darah yaitu protrombin, faktor VII (prokonvertin),
biasanya akan terpenuhi dari makanan dan hasil sintesis oleh
faktor IX (faktor Christmas) dan faktor X (faktor Stuart) yang
bakteri usus. Sintesis vitamin K oleh bakteri usus sekitar 50% dari
berlangsung di hati. Mekanisme kerja vitamin K ini masih belum
kebutuhan vitamin K perhari
diketahui dengan pasti
HEMOSTATIK SISTEMIK
FARMAKOKINETIK VITAMIN K
 Absorbsi vitamin K melalui usus sangat tergantung dari kelarutannya. Absorbsi filokuinon dan menakuinon hanya
berlangsung baik bila terdapat garam garam empedu, sedangkan menadion dan derivatnya yang larut air dapat diabsorbsi
walaupun tidak ada empedu
 Berbeda dengan filokuinon dan menakuinon yang harus melalui saluran limfe lebih dahulu, menadion dan derivatnya
yang larut air dapat langsung masuk sirkulasi darah
 Vitamin K alam dan sintetik diabsorbsi dengan mudah setelah penyuntikan IM.
 Metabolisme vitamin K dalam tubuh tidak banyak diketahui
 Pada empedu dan urin hampir tidak ditemukan bentuk bebas, sebagian besar dikonyugasi dalam bentuk bebas
HEMOSTATIK SISTEMIK
SEDIAAN VITAMIN K

Tablet fitonadion(vitamin K1) 5 mg. Emulsi fitonadion yang


mengandung 2 mg/ml (Neo K) atau 10 mg/ml (Fitomenadion), Tablet menadion natrium bisulfit 5 mg. Larutan menadion

untuk parenteral, 1 ampul = 1 ml natrium bisulfit yang mengandung 5 dan 10 mg/ml, untuk
pemakaian parenteral

Tablet menadion 2,5 dan 10 mg. Larutan menadion dalam Tablet menadiol natrium difosfat yang mengandun 5 dan 10
minyak yang mengandung 2, 10, dan 25 mg/ml, untuk mg/ml untuk pemakaian parenteral
pemakaian IM
HEMOSTATIK SISTEMIK
INDIKASI VITAMIN K
Pada bayi baru lahir hipoprotrombinemia dapat terjadi teutama karena belum
adanya bakteri yang mensintesis vitamin K di usus dan tidak adanya depot vitamin
K. Karena itu dianjurkan untuk memberikan profilaksis vitamin K secara rutin
pada bayi yang baru dilahirkan.
Hipoprotrombinemia

NEO K
(2 Mg/ampul)

Mencegah atau mengatasi perdarahan akibat defisiensi Pada APN (Asuhan Persalinan Normal) diberika injeksi 1 mg
vitamin K. Defisiensi vitamin K akibat asupan yang tidak vitamin K1 secara intramuskuler (IM) pada semua bayi baru lahir
mencukupi jarang terjadi, karena vitamin K terdapat pada untuk mencegah perdarahan bayi baru lahir akibat defisiensi
banyak makanan dan juga disintesis oleh bakteri usus vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir
HEMOSTATIK SISTEMIK

FARMAKOKINETIK ASAM
AMINOKAPROAT
Merupakan penghambat bersaing dari aktivator plasminogen dan penghambat
plasmin. Plasmin berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin, dan faktor
pembekuan darah lain. Oleh karena itu asam aminokaproat dapat membantu
mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan. Asam amino
kaproat diabsorbsi secara baik per oral dan juga dapat diberikan secara IV.
Diekskresi secara cepat melalui urin, sebagian besar dalam bentuk asal.
HEMOSTATIK SISTEMIK

ASAM TRANEKSAMAT

Obat ini mempunyai indikasi dan mekanisme kerja yang sama dengan asam
aminokaproat tetapi 10 kali lebih kuat dengan efek samping yang lebih
ringan
HEMOSTATIK SISTEMIK
FARMAKOKINETIK ASAM
TRANEKSAMAT
Asam traneksamat cepat diabsorbsi dari saluran cerna. Sampai 40% dari satu dosis
oral dan 90% dari satu dosis IV diekskresi melalui urin dalam 24 jam. Obat ini
dapat melalui sawar uri

DOSIS ASAM TRANEKSAMAT


Dosis yang dianjurkan 0,5-1 g, diberikan 2-3 kali sehari secara IV lambat
sekurang kurangnya dalam waktu 5 menit
Per oral 1-1,5 g, 2-3 kali per hari.
Pada pasien gagal ginjal dosis dikurangi
CONTOH KASUS

Pasien G1P0A0 perempuan usia 21 tahun rujukan puskesmas sabang masuk RSU Madani dengan
keluhan pelepasan darah dari jalan lahir saat pasien berada dipuskesmas sabang sejak 1 hari yang
lalu. Awalnya 2 hari yang pasien mengatakan keluar flek 1x berwarna merah kecoklatan, lalu 1
yang lalu pasien mengatakan nyeri perut tembus belakang lalu dibawa ke puskesmas sabang,
setelah sampai di puskesmas pasien mengatakan terjadi pendarahan yang banyak berwarna merah
segar diikuti gumpalan-gumpalan seperti daging, sehingga pasien dirujuk ke RSU Madani.
CONTOH KASUS
Keluhan mual (-), muntah (-), pusing (-), sesak (-) riwayat trauma (-), demam (-), BAB dan BAK lancar. KU : Sakit Sedang, Kesadaran :
Compos Mentis, TD : 120/80 mmHg, N : 80x/m, R : 20x/m, S : 36,5, SpO2 : 97.

Pemeriksaan Ginekologi Inspeksi : Pengeluaran darah dari jalan lahir (+), bercak darah pada pembalut, Palpasi : Uterus anteflexi,
pembukaan 2 cm.

Pemeriksaan laboratorium WBC : 14.150 ↑, RBC : 4.7 10*6/uL, HGB :11.2 g/dL ↓, HCT : 32 % ↓, MCV : 69 fL ↓, MCH : 23 pg ↓.

Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, asma, dan alergi. Pasien pertama kali haid saat berusia 14
tahun, siklus teratur tiap bulan, lama haid 5-6 hari, ganti pembalut 2-3 kali. HPHT : 11 – 02 – 2022. Pernikahan pertama yang telah
berlangsung 1 tahun 2 bulan, dan belum ada riwayat penggunaan KB.
CONTOH KASUS

Diagnosis pra bedah adalah G1P0A0 gravid 17 minggu 6 hari dengan abortus inkomplit.

Diagnosis pasca bedah P0A1 post kuret a/I abortus inkomplit.

Penatalaksanaan dengan diberikan IVFD ringer laktat 20 TPM, drips oxytoxin 10 IU dalam
500 mL RL, asam tranexamat tab 3x1 500mg, asam mafenamat tab 3x1 500mg dan cefadroxil
tab 2x500 mg.
DAFTAR PUSTAKA
Farmakologi
Kebidanan. 2018.
Elisabeth Sukmawati,
SSiT. M,Keb, dkk.

Farmakologi Dasar. 2018.


Rovina Ruslami & Enny
Rohmawaty
T ERIM A
KASIH
S em oga Berm anfaat

Anda mungkin juga menyukai