Relativitas Klasik
1. Transformasi Galileo
Transformasi Galileo mempelajari
bagaimana peristiwa fisika didalam suatu
sistem koordinat S yang bergerak dengan
kecepatan tetap terlihat dari kacamata suatu
sistem S’ yang bergerak dengan kecepatan
tetap yang lain.
jarak merupakan besaran yang invarian terhadap transformasi
Galileo
Ux = Ux-V
Uy = Uy Trans. Kecepatan Galilei
Uz = Uz
2. Kerangka acuan mutlak
Dengan menarik anologi dari gelombang
mekanik,maka gelombang elektro magnetik
merambat dalam medium ,yaitu medium yang
di hipotesiskan sebagai “eter”.
Bila eter ada dalam keadaan tak bergerak
mutlak,maka zat perantara ini sangat baik
Jadi disimpulkan bahwa eter itu tidak
pernah ada dan sekaligus tidak ada kerangka
acuan mutlak.
B. Postulat Enstein
Postulat pertama :
Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan dalam
persamaan-persamaan matematika yang sama
bentuknya bagi semua kerangka acuan inersial.
Postulat kedua :
Cepat rambat cahaya dalam ruang bebas sama
harganya bagi semua pengamat, dan tidak
bergantung pada keadaaan gerak pengamat.
2. Transformasi Lorentz
Ditemukan oleh seorang Fisikawan Belanda H.A. Lorentz
yang menunjukkan bahwa rumusan dasar dari
keelektromagnetan sama dalam semua kerangka acuan yang
dipakai.
> transformasi lorentz
x = t’ =
y’ = y
z’ = z
Transformasi balikan lorentz
x= t=
y = y’
z = z’
C. Gejala Relativitas Khusus Einstein
1. Dilatasi waktu
Dilatasi berasal dari kata dilation yang berarti
memuai atau mengambang. Dilatasi atau
pemuaian waktu merupakan konsekuensi dari
postulat-postulat einstein.
2. Kontraksi panjang
Kontraksi panjang dinyatakan dg:
3. Efek Doppler Relativistik
radiasi tegak arah gerak
dan momentum p=
Maka E=
P2c2 =
Dengan mengurangi p2c2 dari E2
menghasilkan
E =
E = m.c2
K=
dan F=