Afrita Globalisasi merupakan tantangan berat bagi Identitas Nasional
BERGER dalam The Capitalism Revolution
“Era globalisasi dewasa ini, ideologi kapitalis yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib sosial, politik, dan kebudayaan Identitas Nasional = Identitas Kebangsaan
Identity = ciri tanda, jati diri yang
membedakan dengan yang lainnya
Nasional= konsep kebangsaan, kelompok
persekutuan hidup manusia yg lebih besar dibandingkan kelompok ras, agama, budaya, dsb Koenta Wibisono Identitas Nasional adalah manifestasi nilai- nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa, dengan ciri-ciri khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya PARAMETER IDENTITAS NASIONAL 1. Pola Perilaku dalam kegiatan masyarakat contoh: adat istiadat, tata kelakuan seperti budaya gotong royong
2. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa
dan negara contoh: lambang negara, bendera, bahasa, lagu kebangsaan PARAMETER IDENTITAS NASIONAL
3. Alat perlengkapan yang digunakan utk
mencapai tujuan negara contoh: Jepang trademarknya Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki
4. Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa
contoh: dulu Indonesia pernah berjaya di olahraga bulutangkis, Rudi Hartono juara All England 8 kali, Susi Susanti peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 Faktor yang mendorong Identitas Nasional 1. Faktor Primordial (ikatan kekerabatan, kesamaan suku bangsa, daerah) contoh: bangsa Yahudi terikat hubungan primordial yg kemudian membentuk Israel 2. Faktor Sakral (kesamaan agama, ideologi) contoh: Uni Sovyet dulu bersatu atas dasar kesamaan ideologi komunis 3. Faktor Tokoh contoh: Mahatma Gandhi, Soekarno, George Washington Faktor yang mendorong Identitas Nasional
4. Faktor kesediaan warga untuk bersatu
dalam perbedaan Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika
5. Faktor solidaritas atas dasar satu tujuan
dalam perkembangan ekonomi Masyarakat Ekonomi Eropa dengan mata uang Euro FAKTOR PENDUKUNG IDENTITAS NASIONAL
1.Faktor Objektif meliputi faktor geografis,
ekologis, dan demografi, contoh: Indonesia negara kepulauan beriklim tropis dan berada di jalur transit antar wilayah dunia di Asia Tenggara
2. Faktor Subyektif, meliputi faktor historis, sosial,
politik dan kebudayaan Identitas Nasional bangsa Indonesia 1.Pancasila sebagai falsafah bangsa 2.Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional 3.Bendera Merah Putih sebagai bendera negara 4.Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan 5.Burung Garuda sebagai lambang negara 6.Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara 7.UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara 8.NKRI sebagai bentuk negara 9.Wawasan Nusantara konsepsi bangsa Situasi kondisi masyarakat kita dewasa ini menunjukkan krisis, tidak saja ID-NAS, juga krisis berbagai dimensi KRISIS MULTI KRISIS MULTI DIMENSI DIMENSI
1. Sejak 1997 krisis
moneter ekonomi politik akar-akarnya krisis moral dan budaya 2. Implikasinya sangat luas APA APA DAN DAN BAGAIMANA BAGAIMANA ID-NAS ID-NAS
1. ID-NAS manifestasi nilai-nilai budaya yang dengan
ciri khas budaya itu, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain 2. Dalam konteks Indonesia, ID-NAS manifestasi nilai-nilai budaya yang berkembang sejak zaman dulu; dihimpun dalam ‘Kesatuan Indonesia’ dengan Bingkai Pancasila dan Roh Bhineka Tunggal Ika 3. Terbukti dalam sejarah faham kebangsaan yang berawal pada 1908 – 1945 4. Hakikat ID-NAS kita adalah Pancasila tercermin dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara PEMBERDAYAAN ID-NAS PEMBERDAYAAN ID-NAS KITA KITA 1. Melalui REVITALISASI PANCASILA – dimensi realitas; idealitas, dan fleksibilitas 2.Diarahkan kepada pembinaan dan pengembangan moral disertai dukungan hukum yang kondusif dan suprematif 3.Dalam konteks pembinaan ID-NAS, penyelenggaraan PKN supaya dikaitkan dengan wawasan spiritual, akademis, kebangsaan RENUNGAN PENUTUP
1. Ketahanan suatu bangsa mutlak membutuhkan
landasan dasar atau ideologi 2. Melalui revitalisasi PANCASILA, ID-NAS dalam jalur rasional akademis dieksplorasikan secara tekstual dan kontekstual 3. PKN dalam kerangka pendidikan tinggi = tempat mengembangkan dialog budaya dan budaya dialog 4. PKN kita manfaatkan juga untuk mengembalikan ID-NAS kita yang cenderung sedang mengalami distorsi