Etika sebagai ilmu ttg tingkah laku manusia, tdk saja mempertanyakan alasan
terjadinya, baik/tdknya tindakan itu, melainkan juga apa akibatnya secara lahir dan batin.
Etika mmpunyai pengertian yg lbh luas. Etika dimengerti sbg refleksi kritis ttg bgmn
manusia hrs hidup dan bertindak dlm sistem situasi konkret, situasi khusus tertentu.
Etika adalah filsafat moral, atau ilmu yg membahas dan mengkaji scr kritis persoalan benar
dan salah secara moral, tentang bgmn harus bertindak dlm situasi konkret.
Etika dalam Al-Quran
Fitriani, S.Sy., MH.
A. Ciri-ciri Etika dalam al-Quran
• Pemikiran etika dlm Islam lbh banyak diwarnai oleh doktrin-doktrin al-Quran yg selama
ini diyakini oleh umat Islam sbg petunjuk. Prinsip utama etika dlm Islam adalah
sampainya kebahagiaan sejati bg seorang muslim yg beriman dgn melaksanakan
pendekatan pada Allah SWT secara total dan maksimal.
• Menurut Haidar Bagir, ciri-ciri etika Islam adalah sbg berikut:
1. Islam berpihak pada teori ttg etika yg bersifat fitri. Artinya, semua manusia pd
hakikatnya baik muslim maupun bukan muslim mmliki pengetahuan fitri ttg baik
buruk.
2. Moralitas dlm Islam didasarkan pd keadilan, yaitu menempatkan segala sesuatu pd
porsinya.
3. Tindakan etis ini sekaligus dipercayai pd puncaknya akan menghasilkan kebahagiaan
bagi pelakunya.
4. Tindakan etis itu bersifat rasional. Islam sangat percaya pada rasionalitas sbg alat utk
mendapatkan kebenaran.
5. Etika Islam bersumber pd prinsip2 keagamaan. Ilmu etika bukanlah ilmu spt
astronomi, kimia taua matematika. Akan tetapi, etika bersama agama berkaitan erat
dgn dgn manusia dan upaya pengaturan khdupan serta perilakunya. OKI, dlm
pemikiran Islam, keimanan menentukan perbuatan, dan keyakinan mengatur perilaku.
OKI, etika harus bersandar pd metafisika scr logis.
• Etika hrs bersandar pd metafisika scr logis, sebab dlm hidupnya, tgkah laku seseorang akan
dinilai. Penilaian ini mungkin berupa pujian maupun celaan. Dengan kata lain, ia akan
memperoleh cap baik atau cap jelek. Didorong oleh kesadaran akan penilaian orang terhadap
tingkah-lakunya, timbul masalah pd dirinya, yaitu bgmn saya mengatur hidup saya agar
dikatakan baik? Bagaimanakah seharusnya saya bertingkah laku? Persoalan ini jelas
menyangkut tanggapannya akan makna hidup.
Note: Arti metafisika menurut KBBI: ilmu pengetahuan yg berhubungan dgn hal2 yg
nonfisik/tdk kelihatan
Ketiga ayat tersebut, secara tegas menunjukkan bhw manusia tlh mempunyai
tanggapan baik buruk sebelum ia menghadapi realitas kehidupan di dunia bersamaan dgn
pengalamannya.
Etika adalah teori ttg perbuatan manusia menurut baik-buruknya. Dimana pun ia berada, kapan
pun hal itu terjadi, kelak I mendapat sanksi. Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam al-Quran:
Q.S. Ali ‘Imran (3): 98-99
“Katakanlah: "Hai ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah, Padahal Allah Maha
menyaksikan apa yang kamu kerjakan?". Katakanlah: "Hai ahli Kitab, mengapa kamu
menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya
menjadi bengkok, Padahal kamu menyaksikan?". Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang
kamu kerjakan.”
Al-Ghazali menekankan agar etika dikembalikan pd dasar pengertian yang awwali, yaitu
pengertian ilahiah (ketuhanan). Kesadaran ttg baik-buruk terjadi sejak awal roh ditiupkan,
allah SWT. dalam firman-firman_nya menghendaki manusia masuk pd posisi asasinya yg
disebut idul fitri, yaitu kembali kpd “kesejatian diri”, sebab kesejatian inilah yg bisa
dipertanggungjawabkan kebenaran sikapnya. Sesungguhnya, fitrah itu sejalan dgn kehendak
Allah (fitrah Allah), yg disebut dlm al-quran: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
kepada agama (Allah)”.
Senada dgn pengertian itu, Plato menggambarkan’a dgn nama yg cukup indah, yaitu “ide”.
Menurut Plato, ide pada hakikatnya sudah ada. Manusia hanya tinggal mencarinya dan
menemukannya dgn berpikir dan merenung. Artinya, dgn senantiasa merenungkannya segala
sesuatu dan selalu ingat pd Sang Pencipta, manusia dapat menemukan kebahagiaan, dan hal
itu tdk diperoleh dari pengalaman. Adapun pengamatan hanya merupakan alasan utk lbh
mempertegas pengertian yg sdh ada.
• Dalam tata nilai ketuhanan (Islam), setiap perilaku, Islam sangat menekankan
orientasi niat yg kuat dan penyandaran ibadah pd konsep “Lilahi ta’ala”. Jika
seorang muslim yg beramal kebajikan byukan dgn tujuan “Lilahi ta’ala” tidak
dietrima amalnya, sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat az-Zumar5 (39): 2:
“Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al Quran) dengan (membawa)
kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.”