Anda di halaman 1dari 26

Epidemiologi Penyakit Tidak

Menular:
Dermatitis
Kontak Alergi
(DKA)

KELAS A
AK 21
Nama Anggota:
Indah Dwi Puspita 210304500012

Masda 210304501001

Andi Adhayana Akbar 210304501054

Nur Inayah Maulida 210304501055

Sahwani Eka 210304501029

Ammal Fahira 210304501080

Widya Ayu Lestari 210304502047

Sitti Fati,ah Syam 210304502048

Aila Kesturi Tatoksyah 210304502071


Latar Belakang
Pola kejadian penyakit pada saat ini telah mengalami perubahan yang ditandai dengan
transisi epidemiologi. Secara garis besar transisi epidemiologi ditandai dengan
perubahan pola penyakit dan kematian yang semula didominasi oleh penyakit infeksi
beralih ke penyakit non infeksi (non-communicable disease) atau penyakit tidak
menular. Perubahan pola penyakit sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi
(pendidikan, umur, dan jenis kelamin), sosial ekonomi (pendapatan) dan sosial budaya
(Rahajeng, 2012).
01
Penyakit Dermatitis
Kontak Alergi
(DKA)
Penyakit DKA

Epidemiologi Etiologi Patogenesis


Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada
Dermatitis kontak alergi (DKA) dapat Penyebab determatitis kontak elergik adalah determatitis kontak elergik adalah
terjadi karena kulit terpapar/bentrok elergik, paling sering berupa bahan kimia mengikuti respon imun yan g diperantarai
dengan bahan-bahan yang bersifat dengan berat molekul kurang dari 500-1000 oleh sel (cell-mediated immune respons)
sensitizaer (elergik), Determatitis kontak Da, yang juga disebut bahan kimia atau reaksi tipe IV. Reaksi tipe
alergik lebih kurang merupakan 20% dari sederhana. Determatitis yang timbul hipersensitivitas di kulit timbulnya
determatitis kontak. dipengaruhi oleh potensi sensititasi allergen, lambat (Delayed hypersensitivity),
dan luasnya penetrasi di kulit. umumnya dalam waktu 24 jam setelah
terpajan dengan elergen.
Riwayat Alamiah Penyakit DKA
Dermatitis kontak alergi melibatkan beberapa fase
dalam riwayat alamiah penyakitnya:

1 2 3 4 5
Paparan Inisial Sensitisasi Reaksi Awal Reaksi Awal Reaksi Kronis
Perkembangan
Gejala

1
6 7 8 9
0
Identifikasi Penghindaran Manajemen Pemantaua Kualitas
Alergen Alergen dan n dan Hidup dan
Pengobatan Pencegaha Kesejahtera
n an
02
Gambaran Klinik
Penyakit DKA
Gambaran Klinik Penyakit DKA

Gambaran klinis pada DKA umumnya ditentukan oleh sifat alergen.


Bahan kimia jenis karet tertentu misalnya phenyl-isopropyl-p
phenylenediamine bisa menjadi sebab dermatitis purpura, sehingga
derivasinya menyebabkan dermatitis granulomatosa. Selain itu, dermatitis
pigmentosa juga disebabkan oleh parfum dan bahan kosmetik lainnya .
Klasifikasi Penyakit DKA
Menurut WHO dalam ICD-10, Dermatitis kontak alergi diklasifikasikan dalam beberapa
tipe menurut alergen penyebab :

1. Dermatitis kontak alergi diakibatkan dari metal (L23.0)

2. Dermatitis kontak alergi diakibatkan dari perekat


(L23.1)

3. Dermatitis kontak alergi diakibatkan dari kosmetik (alat rias) (L23.2)


03
Penatalaksanaan
Penyakit DKA
Penatalaksanaan Penyakit DKA
Penatalaksanaan terhadap DKA secara umum terbagi atas dua, yakni medikamentosa
dan nonmedikomentosa . Medikamentosa meliputi sistemik (simtomatis,osesuai gejala
dan sajian klinis), derajat sedikit berat: dapat ditambah kortikosteroid setara dengan
prednison 20 mg/hari dalam jangka 23 pendek yaitu 3 hari; Topikal: pelembab setelah
bekerja atau pelembab yang kaya kandungan lipid, misalnya vaselin (petrolatum). Pada
kasus yang berat dan kronis, atau tidak respons dengan steroid bisa diberikan inhibitro
kalsineurin atau fototerapi BB atau NBoUVB, atauoobat imunosupresifosistemik
misalnya azatioprin atau siklosporin.
04
Pengobatan dan
Pencegahan Penyakit
DKA
Pengobatan dan Pencegahan
Penyakit DKA
Hal yang perlu diperhatikan pada pengobatan dermatitis kontak adalah upaya terulangnya kontak
kembali dengan allergen penyebab, dan menekan kelainan kulit yang timbul. Kortikosteroid dapat
diberikan dalam jangka pendek untuk mengatasi peradangan pada dermatitis kontak alergi akut yang
di tandai dengan eritema, edema, bula atau vesikel, serta eksupatif (madidans). Misalnya 30 mg/hari.
Umumnya kelaianan kulit akan mereda setelah beberapa hari. Kelainan kulitnya cukup di kompres
dengan larutan garam faal.
Pencegahan Penyakit DKA

01 02 03 04

Meningkatkan sanitasi Membuat rumah Menghindari kontak


lingkungan sehat Menjaga Kesehatan allergen
05
Lokasi dan Waktu Kegiatan
di Puskesmas Maccini
Sawah
Lokasi dan Waktu
Kegiatan
Pengambilan data dan observasi terkait penyakit tidak
menular dilakukan selama empat hari mulai dari
tanggal 20-23 November di Puskesmas Maccini
Sawah yang merupakan puskesmas pusat
pembangunan kesehatan yang berada di wilayah
Kecamatan Makassar, Berfungsi mengembangkan dan
membina Kesehatan masyarakat serta
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan
terdekat dengan mastarakat melalui kegiatan-kegiatan
pokok yang menyeluruh dan terpadu.
Demografi Puskesmas Maccini Sawah

Tabel Jumlah Penduduk Kelurahan di Puskesmas Maccini.


Status Kesehatan
Status kesehatan masyarakat dapat diketahui dari status morbiditas atau penyakit,
status mortalitas atau tingkat kematian atau status gizi pada penduduk dalam masyarakat.
Adapun status gizi yang didapatkan dilapangan bahwa tingkat asupan gizi dimasyarakat masih
rendah sebanyak 90,5% dari jumlah data 30 orang di Kecamatan Makassar. Selain itu tingkat
kematian bayi sebanyak 163, anak balita sebanyak 43 dan balita sebanyak 206 di Kota
Makassar, sedangkan tingkat kelahiran sebesar 24,30%.

Hal tersebut didukung dengan jumlah penyakit tidak menular yang terdata
ada sebanyak 3 penyakit menular dantaranya:
1. DKA (Dermatitis Kontak Alergi)
2. Dispepsia
3. Other Arthisis
06
Penyakit Dermatitis Kontak
Alergi di Puskesmas
Maccini Sawah
Distribusi Berdasarkan Orang
Tabel 3. 3 Berdasarkan usia yang beresiko tinggi untuk terkena DKA di
Wilayah Kerja Puskesmas Maccini Sawah

0
3

2
1
9
Distribusi Berdasarkan Orang
Tabel 3. 4 Berdasarkan Jenis Kelamin yang beresiko
tinggi untuk terkena DKA di Wilayah Kerja Puskesmas
Maccini Sawah Data Baru
Jenis Kelamin Frekuensi

Laki-laki 38

Perempuan 54

Total 92
Distribusi Berdasarkan Waktu
Tabel 3. 4 Berdasarkan Jenis Kelamin yang beresiko
tinggi untuk terkena DKA di Wilayah Kerja Puskesmas
Maccini Sawah

Jk/Bulan JAN FEB MARET APRIL MEI AGST OKT TOTAL

LK 4 2 4 6 15 3 15 49

PR 3 3 2 4 20 4 28 64
Distribusi Berdasarkan Waktu
Kesimpulan
Dermatitis kontak alergi (DKA) adalah suatu proses peradangan kulit yang
disebabkan oleh alergen tertentu. DKA termasuk dalam Hipersensitivitas tipe IV
sebelumnya peka terhadap alergen. Umumnya penderita DKA akan mengeluh
gatal, kelainan yang spesifik bergantung pada tingkat keparahan dan lokasi
dermatitisnya. Pada fase akut, ditandai dengan bercak eritematosa yang diikuti
edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Lokasi DKA akut hanya pada tempat
tertentu saja, misalnya terdapat di kelopak mata, penis, skrotum, atau eritema
dan edema yang cenderung lebih mendominasi.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai