Anda di halaman 1dari 44

3.

Persyaratan
Uji Sensori
1. RUANG PENGUJIAN
1.1 Lokasi
• Mudah diakses oleh semua orang
• Jika anggota panel dari luar di dekat pintu
masuk gedung
• Jauh dari suara bising dan sumber bau
1.2. Desain Ruang Pengujian
Desain awal ruang pengujian :
• Uji pembedaan : untuk mencegah interaksi panelis
yang dapat menyebabkan bias dan mungkin gangguan
dibuat booth sederhana (kiri)
• Uji deskriptif dan atau pelatihan panelis
menggunakan meja bundar (kanan)
1.2.1 Booth (bilik pencicip)
• Satu unit ruang pengujian berisi 6 – 8 bilik
• Disusun berdampingan dalam bentuk L, atau dengan dua set
masing-masing 3 -4 bilik saling berhadapan
• Bentuk L : paling efisien konsep dalam desain dapur, karena
meminimalkan waktu dan jarak yang ditempuh teknisi dalam
melayani sampel
• Satu unit ruang pengujian dengan 6 -8 bilik, mampu
menampung volume uji 300–400 sesi per tahun, dengan 18–
24 anggota panel
• Untuk volume pengujian lebih besar, perlu menyiapkan
beberapa daerah persiapan sampel
• Bila menggunakan pananganan data otomatis perlu
memperhatikan penempatan monitor dan pusat unit
pengolahan data
• Bilik pencicip dengan palka
(di latar belakang) untuk
penerimaan dan
pengembalian nampan
sampel
(a) air ledeng;
(b) wastafel kecil;
(c) stopkontak dan sakelar
sinyal ke petugas panel;
(d) meja ditutupi dengan
Formika yang tidak
berbau atau permukaan
lain yang mudah
dibersihkan
• Ruang kosong bisa untuk memasang monitor PC dan
keyboard jika diperlukan.
• Penyekat :
- harus diperpanjang sekitar 18 inci di atas meja
untuk mengurangi gangguan visual dan
pendengaran antar bilik
- Bisa juga dari lantai ke langit-langit (lebih privasi)
- Kadang hanya menutupi batang tubuh dan kepala
panelis (panelis harus tidak melongok dan bersuara
keras)
• Direkomendasikan ruang bebas minimum 4 ft
sebagai koridor agar mudah akses ke bilik
Fitur khusus bilik
• Westafel stainless steel dan keran air biasanya
disediakan untuk membilas/berkumur (hati-hati dengan
makanan padat yang bisa menyumbat)
• Sistem sinyal, biasanya berbentuk sakelar di setiap bilik
yang akan memicu lampu sinyal untuk bilik tsb di area
persiapan sampel, memungkinkan penyaji tahu:
- panelis masuk ke bilik mana
- Panelis siap untuk menerima sampel/menuji
- Mungkin panelis ada pertanyaan
• Sistem entri komputer langsung yang terletak di
setiap bilik membutuhkan ruang untuk mengakomodasi
perangkat entri (misalnya, keyboard dan tower, laptop,
tablet)
• Nampan berisi sampel dapat dibawa ke setiap bilik
jika terdiri dari barang-barang tidak berbau dan dapat
mempertahankan kondisinya selama 10-20 menit.
• Bila tidak, maka penyajian dapat sbb :
Three types of hatch for
passing samples to and
from the panelists:
(a) sliding door;
(b) breadbox;
(c) carousel.

• Bahan konstruksi di stan dan area sekitarnya harus


bebas bau dan mudah dibersihkan. Formika dan
stainless steel adalah bahan permukaan yang paling
umum
1.2.2 Area Uji Deskriptif dan Pelatihan
• Minimal berisi meja di kantor pemimpin panel, dimana sampel
bisa disajikan dalam pelatihan anggota panel
• Namun bila uji deskriptif sering dilakukan atau jika kebutuhan
untuk pelatihan dan pengujian besar, peralatan berikut
direkomendasikan:
- Ruang bergaya konferensi dengan beberapa meja yang dapat
diatur sesuai kebutuhan ukuran dan tujuan kelompok
- Peralatan audiovisual, mis :electronic white board yang mampu
membuat mencetak hasil atau monitor/layar yang
memproyeksikan data dari komputer pemimpin panel
• Fasilitas preparasi terpisah untuk sampel standar yang
digunakan untuk menggambarkan deskriptor atau intensitas;
tergantung pada jenisnya, ini mungkin termasuk ruang
penyimpanan (beku, didinginkan, atau suhu kamar, mungkin
disegel untuk mencegah keluarnya bau) dan tempat
penyimpanan untuk mempersiapkan standar (mungkin dengan
tudung)
1.2.3 Area persiapan
• Harus ada ruang persiapan yang terpisah dari area pengujian
untuk memaksimalkan penyiapan sampel sesuai kriteria yang
diuji
• Beberapa peralatan yang direkomendasikan :
- Bangku laboratorium rata dengan palka sehingga baki sampel
dapat meluncur
- Kulkas dan freezer untuk penyimpanan sampel
- Penyimpanan untuk barang pecah belah, piring, gelas,
nampan, dsb
- Pencuci piring, tempat pembuangan sampah, pemadat
sampah, keranjang sampah, bak cuci piring, dsb
- Penyimpanan untuk suguhan anggota panel, jika diperlukan
- Wadah sampah besar untuk membuang produk bekas dengan
cepat
- Sistem komputer pusat untuk melacak produk dan panelis
1.2.4 Fasilitas Kantor
• Kantor biasanya terletak dalam jangkauan pandangan
dari bilik panel, karena seseorang harus hadir saat
pengujian sedang berlangsung
• Catatan pengujian, ruang penyimpanan, dan semua
peralatan komputer di area yang sama sehingga waktu
pemimpin panel dapat efektif dimanfaatkan.
• Peralatan seperti telepon dan printer harus berada pada
jarak yang cukup untuk menghindari gangguan panelis

1.2. 5 Area Masuk dan Keluar


• Disarankan untuk memisahkan area masuk dan keluar
untuk panelis, untuk mencegah pertukaran informasi
yang tidak diinginkan
1.2. 6 Penyimpanan

• Ruang harus disediakan untuk penyimpanan:


- Sampel sebelum persiapan, setelah persiapan, dan pada
saat disajikan
- Sampel referensi dan kontrol atau standar pada suhu
yang sesuai dan kondisi kelembaban
- Wadah dan peralatan sekali pakai dalam jumlah besar
- Bahan pembersih dengan sedikit bau atau wewangian
- Kertas surat suara atau lembar skor sebelum dan
sesudah digunakan
• Tata letak area evaluasi sensorik berukuran sedang yang
cocok untuk 300–400 tes per tahun
1.3 Desain Umum
1.3. 1 Warna dan Pencahayaan
• Harus direncanakan untuk memungkinkan tampilan yang
memadai dari sampel sambil meminimalkan gangguan
• Dinding harus putih pucat; tidak adanya rona warna apa pun akan
mencegah perbedaan yang tidak diinginkan dari tampilan.
• Bilik harus memiliki penerangan yang merata dan bebas
bayangan pada 70–80 footcandles (fc)
• Jika tampilan sangat penting, kontrol rheostat dapat digunakan
untuk memvariasikan intensitas cahaya hingga 100 fc.
• Pencahayaan pijar memungkinkan variasi yang lebih luas dan
memungkinkan penggunaan lampu, tetapi lebih banyak panas
yang dihasilkan,sehingga memerlukan pendinginan yang
memadai.
• Pencahayaan fluoresen menghasilkan lebih sedikit panas dan
memungkinkan pilihan tingkat putih (cool white, warm white,
simulated north daylight)
• Bilik panel dengan pengaturan pencahayaan:
• a) lampu pijar;
• (b) berpendar;
• (c) dudukan untuk lembaran filter
Lampu Berwarna
• Pilihan pencahayaan dalam bilik pencicip adalah merah,
hijau, dan/atau biru di intensitas rendah diperoleh melalui
penggunaan bohlam berwarna atau filter khusus
• Cahaya digunakan untuk menutupi perbedaan visual
antara sampel dalam uji perbedaan yang meminta panelis
untuk menentukan berdasarkan rasa sampel yang sangat
mirip untuk dijadikan digunakan secara bergantian
• Banyak bohlam berwarna memancarkan cahaya putih
lumayan banyak sehingga tidak efektif dalam mengurangi
perbedaan warna
• Sehingga diperlukan filter atau penutup warna, mis :
lampu natrium tekanan rendah, yang memancarkan cahaya
pada satu panjang gelombang
• Tingkat iluminasi yang tidak normal dapat mempengaruhi
kesan penilai, alternatifnya sampel dapat disajikan secara
berurutan dan diberi skor dengan mengacu pada standar
1.3. 2 Sirkulasi Udara, Suhu, dan Kelembaban
• Area evaluasi sensorik harus ber-AC pada suhu 72°F–75°F
dan RH 45%–55%
• Udara resirkulasi harus melewati bank tabung karbon aktif
yang mampu menghilangkan semua bau yang terdeteksi.
Tabung dapat ditempatkan di luar area pengujian di lokasi
yang memungkinkan penggantian dengan mudah, misalnya
setiap 2 atau 3 bulan
• Perlu pemantauan untuk mencegah filter menjadi tidak
efektif dan/atau menjadi sumber bau
• Harus dapat mencegah kontaminasi bau dari area
persiapan sampel atau dari luar
• Bila memungkinkn pembuangan udara harus disediakan
secara terpisah pada setiap bilik untuk pengujian bahan
yang berbau seperti sosis atau keju
1.3. 3 Bahan Konstruksi
a. Tidak Berbau
• Kertas, kain, karpet, ubin berpori, dan sebagainya harus dihindari
karena dapat menimbulkan bau atau mungkin menyimpan
kotoran, jamur, dan sebagainya yang akan mengeluarkan bau
• Konstruksi bahan harus halus, mudah dibersihkan, dan tidak
menyerap bau sehingga tidak menimbulkan bau dari sesi
pengujian sebelumnya
b. Warna
• Warna yang netral dan tidak mencolok, mis menggunakan warna
putih pudar dan sedikit pola akan memberikan latar belakang
yang tidak mengganggu panelis
c. Pemipaan
• Produk yang terperangkap dalam pipa menyebabkan bau yang
mengganggu dan membingungkan
• Semua pipa dan saluran pembuangan yang terhubung ke ruang
pengujian harus dapat dibersihkan dan dibilas
2. PRODUK/SAMPEL
2. 1 Umum
• Uji sensori dilakukan antara lain untuk mengetahui efek
perlakuan: efek perubahan bahan, variabel pemrosesan,
perubahan kemasan, variabel penyimpanan, dan sebagainya
• Tanggung jawab utama dari analis sensorik adalah untuk
mengontrol penanganan awal, persiapan, dan penyajian setiap
produk
• Kontrol tsb untuk memastikan bahwa tidak ada variabel
asing dan variable yang bukan dari perlakuan yang dapat
mengaburkan pengujian
2. 2 Persiapan Sampel

2.2.1 Perlengkapan
• Selain peralatan utama yang diperlukan, persiapan produk
yang terkontrol membutuhkan perlengkapan dan peralatan
yang memadai, seperti:
- Timbangan, untuk menimbang produk dan bahan-bahan
- Barang pecah belah, untuk pengukuran dan
penyimpanan produk
- Timer, untuk memantau prosedur persiapan
- Peralatan Stainless-steel dan kaca, untuk mencampur
dan menyimpan produk, dan sebagainya
2.2.2 Bahan peralatan
• Peralatan yang digunakan untuk persiapan dan penyajian sampel
harus dipilih dengan cermat untuk mengurangi bias dan variable lain
yang tidak diinginkan
• Bahan plastik tidak disarankan karena dapat terjadi perpindahan
zat volatil ke dan dari plastik, yang dapat mengubah karakteristik
aroma dan/atau rasa suatu produk
• Plastik, yang telah diuji sebelumnya untuk transfer bau rendah,
hanya boleh digunakan saat pengujian produk akan disimpan kurang
dari 10 menit dalam wadah selama dan sebelum pengujian
• Bahan kayu tidak boleh digunakan untuk talenan, mangkuk,
peralatan pencampur, atau papan kue, karena berpori dan menyerap
bahan berbasis air dan minyak, sehingga mudah dipindahkan dari
kayu ke produk berikutnya yang bersentuhan dengan kayu.
• Wadah yang digunakan untuk penyimpanan, persiapan, atau
penyajian harus terbuat dari kaca, porselen, atau baja tahan karat
karena transfer volatile yang rendah dengan bahan-bahan tsb
2.2. 3 Prosedur Persiapan

• Persiapan produk yang terkontrol memberikan perhatian


pada:
- Jumlah produk yang akan digunakan, diukur dengan berat
atau volume menggunakan peralatan dengan presisi
yang baik
- Jumlah setiap bahan tambahan/ingredien (seperti di
atas)
- Proses persiapan, pengaturan waktu (stopwatch), dan suhu
(termometer)
- Holding time : waktu minimum dan maksimum setelah
persiapan suatu produk dapat digunakan untuk uji sensori
2.3 Penyajian Sampel

2. 3.1 Wadah, Ukuran Sampel, dan hal khusus


Lainnya
• Wadah /tempat penyajian : lebih disukai kaca atau porselen ,
bukan plastik karena kurangnya transfer bau / rasa / aroma
pada waktu dan suhu kondisi pengujian
• Ukuran porsi : jumlah produk yang akan diberikan pada
setiap panelis harus tepat
• Suhu penyajian. Setelah sampel didistribusikan ke setiap
wadah penyajian, dan sesaat sebelum disajikan, produk harus
diperiksa untuk menentukan apakah suhu sudah sesuai
• Matriks penyajian :
- Uji pembedaan: produk yang diuji disajikan apa adanya,
tanpa bahan tambahan. Produk seperti kopi, teh, selai
kacang, sayuran, daging, dan sebagainya, disajikan tanpa
bumbu atau tambahan lain yang biasanya digunakan oleh
konsumen, seperti susu, roti, mentega, rempah-rempah, dan
sebagainya.
- Uji konsumen (tes preferensi/penerimaan), produk harus
disajikan seperti biasa dikonsumsi: kopi atau teh dengan
susu, gula, atau lemon, sesuai kebutuhan; selai kacang
dengan roti atau biskuit; dan sayur dan daging dengan
bumbu, sesuai selera konsumen
- Produk yang biasanya dicicipi dalam atau pada produk
lain (bumbu, saus, dll.) harus dievaluasi dalam atau pada
pembawa seragam yang tidak menutupi karakteristik produk
2. 3.2 Urutan, Pengkodean, dan Jumlah Sampel
• Urutan penyajian harus "seimbang" sehingga setiap
sampel dalam posisi yang ditentukan muncul dalam
jumlah yang sama
• Misalnya untuk tiga produk, A, B, dan C, kemungkinan
posisi penyajiannya ada 6, yaitu:
ABC—ACB—BCA—BAC—CBA—CAB
• Perlu disiapkan panelis kelipatan 6, sehingga
memungkinkan penyajian enam kemungkinan kombinasi
dalam jumlah yang sama
• Penyajiannya juga bisa acak, bisa menggunakan tabel
acak
• Kode : tiga digit angka acak, untuk menghindari
bias
• Jumlah sampel yang disajikan harus
memperhatikan kelelahan sensoris dan mental
panelis
- Kue atau biskuit: 8 – 10 sampel per pengujian
- Bir : 6 – 8 sampel per pengujian
- Produk dengan sisa rasa yang tinggi, seperti
daging asap atau pedas, zat pahit, atau tekstur
berminyak, memungkinkan hanya 1 -2 sampel
per pengujian
- Bila yang diuji hanya tampilan bisa 20-30
sampel
2. 3.4 Pengambilan Sampel Produk
• Analis sensorik harus menentukan berapa banyak produk
yang diperlukan untuk evaluasi dan harus mengetahui
sejarah produk yang akan diuji.
• Informasi tentang penanganan sampel sebelum pengujian
dan kontrolnya penting dalam desain pengujian dan
interpretasi dari hasil.
• Logbook harus disimpan di laboratorium sensori untuk
merekam data sampel terkait :
- Sumber produk: Kapan dan di mana produk dibuat?
Identifikasi sampel diperlukan untuk sampel laboratorium
(nomor buku catatan lab) serta produksi sampel (tanggal
dan kode mesin).
- Kebutuhan pengujian: Berapa banyak produk yang
akan dibutuhkan untuk semua pengujian, dan
mungkin perlu diuji ulang? Semua produk mewakili
sampel harus berasal dari satu sumber (tempat yang
sama, baris yang sama, tanggal yang sama, dll.). Jika
produk tidak seragam, upaya harus dilakukan untuk
memadukan dan mengemas ulang batch yang
berbeda
- Penyimpanan: Di mana sampel berada dan dalam
kondisi apa? Jika dua produk dibandingkan untuk
variabel pemrosesan atau bahan, tidak mungkin untuk
mengukur efek perlakuan jika ada perbedaan usia,
suhu dan kelembaban penyimpanan, penyimpanan
dan kelembaban pengiriman, perbedaan pengemasan,
dan sebagainya; faktor-faktor ini dapat mengaburkan
pengukuran
3. PANELIS
• Cara panelis berinteraksi dengan lingkungan, produk, dan
prosedur pengujian merupakan sumber variasi potensial
dalam desain pengujian.
• Kontrol dari interaksi ini sangat penting untuk
meminimalkan variabel asing yang berpotensi bias pada
hasil pengujian.
3.1 Pelatihan atau Orientasi Panel

• Panelis membutuhkan instruksi yang cermat sehubungan


dengan penanganan sampel, penggunaan lembar skor, dan
informasi yang dicari dalam tes.
• Pelatihan panelis dibahas secara rinci pada kuliah
berikutnya.
• Minimal, panelis harus siap untuk berpartisipasi dalam uji
sensori di laboratorium tanpa instruksi dari analis sensori
setelah tes telah dimulai.
• Panelis harus benar-benar akrab dengan :
- Prosedur pengujian
- Desain lembar skor
- Jenis penilaian/evaluasi yang diperlukan (perbedaan,
deskripsi, preferensi, penerimaan)
3. 2 Produk/Waktu dalam Sehari

• Dengan panelis yang tidak terlatih, sebaiknya


menjadwalkan evaluasi jenis produk tertentu pada saat hari
ketika produk itu biasanya digunakan atau dikonsumsi
• Mencicipi produk yang sangat beraroma atau beralkohol di
pagi hari tidak dianjurkan
• Pengujian produk sesaat setelah makan atau rehat kopi
juga dapat menimbulkan bias dan seharusnya dihindari
3. 3 Panelis/Lingkungan
• Lingkungan pengujian yang terlihat oleh panelis, harus
dikontrol jika bias harus dihindari
• Namun, perlu diperhatikan bahwa kontrol tertentu seperti
lampu berwarna, kelembaban tinggi, atau area pengujian
tertutup dapat menyebabkan kecemasan atau gangguan
kecuali panelis diberi banyak kesempatan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang "berbeda"
tersebut
• Panelis diberi kesempatan untuk orientasi dan waktu
untuk merasa nyaman dengan protokol pengujian, dan
informasi yang cukup untuk merespons dengan benar
variable yang diuji
4. TATA CARA PENGUJIAN
4.1. Pembersihan Langit-langit Mulut
• Tujuan : untuk membantu dalam menghilangkan bahan
sisa dari sampel sebelumnya
• Terutama terkait rasa
4.2 Instruksi kepada panelis
• Harus jelas dan ringkas
• Kadang panelis salah membaca atau salah memahami
• Perlu memastikan tidak ada kesenjangan komunikasi
spesialis sensorik dan orang-orang yang melakukan
pengujian
5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN UJI SENSORI
5.1. Faktor Fisiologis
5.1.1 Adaptasi
• Adaptasi adalah penurunan atau perubahan kepekaan
terhadap stimulus yang diberikan sebagai akibat dari proses
yang terus menerus paparan stimulus itu atau yang serupa.
• Panelis yang diberi adaptasi stimulus sukrosa akan
merasakan lebih sedikit rasa manis terhadap aspartam
daripada yang diberi adaptasi stimulus air (air tidak
membuat lelah atau menyebabkan adaptasi dalam persepsi
rasa manis)
• Namun akan merasakan lebih banyak kepahitan dalam
sampel uji kina karena rasa sukrosa meningkatkan
kepekaannya terhadap kina
5.1.2 Peningkatan atau Penekanan
• Melibatkan interaksi rangsangan yang disajikan secara
bersamaan sebagai campuran
• Peningkatan. Efek kehadiran satu zat meningkatkan
persepsi intensitas zat kedua.
• Sinergi. Efek kehadiran satu zat meningkatkan kombinasi
yang dirasakan intensitas dua zat, sehingga intensitas
campuran yang dirasakan lebih besar dari jumlah intensitas
komponen.
• Penekanan. Efek kehadiran satu zat mengurangi persepsi
intensitas campuran dua zat atau lebih.
5.2 Faktor Psikologi

5.2.1 Expectation Error


• Informasi yang diberikan tentang sampel dapat
memicu gagasan yang terbentuk sebelumnya.
• Seseorang biasanya menemukan apa yang
diharapkan untuk ditemukan
 dapat merusak validitas uji
 sumber sampel dirahasiakan dan tidak
memberikan nformasi detail apa pun kepada
panelis i sebelum pengujian
5.2.2 Error of Habituation
• Ada kecenderungan untuk melanjutkan untuk memberikan
respons yang sama ketika serangkaian rangsangan yang
meningkat atau menurun secara perlahan disajikan
• Panelis mungkin cenderung mengulang skor yang sama dan
karenanya melewatkan tren yang berkembang, atau bahkan
menerima sesekali sampel yang rusak.
• Hindari dengan memvariasikan produk
5.2.3 Stimulus Error
• Kesalahan ini disebabkan ketika kriteria yang tidak relevan
mempengaruhi pengamatan, mis :
- jenis atau warna wadah
- Sampel yang disajikan lebih akhir dapat dinilai lebih beraroma
karena panelis tahu bahwa akan disajikan sampel rasa ringan
terlebih dahulu untuk meminimalkan kelelahan
• Hindari meninggalkan isyarat yang tidak relevan (dan juga
relevan), jadwalkan sesi panel secara teratur, dan lakukan
pengacakan urutan atau cara penyajian yang biasa.
5.2.4 Logical Error
• Terjadi ketika dua atau lebih karakteristik sampel dikaitkan
dalam pikiran para panelis
• Pengetahuan bahwa bir yang lebih gelap cenderung lebih
beraroma atau itu mayones yang lebih gelap cenderung basi
menyebabkan panelis mengubah putusannya, sehingga
mengabaikan persepsinya sendiri.
• Dapat diminimalkan dengan menjaga sampel seragam dan
dengan menutupi perbedaan dengan bantuan kacamata
berwarna, lampu berwarna dsb
5.2.5 Halo Effect
• Ketika lebih dari satu atribut sampel dievaluasi bersamaan,
akan cenderung mempengaruhi penilaian satu sama lain
• Hasil bisa berbeda jika setiap karakteristik dievaluasi terpisah.
5.2. 6 Urutan Penyajian Sampel
• Setidaknya lima jenis bias dapat disebabkan oleh urutan
penyajian.
a. Efek kontras. Penyajian sampel berkualitas baik sebelum
sampel berkualitas buruk dapat menyebabkan sampel kedua
menerima peringkat yang lebih rendah daripada disajikan
sebagai sampel tunggal
b. Efek grup. Satu sampel yang baik yang disajikan dalam
kelompok sampel yang buruk akan cenderung dinilai lebih
rendah daripada jika disajikan sendiri.
c. Kesalahan tendensi sentral. Sampel yang ditempatkan di
dekat pusat cenderung lebih disukai atas yang ditempatkan
di ujungnya. Dalam uji segitiga, sampel ganjil lebih banyak
terdeteksi jika berada di posisi tengah
d. Efek pola. Panelis akan menggunakan semua petunjuk yang
tersedia dan cepat mendeteksi pola apa pun dalam urutan
penyajian.
e. Kesalahan waktu/bias posisi.
• Sikap seseorang mengalami perubahan halus selama
serangkaian tes, dari antisipasi atau bahkan rasa lapar untuk
sampel pertama, hingga kelelahan atau ketidakpedulian
dengan yang terakhir.
• Seringkali, sampel pertama lebih disukai (atau ditolak).
• Uji jangka pendek (langsung merasakan dan mengevaluasi)
akan menghasilkan bias untuk sampel yang disajikan terlebih
dahulu
• sedangkan uji jangka panjang (di rumah selama 1 minggu)
akan menghasilkan bias untuk sampel disajikan terakhir.
• Diskriminasi lebih besar dengan pasangan pertama dalam
satu set daripada dengan pasangan berikutnya.

• Semua efek ini harus diminimalkan dengan menggunakan


penyajian urutan yang seimbang atau acak dari
5.2.7 Mutual Suggestion
• Respon seorang panelis dapat dipengaruhi oleh panelis lainnya.
• Karena itu, panelis dipisahkan di bilik, sehingga mencegah
bereaksi terhadap ekspresi wajah panilaian.
• Dilarang menyuarakan pendapat sebagai reaksi terhadap sampel.
• Area pengujian juga harus bebas dari kebisingan dan gangguan dan
terpisah dari daerah persiapan.
5.2.8 Kurangnya Motivasi
• Tingkat upaya yang dilakukan panelis untuk melihat perbedaan
yang halus, untuk mencari istilah yang tepat untuk kesan tertentu,
atau untuk konsisten dalam menetapkan skor sangat penting untuk
menentukan hasil.
• Tanggung jawab ketua panel untuk menciptakan suasana di mana
penilai merasa nyaman dan melakukan pekerjaan dengan baik
• Ketertarikan panelis dapat dipertahankan dengan memberikan
laporan hasil mereka
5.2.9 Ketidakteraturan versus Ketakutan
• Beberapa orang cenderung menggunakan skala apa pun
dengan ekstrem, sehingga memberikan pengaruh lebih atas
hasil panel.
• Yang lain cenderung menempel pada bagian tengah skala
dan meminimalkan perbedaan antar sampel.
• Untuk memperoleh hasil yang bermakna dan dapat diulang,
pemimpin panel harus :
- memantau skor panelis baru setiap hari
- memberikan panduan dalam bentuk sampel tipikal yang
sudah dievaluasi oleh panel
- jika perlu, menggunakan rekayasa sampel sebagai ilustrasi
dan sampel referensi yang mewakili ujung bawah dan atas
skala intensitas
5.3 Kondisi fisik yang kurang baik
• Panelis tidak diikutkan pengujian bila :
(1) menderita demam atau flu biasa dalam kasus pencicip, dan
jika mereka menderita gangguan kulit atau sistem saraf
dalam kasus ini dari panel taktil;
(2) menderita karena kebersihan gigi yang buruk atau radang
gusi;
(3) dalam hal gangguan emosional atau tekanan pekerjaan yang
berat yang menghalangi mereka untuk berkonsentrasi
(sebaliknya, pekerjaan panel bisa menjadi oasis di hari yang
sibuk);
(4) sedang mengonsumsi obat apa pun yang akan mengganggu
kemampuan mereka untuk merasakan atau mencium
(banyak obat memiliki efek buruk yang mempengaruhi
indera perasa dan penciuman pasien)
• Perokok bisa pencicip yang baik tetapi harus menahan diri dari
merokok selama 30-60 menit sebelum panel.
• Kopi kental dapat mempengaruhi persepsi hingga satu jam.
• Pencicipan tidak boleh dilakukan dalam 2 jam pertama
setelahnya makanan utama
• Oleh karena itu, waktu optimal untuk kerja panel (untuk orang
yang bekerja pada shift siang) adalah antara pukul 10.00 dan
makan siang.

Anda mungkin juga menyukai