Anda di halaman 1dari 31

MEMPERJUANGKAN, MELESTARIKAN DAN

MEMPERTAHANKAN KESETARAAN GENDER


MELALUI PERANAN GENERASI MILENIAL

DARI SUDUT PANDANG PENDIDIKAN


DAN AGAMA (KRISTEN)

Oleh: Dr. Edu Arto Silalahi


MENGENAL GENERASI MILENIAL
• Istilah millenial diciptakan oleh dua pakar sejarah dan
penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam
beberapa bukunya.
• Millennial generation atau generasi Y juga akrab
disebut generation me atau echo boomers. Tidak ada
demografi khusus dalam menentukan kelompok
generasi yang satu ini.
• Peneliti sosial sering mengelompokkan generasi yang
lahir antara 1980-2000 sebagai generasi millennial. Jadi
bisa dikatakan generasi millennial adalah generasi yang
saat ini berusia antara 15–34 tahun.
KARAKTER GENERASI MILENIAL
1.Millenial lebih percaya User Generated Content
(UGC)/konten buatan pengguna daripada informasi
searah.
2.Milenial lebih memilih ponsel dari pada TV
3.Milenial wajib memiliki media sosial
4.Milenial kurang suka membaca secara konvensional
5.Milenial lebih tahu teknologi dari pada orangtua mereka
6.Milenial cenderung tidak loyal, namun bekerja efektif
7.Milenial mulai banyak melakukan transaksi secara
cashless (non tunai)
Kesetaraan gender, dikenal juga sebagai
keadilan gender, adalah pandangan bahwa
semua orang harus menerima perlakuan
yang setara dan tidak didiskriminasi
berdasarkan identitas gender mereka, yang
bersifat kodrati (Wikipedia).
KETIDAKADILAN GENDER
(LABEL NEGATIF)
KEKERASAN
(PEMINGGIRAN)
SUBORDINASI
(PENOMORDUAAN)
BEBAN KERJA LEBIH BANYAK
Pendidikan adalah hal yang esensi dalam kehidupan
manusia. Pendidikan itu adalah suatu upaya untuk
mencerdaskan kehidupan (Kognitif, afektif, psikomotorik).

Proses pendidikan berlangsung selama hidup (long life


education). Komensky berkata: “Education is from womb
to tomb”.

Pendidikan dapat berlangsung secara informal, formal dan


non formal (keluarga, sekolah dan kursus).
UUD 1945, Pasal 31 :

(1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat


pengajaran
(2) Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan suatu sistem pengajaran
nasional yang diatur dengan Undang-Undang.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB IV tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara
Pasal 5
(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu.
(2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
(3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta
masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan
layanan khusus.
(4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.
(5) Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan
pendidikan sepanjang hayat.
SEMUA BERHAK MENDAPAT PENDIDIKAN
SETINGGI-TINGGINYA
TIDAK ADA KESENJANGAN
DALAM DUNIA KERJA
MENDAPAT RUANG DALAM POLITIK
DAN PEMERINTAHAN
KESETARAAN GENDER
BERDASARKAN ALKITAB
KEJADIAN 1: 26
PERHATIKAN:
Laki-laki dan perempuan
sama-sama gambar Allah,
berarti setara/sepadan
baik dalam penyembahan,
Maupun pelayanan kepada Tuhan
Tuhan Yesus menegakkan kembali
prinsip kesetaraan gender
melalui pengajaran/pelayananNya
SEKARANG MENJADI TUGAS
GENERASI MILENIAL UNTUK
MEMPERJUANGKAN,MELESTARIKAN
DAN MEMPERTAHANKAN
KESETARAAN GENDER

Anda mungkin juga menyukai