Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DI INDONESIA

DOSEN PENGAMPUH: Sri Yulan Umar S.Pd, M.Pd

Disususun oleh:
AGUSTRIANTO DAI
(3220231001)

PRODI S1 PENDIDIKAN KHUSUS


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN BUDAYA
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera,

Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan suatu negara.
Namun, tantangan muncul ketika kita berbicara tentang pendidikan bagi anak-anak
yang memiliki kebutuhan khusus. Bagaimana Indonesia telah mengatasi tantangan
ini dan mengembangkan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan?

Materi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan melihat


perkembangan pendidikan khusus di Indonesia. Kami akan menggali perjalanan
panjang yang telah dilalui, mulai dari perkembangan awal hingga inisiatif inklusi
modern. Tokoh-tokoh penting dalam bidang ini, peran legislatif, dan perubahan
sosial akan menjadi fokus utama dalam pemahaman kita.

Kami berharap materi ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam
tentang betapa pentingnya pendidikan khusus dalam menciptakan masyarakat yang
inklusif. Semoga informasi yang disajikan dapat memberikan inspirasi dan
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Indonesia berkomitmen untuk
memberikan pendidikan yang setara bagi semua anak, tanpa terkecuali.

Terima kasih atas ketertarikan Anda dalam materi ini, dan selamat mengeksplorasi
perkembangan pendidikan khusus di Indonesia.
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4

A. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 4

B. MANFAAT PENULISAN ............................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 5

Sejarah Pendidikan ABK .................................................................................. 5

B. Pengertian Pendidikan Luar Biasa ............................................................... 6

C. Sejarah Perkembangan Pendidikan ABK ..................................................... 6

D. Pasal-pasal yang Melandasi Pendidikan Luar Biasa .................................... 7

E.GAMBARAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DI


INDONESIA .................................................................................................... 7

F. PERAN PENTING TOKOH-TOKOH DAN INISIATIF AWAL DALAM


PENDIDIKAN KHUSUS ................................................................................. 8

BAB III PENUTUP DAN KESIMPULAN ........................................................ 11

A.PENUTUP.................................................................................................. 11

B. KESIMPULAN ......................................................................................... 11

DAFATAR PUSTAKA ....................................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN
A. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana itu Pendidikan khusus,Sejarah dan perkembangannya di Indonesia?

B. MANFAAT PENULISAN
Mengetahui Pendidikan khusus,Sejarah dan perkembangannya di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Pendidikan ABK
Pendidikan khusus tumbuh dari satu kesadaran awal bahwa beberapa anak
membutuhkan sejenis 5endidikan yang berbeda dari 5endidikan tipikal atau biasa
agar dapat mencapai potensi mereka. Akar dari kesadaran ini dapat ditelusuri di
Eropa pada tahun 1700-an 5endid para pionir tertentu mulai membuat 5endi-upaya
terpisah untuk 5endidikan anak berkebutuhan khusus.
Salah satu 5endi tersebut dengan mendirikan 5endidi-lembaga residensial yang
didirikan di Amerika Serikat untuk mengajar penyandang cacat terbanyak di awal
1800-an. Hal ini membuat Amerika Serikat menjadi negara yang memimpin
negara-negara lain dalam pengembangan 5endidikan khusus di seluruh dunia.
Pengenalan yang perlahan-lahan terhadap 5endidikan khusus sebagai sebuah
profesi yang membutuhkan keahlian telah merangsang perkembangan bidang ini.
Sehingga organisasi-organisasi profesi dan kelompok-kelompok pendukung mulai
didirikan dan menjadi kekuatan yang dahsyat di belakang banyaknya perubahan
yang mengakar dan memberikan kekuatan munculnya layanan-layanan 5endidikan
khusus.
Setiap negarapun mulai menyediakan jenis layanan yang berbeda dengan
Negara lainnya yang didasarkan pada sumber daya keuangan Negara bersangkutan.
Pengadaan 5endidikan khusus ini akan terus menarik perhatian dari para pembuat
kebijakan, orang tua, pendidik, kelompok-kelompok pendukung akan terus
berupaya mandapatkan mandate guna menjamin terlaksananya pengadaan tersebut.
Dewasa ini, peran 5endidi 5endidikan sangat menunjang tumbuh kembang
dalam mengolah system maupun cara bergaul dengan orang lain. Selain itu 5endidi
5endidikan tidak hanya sebatas wahana untuk system bekal ilmu pengetahuan,
namun juga sebagai 5endidi yang dapat member skill atau bekal untuk hidup yang
nanti diharapkan dapat bermanfaat dalam 5endidikan.
Sementara itu, 5endidi 5endidikan tidak hanya ditunjukkan kepada ank yang
memiliki kelengkapan fisik saja, tapi juga anak-anak keterbelakangan mental. Pada
dasarnya 6endidikan untuk anak berkebutuhan khusus sama dengan 6endidikan
anak-anak pada umumnya.

B. Pengertian Pendidikan Luar Biasa


Pendidikan luar biasa adalah merupakan 6endidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan
fisik, emosional, mental social, tetapi memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa. Selain itu 6endidikan luar biasa juga berarti pembelajaran yang dirancang
khususnya untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari anak kelainan fisik.
Pendidikan luar biasa akan sesuai apabila kebutuhan siswa tidak dapat
diakomodasikan dalam program 6endidikan umum. Secara singkat 6endidikan
individu siswa.

C. Sejarah Perkembangan Pendidikan ABK


Para ahli 6endidi 6endidikan biasanya menggambarkan mulainya 6endidikan
luar biasa pada akhir abad ke 18 atau awal abad ke 19. Di Indonesia di mulai 6endid
Belanda masuk ke Indonesia (1596-1942), dimana dengan memperkenalkan system
persekolahan dengan orientasi barat, untuk 6endidikan bagi anak penyandang cacat
dibuka 6endidi-lembaga khusus. Lembaga pertama untuk anak tunanetra,
tunagrahita tahun 1927 dan untuk tunarungu tahun 1930 yang ketiganya terletak di
Kota Bandung.
Tujuh tahun setelah proklamasi kemerdekaan, pemerintah RI mengundang-
undangkan tentang 6endidikan. Undang-undang tersebut menyebutkan 6endidikan
dan pengajaran luar biasa diberikan dengan khusus untuk mereka yang
membutuhkan (pasal 6 ayat 2) dan untuk itu anak-anak tersebut berhak dan
diwajibkan belajar di sekolah sedikitnya 6 tahun (pasal 8). Dengan ini dapat
dinyatakan berlakunya undang-undang tersebut maka sekolah-sekolah baru yang
khusus bagi anak-anak penyandang cacat, termasuk untuk anak tunadaksa dan
tunalaras yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB).
Berdasarkan urutan berdirinya SLB pertama untuk masing-masing kategori
kecacatan SLB dikelompokkan menjadi:
1. SLB A untuk anak tunanetra
2. SLB B untuk anak tunarungu
3. SLB C untuk anak tunagrahita
4. SLB D untuk anak tunadaksa
5. SLB E untuk anak tunalaras
6. SLB F untuk anak tunaganda

D. Pasal-pasal yang Melandasi Pendidikan Luar Biasa


Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 disampaikan bahwa tiap warga Negara tanpa
terkecuali apakah dia mengalami kelainan atau tidak mempunyai hak yang sama
untuk memperoleh 7endidikan. Kemudian pada tahun 2003, dikeluarkan UU No.
20 tentang system 7endidikan nasional. Dimana dalam UU tersebt erat kaitannya
dengan 7endidikan anak berkebutuhan khusus sbb:
BAB I (pasal 1 ayat 18), wajib belajar adalah program 7endidikan minimal yang
harus diikuti oleh warga Negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan
pemerintah daerah.
BAB II (pasal 4 ayat 1), 7endidikan diselenggarakan secara demokratis
berdasarkan HAM, agama, cultural, dan kemajemukan bangsa.
BAB IV (pasal 5 ayat 1), setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh 7endidikan yang bermutu baik yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual atau social berhak memperoleh 7endidikan khusus.
BAB V bagian 11 (pasal 32 ayat 1), 7endidikan khusus bagi peserta yang memiliki
tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental, social, atau memiliki potensi kecerdasan.

E.GAMBARAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DI INDONESIA


1. Awal Abad ke-20: Pada awal abad ke-20, 7endidikan khusus di Indonesia
masih sangat terbatas. Beberapa 7endidi khusus seperti sekolah untuk
tunanetra mulai didirikan, namun cakupannya masih terbatas.
2. Era Kolonial: Di masa penjajahan Belanda, 8endidikan khusus lebih
ditekankan pada pelatihan anak-anak berkebutuhan khusus untuk menjadi
buruh yang produktif, terutama dalam bidang pertanian.

3. Kelas-Kelas Khusus: Pada awal abad ke-20, kelas-kelas khusus bagi anak-
anak dengan disabilitas mulai dibuka di beberapa sekolah umum di
Indonesia. Ini merupakan 8endidi awal menuju inklusi.

4. Perkembangan Era Reformasi: Perkembangan 8endidikan khusus di


Indonesia semakin signifikan pada era reformasi. Undang-undang
Pendidikan Nasional tahun 2003 menekankan pentingnya 8endidikan
inklusif dan memberikan landasan hukum untuk 8endidikan khusus.

5. Deklarasi Pendidikan Inklusif: Pada tahun 2004, Bandung


mendeklarasikan 8endidikan inklusif secara formal, menggarisbawahi
komitmen Indonesia untuk memberikan 8endidikan yang inklusif bagi
semua anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.

6. Pengembangan Program Inklusi: Sejak itu, banyak program inklusi telah


dikembangkan di Indonesia, dengan dukungan pemerintah dan organisasi
8endidikan sipil, untuk memastikan akses 8endidikan yang lebih baik bagi
anak-anak berkebutuhan khusus.

Mengingat keragaman budaya dan geografis Indonesia, perkembangan


8endidikan khusus terus berlanjut dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan 8endi.
Ini mencerminkan komitmen negara untuk mencapai 8endidikan inklusif dan
memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak, termasuk yang
berkebutuhan khusus.

F. PERAN PENTING TOKOH-TOKOH DAN INISIATIF AWAL DALAM


PENDIDIKAN KHUSUS
1. Maria Montessori (1870-1952): Maria Montessori adalah seorang dokter
Italia yang dikenal karena kontribusinya dalam 8endidikan anak-anak
dengan disabilitas intelektual. Ia mengembangkan metode 8endidikan
Montessori yang berfokus pada pembelajaran berbasis pengalaman dan
individualisasi, yang juga diterapkan dalam 9endidikan khusus.

2. Jean-Marc-Gaspard Itard (1774-1838): Itard adalah seorang dokter


Prancis yang dikenal karena bekerja dengan Victor, seorang anak yang
ditemukan di hutan dan memiliki kemampuan bicara terbatas.
Pengalamannya dengan Victor menjadi dasar untuk pemahaman lebih lanjut
tentang 9endidikan anak-anak dengan disabilitas.

3. Laura Bridgman (1829-1889): Laura Bridgman adalah salah satu tokoh


awal dalam 9endidikan anak tunarungu dan tuli. Dia adalah salah satu orang
pertama di dunia yang diajari 9endid isyarat dan membuktikan bahwa anak-
anak dengan disabilitas sensori dapat mendapatkan 9endidikan.

4. Helen Keller (1880-1968): Helen Keller adalah seorang tokoh yang luar
biasa, meskipun mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran sejak
usia sangat muda. Dia belajar berkomunikasi dengan 9endid isyarat dan
tulisan braille dan menjadi seorang penulis dan aktivis yang mendukung
9endidikan anak-anak berkebutuhan khusus.

5. Brown v. Board of Education (1954): Keputusan Mahkamah Agung


Amerika Serikat dalam kasus Brown v. Board of Education menandai
tonggak penting dalam 9endidi 9endidikan khusus. Keputusan ini
memerintahkan penghapusan segregasi rasial di sekolah-sekolah dan
membuka pintu bagi inklusi anak-anak dengan berbagai latar belakang.

6. Pekerja Sosial Awal: Banyak pekerja 9endid dan aktivis 9endid awal
berperan dalam memperjuangkan hak 9endidikan bagi anak-anak
berkebutuhan khusus. Mereka membantu menyuarakan pentingnya inklusi
dan akses 9endidikan yang setara.

7. Undang-Undang Pendidikan Spesial: Banyak negara, termasuk Amerika


Serikat, mengadopsi undang-undang yang mengatur 9endidikan khusus,
seperti Individuals with Disabilities Education Act (IDEA). Inisiatif
Pendidikan ini menjadi landasan hukum bagi endidikan khusus.
Peran tokoh-tokoh dan inisiatif awal ini tidak hanya mempengaruhi
perkembangan endidikan khusus, tetapi juga mengubah pandangan endidikan
terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus. Mereka membuka jalan bagi
inklusi dan pemberian hak yang setara dalam endidikan.
BAB III
PENUTUP DAN KESIMPULAN
A.PENUTUP
Seiring dengan eksplorasi kita tentang perkembangan pendidikan khusus di
Indonesia, kita telah menjelajahi perjalanan yang luar biasa ini. Dari awal yang
sederhana hingga evolusi yang kompleks, pendidikan khusus di Indonesia telah
tumbuh menjadi sebuah bidang yang penting dan penting.

Namun, bukan hanya sebuah pencapaian yang kita peroleh, tetapi sebuah panggilan
untuk terus bergerak ke depan. Meskipun telah banyak kemajuan yang telah dicapai
dalam memberikan pendidikan yang inklusif dan setara, masih ada banyak
pekerjaan yang harus dilakukan. Anak-anak berkebutuhan khusus harus terus
mendapatkan dukungan dan perhatian yang mereka butuhkan untuk mencapai
potensi mereka sepenuhnya.

Masyarakat, pemerintah, pendidik, dan keluarga memiliki peran penting dalam


menjadikan pendidikan khusus sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem
pendidikan Indonesia. Kita harus terus berkolaborasi, berinovasi, dan berkomitmen
untuk menciptakan lingkungan yang mendukung semua anak, tanpa terkecuali.

Dengan semangat ini, kita melanjutkan perjalanan menuju inklusi dan pendidikan
yang lebih baik untuk semua. Semoga makalah ini menjadi salah satu langkah kecil
dalam mempromosikan kesadaran dan tindakan positif terhadap pendidikan khusus
di Indonesia.

Terima kasih atas perhatian Anda dalam menjelajahi topik ini, dan mari kita
bersama-sama berkontribusi pada masa depan yang lebih inklusif dan cerah bagi
semua anak di Indonesia.

B. KESIMPULAN
Perkembangan pendidikan khusus di Indonesia telah mengalami transformasi
penting. Dari perkembangan awal yang terbatas pada abad ke-20, Indonesia telah
berkomitmen pada pendidikan inklusif dan pemberian hak yang setara bagi anak-
anak berkebutuhan khusus. Inisiatif inklusi formal dideklarasikan pada tahun 2004,
mencerminkan perubahan mendasar dalam pandangan dan praktik pendidikan.

Peran tokoh-tokoh seperti Maria Montessori dan inisiatif awal, bersama dengan
dukungan dari pemerintah dan masyarakat, telah membentuk fondasi pendidikan
khusus di Indonesia. Meskipun tantangan masih ada, kolaborasi antara semua pihak
terus memajukan pendidikan khusus, menjadikannya bagian integral dari visi
menciptakan masyarakat yang inklusif.

Pendidikan khusus bukan hanya tentang memberikan peluang belajar, tetapi juga
tentang mengubah pandangan sosial terhadap keberagaman. Dengan komitmen
bersama, Indonesia dapat terus mengarah ke masa depan yang lebih cerah bagi
semua anak, memastikan bahwa setiap anak, termasuk yang berkebutuhan khusus,
memiliki peluang yang sama dalam pendidikan.

DAFATAR PUSTAKA
Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung: Refika Aditama.

Dukes, Chris dan Maggie Smith. 2009. Cara Menangani Anak Berkebutuhan
Khusus-Panduan Guru dan Orang Tua. Jakarta: Indeks.

Johnsen, H Berit. 2003. Pendidikan Kebutuhan Khusus. Bandung: Unipub.

Sopandi, Asep Ahmad. 2011. Bahan Ajar Ortopedagogik Umum. Padang

Anda mungkin juga menyukai