Anda di halaman 1dari 29

STRATEGI DAKWAH & PERKEMBANGAN ISLAM

DI INDONESIA
LATAR BELAKANG MASUKNYA ISLAM KE
INDONESIA

..... ..... .....


Letak Indonesia yang
Kaum pedagang Terjadi pembauran antar
strategis menyebabkan
memegang peranan pedagang dari berbagai
timbulnya bandar-bandar
penting dalam bangsa serta antara
perdagangan yang turut
persebaran agama dan pedagang dan penduduk
membantu mempercepat
kebudayaan Islam. setempat.
persebaran tersebut.

..... .....
Bukan hanya melakukan Terjadilah kegiatan saling
perdagangan, bahkan memperkenalkan adat-
juga terjadi asimilasi istiadat, budaya, bahkan
melalui perkawinan agama.
PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA
AGAMA ISLAM DI INDONESIA

Islam masuk ke Indonesia abad ke-7 Islam masuk ke Indonesia abad Ke-11
• Didukung oleh Dr.Hamka, Zainal Arifin • Pendapat ini didasarkan adaya makam
Abbas, Drs. Juned Pariduri, dan berita Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik,
cina zaman dinasti Tang. berangkat tahun 1082 M.

Islam masuk ke Indonesia abad 13


• Catatan perjalanan MARCO POLO yang
menerangkan bahwa ia pernah singgah di Perlak
pada tahun 1292 M dan berjumpa dengan orang-
MARCOPOLO orang yang telah menganut agama Islam.
• Ditemukannya nisan makam Raja Samudra Pasai,
SULTAN MALIK AL-SALEH yang berangka tahun
1297 M.
PERAN DAKWAH PARA MUBALIG DALAM
A
A
PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA
Letak Indonesia yang Menjadi jalur penting dalam pelayaran & perdagangan
strategis & terbuka dunia melalui Selat Malaka.

Abad ke-7 Masehi


Islam masuk ke Indonesia & berkembang sebagai
agama baru yang dibawa para mubalig

Periode Pertama (abad ke-7 hingga ke-13 Masehi)


❑ Awal kedatangan & pembentukan komunitas muslim,
terutama para pedagang.
❑ Proses islamisasi terbatas dengan membangun
koneksitas perdagangan.
❑ Para mubalig berasal dari luar Nusantara (Timur
Tengah, Cina, maupun India).
❑ Umumnya, mereka adalah saudagar kaya sekaligus
pendakwah.

Periode Kedua (abad ke-13 hingga ke-19 Masehi)


❑ Penyebaran agama Islam meluas, ditandai dengan
Keterlibatan nenek moyang secara aktif dalam terbentuknya kekuatan sosial politik antara mubalig
perdagangan laut & pelayaran, menumbuhkan dengan orang pribumi dalam bentuk kerajaan Islam.
kekuatan ekonomi dan politik yang besar. ❑ Upaya islamisasi lebih kompleks.
B
A PERIODE ISLAMISASI DI INDONESIA
PERIODE PERTAMA
1. ABAD KE-7 HINGGA KE-13 MASEHI
A) TEORI GUJARAT
Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad 13 Masehi atau 7 Hijriah

1) Gujarat terletak di India bagian barat

⮚ Berdekatan dengan Laut Arab & punya posisi strategis di jalur perdagangan antara Timur dan
Barat.
⮚ Pedagang Arab bermazhab Syafi’i telah bermukin di Gujarat dan Malabar.
⮚ Menurut J. Pijnapel, orang yang membawa Islam ke Indonesia bukan orang Arab langsung, tetapi
para pedagang Gujarat bermazhab Syafi’i yang berdagang ke dunia Timur.
⮚ Pendapat ini didukung oleh C. Snouck Hurgronye & J.P. Moquetta.
2) Penemuan arkeologis, batu nisan makam Sultan Malikus Saleh (Kerajaan Samudera Pasai)

⮚ Bertuliskan angka tahun 686 H atau 1297 Masehi.


⮚ Memiliki kesamaan dengan batu nisan Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 M di Gresik.
⮚ Berdasarkan hasil penelitian dari Kambay, Gujarat, dan Moquetta, batu nisan tersebut diimpor dari
Gujarat atau dibuat oleh orang Gujarat, atau orang Indonesia yang belajar kaligrafi khas Gujarat.
INDIA: (GUJARAT, MALABAR, DECAN) WINDSTET

⮚ mayoritas bermazhab Hanafi ⮚ Islam dari Gujarat: Bentuk nisan Pasai, Gresik
dan Malaya, berlanggam Gujarat

MOQUETE PIJNAPEL

⮚ Didukung Van den Bergh dan Kraemer ⮚ Orang-orang bermazhab Syafi’i menetap dulu
⮚ Islam dari Gujarat 🡺 Bentuk Nisan Pasai di di Gujarat, kemudian membawa Islam ke
berlanggam Gujarat Nusantara

SNOUCK HURGRONJE

⮚ Mengembangkan teori Moquete


⮚ Mula-mula penyebar Islam di Nusantara dari Decan, baru kemudian orang-orang Arab (Keturunan
Sayyid dan Syarif)
⮚ Mudah diterima karena telah mengalami Hinduisasi
⮚ Mubaligh muncul sebagai Priest dan Priest Princes
B) TEORI PERSIA
1) Penemuan batu nisan yang usianya lebih tua dari sebelumnya

❑ Batu nisan tertua ditemukan bertuliskan nama Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat
pada 7 Rajab 475 H/1082 M.
❑ Bentuk nisan & tulisannya sama dengan nisan Ahmad bin Abu Ibrahim bin Arradh Rahdar atau Abu
Kamil 🡺 ditemukan di Phanrang, Vietnam.
❑ Keduanya terdapat kaligrafi Arab dengan jenis huruf Kufi bercorak Timur Tengah 🡺 tanda hiasan
bentuk lengkungan pada ujung yang tegak.
❑ Gaya huruf Kuti berkembang di Persia pada abad ke-10 M

2) Adanya pengaruh kuat Persia terhadap kebudayaan, sastra, pemikiran, dan tasawuf Indonesia

❑ Hosein Djajadiningrat 🡺 kesamaan tradisi peringatan Asyura (10 Muharram) adalah bukti
pengaruh Persia.
❑ Uka Tjandrasasmita 🡺 sejak abad ke-7 hingga ke-17 M, pengaruhnya sangat kuat, khususnya
Iran. Sehingga berdampak terhadap kebudayaan Indonesia.
❑ Misal: Jabar dari zabar; jer dari ze-er.
❑ Istilah bahari & administrasi di Indonesia berasal dari bahasa Iran 🡺 bandar, nahkoda, kelasi,
saudagar, godam, dan bazar.
C) TEORI ARAB
Islam masuk ke Indonesia datang langsung dari Mekah atau Madinah

Masuk pada abad ke-7 M, bahkan di masa Khulafaur Rasyidin

Menurut Ahmad Mansyur Suryanegara, rombongan pertama yang datang adalah rombongan
delegasi dagang yang diutus Khalifah Usman bin Affan r.a. Ke Cina sambil memperkenalkan
Daulah Islam yang belum lama berdiri.

❑ Rombongan ini dikenal dengan Nahkoda Khalifah


❑ Pengiriman delegasi 🡺 + 30 Hijriah atau 651 Masehi (abad 7 M/1 Hijriah) atau hanya berselang
30 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW.
❑ Dalam misi ini, para utusan sempat tinggal di Kepulauan Nusantara, dan dimungkinkan ada
juru dakwah yang kemudian menetap di daerah Sumatera.

Disusul Dinasti Umayyah 🡺 mendirikan pangkalan dagang di antai barat Sumatera.

❑ Dari sini, penduduk Indonesia banyak berkenalan dengan Islam.


❑ Sejak itu, para pelaut dan pedagang muslim terus berdatangan, abad demi abad.
❑ Mereka berdagang sambil berdakwah.
Didasarkan pada tulisan yang termuat dalam naskah-naskah Cina pada masa Dinasti Tang.
❑ Diketahui bahwa sekitar abad ke-7 M, telah terdapat pemukiman masyarakat muslim di daerah
Barus (di bagian pantai barat laut), juga di daerah Perlak (bagian pantai timur) Sumatera
Utara.
❑ Salah satu catatan penting 🡺 ditulis oleh seorang rahib (petapa dalam biara) Cina bernama I
Ching yang melakukan perjalanan dari Canton menuju India.
❖ Pada tahun 674 M, Ia singgah di Bhoga (suatu daerah di Palembang).
❖ Di sana ditemukan adanya komunitas Arab dan Persia muslim yang disebut komunitas
Tasyih dan Posse.
❖ Mereka umumnya para pedagang yang telah menjalin hubungan dagang dengan
Kerajaan Sriwijaya.
❖ Karena hubungan itu dianggap saling menguntungkan, maka raja Sriwijaya memberikan
daerah khusus mereka.
❖ Di perkampungan tersebut, orang Arab berdakwah dan menikah dengan penduduk lokal
serta membentuk komunitas-komunitas muslim yang semakin banyak.

Pendukung Teori Arab 🡺 Thomas W. Arnold, Azyumardi Azra, Hamka, Uka Tjandrasasmita, dan
A. Hasymi.
STRATEGI DAKWAH PARA MUBALIG
C
A DALAM PENYEBARAN ISLAM DI
INDONESIA
1 PERDAGANGAN
JALUR SELATAN 🡺 Arab
Arab

Yaman
Damaskus

Gujarat
Baghdad

Srilanka
Gujarat

Indonesia
Indonesia
🡸 JALUR UTARA
Menurut Tome
Pires Mereka menjadi
komunitas muslim
Pedagang muslim
Arab, Persia, di lingkungannya
banyak yang
India, dan Cina sendiri
bermukim di pesisir
Para mubalig Pulau Jawa yang saat
melakukan kontak Telah lama itu belum memeluk
perdagangan menggunakan jalur Islam
laut sebagai jalur
Adanya kesibukan
perdagangan
lalu lintas
perdagangan pada
abad ke-7 hingga Setelah memiliki
ke-16 M keturuan, lingkungan
Mereka mendirikan islam semakin luas
masjid-masjid & sehingga timbul
mendatangkan kampung-kampung &
mullah-mullah dari pusat-pusat
luar sehingga jumlah kekuasaan Islam
mereka semakin
banyak
2 PERKAWINAN
PERKAWINAN ANTARA SEORANG
PERKAWINAN ANTARA WANITA MUBALIG & PUTRI RAJA ATAU
MUSLIM & KETURUAN RAJA ATAU BANGSAWAN
BANGSAWAN LOKAL
HARUS Para putri raja atau bangsawan harus
Para putra bangsawan harus diislamkan diislamkan terlebih dahulu.
DIISLAMKAN
terlebih dahulu.
TERLEBIH
DAHULU

Status sosial &


ekonomi mereka
yang kuat
memberikan ❑ RADEN RAHMAT (SUNAN AMPEL)
❑ BRAWIJAYA DENGAN PUTRI DENGAN NYAI MANILA
pengaruh besar
CAMPA MELAHIRKAN RADEN ❑ SUNAN GUNUNG JATI DENGAN
dalam lingkungan
PATAH PUTRI KAWUNGANTEN
3 TASAWUF
Mengajarkan teosufi yang bercampur dengan ajaran
yang sudah dikenal luas masyarakat.

Mahir dalam hal-hal magis & punya kekuatan


menyembuhkan

Ada yang mengawini putri-putri bangsawan setempat


PENGAJAR TASAWUF
ATAU PARA SUFI
Tasawuf memiliki persamaan dengan alam pikiran
penduduk pribumi sehingga ajaran tersebut mudah
dimengerti dan diterima

Sunan
Hamzah Syaikh Lemah
Panggung
Fansuri (Aceh) Abang
(Jawa)
4 PENDIDIKAN
Mubalig dengan ilmu
tinggi

Menjadikan rumah, masjid,


atau langgar sebagai pusat
IBNU BATUTAH
pengajaran Islam
(AL MUHAZZAB RIHLAH IBN BATUTAH)

Ketika Beliau berkunjung ke Samudera Pasai


pada 1354 M, beliau mengikuti raja
Masjid menjadi tempat melakukan diskusi dalam bentuk halaqah
pendidikan paling awal (membentuk lingkaran) di masjid usai salat
Jumat hingga Ashar
Tidak mengenal status sosial & kasta
PESANTREN

Para santri diperintahkan melanjutkan


dakwah di lingkungannya setelah
Agama Islam terus tersebar ke seluruh
dianggap mampu menyerap
penjuru tanah air sehingga banyak
pengetahuan keagamaan yang baik
penduduk menjadi muslim

Pesantren Pesantren
Sunan Giri Raden Rahmat
(Giri) (Ampel Denta)

Masyaralat Hitu (Maluku) Sunan Giri & santrinya pernah


banyak berdatangan ke diundang ke Maluku untuk
Pesantren Giri memberi pelajaran tentang Islam
5 POLITIK HUBUNGAN POLITIK ANTARA ULAMA DENGAN KERAJAAN

Ulama berhasil mengislamkan raja berdaulat & Corak kerajaan bergeser dari
1
membawa pengaruh pada lingkungan kerajaan Hindu-Buddha menjadi Islam

Menurut sumber-sumber Cina, tahun 718 M, Raja Sriwijaya bernama Srindravarman mengirim
surat pada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari kekhalifahan Bani Umayah.

Beliau meminta dikirimkan dai yang dapat menjelaskan Islam kepadanya. Dua tahun kemudian
(720 M), Beliau beralih agama dari Hindu menjadi Islam.

Ulama membantu berdirinya kerajaan baru yang langsung bercorak Islam & mengembangkan
2
pengaruhnya ke kerajaan lain.

Terjadi karena kerajaan tersebut didirikan oleh raja-raja muslim yang didukung penuh oleh para
ulama, seperti Kesultanan Perlak, Samudra Pasai, Aceh Darussalam, Demak, dsb.
Sampai beberapa dekade, kerajaan-kerajaan Islam Nusantara memiliki wewenang & kekuasaan
penuh sebelum datangnya penjajah Eropa.

Sejak saat itu, situasi politik berubah & peran ulama mulai bergeser dari ranah politik kerajaan
kemudian beralih membangun kekuatan sosial budaya di tengah masyarakat.
6 SENI BUDAYA
Berkaitan dengan corak Islam sufistik yang berkembang dari Persia
Penerimaan Islam oleh dibandingkan dari Mekah & Madinah
masyarakat Indonesia
Mudah diterima karena sesuai dengan kebudayaan lokal.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menggunakan sapi (hewan suci umat Hindu) sebagai media dakwah di masyarakat
sekitar Kudus
Sunan Kudus
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menciptakan perayaan Sekaten (Syahadatain) untuk peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW dengan gamelan sekaten yang ditabuh di Masjid Agung Demak.

Menciptakan tokoh dari cerita wayang yang diselaraskan dengan ajaran Islam.

Sunan Kalijaga
Menciptakan kitab Ilmu Falak yang disesuaikan dengan alam pikiran Jawa.

Kemudian digubah oleh Ronggowarsito dengan nama Serat Widya Pradana.

Sunan Giri
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menulis ajaran tauhid & tasawuf dengan bahasa sastra yang kemudian dikenal dengan
Serat Bonang.

Sunan Bonang
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN ISLAM DI
D
A
INDONESIA
1. TAHAP PENGENALAN AGAMA

Mengenalkan & mengajak masyarakat untuk memeluk Islam secara


formal.

Dasar-dasar Islam diperkenalkan, terutama pelaksanaan syariat atau


fikih.

Mereka menemukan bentuk-bentuk ritual dan ajaran yang berbeda


pada agama sebelumnya.
2. TAHAP PENDALAMAN AGAMA

Pada abad 15-16 M, proses dakwah Islam telah memasuki pelosok Nusantara.

Berkat meningkatnya pemahaman & pendidikan yang diperoleh dari kaum


muslimin, ajaran Islam semakin diperdalam, tak hanya sekadar formalitas saja.

Lembaga-lembaga pendidikan yang lebih formal seperti madrasah dan pesatren


mulai tumbuh.

Banyak muncul para penulis dari kalangan ulama, terutama dalam pemikiran
agama & sastra.
3. TAHAP PENGEMBANGAN INTELEKTUALITAS

Pada abad 17 M, terjadi peningkatan & penyempurnaan ajaran Islam.


Lahir beberapa ulama dengan karya-karya monumental, mulai dari fikih, usuluddin,
tasawuf, tafsir, hadis, retorika, estetika, hingga astronomi yang berdampak pada
perkembangan bahasa Melayu.

Beberapa tarekat sufi tumbuh menjadi organisasi keagamaan yang tampak corak
aktivitas keduniaannya.
Hal tersebut memberi semangat lahirnya gerakan antikolonial yang merata di
Nusantara.
4. TAHAP KE ARAH PEMBARUAN (TAJDID)

Gerakan-gerakan keagamaan tumbuh menjadi gerakan kebangsaan.

Organisasi Sarekat Islam (SI) menekankan pada perjuangan politik.

Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) & Muhammadiyah menekankan pada bidang


sosial, seperti pendidikan dan dakwah.
Untuk mengantisipasi terjadinya sekulerisasi, pesantren telah menjadi pendidikan
alternatif bagi masyarakat.
5. TAHAP KEMATANGAN INTELEKTUALITAS

Lahirnya tokoh-tokoh pemikir Islam pada 1970-an menjadi bukti kematangan


intelektualitas dalam dunia Islam di Indonesia.

Para pemikir umumnya adalah para aktivis kampus denga masih tetap memotivasi
diri untuk mendalami ajaran-ajaran agama & sendi-sendi peradabannya.

Dari para tokoh pemikir ini, lahirlah gagasan agar nilai-nilai Islam tetap mewarnai
kehidupan berbangsa.

Anda mungkin juga menyukai