APLIKASI BIOTEKNOLOGI DI

BIDANG FARMASI
TIM BIOTEKNOLOGI
FARMASI
TEKNIK DALAM BIOTEKNOLOGI
1. POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
2. TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN (KLONING)
3. DNA FINGER PRINTING, TEST DNA
4. TEKNOLOGI ANTIBODI MONOKLONAL
5. FERMENTASI-> PRODUKSI PROTEIN TERAPEUTIK SKALA BESAR
6. KULTUR JARINGAN TANAMAN-> INANG UNTUK KLONING
7. TRANSGENIK-> GENETICALLY MODIFIED ORGANISM (GMO)
8. STEM CELL
9. NANOBIOTEKNOLOGI
10. DLL
PERAN BIOTEKNOLOGI DI BIDANG FARMASI

1. PENGEMBANGAN OBAT BIOLOGI

 PROTEIN DAN DNA TERAPETIK
 TOGA UNTUK PENGOBATAN MANDIRI
2. DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI (PATOGEN) DAN NON-INFEKSI (GENETIK)
 BERBASIS DNA DAN RNA
3. DETEKSI DNA ASING (DNA BABI-> PRODUK HALAL)
4. FARMAKOGENOMIK (PENGOBATAN PERSONAL)
5. PENGEMBANGAN VAKSIN (PENCEGAHAN, TERAPI)
6. SEL PUNCA/STEM CELL (TERAPI, KOSMETIK)
7. NANOBIOTEKNOLOGI (PENGHANTARAN OBAT, VAKSIN)
DLL
PENGEMBANGAN OBAT
BIOLOGI
OBAT BIOLOGI, BIOSIMILAR, BIOBETTER
(BIOSUPERIOR, ME-BETTER)
 Dunia farmasi: obat kimia (sintetik) dan
obat biologi
 Obat biologi: biopharmaceuticals
(biotechnology-derived
pharmaceuticals), biologic(al) medical
product, biologic)
 Obat biologi non-rekombinan:
diisolasi langsung dari sumber
penghasil
 Insulin: pankreas sapi dan babi
 Obat biologi rekombinan: rekayasa
genetika (kloning)
 Insulin manusia diproduksi di
bakteri Escherichia coli
• OBAT INNOVATOR/ORIGINATOR/REFERENCE:
obat biologi yang pertama kali diproduksi
• BIOSIMILAR/FOLLOW OF BIOLOGIC : obat biologi
yang diproduksi setelah masa paten produk
innovator berakhir-> kemiripan sifat (keamanan,
kemurnian, profil efikasi) dengan produk
innovator
• BIOBETTER: obat biologi dapat diproduksi tanpa
menunggu berakhirnya masa paten produk
innovator -> better (potensi/efikasi, kemurnian
protein, waktu paro lebih panjang, dosis kecil,
imunogenesitas dan toksisitas rendah, efek
samping kecil)
INSULIN NON- INSULIN
REKOMBINAN REKOMBINAN
(Humulin: BIOSIMILAR BIOBETTE
(pankreas innovator) R
hewan)
KLASIFIKASI OBAT
BIOLOGI
PROTEIN TERAPETIK DNA/RNA TERAPETIK
 Faktor darah (faktor VIII dan IX)  RNA antisense
 Agen trombolitik (streptokinase,  Terapi gen
urokinase, tissue plasminogen  Vaksin DNA
activator/tPA)  Gunting molekuler: sistem CRISPR-Cas
 Hormon (insulin, somatotropin,
 dll
eritropoietin/EPO)
 Antibodi monoklonal (MAB)
 dll
DNA TERAPETIK
 TERAPI GEN
Metode pengobatan penyakit
genetik (mutasi) menggunakan
gen baik untuk menggantikan gen
yang rusak (mutasi)

https://wires.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/
wnan.1598
 REPOXYGEN (nama GEN
TERAPI
dagang):untuk pasien anemia akut
akibat kerusakan ginjal (sel-sel ginjal
tidak dapat memproduksi protein
eritropoietin/EPO, protein yang
berperan dalam eritropoiesis yaitu
pembentukan sel darah merah di
sumsum tulang belakang
 WADA (World Anti-Doping Agency):
gen atau sel doping adalah gen atau sel
yang memiliki kapasitas untuk
meningkatkan performa (genetically
modified athlete), NON GEN TERAPI->
tahun 2003 dilarang
 CRISPR: Clusteres Regularly
Interspaced Short Palindromic Repeats

 Teknologi mengedit gen (memotong

DNA pada lokasi yang diingikan)
menggunakan gunting molekuler
CRISPR/Cas 9
 Sistem pertahanan diri sel
bakteri terhadap DNA asing
(misal: DNA plasmid, virus yang
menginfeksi bakteri,
 bakteriofaga)
Komponen protein Cas 9 (gunting
molekuler)
: dan RNA guide
(menuntun/menunjukkan bagian
DNA yang akan digunting)

https://www.civilsdaily.com/news/nobel-prize-in-
chemistry-for-crispr-technology/
APLIKASI CRISPR/Cas 9
• TERAPI PENYAKIT (GENETIK)
• Anemia bulan sabit (cell sickle anemia)
• Thalasemia
• Duchenne muscular dystrophy (degenerasi otot)
• HIV (penelitian pada sel kultur)
• TERBARU:
• Deteksi covid-19 (setujui FDA)
• Terapi covid-19 (penelitian)
CRISPR/Cas: DIAGNOSIS COVID-19

https://www.spandidos-publications.com/10.3892/ijmm.2021.4933
CRISPR/Cas: TERAPI
COVID-19
RNA TERAPETIK
• RNA TERAPETIK: pengobatan berbasis RNA
(Ribonucleic acid)
• TIPE RNA TERAPETIK
1. asRNA (antisense RNA)
2. siRNA (small interfering RNA)
3. RNA aptamer
4. mRNA (messenger RNA) atau (RNA
duta)
Types of RNA therapy. (A) Antisense RNA (single-stranded RNA). The single-stranded antisense RNA is designed to bind to pre-
or mature mRNA. After binding, it modulates the splicing of pre-mRNA or induces the degradation of mRNA. It can also inhibit
the translation of mRNA into protein. (B) Small interfering RNA (double-stranded RNA). The small interfering RNA (siRNA) is
introduced as a double-stranded form. After loading into the RNA-induced silencing complex (RISC), one strand is removed after
strand separation. The siRNA-RISC complex binds to target mRNA sequence-specifically and cleaves the mRNA (depicted as
scissor) inducing its degradation. (C) RNA aptamer. The RNA aptamer can bind to a specific protein and block its function. (D)
Messenger RNA. After the messenger RNA (mRNA) is introduced into the cells, cellular machinery including the ribosome
translates its information into a protein, the final product that can work as an enzyme or antigen.
RNA ANTISENSE

 RNA ANTISENSE: oligonukleotida (16-21)

 Komplemen mRNA
 Menghambat translasi
 Duplek mRNA-RNA antisense
 Degradasi RNAaseH-> TRANSLASI STOP
 Fomivirsen (Vitravene)
Retinitis: radang pada retina
 Infeksi oleh
Cytomegalovirus
 Cytomegalovirus resisten
terhadao antiviral
 Mutasi UL97: resisten
terhadap ganciclovir dan
valganciclovir
 Mutasi UL54: multidrug
resisten
 TERAPI ANTISENSE:
Fomivirsen
• Fomivirsen: memblok translasi mRNA virus dengan cara berikatan dengan mRNA
UL123 yang menyandi protein IE2
• Replikasi virus tidak terjadi
 Mipomersen
 Mekanisme: membentuk kompleks
dengan mRNA, translasi (sintesis
protein tidak terjadi)
 Kynamro: menghambat mRNA Apo
B
 Apo B-100 (disebut juga
Apolipoprotein B/Apo B) merupakan
protein yang terlibat dalam
metabolisme lipid

Familial hypercholesterolemia,
cholesterol reducing drug
PROTEIN TERAPETIK
TAHAPAN PRODUKSI PROTEIN REKOMBINAN

Produksi Ekstraksi,
Kloning
protein Pemurnian,
Protein Formulasi
Skala besar Karakterisas
rekombina (Fermentasi
n i protein
) Memenuhi
persyaratan:
mutu, efikasi,
safety
 INSULIN

Insulin manusia rekombinan

(rHI): (Humulin®)
• 1970 diproduksi di E. coli
• 1982 disetujui FDA
DIAGNOSIS PENYAKIT
DETEKSI DNA ASING
 Diagnosis:
identifikasi
 Tingkat kematian
tinggi karena
keterlambatan
diagnosis
 Semakin cepat
diagnosis, semakin
cepat pertolongan
dapat diberikan,
angka kematian
makin rendah
DIAGNOSIS MOLEKULER: penggunaan teknik biologi
molekuler untuk mendapatkan informasi tentang
etiologi (sebab dan asal muasal) penyakit, kerentanan
individu berdasarkan analisis materi genetik
(DNA/RNA) dan hasil ekspresinya

KEUNGGULAN: cepat, spesifik , dapat mendeteksi

sampai pada tingkat molekul DNA (gen), mendeteksi
berbagai patogen yang tidak dapat di kultur
METODE DIAGNOSIS
MOLEKULER
BERBASIS ASAM NUKLEAT BERBASIS PROTEIN
1. Nucleic acid hybridization 1. Precipitation-test (Precipitin-
2. Polymerase chain reaction Test)
(PCR) 2. Agglutination-test
3. Sequencing 3. Fluorescent-antibody technique
4. Biosensor and Immunosensor (immunofluorescence)
Based Diagnostics 4. Radioimmunoassay (RIA)
5. Microarray Based 5. Enzyme-linked immunosorbant
Diagnostics assay (ELISA)
6. Nanotechnology Based
Diagnostics
https://www.researchgate.net/publication/273000181_Molecular_Diagnostic_Technology
https://microbenotes.com/types-of-pcr/
https://covidtes

tingproject.org/
DNA FINGERPRINTING
DNA
PROFILING
GENOTYPING

https://nebula.org/blog/paternity-test/ https://www.katinamichael.com/research/2014/1/7/towards-
the-blanket-coverage-dna-profiling-and-sampling-of-citizens
 DNA FINGERPRINTING: dikembangkan oleh Alec Jeffreys (1894)
 DNA mitokondria (berubah, maternity), DNA inti (tidak berubah)
 Sampel: rambut, kuku, darah (leukosit, epitel bibir (puntung rokok), keringat, saliva , sperma

PCR, DNA sekuensing RFLP-Southern blot (probe)

Enzyme-linked immunosorbant assay (ELISA)
menggunakan MAB
 PIONER: 1972: Engvall dan Perlmann (Swedia), Van.
Weeman dan Schurs (Belanda)
 DEVELOP: 1977: Adam dan Clark
 ELISA: Antibodi di ‘linked’ dengan enzim, antibodinya
di ‘adsorb’ pada permukaan padat
 ENZIM: alkaline phosphatase, peroxidase, glucose
oxidase, p-galactosidase, malate dehydrogenase dll
 PERMUKAAN PADAT: plat ELISA (bahan polistiren)

https://www.abcam.cn/kits/elisa-principle
https://www.researchgate.net/post/what_the_differences_between_direct_and_in_direct_ELISA
RAPID TEST-ANTIBODI (COVID-19)
 Mendeteksi antibodi
(IgM dan IgG, Ig:
imunogloubulin)
 IgM: dihasilkan hari
ke-8 setelah pasien
terpapar virus
 IgG: dihasilkan terus
menerus setelah hari
ke-12 pasien
terpapar virus
https://www.researchgate.net/figure/Peanut-allergens-identi-ed-to-date-
The-size-of-the-ellipses-approximately-corresponds-to_fig1_264668652

https://www.researchgate.net/figure/Immunoglobulin-E-and-the-allergic-
cascade-IL-indicates-interleukin-Sxs-symptoms_fig1_234042319
Immunoglobulin E and the allergic cascade (IL indicates interleukin; Sxs, symptoms). After allergen
sensitization, cytokines stimulate B cells to produce allergen-specific IgE. Immunoglobulin E molecules then
circulate and bind to high-affinity IgE receptors (FcεRI) on the surface of mast cells and basophils. Activation
of mast cells and basophils by cross-linking of the surface IgE molecules leads to degranulation and release of
mediators. Adapted from Brownell and Casale
https://www.frontiersin.org/files/Articles/451593/fnut-
06-00068-HTML/image_m/fnut-06-0 0068-g001.jpg
DETEKSI DNA BABI: PRODUK
HALAL

 Gelatin adalah senyawa turunan protein yang

dihasilkan dari serabut kolagen jaringan
penghubung, kulit, tulang dan tulang rawan yang
dihidrolisis dengan proses asam atau basa
(Charley, 1982).
 Chondrotin sulfat: suplemen untuk mencegah
osteoartritis
 Primer P14 merupakan primer dari salah satu lokus PRE-1 yang terdapat pada genom babi (481 bp)
 Primer PPA 6 mengamplifikasi mitokondria DNA (83 bp)
 Primer PPA 8 mengamplifikasi mitokondria DNA babi (126 bp)
 Primer pork merupakan primer spesifik yang dapat mengamplifikasi mitokondria DNA babi (130 bp)
PENGEMBANGAN VAKSIN
KEUNGGULAN VAKSIN

• IMUNITAS atau KEKEBALAN KELOMPOK

(HERD IMUNITY or COMMUNITY
IMMUNITY)
• Sejumlah besar individu dalam populasi kebal terhadap penyakit
tertentu (imunisasi alami atau buatan)-> penyebaran penyakit
dapat dicegah
• SEL MEMORI atau SEL
PENGINGAT (MEMORY CELL)
https://www.nature.com
/articles/s41563-020-
0746-0/figures/1
VAKSIN TERAPEUTIK
• Vaksin tidak hanya untuk PENCEGAHAN penyakit-PREVENTIF
• Vaksin juga digunakan untuk PENGOBATAN penyakit-TERAPEUTIK
• A therapeutic vaccine is a vaccine which is administered after the
disease or infection has already occurred. The therapeutic vaccine
works by activating immune system of the patient to fight towards
infection
• Umum: terapi penyakit kanker
• Infeksi virus kronis: HPV, HIV, HBV, HCV
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3815787/:
vaksin terapeutik untuk infeksi HBV
 Provenge (nama dagang): Sipuleucel T

 Provenge
direkomendasikan untuk
kanker prostat yang telah
menyebar (metastasis)

 Provenge uses your own

blood. The vaccine
stimulates your immune
system into recognizing
and destroying prostate
cancer cells.
• Sel dendritik: sel kekebalan yang bersifat adaptif (bisa menyesuaikan dengan banyak
jenis patogen yang memasuki tubuh
• Sel dendritik diambil dari darah individu yang akan divaksinasi
• Sel dendritik ditumbuhkan (beberapa hari) di laboratorium
• Sel dendritik dipertemukan/dipaparkan dengan antigen kemudian dimasukkan
kembali ke dalam tubuh individu yang diambil darahnya
• Mirip metode bayi tabung (IVF: in vitro fertilization)
• Sel dendritik dari individu A tidak dapat diberukan kepada individu lain ->
PERSONAL-> ‘mahal’

Dendritic cell vaccine and candidate vaccine licensed and in clinical development

https://www.researchgate.net/publication/257740128_Vaccines_of_the_future/download
PERSONAL
VAKSIN
1. Ekstraksi APC d ari darah
pasien
2. Kombinasi APC dengan
protein atau antigen PAP
(overproduksi pada pasien,
BIOMARKER-> IMMUNE
BOOSTING COMPLEX
3. APC ‘ENGULF’PAP-> APC
teraktivasi
4. APC teraktivasi disuntikkan
ke peredaran darah pasien
5. Sel T terinduksi
6. Sel T bereplikasi mencari
dan membunuh sel kanker
VAKSIN EDIBEL: FOOD VACCINE
• Vaksin yang dapat dimakan
• Gen patogen (bakteri, virus) dimasukkan
kedalam sel tanaman (baik secara langsung
maupun tidak langsung)
• Tanaman menghasilkan protein (antigen)
vaksin-> tanaman sebagai pabrik (bioreakator)
untuk produksi vaksin
• Moleculer pharming: pertanian molekuler.
Misalnya: kentang, padi, tomat, pisang, lettuce,
wortel dll
• Edible algal vaccines
• Probiotics as edible vaccines
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc
/articles/PMC7445323/figure/F1/?
report=objectonly
FARMAKOGENOMIK:
The Right Drug to the Right Person-Personalized
(Precision ) Medicine
FARMAKOGENOMIK
 Kombinasi ilmu farmakologi dan genomik
(mempelajari gen dan fungsinya)
 Farmakogenomik: difokuskan pada pemahaman
bagaimana variasi genetik mempengaruhi respon
individu terhadap obat
 Obat-obatan dapat dibuat khusus, disesuaikan
dengan susunan genetik setiap individu
 Meningkatkan keberhasilan terapi obat
 Meminimalkan efek samping atau efek toksiknya
WARFARIN
 Antikoagulan oral : mencegah pembekuan darah
(menghambat pembentukan atau fungsi faktor-
faktor pembekuan darah)
 Mekanisme kerja: menghambat (kompetitif)
vitamin K epoxide reductase complex 1
(VKORC1), enzim untuk mengaktivasi vitamin K ->
produksi vitamin K menurun-> pembekuan darah
dicegah
• SNIP (Single nucleotide polymorphism)
• VKORC1: G3673A
• VKORC1: C6484T
• VKORC1: G9041A
• Pasien dengan VKORC1 (G9041A) memerlukan
DOSIS WARFARIN LEBIH TINGGI
NANOBIOTEKNOLOGI
 SISTEM PENGANTARAN ANTIGEN
 VAKSIN
Vaksin mRNA harus masuk ke
sitoplasma agar bisa diubah
menjadi protein (antigen vaksin)
 Kendala: mRNA kurang stabil
(degradasi oleh RNAase di kulit
dan darah), molekul berukuran
besar, bermuatan negatif-> sulit
menembus membran sel
(membran sel juga bermuatan
negatif-> electrostatic repulsion)
 Vaksin Covid-19: Pfizer dan
Moderna (mRNA)
 SISTEM PENGHANTARAN https://theconversation.com/what-happens-when-the-covid-19-vaccines-
SESUAI enter-the-body-a-road-map-for-kids-and-grown-ups-164624
TERIMA
KASIH