UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
FRANSISKO F. YOKU (2021081024065)
RISKA J. TUNGKOYE (2021081024005)
MARIA. TIERT ( 2021081024042)
FIORELA .MANIBOR ( 20210810009)
MARTHA. TEGAI ( 2021081024038)
MELANI. OROWAI ( 2021081024040)
PENGERTIAN :
Suku Bhuyakha atau disebut orang sentani hidup dari mencari ikan dan
memanfaatkan sagu. Bagi mereka mengelola sagu adalah bagian dari
tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur.
Dari sagu ini, berbagai jenis makanan pokok seperti pati sagu yang diolah
menjadi papeda. Selain papeda, batang sagu biasa dipakai sebagai media
untuk menghasilkan ulat sagu (sabeta) dan jamur (fenglung).
Dalam relasasi sosial, sagu memiliki nilai penting, baik sebagai mas kawin,
pesta adat, menjamu tamu hingga kerjasama dan bergotong royong.
Selain itu juga sumber mata pencaharian masyarakat sentani yaitu petani
dan peramba (berburu).
SISTEM TEKNOLOGI
Ondofolo : Sebagai kepala adat yang memimpin suatu kampung adat dan
mengayomi masyarakatnya agar tetap mematuhi aturan di kampung adat.
Koselo : Kepala mata rumah dalam adat satu marga yang memimpin suku
tersebut.
Kami suku sentani mempercayai yang namanya KHOMBO IMAE, dikenal sejak
suku bangsa Tabi mendiami wilayah Danau Sentani. Khombo yang artinya
Matahari ( dewa ) menurut kepercayaan kami suku sentani dan imae yang
artinya rumah. Jadi Khombo Imae dapat diartikan sebagai rumah dewa atau
perlindungan dewa matahari. Khombo Imae dibangun oleh nene moyang kami
sebagai salah satu tempat pemujaan terhadap Dewa Matahari dan sekaligus
menjadi lembaga pendidikan adat bagi kaum laki-laki masyarakat Sentani. Suku
Sentani mempercayai ada nilai religi yang sangat kuat dari Khombo Imea
sehingga segala bentuk dari aspek kehidupan, seperti aturan-aturan adat,
kepercayaan, cara pemenuhan kebutuhan hidup dan lain sebagainya berada di
dalam Khombo Imae.
KESENIAN
Dalam satu kampung adat dilindungi oleh Ondoafi kemudian ada 4 atau
lebih dari 4 mata rumah, setiap mata rumah mempunyai program kerja
tahunan dalam pembayaran maskawin. Dari setiap suku mendata anak-anak
lelaki yang kawin di setiap suku dari kampung tersebut kemudian mereka
duduk membicarakan dan menentukan siapa yang harus lebih dulu dibayar
lalu ditentukan, kemudian pesuru/abu akho akan mengecek kedua belah
pihak laki-laki maupun perempuan apakah mereka sudah siap, dan
menentukan waktu pembayaran maskawin.
Kedua belah pihak dibebankan, pihak laki-laki menyiapkan harta berupa
1. Tomako batu
2. Manik-manik
3. Uang
Dan perempuan memberi makanan kepada pihak laki berupa :
1. Babi
2. Sagu
3. Beras
4. Dan makanan pokok lainya.
Dan semua itu sudah disepakati kedua belah pihak maka terjadilah pesta adat yaitu
pembayaran maskawin. Setelah sudah dibayar lunas maka perempuan siap diantar oleh
pesuru adat/abu akho ke rumah pihak laki-laki.
LAGU DAERAH
SIMAFI
Simafi yebei folo leh
Simafi berputar tanjung
Simafi yebei folo leh
Simafi berputar tanjung
Na miye lenso awale
Mama kipaslah lenso
Na miye lenso awale
Mama kipaslah lenso
Buki mai solo
Gunung dan tanjung
Na miye au hengge
sudahlah terpeleh
Na molo au hangga
Bapak telah jauh
Simafi yebei folo leh...
Arti dari lagu ini menceritakan tentang sebuah kapal pertama DANAU SENTANI yang
diberi nama SIMAFI. Kapal tersebut berkeliling danau untuk menjual barang berupa
makanan atau kebutuhan lainya. Dimana sepasang suami istri menajdi pemilik kapal
tersebut.
Setiap kali sang suami pergi, sang istri dengan setia melihat kapal berlayar hingga hilang
dari pandanganya, karena tertutup dengan gunung dan tanjung. Sang istri berdiri dan
melambaikan lenso, dengan doa agar suaminya bertugas dan kembali pulang dengan
selamat.
SEKIAN DARI KELOMPOK KAMI
HELEM FOI