Anda di halaman 1dari 35

INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DI LINGKUNGAN

DITJEN BINA MARGA

SUROTO, SH, MH
Bagian Hukum dan Perundang-undangan

Disampaikan pada acara


Sosialisasi Permen PU Bidang Jalan
Biro Hukum Kementerian PUPR
Pontianak, 4 Juni 2015
1. Family Tree Peraturan Per-UU-an Bidang Jalan.
2. Informasi Produk, NSPM Bidang Bina Marga
(Perencanaan, Pelaksanaan, Operasional dan Pemeliharaan).
3. Tindak Lanjut Ditjen Bina Marga Terhadap Produk Hukum
Bidang Penyelenggaraan Jalan.
4. Informasi Produk Hukum yang ada di lingkungan Kementerian PU :
4.1. Dasar Hukum (Permen PU No. 10 Tahun 2011 tentang Tata
Naskah Dinas dan SE Menteri PU No.13/SE/M/2005)
4.2. Jenis-Jenis Produk Hukum (Peraturan, Keputusan, Perintah,
Instruksi, Edaran).
5. Prosedur Penyusunan Produk Hukum Di Kementerian PU
5.1 Dasar Hukum
5.2. Mekanisme Penyusunan Produk Hukum
5.3 Konsultasi Publik dan Sosialisasi
5.4 Penetapan dalam Berita Negara
5.5 Flowchart Pembentukan Peraturan Menteri di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum

2
FAMILY TREEINDONESIA
PERATURAN BIDANG JALAN
TRADE ASSISTANCE PROJECT

UU NO. 38/2004
TENTANG JALAN

PP NO. 15/2005
PP NO. 34/2006
TENTANG JALAN TOL
TENTANG JALAN

PP NO. 44/2009 TENTANG


PERUBAHAN ATAS PP NO.
15/2005 TTG JALAN TOL

PP NO. 43/2013 TENTANG


PERUBAHAN KEDUA ATAS
PP NO. 15/2005 TENTANG
JALAN TOL
3
PERATURAN MENTERI PU BIDANG JALAN
PP NO.
INDONESIA 34/2006
TRADE TENTANG JALAN
ASSISTANCE PROJECT

Permen PU Permen PU Permen PU


No. 11/PRT/M/2010 No. 20/PRT/M/2010 NO. 11/PRT/M/2011
Tata Cara & Persyaratan Pedoman & Pemanfaatan PedomanPenyelenggaraan
Laik Fungsi Jalan. Bagian-Bagian Jalan. Jalan Khusus

Permen PU Permen PU
Permen PU
No. 18/PRT/M/2011 No. 19/PRT/M/2011
No. 13/PRT/M/2011 Tata Pedoman Teknis Sistem Persyaratan Teknis Jalan
Pengelolaan Database Dan Kriteria Perencanaan
Cara Pemeliharaan Dan
Jalan. Teknis Jalan
Penilikan Jalan

Permen PU Permen PU
Permen PU
No. 01/PRT/M/2012 No. 03/PRT/M/2012
Pedoman Peran Masyarakat No. 02/PRT/M/2012 TENTANG Pedoman
Dalam Penyelenggaraan Penetapan Fungsi Jalan Dan
Pedoman Rencana Umum
Jalan Status Jalan.
Jaringan Jalan.

Permen PU Permen PU
Permen PU No. 07/PRT/M/2012
No. 05/PRT/M/2012
No. 04/PRT/M/2012 Tata Pedoman Penanaman Penyelenggaraan
Pohon Pada Sistem Pengkajian, Penelitian &
Cara Pengawasan Jalan Pengembangan Di Bid Jln.
Jaringan Jalan.

4
PERMEN PU NO.11/PRT/M/2010
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT TENTANG TATA
CARA DAN PERSYARATAN LAIK FUNGSI JALAN

 Maksud :
Untuk menetapkan pedoman dan standar teknis untuk
melaksanakan uji dan evaluasi serta penetapan Laik Fungsi
Jalan untuk jalan umum yang meliputi jalan nasional, jalan
provinsi, dan jalan kabupaten/kota.

 Tujuan :
a. mewujudkan tertib penyelenggaraan jalan yang meliputi
TUR, BIN, BANG, WAS; dan
b. tersedianya jalan yang memenuhi ketentuan
keselamatan, kelancaran, ekonomis, dan ramah
lingkungan.

5
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

PERMEN PU NO.11/PRT/M/2010 TENTANG TATA


CARA DAN PERSYARATAN LAIK FUNGSI JALAN

 Lingkup Pengaturan :

a. Persyaratan Dan Pelaksanaan Uji Laik Fungsi;


b. Kategori Laik Fungsi;
c. Tim Uji Laik Fungsi;
d. Tata Cara Uji Laik Fungsi;
e. Penetapan Laik Fungsi;
f. Pembiayaan; dan
g. Pengawasan.

6
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

PERMEN PU NO.20/PRT/M/2010 TENTANG PEDOMAN


DAN PEMANFAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN

 Maksud :
untuk menjamin bahwa pemanfaatan RUMAJA dan
RUMIJA selain peruntukannya, penggunaan RUMAJA
yang memerlukan perlakuan khusus terhadap konstruksi
jalan dan jembatan, serta penggunaan RUWASJA dapat
dilaksanakan secara tertib.

 Tujuan :
untuk pengamanan fungsi jalan, menjamin kelancaran
dan keselamatan pengguna jalan, dan keamanan
konstruksi jalan.
7
PERMEN PU NO. 20/PRT/M/2010
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECTTENTANG PEDOMAN
DAN PEMANFAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN

 Lingkup Pengaturan :

a. pemanfaatan ruang manfaat jalan dan ruang milik jalan


selain peruntukannya meliputi bangunan dan jaringan
utilitas, iklan, media informasi, bangun–bangunan, dan
bangunan gedung di dalam ruang milik jalan;
b. penggunaan ruang manfaat jalan yang memerlukan
perlakuan khusus terhadap konstruksi jalan dan
jembatan berupa muatan dan kendaraan dengan
dimensi, muatan sumbu terberat dan/atau beban total
melebihi standar; dan
c. Penggunaan ruang pengawasan jalan yang tidak
mengganggu keselamatan pengguna jalan dan keamanan
konstruksi jalan.

8
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

PERMEN PU NO. 11/PRT/M/2011 TENTANG


PEDOMAN PENYELENGGARAAN JALAN KHUSUS

 Tujuan :

a. memberikan pedoman penyelenggaraan jalan


khusus bagi penyelenggara jalan khusus;
b. terwujudnya tertib penyelenggaraan jalan; dan
c. tersedianya jalan yang memenuhi ketentuan
keselamatan, kelancaran, ekonomis, dan ramah
lingkungan.

9
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

PERMEN PU NO. 11/PRT/M/2011 TENTANG


PEDOMAN PENYELENGGARAAN JALAN KHUSUS

 Lingkup Pengaturan :

a. pengaturan;
b. pembinaan;
c. Pembangunan; dan
d. pengawasan.

10
PERMEN PUINDONESIA
NO. 13/PRT/M/2011
TRADE ASSISTANCE PROJECT TENTANG TATA
CARA PEMELIHARAAN DAN PENILIKAN JALAN

 Maksud :
sebagai acuan bagi penyelenggara jalan dalam
pelaksanaan pemeliharaan dan penilikan jalan.

 Tujuan :
a. mewujudkan ketertiban dalam pelaksanaan
pemeliharaan jalan;
b. mewujudkan pelayanan jalan yang sesuai standar
pelayanan minimal; dan
c. mewujudkan ketertiban dalam penggunaan bagian-
bagian jalan.

11
PERMEN PUINDONESIA
NO. 13/PRT/M/2011
TRADE ASSISTANCE PROJECT TENTANG TATA
CARA PEMELIHARAAN DAN PENILIKAN JALAN

 Lingkup Pengaturan :
a. rencana umum pemeliharaan jalan;
b. survey pemeliharaan jalan;
c. pemrograman pemeliharaan jalan;
d. pembiayaan pemeliharaan jalan;
e. perencanaan teknis pemeliharaan jalan;
f. pelaksanaan pemeliharaan jalan;
g. penilikan jalan;
h. pengawasan termasuk pemantauan dan evaluasi,
serta pelaporan kegiatan pemeliharaan Jalan N,
P, K/K; dan
i. peran masyarakat dalam pemeliharaan jalan.
12
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

PERMEN PU NO. 19/PRT/M/2011 TENTANG


PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA
PERENCANAAN TEKNIS JALAN

 Maksud :
sebagai panduan bagi para penyelenggara jalan
dalam penyelenggaraan jalan.

 Tujuan :
a. tertib penyelenggaraan jalan yang meliputi Tur,
Bin, Bang, Was, dan
b. tersedianya Jalan yang mewujudkan keselamatan,
keamanan, kelancaran, ekonomis, kenyamanan,
dan ramah lingkungan.

13
PERMEN PU NO.
INDONESIA TRADE19/PRT/M/2011
ASSISTANCE PROJECT TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA
PERENCANAAN TEKNIS JALAN

 Lingkup Pengaturan :
berlaku untuk jalan nasional, jalan provinsi, jalan
kabupaten, dan jalan kota yang meliputi :
a. kecepatan rencana;
b. lebar badan jalan;
c. kapasitas jalan;
d. jalan masuk;
e. persimpangan sebidang dan fasilitas berputar balik;
f. bangunan pelengkap jalan;
g. perlengkapan jalan;
h. penggunaan jalan sesuai dengan fungsinya; dan
i. ketidak terputusan jalan.

14
PERMEN PU NO.19/PRT/M/2011
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA
PERENCANAAN TEKNIS JALAN

 Lingkup Pengaturan :
a. fungsi jalan;
b. kelas jalan;
c. bagian-bagian jalan;
d. dimensi jalan;
e. MST, volume lalu lintas, dan kapasitas jalan;
f. persyaratan geometrik jalan;
g. konstruksi jalan;
h. konstruksi bangunan pelengkap jalan;
i. perlengkapan jalan;
j. kelestarian lingkungan hidup; dan
k. ruang bebas.
15
PERMEN PU NO. 1/PRT/M/2012
INDONESIA TENTANG PEDOMAN
TRADE ASSISTANCE PROJECT
PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN JALAN

 Maksud :
sebagai pedoman bg masyarakat dlm penyelenggaraan
Jalan.

 Tujuan :
untuk mengatur peran masyarakat dlm penyelenggaraan
Jalan nasional, provinsi, kabupaten/kota dan desa agar
tertib dan teratur.

 Lingkup Pengaturan :
klasifikasi masyarakat, peran masyarakat, dan prosedur
peran masyarakat dalam Penyelenggaraan Jalan.

16
PERMEN PU INDONESIA
NO.2/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN
TRADE ASSISTANCE PROJECT
RENCANA UMUM JARINGAN JALAN

 Maksud :
untuk digunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana
Umum Jangka Panjang dan Jangka Menengah Jaringan
Jalan.

 Tujuan :
untuk menjamin terwujudnya ketertiban dalam penyusunan
Rencana Umum Jangka Panjang dan Jangka Menengah
Jaringan Jalan.

 Lingkup Pengaturan :
Peraturan Menteri ini mencakup pedoman Penyusunan
RUJPJJ, RUJMJJ, Monitoring, Evaluasi dan Kaji Ulang.

17
PERMEN PU NO. 03/PRT/M/2012
INDONESIA TENTANG PEDOMAN
TRADE ASSISTANCE PROJECT
PENETAPAN FUNGSI JALAN DAN STATUS JALAN

 Maksud :
sebagai pedoman untuk mengatur penetapan jalan
umum menurut fungsi jalan dan status jalan.

 Tujuan :
a. mewujudkan tertib penyelenggaraan jalan; dan
b. mewujudkan kepastian hukum mengenai fungsi
jalan dan status jalan.

 Lingkup Pengaturan :
a. penetapan dan perubahan fungsi jalan; dan
b. penetapan dan perubahan status jalan.

18
PERMEN PU NO. 04/PRT/M/2012
INDONESIA TENTANG TATA CARA
TRADE ASSISTANCE PROJECT
PENGAWASAN JALAN

 Maksud :
sebagai pedoman tata cara:
a. pengawasan jalan secara umum;
b. pengawasan jalan nasional;
c. pengawasan jalan provinsi;
d. pengawasan jalan kabupaten/kota; dan
e. pengawasan jalan desa.

 Tujuan :
untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan jalan.

 Lingkup Pengaturan :
pengawasan jalan secara umum terhadap seluruh status
jalan, serta pengawasan jalan N, P, K/K, dan pengawasan
jalan desa.
19
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

PERMEN PU NO. 05/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN


PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN

 Maksud :
sebagai Pedoman Penanaman Pohon Pada Sistem
Jaringan Jalan bagi penyelenggaraan jalan agar
meningkatkan fungsi jalur tanaman pada RUMIJA
sehingga menciptakan suasana lingkungan sepanjang
jalan yang lebih nyaman, indah dan aman.

 Lingkup Pengaturan :
a. Perencanaan Penanaman;
b. Pelaksanaan Penanaman; dan
c. Pemeliharaan tanaman.

20
PERMEN PU NO.
INDONESIA 07/PRT/M/2012
TRADE ASSISTANCE PROJECT TENTANG
PENYELENGGARAAN PENGKAJIAN, PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN DI BIDANG JALAN

 Maksud :
sebagai pedoman bagi penyelenggara jalan, dalam
menjalankan fungsi pembinaan, berkaitan dengan litbang.
 Tujuan :
a. meningkatkan mutu dan kinerja jalan, mengembangkan
potensi sumber daya, dan memberi nilai tambah dalam
penyelenggaraan jalan;
b. mengoptimalkan kegiatan pengkajian, Litbang di bidang
jalan dengan tertib, efisien dan efektif;
c. menghasilkan ilmu pengetahuan terapan dan teknologi
aplikatif yang inovatif, dan kompetitif;
d. meningkatkan pemanfaatan hasil pengkajian, penelitian,
dan pengembangan; dan
e. mewujudkan budaya penelitian.
21
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

PERMEN PU NO. 07/PRT/M/2012 TENTANG


PENYELENGGARAAN PENGKAJIAN, PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN DI BIDANG JALAN

 Lingkup Pengaturan :

a. penyelenggara, pelaksana, dan pelaksanaan;


b. hasil dan pemanfaatan;
c. alih teknologi kekayaan intelektual;
d. pemberdayaan dan kerjasama;
e. pelayanan;
f. pembiayaan dan kelengkapan pendukung; dan
g. pemantauan dan evaluasi.

22
PP No. 15/2005 Tentang Jalan Tol

PP No. 44/2009 Tentang Perubahan atas PP No. 15/2005 Tentang Jalan Tol
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

PP No. 43/2013 Tentang Perubahan Kedua atas PP No. 15/2005 Tentang Jalan Tol

Permen PU Permen PU
Permen PU
No. 10/PRT/M/2006 No. 11/PRT/M/2006
Ttg Tata Cara Penggunaan Ttg Wewenang dan Tugas No. 16/PRT/M/2006
Dana Badan Usaha Untuk Pnylnggaraan Jln Tol Pd
Ttg Pengadaan Tanah Tol
Pengadaan Tanah Jalan Tol. Ditjen Bima, BPJT & Bdn
Usaha Jalan Tol. Trans Jawa.

Permen PU Permen PU Permen PU


No. 01/PRT/M/2007 Ttg No. 02/PRT/M/2007 No. 14/PRT/M/2008
Petunjuk Teknis Penelitian, Ttg Petunjuk Teknis Ttg Perubahan Ats Permen PU
No. 04 Thn 2007 Ttg Tata Cara
Pngembngn dan Pemeliharaan Jln Tol dan Pnggunaan Dana Bergulir Pd
Pemberdayaan Jalan Tol. Jalan Penghubung. BLU, BPJT Utk Pngdaan Jln Tol.

Permen PU Permen PU
Permen PU
No. 06/PRT/M/2010 No. 02/PRT/M/2011
Ttg Pedoman Evaluasi No. 13/PRT/M/2010 Ttg Ttg Perubahan Atas Permen
Penerusan Pengusahaan PU No.12/PRT/M/2008 Ttg
Pedoman Pengadaan Pengu
Jalan Tol. Tata Cara Pelaksanaan
sahaan Jalan Tol. Dukungan.

Permen PU Permen PU
Permen PU
No. 10/PRT/M/2012 No. 15/PRT/M/2014
Ttg Perubahan Atas Permen No. 16/PRT/M/2014 Ttg Perubahan Kedua Atas
PU No. 01/PRT/M/2010 Ttg Permen PU No. 295
Ttg Standar Pelayanan
Organisasi & Tata Kerja BLU /PRT /M/2005 Tentang
Bid. Pendanaan Minimal (SPM) Jalan Tol. BPJT. 23
2. INFORMASI PRODUK, STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL
BIDANG BINA MARGA (PERENCANAAN, PELAKSANAAN,
OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN)

FAMILY TREE PENGATURAN


PENYELENGGARAAN JALAN

UNDANG-UNDANG
NOMOR 38 TAHUN 2004
TENTANG JALAN

• PP No. 15/2005 TENTANG JALAN TOL PERATURAN PEMERINTAH


• PP No. 44/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PP No. 15/2005 NOMOR 34 TAHUN 2006
TENTANG JALAN TOL TENTANG JALAN
• PP No. 43/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PP No.
15/2005 TENTANG JALAN TOL

PERENCANAAN PELAKSANAAN OPERASIONAL PEMELIHARAAN


128 NSPK 43 NSPK 20 NSPK 54 NSPK
 Norma : Aturan atau ketentuan yang mengikat dalam melaksanakan penyelenggaraan jalan
 Standar : Spesfikasi teknis sebagai acuan dalam penyelenggaraan jalan
 Pedoman : Acuan dalam penyelenggaraan jalan yang bersifat umum dijabarkan lebih lanjut
dan disesuaikan dengan kondisi karakteristik daerah setempat
 Kriteria : Ukuran sbg dasar penilaian atau proses dlm tahapan penyelenggaraan jalan.
24
3. TINDAK LANJUT DIREKTORAT
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT JENDERAL
BINA MARGA TERHADAP PRODUK HUKUM
BIDANG PENYELENGGARAAN JALAN

• Surat Sesditjen Bina Marga No: hk.01.07-bs/756


tanggal 23 November 2012 kepada seluruh Kepala
Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional
perihal evaluasi atas Peraturan Menteri PU bidang
penyelenggaraan jalan.
Pada intinya : pelaporan atas implementasi seluruh
permen pu bidang jalan (apabila ada kendala,
disharmonis, bertentangan dengan peraturan
lainnya, perlu juklak/juknis dsb.)

Untuk penyempurnaan permen tsb.

25
3. (LANJUTAN...)
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

• Surat Direktur Jenderal Bina Marga No: um.01.03-bs/316


tanggal 17 April 2013 kepada seluruh Kepala Balai Besar/Balai
PJN perihal pemberitahuan mengenai ketentuan batasan waktu
dalam Permen PU No. 11/PRT/M/2010 dan Permen PU No. 20
/PRT/M/2010
Pada intinya:
A. Pasal 21 ayat (1) Permen PU No. 11/PRT/M/2010 pemenuhan
kategori laik fungsi ruas jalan paling lambat 3 tahun sejak
Permen PU ini diberlakukan (19 Oktober 2010), sehingga
batas waktu pemenuhan kategori laik fungsi jalan akan
segera berakhir.
B. Pasal 45 ayat (2) Permen PU No. 20 /PRT/M/2010
Pemanfaatan dan penggunaan bagian-bagian jalan
disesuaikan dengan ketentuan Permen PU ini paling lambat 2
tahun sejak tanggal ditetapkan (29 Desember 2010),
sehingga telah melebihi batas waktu yang telah ditetapkan.
26
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

4. INFORMASI PRODUK HUKUM DI


LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU

4.1. DASAR HUKUM PEMBENTUKAN PRODUK


HUKUM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU

• Permen PU No. 10/PRT/M/2010 Tentang Tata


Naskah Dinas
• SE Menteri PU NO. 13/SE/M/2005 Tentang
Tata Cara Mempersiapkan Naskah Produk
Hukum Di Lingkungan Departemen PU.

27
4.2. JENIS-JENIS PRODUK HUKUM DI
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
• PERATURAN MENTERI
Permen adalah ketentuan pelaksanaan dari peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi atau mandiri, memuat
aturan yang mengikat secara umum dan memiliki daya laku
terhadap unit organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum, kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah,
institusi terkait, dan/atau masyarakat.

• SURAT PERINTAH
Surat Perintah/Surat Tugas adalah perintah atau penugasan
yang diterbitkan Menteri, Pejabat Eselon I atau Eselon II
kepada seseorang dan/atau beberapa orang pejabat/pegawai
dalam melaksanakan tugas tertentu dalam jangka waktu
tertentu di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum.
28
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT
• SURAT EDARAN
SE adalah kebijakan Menteri dan/atau pejabat Eselon I
atas nama Menteri yang berisi pengefektifan
pelaksanaan peraturan perundang-undangan atau
pengaturan yang terkait dengan petunjuk pelaksanaan
teknis yang dilaksanakan di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum, Pemerintah Daerah, Institusi terkait
lainnya, dan/atau masyarakat.
• KEPUTUSAN
Keputusan adalah keputusan yang diterbitkan atas dasar
suatu kebijakan yang bersifat konkrit, individual, dan
final kepada seseorang atau beberapa orang pejabat
dan/atau pegawai pada unit/satuan kerja, atau terhadap
objek-objek fisik di lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum.
29
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

• INSTRUKSI
Instruksi adalah petunjuk atau arahan yang diterbitkan
Menteri atau pejabat Eselon I kepada seseorang
dan/atau beberapa orang pejabat dalam melaksanakan
tugas tertentu dalam jangka waktu tertentu di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum.

30
5. PROSEDUR PENYUSUNAN
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECTPRODUK HUKUM

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU

5.1 DASAR HUKUM


• Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan
• Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2005 Tentang
Tata Cara Mempersiapkan Rancangan Undang-undang,
Rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang,
Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Peraturan
Presiden
• Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Pengesahan,
Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-
undangan
• Peraturan Menteri PU Nomor 10/Prt/M/2011 Tentang Tata
Naskah Dinas
• SE. Menteri PU NO. 13/SE/M/2005 Tentang Tata Cara
Mempersiapkan Naskah Produk Hukum Di Lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum
31
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

5.2 MEKANISME PENYUSUNAN PRODUK HUKUM


• Unit Eselon II dapat mengajukan prakarsa produk hukum
sesuai dengan kewenangan bidang tugasnya masing-
masing, pelaksanaannya dibicarakan utk dibahas eselon I.
• Penyiapan dan penyusunan rancangan peraturan produk
hukum dapat dilakukan dengan suatu tim pada tingkat
eselon I. teknik penyusunan dan penulisan produk hukum
mengacu pada ketentuan lampiran undang-undang yang
berlaku.
• Kerangka produk hukum yang berjenis peraturan menteri
dan keputusan menteri serta keputusan pejabat eselon I :
A. Judul;
B. Pembukaan;
C. Batang tubuh;
D. Penutup;
E. Lampiran (jika diperlukan).
32
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

5.3 KONSULTASI PUBLIK DAN SOSIALISASI


A. Konsultasi publik diadakan dalam rangka
memperkenalkan suatu peraturan yang belum disahkan
sebagai bahan penyempurnaan.
B. Sosialisasi memperkenalkan produk hukum yang telah
disahkan.

5.4 PENETAPAN DALAM BERITA NEGARA


Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 Tentang
Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan
Perundang-undangan.
Peraturan yang dikeluarkan oleh:
1. MPR;
2. Mahkamah agung;
3. Menteri;
4. Kepala badan;
5. Lembaga atau komisi yang setingkat yang dibentuk oleh
undang-undang atau perintah undang-undang.

33
5.5 FLOWCHART PEMBENTUKAN PERATURAN
MENTERI DI LINGKUNGAN
INDONESIA KEMENTERIAN PU
TRADE ASSISTANCE PROJECT

34
INDONESIA TRADE ASSISTANCE PROJECT

terima kasih.
semoga bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai