Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 1

ARAH BISNIS DAN


TUJUAN PENERAPAN
ETIKA DALAM ASPEK
BISNIS, NORMA, DAN
HUKUM

next slide for more information!!


ANGGOTA KELOMPOK

01 02 03
I KOMANG JAYA NI PUTU BELLA GEDE ARI
SETIAWAN WIDHI LESTARI OKTAVIANA
TABLE OF
CONTENTS
HISTORI BISNIS DAN PERUBAHAN
ETIKA BISNIS
Bagaimana histori bisnis dan perubahan etika
bisnis?

TUJUAN ATAU MISI ETIKA?


Apa saja yang menjadi tujuan/misi etika?

TEORI ATAU PENDEKATAN DALAM


ETIKA?
Apa saja teori/pendekatan dalam etika?
HISTORI BISNIS DAN
PERUBAHAN ETIKA
BISNIS
HISTORI BISNIS

Secara historis, bisnis diartikan melalui kata tersendiri yaitu “bisnis” yang diadaptasi dari bahasa
Inggris yaitu “business”, dimana kata tersebut berasal dari kata dasar yaitu “busy” yang memiliki
arti “sibuk” baik dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Akan tetapi secara
sederhana kembali, sebuah bisnis tujuan utamanya tentu adalah memperoleh yang namanya
keuntungan (profit).
HISTORI BISNIS DAN
PERUBAHAN ETIKA
BISNIS
HISTORI BISNIS

• ERA AWAL MUNCULNYA PERADABAN MANUSIA


• ERA PERTUKARAN BARANG (BARTER)
• ERA MUNCULNYA UANG
• ERA JALUR PERDAGANGAN DAN PELAYARAN
• ERA REVOLUSI INDUSTRY
• ERA SETELAH PERANG DUNIA II
• ERA DIGITAL (BISNIS DIGITAL)
HISTORI BISNIS DAN
PERUBAHAN ETIKA BISNIS
PERUBAHAN ETIKA BISNIS
Seorang Tokoh Filsuf Inggris bernama Richard De George membedakan antara
ethics in business dan business ethics (antara etika dalam bisnis dan etika bisnis)

maksudnya adalah semenjak ada yang namanya bisnis, sejak saat itu pula bisnis
dihubungkan dengan etika

Dimana etika secara umum selalu dikaitkan dengan wilayah-wilayah lain dalam
kehidupan manusia seperti politik, keluarga, seksualitas, dan lain sebagainya.

Etika bisnis dalam arti khusus pertama kali muncul di Amerika Serikat pada
Tahun 1970an dan cepat meluas kekawasan dunia lainnya.
PERUBAHAN ETIKA BISNIS
1. SITUASI DAHULU
Pada paruh pertama abad ke-20, De George menggambarkan bagaimana di perguruan
tinggi mengenai permasalahan moral di sekitar ekonomi dan bisnis utamanya dalam
teologi. Pada waktu itu di banyak universitas diberikan kuliah agama di mana
mahasiswa mempelajari masalah-masalah moral sekitar ekonomi dan bisnis.
Pembahasannya tentu berbeda di setiap ajaran agama.

Dalam kalangan Katolik, pada umumnya mata kuliah ini mendalami "Ajaran Sosial
Gereja'", yaitu uraian sistematis ajaran para paus dalam ensiklikensiklik sosial. Di mana
banyak disinggung tema yang menyangkut moralitas dalam kehidupan social ekonomi,
seperti hak pekerja atas kondisi kerja yang baik dan imbalan yang pantas, pentingnya
nilai-nilai moral bertentangan dengan suasana materialists dan konsumeristis, keadilan
sosial dan upaya memperbaiki taraf hidup orang miskin, dan tanggung jawab negara-
negara kaya terhadap negara-negara miskin.
PERUBAHAN ETIKA BISNIS
2. MASA PERALIHAN
Kisah ini dimulai pada tahun 1960-an di Amerika Serikat (dan dunia Barat pada umumnya) terjadi pemberontakan
terhadap kuasa dan otoritas, revolusi mahasiswa, penolakan terhadap establishment (kemapanan), kemudian
diperkeruh lagi karena frustrasi kaum muda akibat dari keterlibatan Amerika Serikat dalam perang Vietnam.

Secara khusus kaum muda menolak kolusi yang di mata atau pandangan mereka terjadi antara militer dan
industry. Saat itu juga timbul yang namanya sikap anti konsumeristis. Suasana konsumerisme semakin dilihat
sebagai tendensi yang tidak sehat dalam masyarakat dan diakibatkan oleh bisnis modern antara lain dengan
kampanye periklanan yang sering kali berlebihan dan tidak sesuai dengan ekspetasi.

Hingga pada akhirnya dunia pendidikan menanggapi situasi ini dengan cara berbeda-beda, salah satu reaksi paling
penting adalah memberi perhatian khusus kepada social issues. Hingga beberapa sekolah bisnis mulai
mencantumkan mata kuliah baru dalam kurikulumnya yang diberi nama Business and Society. Salah satu topik
yang menjadi popular dalam konteks tersebut ialah corporate social responsibility (tanggung jawab sosial
perusahaan).
PERUBAHAN ETIKA BISNIS
3. LAHIRNYA ETIKA BISNIS DI AMERIKA SERIKAT
Pada masa ini mulai terjadi perkembangan etika bisnis dalam arti sebenarnya. Terdapat dua faktor utama yang memberi kontribusi
besar terhadap kelahiran etika bisnis di Amerika Serikat.

Pertama yaitu sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis sekitar bisnis, dan etika bisnis dianggap sebagai suatu
tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di Amerika Serikat.

Kedua yaitu Faktor kedua yang memacu timbulnya etika bisnis sebagai suatu bidang studi yang serius yaitu krisis moral yang dialami dunia
bisnis Amerika pada awal tahun 1970-an.

Hingga diperkeruh lagi oleh krisis moral yang turut melanda seluruh masyarakat Amerika pada waktu itu, hingga terjadi demonstrasi
besar melawan keterlibatan Amerika dalam perang Vietnam. Kemudian Krisis moral tersebut menjadi makin besar lagi dengan
menguaknya "Watergate Affair" yang akhirnya memaksa Presiden Richard Nixon mengundurkan diri (pertama kali dalam sejarah
Amerika), terjadinya beberapa skandal dalam bisnis Amerika, seperti kaus suap-menyuap, memberi sumbangan ilegal hingga skandal
yang mendapatkan publisitas paling luas (tersoroti) diantara skandalskandal bisnis lainnya adalah "Lockheed Affair", kasus korupsi
yang melibatkan perusahaan pesawat terbang di Amerika. Hingga pada akhirnya masyarakat mulai menyadari bahwa ada suasana
kurang sehat dalam dunia bisnis dan bahwa krisis moral itu segera harus diatasi. Salah satu usaha khusus yang dilakukan Amerika
adalah menjadikan etika bisnis sebagai mata kuliah dalam kurikulum perguruan tinggi yang mendidik manajer dan ahli ekolongi.
PERUBAHAN ETIKA BISNIS
4. ETIKA BISNIS MELUAS KE EROPA
Di masa ini yaitu sekitar tahun 1980-an, di Eropa Barat etika bisnis sebagai
ilmu baru mulai berkembang, daerah pertama yang mengalami
perkembangan adalah di Inggris yang dimana secara geografis maupun
kultural merupakan wilayah paling dekat dengan Amerika Serikat, tetapi
tidak lama kemudian juga di negara - negara Eropa Barat lainnya. Hingga
pada akhirnya semakin banyak fakultas ekonomi atau sekolah bisnis di
Eropa mencantumkan mata kuliah etika bisnis dalam kurikulumnya baik
sebagai mata kuliah pilihan ataupun wajib, kemudian pada tahun 1983
diangkat profesor etika bisnis pertama di suatu universitas Eropa
(Universitas Nijenrode, Belanda) dan bertambah terus menerus seiring
berjalannya waktu dan pada 1987 didirikan European Business Ethics
Network (EBEN) yang bertujuan menjadi forum pertemuan antara
aladeinisi dari universitas serta sekolah bisnis, para pengusaha dan wakil-
wakil dari organisasi nasional dan internasional.
PERUBAHAN ETIKA BISNIS
5. ETIKA BISNIS MENJADI FENOMENA GLOBAL

Pada masa ini (tahun 1990an), etika bisnis sudah tidak terbatas lagi
pada dunia Barat, karena etika bisnis sudah mendunia. Selaras
dengan pendapat dari Richard De George yaitu “etika bisnis bersifat
nasional, internasional, dan global seperti bisnis itu sendiri”

Kini etika bisnis dipelajari, diajarkan, dan dikembangkan di seluruh


dunia hingga saat ini. Salah satu tanda bukti global etika bisnis adalah
didirikannya International Society for Business, Economics, and Ethics
(ISBEE).

Dan pada akhirnya etika bisnis saat ini menjadi hal yang penting baik
dalam hal Pendidikan dan juga bagaimana nantinya bekal atau ilmu
tersebut menjadi dasar seseorang dalam menjalankan sebuah
bisnisnya.
TUJUAN DAN MISI ETIKA

Berikut adalah tujuan etika profesi,

• Untuk memahami nilai-nilai moral yang seharusnya menjadi pedoman profesi tertentu.
• Untuk menyelesaikan masalah moral dalam profesi.
• Untuk membenarkan penilaian moral tentang profesi.

Secara gamblang, etika bisnis bertujuan untuk memberikan dorongan bagi kesadaran moral dan
memberikan batasan bagi para pengusaha atau pebisnis untuk dapat menjalankan bisnis secara jujur
dan adil serta menjauhi bisnis penipuan yang merugikan banyak orang atau pihak yang memiliki
keterikatan. Selain itu, etika bisnis mempunyai tujuan agar bisnis dapat dijalankan dan dicetuskan
seadil-adilnya dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah disepakati. Jika
dijabarkan lagi, tiga tujuan dari etika profesi yang berkaitan dengan moral profesional ini dapat
dikelompokkan menjadi dua tujuan utama (next slide)
TUJUAN DAN MISI ETIKA
Pertama, etika profesi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif maupun keterampilan intelek dalam berpikir
jernih,meliputi 5 pokok yaitu,
+50K
• Munculnya kesadaran moral atau kemahiran dalam mengenali masalah moral dalam profesi.
• Penalaran moral yang meyakinkan, yaitu dapat memahami dan menilai pandangan berbeda dari pihak lain.
• Koherensi moral dengan membentuk sudut pandang konsisten yang berdasarkan fakta.
• Imajinasi moral, dilakukan dengan mencari tanggapan alternatif terhadap masalah dan mau menerima solusi kreatif dari
pihak lain.
• Komunikasi moral, dilakukan untuk mengungkapkan dan mendukung pandangan seseorang kepada orang lain secara
profesional.
Kedua, etika profesi memiliki tujuan agar individu profesional dapat bertindak dengan cara yang diinginkan secara moral
untuk menuju komitmen moral dan perilaku bertanggung jawab. berikut penjabarannya, $1M
• Adanya kewajaran moral, yaitu mau dan mampu bertanggung jawab secara profesional.
• Menghormati orang lain dengan menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain.
• Toleransi terhadap keragaman dengan menghormati perbedaan etnis dan agama, serta menerima perbedaan secara wajar
dalam perspektif moral profesional.
• Harapan moral yang didukung dialog rasional untuk menyelesaikan suatu masalah terkait dengan moral profesi.
• Integritas yang dilakukan untuk proses integrasi antara kehidupan profesional dengan pribadi seseorang di luar profesi.
• ETIKA DESKRIPTIF
Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya: adat
kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yang
diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Etika ini mempelajari moralitas yang
terdapat individu-individu tertentu, dalam berbagai kebudayaan atau subkultur
tertentu, dalam suatu periode sejarah, dan sebagainya.

Misalnya, etika deskriptif melukiskan adat mengayau kepala yang ditemukan dalam
masyarakat yang disebut primitif, tetapi tidak memberikan penilaian moral bahwa adat
semacam itu dapat diterima atau harus ditolak.

Pendekatan etika ini biasanya dijalankan oleh ilmu-ilmu sosial, seperti antropologi
TEORI DAN budaya, psikologi, sosiologi, sejarah, dan sebagainya. Akan tetapi, karena ilmu-ilmu
sosial masih berumur agak muda dibandingkan dengan filsafat, maka tidak
PENDEKATAN mengherankan bila sebelum ilmu-ilmu sosial muncul pendekatan ini sering

ETIKA dipraktikkan dalam rangka filsafat. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa etika
deskriptif ini sebenarnya termasuk ilmu empiris, dan bukan filsafat.
2. ETIKA NORMATIF
Etika normatif dalam hal ini tidak bertindak sebagai penonton netral, seperti halnya
dalam etika deskriptif, melainkan melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian
tentang perilaku manusia. Filsuf etika normatif bukan sekedar melukiskan adat
mengayau yang pernah terdapat dalam kebudayaan pada masa lalu, melainkan
menolak adat tersebut karena bertentangan dengan martabat manusia. Demikian
pula, etika normatif bukan hanya membatasi diri dengan memandang fungsi
prostitusi dalam suatu masyarakat, melainkan menolak prostitusi sebagai suatu
lembaga yang bertentangan dengan martabat wanita, biarpun dalam praktik belum
tentu dapat diberantas sampai tuntas.

Jadi pada dasarnya, etika normatif mengemukakan berbagai argumentasi mengapa


berlaku harus disebut baik atau buruk, dan mengapa suatu anggapan moral dapat TEORI DAN
dianggap benar atau salah, dan bertumpu pada norma-norma atau prinsip-prinsip
etis yang dianggap tidak dapat ditawar-tawar. Oleh karena itu, etika normatif PENDEKATAN
bertujuan merumuskan prinsipprinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktik.
ETIKA
TEORI DAN PENDEKATAN ETIKA
2. MATAETIKA +50K

Istilah “metaetika” (awalan meta dalam bahasa Yunani berarti “melebihi” atau “melampaui”) dibuat untuk
menunjukkan pembahasan yang bukan moralitas secara langsung, melainkan mengacu berbagai konsep
yang digunakan dalam bidang moralitas. Metaetika seolah-olah bergerak pada taraf lebih tinggi daripada
perilaku etis, yaitu pada taraf “bahasa etis” atau bahasa yang digunakan dalam bidang moral. Dapat
dikatakan bahwa metaetika mempelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis. Aliran ini mulai
berkembang di Inggris pada awal abad ke-20, dan George Moore adalah salah $1Mseorang pelopornya. Dari
Inggris filsafat analitis meluas ke berbagai negara lain, tetapi di negara-negara berbahasa Inggris (seperti
Amerika Serikat dan Australia) posisinya selalu paling kuat. Salah satu masalah yang ramai dibicarakan
dalam metaetika adalah the is/ought question. Bila sesuatu ada atau merupakan kenyataan (is) apakah dari
situ dapat disimpulkan bahwa sesuatu harus atau boleh dilakukan (ought)? ? Dengan menggunakan
peristilahan logika dapat ditanyakan: Apakah dari dua premis deskriptif dapat ditarik satu kesimpulan
preskiptif? Bila satu premis preskiptif dan premis lain deskriptif, maka kesimpulannya pasti preskriptif.
STUDY KASUS
KESIMPULAN
• ETIKA BISNIS ADALAH PEMIKIRAN ATAU REFLEKSI MORALITAS DALAM EKONOMI DAN BISNIS.
MORALITAS BERARTI ASPEK BAIK ATAU BURUK, TERPUJI ATAU TERCELA, DAN KARENANYA
DIPERBOLEHKAN ATAU TIDAK, DARI PERILAKU MANUSIA.
• BISNIS SENDIRI SUDAH MENGALAMI BANYAK PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN, DI MANA SEJARAH
BISNIS ITU DI MULAI DARI ERA AWAL MUNCULNYA PERADABAN MANUSIA, KEMUDIAN ERA
PERTUKARAN BARANG (BARTER), ERA MUNCULNYA UANG, ERA JALUR PERDAGANGAN DAN
PELAYARAN, ERA REVOLUSI INDUSTRI, ERA SETELAH PERANG DUNIA II, DAN PADA ERA YANG DIKENAL
DENGAN ERA DIGITAL.
• MENURUT DE GEORGE TERDAPAT 5 PERIODE DALAM PERKEMBANGAN DARI ETIKA DALAM BISNIS
HINGGA MENJADI ETIKA BISNIS. YAKNI, SITUASI DAHULU, MASA PERALIHAN, LAHIRNYA ETIKA BISNIS
DI AMERIKA SERIKAT, ETIKA BISNIS MELUAS KE EROPA, ETIKA BISNIS MENJADI FENOMENA GLOBAL.
• SECARA GAMBLANG, ETIKA BISNIS BERTUJUAN UNTUK MEMBERIKAN DORONGAN BAGI KESADARAN
MORAL DAN MEMBERIKAN BATASAN BAGI PARA PENGUSAHA ATAU PEBISNIS UNTUK DAPAT
MENJALANKAN BISNIS SECARA JUJUR DAN ADIL SERTA MENJAUHI BISNIS PENIPUAN YANG
MERUGIKAN BANYAK ORANG ATAU PIHAK YANG MEMILIKI KETERIKATAN.
• TEORI ATAU PENDEKATAN ETIKA SECARA UMUM ADA 3, YAKNI TEORI DESKRIPTIF, TEORI NORMATIF
DAN META ETIKA.
KELOMPOK 4

THANKS FOR
ATTENTION

have an ice day guys !!

Anda mungkin juga menyukai