by :
Agus Arijanto, S.E,.M.M
Penerbit; Rajawali Pers
BAHAN : UJIAN TENGAN SEMESTER (UTS)
JUDUL :
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
( BAB 4 )
Disusun Oleh :
PERKEMBANGAN ETIKA
BISNIS
Perkembangan dunia bisnis yang begitu cepat dan dinamis pada
saat ini, tentunya harus diimbangi dengan aturan-aturan dan norma-norma
yang dapat mengatur bisnis itu sendiri. Sehingga pihak-pihak yang
berhubungan untuk melakukan kegiatan bisnis dapat berjalan baik, lancar,
dan berkesinambungan. Bahkan kegiatan tersebut dapat mendatangkan
manfaat dan laba yang optimal bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain yaitu, pengendalian diri, pengembangan tanggung
jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang
sehat, menerapkan konspe pembangunan tanggung jawab sosial,
menerapkan konspe pembangunan berkelanjutan, menghindari sikap yang
kurang etis (koneksi, kolusi, dan komisi) mampu mengatakan yang benar itu
adalah benar, dan lain-lain. Dengan adanya moral dan etika dalam dunia
bisnis,serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, maka jurang
itu dapat dikurangi, serta optimis bahwa salah satu kendala dalam
menghadapi era globalisasi dapat diatasi.
Etika bisnis adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam kegiatan bisnis yang dilakukan oleh pelaku-pelaku bisnis. Masalah
etika dan ketaatan pada hukum yang berlaku merupakan dasar yang
kokoh yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis dan akan menentukan tindakan
apa dan perilaku bagaimana yang akan dilakukan dalam bisnisnya.
Seiring dengan adanya globalisasi, maka dunia bisnis pun mau tidak mau
harus mengikuti keadaaan ini. Oleh karena itu, perusahaan yang melakukan aktifitas
bisnisnya tentu harus mengikuti norma-norma dan aturan yang berlaku pada zaman
sekarang. Kegiatan bisnis penuh dengan pasang surut, siasat, taktik, maupun cara-cara
strategis dan bahkan saling jegal antar pesaing sering kali terjadi.
Bisnis yang dilakukan sesuai dengan aturan, norma, dan etika akan
menguntungkan perusahaan itu sendiri maupun masyarakat luas. Karena citra
perusahaan yang baik, seperti akuntabel, dan memiliki good governance adalah citra
perusahaan yang penting baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Etika Bisnis
Etika Bisnis Etika Bisnis Menjadi
Zaman Masa Lahir di Meluas ke fenomena
Prasejarah Peralihan Amerika Eropa Secara
1960-an Serikat 1970- Global
1980-an 1990-an
an
Pengertian etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Hal ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik,
aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang
ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi lainnya.
Pengertian tersebut hampir sama dengan moralitas. Moralitas berasal dari
bahasa latin “Mos” yang dalam bentuk jamaknya “Mores” berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Selain itu, etika juga dipahami dalam pengertian yang sekaligus berbeda
dengan moralitas. Dalam pengertian ini, “etika” mempunyai pengertian yang jauh lebih lkuas
dari moralitas dan etika dalam pengertian pertama diatas.
Dengan demikian, etika dalam pengertian pertama berisikan nilai dan norma-
noram konkret yang menjadi pedoman dan pegangan hidup manusia dalam kehidupannya.
Hal ini berkaitan dengan perintah dan larangan langsung yang nyata. Adapun pengertian
etika dalam pengertian kedua adalah lebih normatif sehingga mengikat setiap pribadi
manusia.
Dengan demikian, etika dalam pengertian kedua dapat dirumuskan sebagai
refleksi kritis dan rasional mengenai:
• Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagaiman
manusia.
• Masalah-masalah kehidupan manusia dengan mendasar diri pada nilai dan norma-norma
moral yang umum diterima.
Dalam menciptakan etika bisnis ada hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain adalah:
• Pengendalian diri
• Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan (social responsibility)
• Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
• Menciptakan persaingan yang sehat
• Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
• Mengindari sifat KKN yang dapat merusak tatanan moral
• Harus mampu untuk menyatakan hal benar itu adalah benar
• Membentuk sikap saling percaya antar golongan pengusaha kuat dan
pengusaha golongan ke bawah
• Konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati
bersama
• Menumbuhkembangkan kesadaran rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati (sense of belonging)
• Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu
hukuman positif yang berupa peraturan maupun perundang-undangan
Permasalahan yang dihadapi dalam etika bisnis pada
dasarnya ada tiga jenis masalah, yaitu:
Korporasi, yaitu
Individu, yaitu
permasalahan korporasi
Sistematik, yaitu permasalahan
dalam perusahaan bisnis
masalah-masalah individual dalam
adalah pertanyaan-
dalam etika bisnis etika bisnis adalah
pertanyaan yang dalam
pertanyaan- pertanyaan yang
perusahaan-perusahaan
pertanyaan etis yang muncul seputar
tertentu. Permasalahan
muncul mengenai individu tertentu
ini mencakup
sistem ekonomi, politik, dalam perusahaan.
pertanyaan tentang
hukum, dan sistem Masalah ini termasuk
moralitas, aktivitas,
sosial lainnya di mana pertanyaan tentang
kebijakan, praktik dan
bisnis beroperasi. moralitas keputusan,
struktur organisasional
tindakan, dan
perusahaan individual
karakter individual.
sebagai keseluruhan.
Apakah etika dan etiket itu sama? Dalam kehidupan sehari-hari
seringkali kita menganggapnya keduanya mempunyai arti yang sama,
tetapi sebenarnya ada perbedaan di antara keduanya. Etiket berasal
dari bahasa Prancis, yaitu ethiquete yang berarti tata cara pergaulan
yang baik antara sesama manusia. Sedangkan etika itu berasal dari
bahasa Yunani/latin berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup
yang baik dan benar dilihat dari sosial, budaya dan agama. Walaupun
demikian, keduanya juga memiliki kesamaan, yaitu:
1. Mempunyai objek yang sama, yaitu perilaku atau
tindak tanduk manusia.
2. Mengatur perilaku manusia secara normatif, yang
berarti bahwa perilaku manusia dan apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukannya.
Etika sebagai falsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret
sebagai pedoman tolak ukur yang siap pakai. Sehingga dalam praktik sehari-hari
dalam melakukan bisnis bagi pelaku bisnis harus mengetahui norma-norma yang
berlaky dimana kegiatan tersebut dilakukan. Untuk itu perlu dipelajarai apakah
norma itu?
Norma umum adalah sebuah aturan yang bersifat umum atau universal.
Pada norma umum meliputi:
• Paling tidak ada dua aspek dari tolok ukur etika, walaupun pada kenyatannya sulit
untuk mengetahuinya, yaitu: (1) prinsip imbal balik, serta (2) iktikad baik. Jika hal
tersebut tidak diperhatikan atau pelanggaran etika tetap dilakukan, bisa jadi bisnis
tidak akan berlangsung lama.
• Etika bisnis hendaknya diterapkan dalam internal sebuah bisnis. Hal ini berkaitan
tentang etika terhadap karyawan yang telah berperan banyak terhadap kemajuan
sebuah usaha. Selain itu, etika bisnis sebaiknya diimplikasikan pada konsumen,
pemasok juga pemodal usaha. Tidak hanya itu, etika bisnis juga sepatutnya di
perhatikan berkaitan dengan lingkungan sekitar. Etika bisnis dan norma yang ada
jika diperhatikan dan dipatuhi dengan baik akan memberi dampak yang baik bagi
pelaku bisnis juga masyarakat sekitar. Jadi, tidak akan ada yang dirugikan selama
bisnis berjalan.