Anda di halaman 1dari 16

Buku Acuan

ETIKA BISNIS bagi PELAKU BISNIS

by :
Agus Arijanto, S.E,.M.M
Penerbit; Rajawali Pers
BAHAN : UJIAN TENGAN SEMESTER (UTS)

l. Bab 1. Pendahuluan/Perkembangan Etika


Bisnis
2. Bab 2. Prinsip-prinsip Etika Bisnis
3. Bab 3. Faktor-2/Elemen Lingkungan Yang
Mempengaruhi Dunia Bisnis......
4. Bab 4. Budaya Perusahaan & Etika Bisnis
5, Bab 5. Etika Dalam Kegiatan Produksi &
Pemasaran
BAHAN : UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

7. Bab 8. Etika Bisnis dalamLingkup Global


8. Bab 9. Tata Kelola Perusahaan, Birokrasi,
& Korporasi.
9. Bab 10. Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
l0. Bab 11. Organisasi Bisnis yang Baik dan
Rasional
11.Bab 12. Norma, Moral, & Etika dalam Bisnis
Global
TUGAS MAHASISWA

1. TUGAS KELOMPOK MAHASISWA :


 MEMBUAT RANGKUMAN UNTUK DI PRESENTASIKAN MASING-MASING KELOMPOK
SECARA ONLINE, BAGI PENANYA DAN YANG MENJAWAB PERTANYAAN AKAN
DIBERIKAN POIN NILAI
 MEMBUAT KELOMPOK DENGAN JUMLAH ANGGOTA SESUAI BANYAKNYA BAB.
 MASING-MASING KELOMPOK MEMBUAT RANGKUMAN SEBANYAK SATU BAB
 SATU KELOMPOK 10 MAHASISWA, TERDIRI DARI 1 (SATU) KETUA,& 9 (SEMBILAN)
ANGGOTA
 SUMBER BACAAN WAJIB, BUKU : ETIKA BISNIS - AGUS ARIJANTO

KETENTUAN TEKNIS MEMBUAT RANGKUMAN

1. MAKALAH & POWER POINT UNTUK BAHAN PRESENTASI ONLINE


2. JENIS HURUF : ARIAL FONT : 12 POINT, JARAK SPASI : 1,5
3. MARGIN KIRI DAN ATAS : 3 CM, KANAN DAN BAWAH 3 CM.
4. PENOMORAN HALAMAN PADA AWAL BAB BERADA DI TENGAH BAWAH,
SELANJUTNYA PENOMORAN HALAMAN BERIKUTNYA BERADA DI KIRI ATAS.
5. JUMLAH HALAMAN DISESUAIKAN PANJANG PENDEKNYA MATERI
6. DI BAGIAN COVER : GAMBAR LOGO FAKULTAS, BAB & JUDUL MATERI RANGKUMAN,
NAMA KELOMPOK NAMA KETUA KELOMPOK, NAMA ANGGOTA , NIM, PROGRAM
STUDI, WAKTU KULIAH ( HARI, & JAM KULIAH ), NAMA DOSEN PENGAMPU.
7. BUAT LEMBAR KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, ISI RANGKUMAN, KESIMPULAN,
SARAN & SUMBER BACAAN
8. DI UPLOUD DIPORTAL SEBELUM HARI H PREENTASI SESUAI DENGAN HARI /
TANGGAL PELAKSANAAN PRESENTASI SESUAI DENGAN URUTAN BAP DI
TUGAS KELOMPOK : ETIKA BISNIS

JUDUL :
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
( BAB 4 )

Disusun Oleh :

Ketua Kelompok : ................../NIM...................


Anggota Kelompok 1. : ................./NIM...................
2. : .....................................

Jadwal Kuliah : KAMIS .


Waktu : 11.30 s/d 22.00
Dosen Pengampu : Sumari, S.E, M.M

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
JAKARTA
2020
BAB 1. PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN ETIKA
BISNIS
Perkembangan dunia bisnis yang begitu cepat dan dinamis pada
saat ini, tentunya harus diimbangi dengan aturan-aturan dan norma-norma
yang dapat mengatur bisnis itu sendiri. Sehingga pihak-pihak yang
berhubungan untuk melakukan kegiatan bisnis dapat berjalan baik, lancar,
dan berkesinambungan. Bahkan kegiatan tersebut dapat mendatangkan
manfaat dan laba yang optimal bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain yaitu, pengendalian diri, pengembangan tanggung
jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang
sehat, menerapkan konspe pembangunan tanggung jawab sosial,
menerapkan konspe pembangunan berkelanjutan, menghindari sikap yang
kurang etis (koneksi, kolusi, dan komisi) mampu mengatakan yang benar itu
adalah benar, dan lain-lain. Dengan adanya moral dan etika dalam dunia
bisnis,serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, maka jurang
itu dapat dikurangi, serta optimis bahwa salah satu kendala dalam
menghadapi era globalisasi dapat diatasi.
Etika bisnis adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam kegiatan bisnis yang dilakukan oleh pelaku-pelaku bisnis. Masalah
etika dan ketaatan pada hukum yang berlaku merupakan dasar yang
kokoh yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis dan akan menentukan tindakan
apa dan perilaku bagaimana yang akan dilakukan dalam bisnisnya.
Seiring dengan adanya globalisasi, maka dunia bisnis pun mau tidak mau
harus mengikuti keadaaan ini. Oleh karena itu, perusahaan yang melakukan aktifitas
bisnisnya tentu harus mengikuti norma-norma dan aturan yang berlaku pada zaman
sekarang. Kegiatan bisnis penuh dengan pasang surut, siasat, taktik, maupun cara-cara
strategis dan bahkan saling jegal antar pesaing sering kali terjadi.
Bisnis yang dilakukan sesuai dengan aturan, norma, dan etika akan
menguntungkan perusahaan itu sendiri maupun masyarakat luas. Karena citra
perusahaan yang baik, seperti akuntabel, dan memiliki good governance adalah citra
perusahaan yang penting baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

Etika Bisnis
Etika Bisnis Etika Bisnis Menjadi
Zaman Masa Lahir di Meluas ke fenomena
Prasejarah Peralihan Amerika Eropa Secara
1960-an Serikat 1970- Global
1980-an 1990-an
an
Pengertian etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Hal ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik,
aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang
ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi lainnya.
Pengertian tersebut hampir sama dengan moralitas. Moralitas berasal dari
bahasa latin “Mos” yang dalam bentuk jamaknya “Mores” berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Selain itu, etika juga dipahami dalam pengertian yang sekaligus berbeda
dengan moralitas. Dalam pengertian ini, “etika” mempunyai pengertian yang jauh lebih lkuas
dari moralitas dan etika dalam pengertian pertama diatas.
Dengan demikian, etika dalam pengertian pertama berisikan nilai dan norma-
noram konkret yang menjadi pedoman dan pegangan hidup manusia dalam kehidupannya.
Hal ini berkaitan dengan perintah dan larangan langsung yang nyata. Adapun pengertian
etika dalam pengertian kedua adalah lebih normatif sehingga mengikat setiap pribadi
manusia.
Dengan demikian, etika dalam pengertian kedua dapat dirumuskan sebagai
refleksi kritis dan rasional mengenai:
• Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagaiman
manusia.
• Masalah-masalah kehidupan manusia dengan mendasar diri pada nilai dan norma-norma
moral yang umum diterima.
Dalam menciptakan etika bisnis ada hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain adalah:
• Pengendalian diri
• Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan (social responsibility)
• Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
• Menciptakan persaingan yang sehat
• Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
• Mengindari sifat KKN yang dapat merusak tatanan moral
• Harus mampu untuk menyatakan hal benar itu adalah benar
• Membentuk sikap saling percaya antar golongan pengusaha kuat dan
pengusaha golongan ke bawah
• Konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati
bersama
• Menumbuhkembangkan kesadaran rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati (sense of belonging)
• Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu
hukuman positif yang berupa peraturan maupun perundang-undangan
Permasalahan yang dihadapi dalam etika bisnis pada
dasarnya ada tiga jenis masalah, yaitu:

Korporasi, yaitu
Individu, yaitu
permasalahan korporasi
Sistematik, yaitu permasalahan
dalam perusahaan bisnis
masalah-masalah individual dalam
adalah pertanyaan-
dalam etika bisnis etika bisnis adalah
pertanyaan yang dalam
pertanyaan- pertanyaan yang
perusahaan-perusahaan
pertanyaan etis yang muncul seputar
tertentu. Permasalahan
muncul mengenai individu tertentu
ini mencakup
sistem ekonomi, politik, dalam perusahaan.
pertanyaan tentang
hukum, dan sistem Masalah ini termasuk
moralitas, aktivitas,
sosial lainnya di mana pertanyaan tentang
kebijakan, praktik dan
bisnis beroperasi. moralitas keputusan,
struktur organisasional
tindakan, dan
perusahaan individual
karakter individual.
sebagai keseluruhan.
Apakah etika dan etiket itu sama? Dalam kehidupan sehari-hari
seringkali kita menganggapnya keduanya mempunyai arti yang sama,
tetapi sebenarnya ada perbedaan di antara keduanya. Etiket berasal
dari bahasa Prancis, yaitu ethiquete yang berarti tata cara pergaulan
yang baik antara sesama manusia. Sedangkan etika itu berasal dari
bahasa Yunani/latin berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup
yang baik dan benar dilihat dari sosial, budaya dan agama. Walaupun
demikian, keduanya juga memiliki kesamaan, yaitu:
1. Mempunyai objek yang sama, yaitu perilaku atau
tindak tanduk manusia.
2. Mengatur perilaku manusia secara normatif, yang
berarti bahwa perilaku manusia dan apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukannya.
Etika sebagai falsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret
sebagai pedoman tolak ukur yang siap pakai. Sehingga dalam praktik sehari-hari
dalam melakukan bisnis bagi pelaku bisnis harus mengetahui norma-norma yang
berlaky dimana kegiatan tersebut dilakukan. Untuk itu perlu dipelajarai apakah
norma itu?
Norma umum adalah sebuah aturan yang bersifat umum atau universal.
Pada norma umum meliputi:

Norma Sopan Santun, disebut


juga norma etiket, adalah norma Norma Moral, yaitu aturan
Norma Hukum adalah norma
yang mengatur pola perilaku mengenai sikap dan perilaku
yang dituntut keberlakuannya
dan sikap lahirah manusia. manusia sebagai manusia.
secara tegas oleh masyarakat
Misalnya menyangkut sikap dan Norma ini menyangkut aturan
karena dianggap perlu dan
perilaku seperti saat kita tentang baik-buruknya, adil
niscaya demi keselamatan dan
bertamu, makan, minum dan tidaknya tindakan dan
kesejahteraan manusia dalam
lain-lain. Norma ini lebih perilaku manusia sejauh dilihat
kehidupan bermasyarakat.
menyangkut tata cara lahirah sebagai manusia.
dalam pergaulan sehari-hari.
Etika
Etika Teologi
Deontologi

yaitu etika yang mengukur baik


berasal dari bahasa Yunani. "Deon"
buruknya suatu tindakan
berarti kewaijiban. Etika Deontologi
berdasarkan tujuan yang hendak
menekankan kewajiban manusia
dicapai dengan tindakan itu, atau
untuk bertindak secara baik. Suatu
berdasarkan akibatnya yang
tindakan itu baik bukan dinilai dan
ditimbulkan atas tindakan yang
dibenarkan berdasarkan akibatnya
dilakukan. Suatu tindakan dinilai
atau tujuan baik dari tindakan yang
baik, jika bertujuan mencapai
dilakukan, melainkan berdasarkan
sesuatu yang baik, atau akibat yang
tindakan itu sendiri sebagai baik
ditimbulkannya baik dan
pada diri sendiri.
bermanfaaat.
Apakah etika bisnis memang perlu dalam melakukan kegiatan bisnis?
Bukankah bisnis dan etika adalah dua hal yang bertolak belakang dan berbeda?
Ada sebagian masyarakat dan pelaku bisnis berpendapat etika bisnis itu hanya
terdapat dalam teori-teori kampus. Karena kenyatannya jika memang mau
mendapat keuntungan, sering kita harus melupakan dan melanggar etika.
Sebelumnya kita harus mengetahui apa pengertian etika tersebut.
Banyak definisi yang berkaitan dengan etika, tapi pada intinya etika adalah
semua norma atau "aturan" umum yang harus diperhatikan dalam berbisnis yang
merupakan sumber dari nilai-nilai yang luhur dan perbuatan yang baik. Etika
berbeda dengan hukum, aturan atau regulasi jelas aturan main dan sanksinya,
atau dengan perkataan lain hukum atau regulasi adalah etika yang sudah
diformalkan.
Etika tidak memiliki sanksi yang jelas, selain barangkali sanksi moral,
atau dari sanksi Yang Maha Kuasa. Jadi jika bersandar pada definisi hukum,
maka melanggar etika belum tentu melanggar aturan hukum dan peraturan yang
ada. Jika melanggar hukum, sanksinya jelas berupa pidana atau perdata,
sedangkan melanggar etika sanksinya tidak jelas atau hanya sanksi moral semata.
Sehingga pada kenyatannya, sering etika tidak begitu diperhatikan.
Jadi, dalam jangka pendek, bisnis yang tidak memerhatikan etika bisa
jadi akan mendapat keuntungan, tetapi dalam jangka panjang, biasa bermasalah
dan mendapat sanksi moral dari masyarakat.
• Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, kesuksesan sebuah usaha
dapat dilihat di social media. Dengan kemudahan tersebut, banyak orang yang
akhirnya memutuskan untuk mencoba meniru bisnis yang telah ada. Hal itu memicu
para pelaku bisnis untuk membuat formulasi yang tepat agar usahanya berlangsung
lebih lama. Tanpa disadari persaingan ketat muncul di dunia bisnis. Etika bisnis
terkadang tidak lagi mendapat perhatian bagi pelaku bisnis.

• Paling tidak ada dua aspek dari tolok ukur etika, walaupun pada kenyatannya sulit
untuk mengetahuinya, yaitu: (1) prinsip imbal balik, serta (2) iktikad baik. Jika hal
tersebut tidak diperhatikan atau pelanggaran etika tetap dilakukan, bisa jadi bisnis
tidak akan berlangsung lama.

• Etika bisnis hendaknya diterapkan dalam internal sebuah bisnis. Hal ini berkaitan
tentang etika terhadap karyawan yang telah berperan banyak terhadap kemajuan
sebuah usaha. Selain itu, etika bisnis sebaiknya diimplikasikan pada konsumen,
pemasok juga pemodal usaha. Tidak hanya itu, etika bisnis juga sepatutnya di
perhatikan berkaitan dengan lingkungan sekitar. Etika bisnis dan norma yang ada
jika diperhatikan dan dipatuhi dengan baik akan memberi dampak yang baik bagi
pelaku bisnis juga masyarakat sekitar. Jadi, tidak akan ada yang dirugikan selama
bisnis berjalan.

Anda mungkin juga menyukai