Anda di halaman 1dari 141

Kesehatan Lingkungan

Pengertian Kesehatan
lingkungan
• Ilmu yang merupakan cabang dari ilmu kesehatan
masyarakat yang lebih menitikberatkan
perhatiarrnya pada perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian dan
penilaian dari semua faktor yang ada pada
lingkungan fisik manusia yang diperkirakan ada
hubungan atau berhubungan dengan perkembangan
fisik, kesehatan ataupun kelangsungan hidup
manusia, sedemikian rupa sehingga derajat
kesehatan dapat lebih ditingkatkan.

2
Lingkungan
• Sejumlah kondisi di luar dan mem pengaruhi
kehidupan dan perkembangan organisme-organisme
(Encyclopaedia of Science and technology).
• Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya, di
mana organisme itu hidup beserta segala keadaan dan
kondisinya, yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat.diduga ikut mempengaruhi tingkat
kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu (A.L.
Slamet Riyadi).

3
Ekologi, Pengetahuan yang Menyelamatkan Manusia

1. Definisi Ekologi : Ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi


antara makhluk hidup dengan lingkungannya (ekosistem)

2. Ruang Lingkup Ekologi :


a. Komponen penyusun ekosistem,
b. Proses yang terjadi pada ekosistem, dan
c. Perubahan pada ekosistem
1. Komponen Penyusun Ekosistem

Suatu ekosistem disusun oleh 2 komponen, yaitu komponen


biotik dan komponen abiotik.
1. Komponen biotik
2. Komponen abiotik
Interaksi Antar Komponen Dalam Ekosistem

Interaksi antara komponen ekosistem secara umum dibedakan


menjadi 3 macam interaksi, yaitu :

A. Interaksi antar individu dalam 1 populasi yang sama


Pada populasi sejenis, interaksi dapat berupa kerjasama dan
kompetisi/persaingan

Kerjasama Kompetisi
B. Interaksi Antar Populasi yang berbeda
Bentuk interaksi antar populasi dalam ekosistem antara lain dapat
berupa predasi, kompetisi, atau simbiosis

Predasi Simbiosis

Kompetisi
C. Interaksi Antar Makhluk Hidup dengan Lingkungan
Interaksi ini membentuk apa yang kita sebut dengan ekosistem.
Didalam ekosistem, makhluk hidup memiliki peran dan fungi yang
berbeda, yakni sebagai produsen, konsumen, detritivor dan
dekomposer

Konsumen
ke 3 10 kcal

Konsumen
100 kcal
Ke 2

Konsumen 1,000
Ke 1 kcal

Produsen 10,000 kcal

1,000,000 kcal (cahaya matahari)


Tipe – Tipe Ekosistem

A. Ekosistem Air (Akuatik)

1. Ekosistem Air Tawar, yaitu ekosistem yang terbentuk di permukaan


daratan. Memiliki kondisi air tawar (konsentrasi garam-garam
mineral sedikit). Meliputi danau, sungai, rawa, dll.
Ada 2 macam ekosistem air tawar, yaitu : Ekosistem Air Tawar
Lentik dan Ekosistem Air Tawar Lotik
a. Ekosistem air tawar lentik
Ciri : Airnya tidak berarus
b. Ekosistem air tawar lontik
Ciri : Memiliki air yang berarus
2. Ekosistem Laut, meliputi zona litoral (daerah tepi laut), zona laut
dangkal, dan zona pelagik
Zona litoral
Zona laut dangkal

Zona
fotik

Zona Pelagik
Lantai Samudra
Zona
afotik

Figure 34.7A
Zona Litoral

– Berada di tepi laut (pantai)


– Menyediakan tempat bagi kebanyakan ikan dan udang, kepiting untuk
membesarkan anak-anaknya.
– Biasanya dikelilingi oleh daratan yang membentuk hutan bakau
Zona laut dangkal
b. Ekosistem Terumbu Karang

-Terbentuk oleh koloni rangka hewan coelenterata


-Berperan sebagai daerah perkembangbiakan ikan
-Ekosistem yang mudah rusak oleh polusi, pencemaran, dll
Zona Pelagik

-Merupakan wilayah laut terbuka.


-Terdiri dari 2 wilayah kedalaman yang berbeda, yaitu zona fotik
dan zona afotik

Zona
fotik

Zona
Lantai Samudra Zona Pelagik
afotik
EKOSISTEM DARAT

Memiliki bentuk-bentuk yang bervariasi tergantung


dari iklim posisinya secara geografi

Hutan Tropis Kutub Hutan musim

Savana Chaparral Hutan Konifer


Gurun Padang rumput Tundra
Hutan Hujan Tropis

• Umumnya terletak di daerah katulistiwa


• Merupakan ekosistem dengan keanekaragaman yang tinggi
• Curah hujan tinggi (200-450 cm pertahun)
• Mendapat sinar matahari sepanjang tahun

Figure 34.10
Savana

• Kering, terletak di daerah tropis dan sub tropis.


• Didominasi oleh padang rumput yang luas dan diselingi oleh tumbuhan
semak dan pohon yang berpencar
• Hewan yang mendominasi adalah serangga, herbivora dan karnivora

Figure 34.12
Gurun

• Gurun adalah bioma yang sangat kering


• Curah hujan sangat rendah (kurang dari 25 cm pertahun)
• Tumbuhan yang mendominasi berupa semak, tumbuhan sukulen, dan
rumput-rumputan
• Terletak di belahan bumi dengan garis lintang 20 -30 derajat LU dan LS

Figure 34.13
Padang Rumput / Stepa

- Didominasi oleh vegetasi rumput-rumputan dalam skala luas


- Curah hujan dibawah savana, yakni 25 – 75 cm pertahun
- Di dominasi oleh hewan-hewan herbivora
Taiga

- Didominasi oleh tumbuhan


konifer
- Terletak di daerah sub tropis
atau pegunungan
- Memiliki musim dingin yang
panjang, musim panas pendek
-Hewan yang hidup antara lain
rusa, srigala, dll

Figure 34.15
Tundra

• Memiliki musim dingin


yang sangat panjang
(ekstrem)
• Meliputi daerah-daerah
yang terletak dekat
dengan kutub utara
• Tidak ditemukan
pohon, didominasi oleh
lumut-lumutan, rumput-
rumputan, dan perdu.

Figure 34.18
Lingkungan dibedakan menjadi
• Lingkungan alamiah, artinya yang telah
ada di alam.
• Lingkungan buatan, yang merupakan
hasil karya, karsa dan cipta makhluk
hidup (termasuk manusia).

22
Faktor lingkungan
• Lingkungan materi (substansi), dapat
berupa kehidupan (biotik) seperti
manusia, hewan ataupun tumbuhan,
atau dapat pula mati (abiotik) seperti
batu, kayu, radiasi, dan sebagainya.
• Lingkungan non materi, seperti adat
istiadat, kebudayaan dan kepercayaan.

23
Faktor lingkungan dari sudut hubungan
dengan organisme
• Lingkungan intrinsik yaitu faktor-faktor
yang ada dalam organisme.
• Lingkungan extrinsik yaitu faktor-faktor
yang datang atau berasal dari luar
organisme.

24
Pembagian lingkungan (Rogers)
• Lingkungan materi (the material environment) yang
terdiri dari :
– lingkungan intrinsik (somatic) seperti umur, jenis kelamin,
karakteristik, dan lain sebagainya.
– lingkungan extrinsik yang terdiri atas fisik, biologis dan sosial.
• Lingkungan non.materi yang dibedakan pula atas:
– lingkungan intrinsik yaitu mentalitas, temperamen dan lain
sebagainya.
– lingkungan extrinsik yakni berbagai faktor luar yang
mempengaruhi tingkah laku, kepercayaan, nilai.nilai dan lain
sebagainya dari seorang manusia.

25
Ruang lingkup perhatian ilmu kesehatan
lingkungan
• Penyediaan air, khususnya yang menyangkut
persediaan jumlah serta mutu dari air tersebut.
• Pengelolaan air bekas dan pengelolaan pencemaran
terhadap air, termasuk masalah pengumpulan,
pembersihan dan pembuangan air bekas dari rumah
tangga dan sampah lain yang dibawa air, serta kontrol
terhadap kwalitas air permukaan dan air tanah.
• Pengelolaan sampah padat.
• Kontrol vektor, termasuk anthropoda, binatang
mengerat

26
– Pencegahan dan pengontrolan pencemaran
tanah oleh kotoran manusia atau substansi
lain yang berpengaruh buruk terhadap
kehidupan manusia hewan dan tumbuhan.
– Sanitasi makanan dan susu.
– Pengotoran udara.
– Kontrol terhadap radiasi.

27
– Kesehatan kerja terutama pengaruh buruk
dari faktor fisik, kimia dan biologis.
– Kontrol terhadap kebisingan.
– Perumahan dan lingkungan sekitar terutama
aspek kesehatan masyarakat pada tempat
pemukiman umum ataupun gedung-gedung.
– Perencanaan kota dan regional.

Kesehatan Lingkungan 28
– Pencegahan terhadap kecelakaan.
– Aspek kesehatan lingkungan dari udara laut dan
transportasi.
– Tempat rekreasi dan tourisme, aspek kesehatan
lingkungan dari pantai, kolam renang tempat
berkemah dan lain sebagainya.
– Tindakan sanitasi yang dihubungkan dengan epidemi.
keadaan darurat (seperti banjir dan sebagainya) serta
imigrasi penduduk.
– Tindakan pencegahan lain yang dibutuhkan untuk
meyakinkan bahwa lingkungan telah bebas dari
bahaya yang dapat mengancam kesehatan.

29
Ruang lingkup kesehatan lingkungan (WHO)

• Masalah air .
• Masalah barang/benda sisa/bekas seperti air limbah,
sampah, tinja.
• Masalah makanan dan minuman.
• Masalah perumahan dan bangunan.
• Masalah pencemaran terhadap udara, tanah dan air.
• Masalah pengawasan arthropoda dan rodentia.
• Masalah kesehatan kerja.

30
Tujuan Kesehatan Lingkungan
• Terciptanya keadaan yang serasi
sempurna dari semua faktor yang ada
dilingkungan fisik manusia, sehingga
perkembangan fisik manusia dapat
diuntungkan, kesehatan dan
kelangsungan hidup manusia dapat
dipelihara dan ditingkatkan.

31
Tujuan umum ini diperinci
• Melakukan koreksi, yakni memperkecil
atau memodifikasi terjadinya bahaya dari
lingkungan terhadap kesehatan dan
kesejahteraan hidup manusia
• Melakukan pencegahan, dalam arti
mengefisienkan pengaturan sumber-
sumber lingkungan untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan hidup
manusia serta untuk menghindarkannya
dari bahaya.
32
Pengaruh lingkungan
• Terhadap kesehatan manusia.
• Terhadap estetika, kenikmatan dan
efisiensi kehidupan manusia.
• Terhadap keseimbangan ekologi dan
sumber daya alam.

33
Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan

• Akibat atau masalah yang ditimbulkannya segera,


terjadi, artinya begitu faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan tersebut hadir atau tidak hadir dalam
kehidupan, maka akan timbullah penyakit
• Akibat atau masalah yang ditimbulkannya terjadi
lambat laun, artinya terdapat tenggang waktu antara
hadir atau tidak hadirnya faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan dengan munculnya penyakit

34
Peranan faktor lingkungan dalam
menimbulkan penyakit
• Sebagai predisposing faktor, artinya
berperanan dalam menunjang
terjangkitnya suatu penyakit pada
manusia.
– Misalnya, sebuah keluarga yang berdiam di
suatu rumah yang berhawa lembab dalam
daerah yang endemis terhadap penyakit TBC.

35
Peranan faktor lingkungan dalam
menimbulkan penyakit
• Sebagai penyebab penyakit secara
langsung.
– Misalnya, saja orang yang bekerja pada
pabrik peleburan baja mudah diserang
penyakit keruh lensa, sebagai akibat sinar
atau nyala api yang hebat di pabrik peleburan
baja tersebut, karena ia tidak
mempergunakan kaca mata pelindung.

36
Peranan faktor lingkungan dalam
menimbulkan penyakit
• Sebagai medium transmisi penyakit
– Misalnya air yang merupakan medium
transmisi penyakit kolera.
• Sebagai faktor yang mempengaruhi
perjalanan suatu penyakit, telah lama
diketahui bahwa udara yang panas akan
memperberat penderita yang sakit
jantung.

37
• DAMPAK LINGKUNGAN TERHADAP
KESEHATAN FISIK,PSIKIS DAN SOSIAL
. Kesehatan Manusia secara Fisik
Sehat fisik adalah komponen terpenting dari
keadaan sehat secara keseluruhan. Sehat fisik
artinya seluruh organ tubuh berada dalam ukuran
sebenarnya dan berada dalam kondisi optimal, serta
dapat berfungsi normal.
Sehat secara fisik diukur dari parameter nilai-nilai
normal dari tanda-tanda vital tubuh, antara lain:
denyut nadi pada saat istirahat, tekanan darah..
Yang di maksud dengan kesehatan fisik, ialah
keadaan baik, artinya bebas dari sakit seluruh badan
dan bagian-bagiannya .
Cara menjaga kesehatan fisik supaya tetap sehat dan
kuat, antara lain yaitu:
 Memilih jenis makanan sehat (empat sehat lima
sempurna), yaitu: tidak makan sembarangan (teratur),
makan yang mengandung kalori, karbohidrat, protein,
mineral, vitamin, susu dan sejenisnya.
 Menjaga kebersihan tempat tidur.
 Menjaga kebersihan badan.
 Pemeriksaan badan ke Puskesmas atau dokter untuk
menjaga kesehatan fisik antara lain: pemeriksaan mata,
gigi dan lain-lain.
Kesehatan Manusia secara Psikis
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan
logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang jiwa/mental.
Kesehatan mental(Jiwa) mencakup 3 komponen, yakni:
a. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan
pikiran.
b. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang
untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut,
gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
c. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam
mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan
sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni
Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat
dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
Secara lebih operasional, psikologi kesehatan dapat
dimanfaatkan untuk:
• Mengevaluasi tingkah laku dalam etiologi penyakit.
• Memprediksi tingkah laku tidak sehat.
• Memahami peran psikologi dalam experience of
illness.
• Mengevaluasi peran psikologi dalam treatmen.
• Selain itu, teori-teori psikologi juga dapat
dimanfaatkan dalam mempromosikan tingkah laku
sehat dan mencegah sakit/munculnya penyakit
dalam skala individu maupun yang lebih luas
(kelompok, komunitas maupun masyarakat).
Kesehatan Manusia secara Sosial
Individu yang sehat secara sosial adalah seseorang yang mudah
bergaul dengan masyarakat di sekelilingnya, seseorang yang
bisa menerima keadaan dirinya dalam lingkungan tersebut dan
seseorang yang bisa menerima segala peraturan yang berlaku
dalam masyarakat itu dengan baik.
Faktor2 berikut berhubungan erat dengan kesehatan sosial
sesorang :
• status pekerjaan dan penghasilan
• tingkat pendidikan dan kemampuan berkarya
• lingkungan sosial dan kehidupannya sehari-hari
• lingkungan fisik
• perkembangan kehidupan yang sehat sejak dalam kandungan
• perkembangan kehidupan sejak bayi
• pelayanan kesehatan setempat
• fasilitas rekreasi dan kebugaan setempat
Parameter Kesehatan Lingkungan
a. Parameter kimia
• Parameter kimia meliputi CO2, pH, alkalinitas,
fosfor dan kadang aktifitas berat.
b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi, yaitu jumlah
oksigen yang terkandung atau terlalur di air.
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna,
rasa, bau, kejernihan dan kandungan bahan
radiokatif.
d. Parameter biologi
• Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya
bahan orgaink/mikroorganisme seperti bakteri
coli, virus, bentos dan plakton. Organisme
yang peka akan mati di lingkungan air yang
tercemar
Masalah Kesehatan Lingkungan
1. Urbanisasi penduduk

• Di Indonesia, terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah


besar dari desa ke kota. Lahan pertanian yang semakin
berkurang terutama di pulau Jawa dan terbatasnya lapangan
pekerjaan mengakibatkan penduduk desa berbondong-
bondong datang ke kota besar mencari pekerjaan sebagai
pekerja kasar seperti pembantu rumah tangga, kuli bangunan
dan pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis dan
pengamen jalanan yang secara tidak langsung membawa
dampak sosial dan dampak kesehatan lingkungan, seperti
munculnya permukiman kumuh dimana-mana
2. Tempat pembuangan sampah
• Di hampir setiap tempat di Indonesia, sistem
pembuangan sampah dilakukan secara dumping tanpa
ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem pembuangan
semacam itu selain memerlukan lahan yang cukup
luas juga menyebabkan pencemaran pada udara,
tanah, dan air selain lahannya juga dapat menjadi
tempat berkembangbiaknya agens dan vektor
penyakit menular.
3. Penyediaan sarana air bersih
• Berdasarkan survei yang pernah dilakukan,
hanya sekitar 60% penduduk Indonesia
mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama
untuk penduduk perkotaan, selebihnya
mempergunakan sumur atau sumber air lain.
Bila datang musim kemarau, krisis air dapat
terjadi dan penyakit gastroenteritis mulai
muncul di mana-mana.
4. Pencemaran udara
• Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah
melebihi nilai ambang batas normal terutama di kota-
kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor.
Selain itu, hampir setiap tahun asap tebal meliputi
wilayah nusantara bahkan sampai ke negara tetangga
akibat pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan
perkebunan.
5. Pembuangan limbah industri
dan rumah tangga
• Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari
rumah tangga dan industri dibuang langsung dan
bercampur menjadi satu ke badan sungai atau laut,
ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk melakukan
kegiatan MCK di bantaran sungai. Akibatnya,
kualitas air sungai menurun dan apabila di-gunakan
untuk air baku memerlukan biaya yang tinggi.
6. Bencana alam/pengungsian
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau
banjir yang sering terjadi di Indonesia mengakibatkan
penduduk mengungsi yang tentunya menambah
banyak permasalahan kesehatan lingkungan.
7. Perencanaan tata kota dan
kebijakan pemerintah
• Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah
seringkali menimbulkan masalah baru bagi kesehatan
lingkungan. Contoh, pemberian izin tempat
permukinan, gedung atau tempat industri baru tanpa
didahului dengan studi kelayakan yang berwawasan
lingkungan dapat menyebabkan terjadinya banjir,
pencemaran udara, air, dan tanah serta masalah sosial
lain.
PENCEMARAN UDARA DAN GAS
PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA
Masuk atau tercampurnya unsur2 berbahaya ke dalam
atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia, serta
secara umum menurunkan kualitas lingkungan.

DEFINISI PENCEMARAN UDARA (UUPLH NO.23


TAHUN 1997)
Masuk/dimasukkannya mahkluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke udara, dan atau berubahnya tatanan
udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam,
sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu
dan menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
UDARA:
Udara adalah suatu campuran gas yang
terdapat pada lapisan yang mengelilingi
bumi. Komponen yang konsentrasinya
paling bervariasi yaitu uap air (H2O) dan
CO2.

DALAM UDARA TERDAPAT:


1. Oksigen (O2) untuk bernafas
2. Karbon dioksida (CO2) untuk fotosintesis
klorofil daun
3. Ozon (O3) untuk menahan sinar ultra violet dari
sinar matahari
PENCEMARAN UDARA TERJADI DI MANA2:

Misal:
•Di dalam rumah,
•sekolah,
•kampus,
•kantor
disebut pencemaran dalam ruang (indoor air pollution)

Selain itu gejala ini secara akumulatif juga terjadi di


luar ruangan (outdoor air pollution) mulai dari tingkat
lingkungan rumah, perkotaan hingga ke tingkat
regional bahkan sudah menjadi gejala global.
SUMBER PENCEMARAN UDARA
ADA 2:
1. DARI KEGIATAN MANUSIA
– Transportasi
– Rokok
– Industri
– Penggunaan zat2 kimia yang disemprotkan ke udara
– Kegiatan rumah tangga
2. DARI FAKTOR ALAM
– Debu akibat letusan gunungapi
– Semburan gas CO
– Proses pembusukan sampah organik
PENGARUH PENCEMARAN TRANSPORTASI
BAGI KESEHATAN
• AKIBAT TIMBAL (Pb): stress, hambatan
pertumbuhan kecerdasan pada anak, sembelit,
gangguan ginjal akibat Pb dan gangguan sistem
reproduksi
• AKIBAT SULFUR OKSIDA: gatal2, hujan asam, paru2
kanker, flek dan bronchitis
• AKIBAT HIDROKARBON DAN NITROGEN OKSIDA:
iritasi mata, peradangan mata, flek, paru2 dan
bronchitis
• AKIBAT KARBON MONOKSIDA: sakit jantung dan
kekurangan oksigen
• AKIBAT CO2: penyumbang terbesar terjadinya gas
rumah kaca
PENGARUH PENCEMARAN UDARA
PADA MANUSIA
Polutan: menjadi sumber penyakit virus, bakteri
Alergi: bakteri berpotensi menjadi infeksi
Kronis: menyebabkan kanker
Iritasi

PADA HEWAN
Terjadi melalui pakan hewan yang dicemari polusi udara.
Udara di atas normal: menyebabkan produksi hewan menurun dan
pada musim kering: menyebabkan pasokan rumput kurang

PADA TANAMAN
Menurunkan produksi beberapa jenis pangan, sayuran dan buah2an

PADA BENDA MATI LAIN


Menyebabkan kerusakan peralatan produksi, peralatan rumah tangga
korosi atau karat metal, korosi kawat listrik, merusak atau melapukkan
batu candi dan kereta api
PENCEMARAN UDARA BERUPA GAS
Dapat dibagi menjadi
• Belerang = Sulfur = S
– Sulfur Oksida (SOX )
– Sulfur Dioksida (SO2)
– Sulfur Trioksida (SO3)
• Nitrogen (NOX)
• Ozon (O3)
– Lubang Ozon
– Gas Rumah Kaca (GRK)
• Ikatan Karbon (C)
– Karbon Monoksida (CO)
– Karbon Dioksida (CO2)
– Hidrokarbon (HC)
PENCEMARAN UDARA BERUPA PARTIKEL
Dapat berupa:
• Debu padat
• Titik-titik cair
PERMASALAHAN LINGKUNGAN

8.Menipisnya lapisan
ozon

1979 1998

9 Pemanasan global
kadar CO yang tinggi
akibat aktivitas manusia
menyebabkan suhu permukaan
bumi meningkat
Efek Rumah Kaca

Cahaya PenambahanCO2 di
Efek Rumah Kaca: Pengurangan CO2 dari udara oleh
Matahari udara dapat tumbuhan dan alga fotosintetik
Cahaya matahari masuk ke bumi meningkatkan efek
Kemudian dipantulkan. Oleh CO2 akan mengurangi efek rumah kaca
rumah kaca
Cahaya matahari tersebut
dipantulkan kembali ke bumi
kembali
CO2
Panas

CO2 CO2
GLOBAL WARMING
PEMANASAN GLOBAL
• Bumi yang semakin panas karena adanya akumulasi
gas gas rumah kaca yang dapat menimbulkan efek gas
rumah kaca(Greenhouseeffect)
• Pemanfaatan minyak gas, batubara (industri,pembangkit
tenaga listrik, pemukiman penduduk, kegiatan komersil
hotel dan restoran);Pemanfaatan sumber bergerak
(kendaraan bermotor, kereta api, pesawat udara, kapal
laut); pembakaran limbah padat;sumber non
pembakaran (pengolahan bahan kimia, pengolahan
mineral, pengolahan minyak dsb.
• Penggunaan Kendaraan bermotor/ industri
mengeluarkan gas NO2,SO2,SO3,Ozon, CO, HC,debu.
• Bahan Bakar fosil mengeluarkan NO2,SO2,HC dan CO
KRITERIA UDARA BERSIH DAN UDARA TERCEMAR
Parameter Udara bersih Udara Tercemar

Bahan Partikel 0,01 – 0,02 mg/m3 0,07 – 0,7 mg/m3

SO2 0,003 – 0,02 ppm 0,02 – 2 ppm

CO < 1 ppm 5 – 200 ppm

NO2 0,003 – 0,02 ppm 0,02 – 0,1 ppm

CO2 310 – 330 ppm 350 – 700 ppm

Hidrokarbon < 1 ppm 1 – 20 ppm


• Limbah yang berupa gas yang akhir-akhir ini banyak
dibicarakan adanya GRK (Gas Rumah Kaca) yaitu
gas penyerap sinar infra merah matahari.
• Terdiri dari gas karbon dioksida (CO2), metan (CH4),
nitrogen oksida (NO), Ozon (O3) dan gas buatan
manusia seperti chloro-fluoro carbon (CFC)
• GRK berkumpul dan membentuk lapisan yang
mengitari bumi dengan menyerap sinar infra merah
dan menahan panas bumi lepas ke ruang angkasa.
• GRK akan memberikan efek global yaitu perubahan
suhu udara yang dapat mengakibatkan perubahan
iklim dunia dan permukaan laut naik sehingga pola
pertanian berubah, kerusakan hutan dan habitat di
berbagai negara..
Efek Rumah Kaca (ERK) / green house
effect
• Radiasi panas bergelombang pendek (0,3-3 um) dan panjang
gelombang panjang (3-100um)ditangkap dan diserap atmosfer
sehingga suhu meningkat, sebagian diteruskan ke luar angkasa
sebagian diserap permukaan bumi.
• Sebagian besar polutan terkumpul di bagian bawah atmosfer
( troposfer) yang dapat mengganggu keseimbangan radiasi yang
berakibat terganggunya absorpsi radiasi gelombang panjang dari
bumi oleh atmosfer.
• Bahan yang mengganggu : CO2 (55%), Freon (CFC), ozon, metan
dan nitrogen oksida (NO)
• Untuk mengurangi ERK dengan mengurangi pemakaian bahan
bakar fosil.
• ERK dapat meningkatkan suhu bumi, menyebabkan perubahan
iklim, meningkatkan suhu, meningkatkan permukaan air laut.
Kenaikan suhu 1oC diperkirakan terjadi kenaikan air laut setinggi
0,25 meter
EFEK GAS RUMAH KACA TERHADAP KESEHATAN

• Sakit baik akut maupun kronis


• Penyakit yang tersembunyi yang dapat memperpendek
umur, menghambat pertumbuhan dan perkembangan
• Mengganggu fungsi fisiologis : paru, saraf, transport
oksigen oleh hemoglobin, kemampuan sensorik.
• Iritasi sensorik
• Penimbunan bahan berbahaya dalam tubuh
• Rasa tidak nyaman
(Goldsmith & Friberg, 1977, Masters, 1991, Mukono,
1997)
Efek terhadap saluran
pernafasan
• Iritasi pada saluran pernafasan yang menyebabkan
pergerakan silia lambat/berhenti, sehingga tak dapat
membersihkan saluran pernafasan.
• Produksi lendir meningkat sehingga saluran pernafasan
menyempit
• Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan
• Pembengkakan saluran pernafasan sehingga sempit
• Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir sehingga
sulit bernafas, bakteri dan m.o masuk sehingga mudah
terjadi infeksi saluran pernafasan.
• (Cormsan, 1971, Davis & Cornwell, 1991, Mukono,
1997)
Karbon Monooksida (CO)
• Asal dari bahan bakar fosil atau bahan organik (minyak
tanah, bensin atau bahan kayu yang terbakar) .
• Sumber utama CO ; kendaraan bermotor dan asap
rokok
• Hb lebih kuat mengikat CO daripada O2membentuk
carboksihemoglobin
• Karbon monooksida (CO) : memblokir fungsi transpor
HbO2 dan meningkatkan HbCO dalam darah ;
Kerusakan otot jantung dan susunan saraf pusat
(SSP).Penurunan kesadaran, sistem kontrol syaraf
menurun
CO2
• CO2 secara alamiah 0,03 %, terjadi
peningkatan 0,3 % per tahun
• Penyebab penyaklit jantung isemik dimana
otot jantung tidak dapat cukup oksigen.
• Ketegangan dan beban jantung dan paru-
paru bertambah karena O2 berkurang
METAN CH4
• Metan (CH4) diproduksi oleh bakteri dalam
proses pemecahan bahan organik. Sumber dari
pertanian dan peternakan
• Salah satu gas rumah kaca utama yang dapat
menyerap radiasi infra merah, lebih reaktif
daripada CO2 dan uap air.
• Asal dari proses mikrobiologis. Terjadi pada
ekosistem dengan kondisi anaerobik terutama
akibat penggenangan tanah sawah.
NO2
• Bersumber dari cerobomg asap
• Terjadinya sembab paru
• Nitrogen dioksida (N2O) bersumber dari
kegiatan mikrobiologis di dalam tanah.
Tahun 1986 kadar diatmosfer 310 ppb dan
diperkirakan meningkat 0,25 % per tahun
• Bereaksi dengan ultra violet membentuk
ozon dan PAN
OZON
• Secara alami terdapat di stratosfer, namun 10 % berada di
troposfer.
• Kadar ozon di troposfer berpengaruh terhadap kesehatan manusia,
lingkungan biotik dan berfungsi sebagai GRK.
• Gas Ozon (O3) dan oksida lain : Iritasi dan rasa kering di
tenggorokan; sakit kepala, mual, tidak suka makan; Batuk dan nyeri
dada serta pernafasan menjadi pendek; sembab paru, menurunkan
fungsi paru
• Ozon (O3) secara alami terdapat di stratosfir pada ketinggian 10-50
km dari permukaan bumi. Terbentuk dari reaksi antara sinar ultra
violet dan oksigen. Ozon dapat menyerap sinar ultra violet.
• Ozon tidak stabil mudah berubah/terdekomposisi menjadi O2
• Ozon hilang bila bereaksi dengan nitrit oksida
• O3 + NO -> NO2 + O2
• NO2 + O  NO + O2
Freon (CFC/Chloro fluoro carbons)
• 25 % membentuk GRK
• Gas CFC merupakan buatan manusia
• Dapat menyebabkan perubahan ozon dan
perubahan iklim
• CFC banyak dipakai di lemari pendingin, AC,
busa plastik, propelan pada deodoran, hairspray
dan cat semprot
• CFC bereaksi dengan ozon sehingga merusak
ozon
SO2
• Bersumber dari bahan bakar batu bara
• Gas Sulfur dioksida (SO2) : Iritasi, batuk
kronis, peningkatan sekresi mukosa,
bereaksi dengan air membentuk asam
sulfat yang dapat merusak silia sehingga
pernafasan terganggu
Efek sinar Ultra violet jika langsung ke bumi

• Merusak tumbuhan
• Mengganggu kehidupan binatang
• Terjadi kanker kulit
• Timbulnya katarak
• Menurunkan kekebalan tubuh
NO2,SO2, CO,O3,NH3,H2S
• Mengganggu kesehatan berupa keluhan pada
mata (mata terasa pedas dan berair), radang
saluran pernapasan, sembab paru, bronkitis
menahun dan kelainan paru menahun (Saric,
1980;Xu & Dockery, 1991, Mukono, 1997).
• Peradangan paru sehingga terjadi penurunan
fungsi paru akhirnya dapat terjadi kelainan paru
(Koenig & Pierson, 1991, Mukono, 1997)
Pencemaran
Tanah
Dan Metode
Penanganannya
Apa Pencemaran Itu?
• Pencemaran tanah
adalah keadaan di
mana bahan kimia
(buatan manusia)
masuk dan
merubah
lingkungan tanah
alami
Soil contamination
• Penyebabnya : kebocoran
limbah cair, bahan kimia
industri, fasilitas
komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air
permukaan tanah
tercemar; kecelakaan
kendaraaan; air limbah
dari
tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang
langsung dibuang ke
tanah secara tidak
memenuhi syarat (ilegal
dumping).
Pencemaran tanah di areal pertambangan
Freeport
Tanah di NAD pasca tsunami

• Pasca tsunami
tingkat salinitas
tanah di
daerah yg
terkena
tsunami
meningkat
tinggi.
Akibat Pencemaran Tanah
Pada kesehatan,
• pencemaran tanah dapat
mengakibatkan berbagai
gangguan kesehatan.
Pada Ekosistim
• terganggunya rantai
makanan
• Penurunan fungsi tanaman
kaitannya dengan erosi
tanah.
Upaya Penanganan
Remediasi
• Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah yang
tercemar.
• Remediasi tanah:
in-situ
ex-situ
Upaya Penanganan
* Bioremediasi
Bioremediasi adalah
proses pembersihan
pencemaran tanah
dengan
menggunakan
mikroorganisme (
jamur, bakteri).
Fitoremediasi

• Fitoremediasi teknologi
pembersihan, penghilangan atau
pengurangan polutan berbahaya,
seperti logam berat, pestisida, dan
senyawa organik beracun dalam tanah
atau air dengan menggunakan bantuan
tanaman (hiperakumulator plant).
Fitoremediasi
Tanaman hiperakumulator :
• Mampu menyerap lebih dari 10.000 ppm
Mn, Zn, Ni
• Lebih dari 1.000 ppm untuk Cu dan Se
• Lebih dari 100 ppm untuk Cd, Cr, Pb, dan
Co.
Contoh Tanaman Hiperakumulator
Jenis Tanaman Unsur Yg Diserap
Zink (Zn) dan Kadmium (Cd)
Thlaspi caerulescens
Alyssum sp., Berkheya sp.,
Nikel (Ni)
Sebertia acuminata
Brassicacea sp. Sulfate
Pteris vittata, Pityrogramma Arsenik (As)
calomelanos
Pteris vittata, Nicotiana tabacum, Mercuri (Hg)
Liriodendron tulipifera.
Thlaspi caerulescens, Alyssum Senyawa organik (petroleum
murale, Oryza sativa hydrocarbons, PCBs, PAHs, TCE
juga TNT)
Brassica sp. Emas (Au)
Selenium (Se)
Brassica juncea.
Berkheya sp.

Nikel (Ni)

Zink (Zn) ,
Kadmium (Cd)

Thlaspi caerulescens
petroleum
hydrocarbon,
PCBs, PAHs,
TCE, TNT

Alyssum murale
Mercuri (Hg)

Nicotiana tabacum

Oryza sativa

Senyawa organik
• Pteris vittata

• Pityrogramma
calomelanos

• Alyssum sp
Liriodendro
tulipifera

Brassicacea
sp.

Brassica
juncea
Proses Fitoremediasi
1. Phytoacumulation : tumbuhan menarik zat
kontaminan sehingga berakumulasi disekitar
akar tumbuhan
2. Rhizofiltration : proses adsorpsi /
pengendapan zat kontaminan oleh akar untuk
menempel pada akar.
3. Phytostabilization : penempelan zat-zat
contaminan tertentu pada akar yang tidak
mungkin terserap kedalam batang tumbuhan.
Proses Fitoremediasi
4. Rhyzodegradetion : penguraian zat-zat
kontaminan oleh aktivitas microba
5. Phytodegradation : penguraian zat
kontamin
6. Phytovolatization : transpirasi zat
contaminan oleh tumbuhan dalam
bentuk yang telah menjadi larutan terurai
sebagai bahan yang tidak berbahaya
Keuntungan Fitoremediasi
• Biaya operasi lebih murah
• Tanaman juga bisa dijadikan bahan
bakar.
• Pencemaran pada tanah bisa
berkurang secara alamiah
Keuntungan Fitoremediasi
• Tanah juga akan mengalami
perbaikan akibat adanya aktivitas
akar.
• Tanah menjadi lebih subur kembali.
• Tanaman yang mampu menyerap
unsur bernilai ekonomi seperti emas
(au) dan nikel (ni) bisa digunakan
untuk pertambangan.
Faktor yang mendukung
kesuksesan fitoremediasi

• Adanya ketersediaan tanaman


hiperakumulator yang cocok.

• Adanya kerja sama yang baik


antarbidang ilmu lain
Tanaman hiperakumulator yang
telah ditemukan hingga saat ini
mencakup sekitar 400 spesies
bukan hanya yang mampu
membersihkan metal (logam),
nonlogam, metaloid, tetapi juga
senyawa organik
Apakah di Indonesia ada
tanaman hiperakumulator?

Pihak Indonesia belum pernah


mempublikasikan ada tidaknya
tanaman hiperakumulator di
journal internesional (nasional?)
Apakah tidak sulit menanam tanaman
hiperakumulator pada tanah-tanah
tercemar?
Tanaman hiperakumulator masuk
dalam kriteria tanaman yang syarat
tumbuhnya tidak membutuhkan
nutrisi tinggi dan tidak rewel.
PENCEMARAN AIR
• Water pollution
PENYEBAB POLUSI AIR
• Limbah rumah tangga. (detergen, sampah,
kotoran/tinja manusia).
• Limbah Industri. (Hg, Pb, Cu, dan logam
berat lainnya).
• Limbah Pertanian. (pupuk urea,
insectisida, herbisida, dll).
• Pertambangan minyak lepas pantai.
• Kebocoran minyak tanker dll.
POLUSI AIR
• Limbah industri • Limbah industri
PENCEMARAN AIR
AIR BEBAS POLUSI
• Air siap diminum • Air bebas polusi
PENCEMARAN
LAUT
• Laut merupakan suatu ekosistem yang sangat beragam
organisme yang berada di dalamnya dan sangat luas.
• Mengingat pentingnya laut bagi kehidupan makluk yang
berada di muka bumi ini maka diperlukan suatu upaya
dalam rangka menjaga atau memelihara serta merawat
laut dengan sebaik-baiknya dan berkelajutan demi anak
cucu kita kelak dikemudian hari agar sesuai dengan
kondisi aslinya atau tidak mengalami suatu perubahan
yang besar terhadap laut terutama yang diakibatkan oleh
adanya bahan pencemar yang masuk ke perairan laut
akibat dari aktifitas manusia di darat.
1. Material apa yang dibuang masuk ke laut atau
estuaria.
2. Apa efek bahan-bahan tersebut?
3. Implikasinya terhadap manusia?
4. Apa yang sedang dilakukan, yang bisa dilakukan, dan
harusnya dilakukan untuk mereduksi efek?
5. Apa konsekuensi dengan tidak membuang bahan ini
ke laut? Lebih baik atau buruk?
Kategori bahan pencemar
• Sampah terdegradasi
• Pupuk
• Sampah/Polusi yang dihamburkan
• Sampah konservatif : logam berat,
pestisida, radioaktif
• Sampah padat : dredging, hasil tambang
Asal Bahan Pencemar
• Masukan Langsung
1. Estuaria
2. Kota pantai
3. Industri di pantai
• Sungai
• Kapal/Perkapalan
• Masukan dari lepas pantai
1. Dredging
2. Lumpur
3. Industri lepas pantai
• Masukan dari atmosfer
• Beberapa sampah sampai ke laut (contohnya
beberapa pestisida dan plastik) merupakan buatan
manusia dan tidak ada di alam secara alami
• Beberapa bahan berikut ada dialam secara alami
1. Bahan organik yang bisa terdegradasi
2. Logam dari pengikisan batuan
3. Minyak dari rekahan alam
4. Bahan tersuspensi dari erosi
5. Air panas dari sumber air panas
6. Radioaktif dari alam
Pencemaran Laut
• Di masukkan oleh manusia, langsung atau tidak
langsung, suatu bahan atau energi ke dalam
lingkungan laut yang menghasilkan efek
berbahaya seperti : membahayakan kesehatan
manusia, mengganggu aktivitas di laut.
• Jadi Fokusnya adalah manusia (bukan bahan
yang ada secara alami) dan efek merusak dari
bahan pencemar tersebut.
Sumber dan efek bahan
Jenis pencemar
Sumber utama / Penyebab Akibat
Nutrien Air masuk, sampah 50%, Mengakibatkan “algal
50% dari hutan dan bloom”
persawahan

Sediment Erosi dari pertambangan, Menjadikan air kotor,


hutan, pertanian, dan menurunkan
dredging fotosintesis, membawa
racun
Pathogen Sampah, Peternakan Menyebabkan kholera dan
diare

Bahan beracun DDT, Pestisida, heavy metal Meracuni lingkungan laut


Spesies Asing Ballast kapal Kompetisi dengan
kehidupan asli (native)
Minyak 46% dari kendaraan Level rendah dapat
bermotor dan industri, mematikan larva dan
32% dari tanker, 13% menyebabkan penyakit
kecelakaan di laut, pada hewan laut.
sisanya dari tambang Lapisan minyak dapat
minyak lepas pantai membunuh kehidupan
laut
Plastik Jaring, kapal, „ghost fishing“
Radioaktif Kapal selam nuklir, industri, Menyebabkan penyakit
buangan militer pada hewan laut,
terakumulasi di trophik
level yang lebih tinggi
Panas (Suhu) Air pendingin dari PLTU Membunuh karang dan
hewan yang sensitif
terhadap suhu
Suara Supertanker, kapal besar, Membuat stress dan
dan mesin-mesin mengganggu hewan laut
Diagram sumber bahan pencemar
Penyebaran bahan Pencemar
Pencemaran Bunyi (noise)
1. Bising (Noise) adalah bunyi yang tidak diinginkan,
secara konsekuen dapat dikatakan sebagai bunyi pada
tempat yang salah dan waktu yang tidak tepat.
2. Tingkat kebisingan (noise) dari selang waktu cukup
dapat menyebabkan ketulian sementara atau
permanen.
• Kebisingan adalah hal yang sangat umum yang tidak
hanya terdapat pada orang yang bekerja di industri
/pabrik atau pengoperasian mesin tetapi dapat juga
terjadi di diskotik atau dekat dengan pesawat di
lapangan udara bila terkena paparan dalam periode
waktu yang cukup lama.
• Kebisingan dapat dipancarkan dari sumber titik (kipas
listrik), sumber areal (diskotik) atau sumber garis
(kereta api).
Pengertian Kebisingan :
• Suara yg tidak dikehendaki, yg menyebabkan rasa
sakit / yang menghalangi gaya hidup.
• Bunyi yg tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan
dlm tingkat dan wkt tertentu yg dpt menimbulkan
gangguan kesh. manusia dan kenyamanan lingk.
(KepMenLH No.48 Tahun 1996)
• Semua suara yg tdk dikehendaki yg bersmbr dari
alat2 proses produksi dan atau alat2 kerja pada tk.
ttt dpt menimbulkan gangguan pendengaran
(KepMenNaker No.51 Tahun 1999).
Alat Ukur yg dipergunakan :
• Soundlevel meter, alat ini mengukur
kebisingan di antara 30–130 dB
• Impact noise analyzer, alat ini
mengukur kebisingan di antara frekuensi
dari 20–20.000 Hz
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
(KEPMEN LH: KEP-48/MENLH/II/1996)
NO LINGKUNGAN KEGIATAN TINGKAT
KEBISINGAN
1. Perumahan dan pemukiman 55
2. Perdagangan dan jasa 70
3. Perkantoran 65
4. Ruang Terbuka Hijau 50
5. Industri 70
6. Pemerintah dan fasilitas 60
umum
7. Rekreasi 70
8. Khusus :
- Bandara -
- Stasiun KA 60
- Pelabuhan Laut 70
- Cagar Budaya -
9. Rumah Sakit 55
Jenis-jenis kebisingan :
• Kebisingan yg kontinyu dg spectrum frekuensi yg
luas, misalnya mesin-mesin, kipas angin, dapur
pijar, dll.
• Kebisingan kontinyu dg spectrum frekuensi
sempit, misalnya gergaji sirkuler, katup gas, dll.
• Kebisingan terputus-putus (intermittent), misalnya
lalu lintas, suara kapal terbang di lapangan udara.
• Kebisingan impulsive, seperti pukulan tukul,
tembakan bedil atau meriam,ledakan.
• Kebisingan impulsive berulang, misalnya mesin
tempa di perusahaan.
Dampak kebisingan :
• Gangguan Fisiologis, peningkatan tekanan darah (±
10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh
darah perifer terutama pd tangan dan kaki, serta dapat
menyebabkan pucat dan gangguan sensoris
• Gangguan Psikologis, rasa tdk nyaman, krg
konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah.
• Gangguan Komunikasi, bunyi yg menutupi
pendengaran yang kurang jelas
• Gangguan Keseimbangan, bising yg sgt tinggi dpt
→kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang
• Efek pd pendengaran (kerusakan pd indera
pendengaran)
Jenis gangguan pendengaran :
• Tuli Sementara, pemaparan terhadap bising
dengan intensitas tinggi & waktu pemaparan
terlalu singkat
• Tuli Menetap, diakibatkan wkt paparan yg
lama (kronis)
• Trauma Akustik, rusaknya sebagian atau
seluruh alat pendengaran→ bising dg
intensitas yang sangat tinggi
• Prebycusis,menurunnya daya dengar pada
nada tinggi &penurunan daya dengar sbg
akibat pertambahan usia
• Tinitus, tanda gejala awal terjadinya
gangguan pendengaran, telinga berdenging
Pengendalian kebisingan :
• Pengurangan kebisingan dr sumbernya
dg menempatkan peredam pd smbr
getaran
• Penempatan penghalang pd jln
transmisi
• Proteksi dg sumbat atau tutup telinga.
Alat-alat ini dpt mengurangi intensitas
kebisingan sekitar 20 – 25 dB
Pengendalian bahaya utk resiko
krn kebisingan :
• Penggantian (substitution)
• Pemisahan (separation)
• Perlengkapan APD
• Pengendalian administrasi
Nilai Ambang Batas Kebisingan
NO TINGKAT KEBISINGAN ( dB A ) PEMAPARAN
HARIAN
1. 85 8 jam
2. 88 4 jam
3. 91 2 jam
4. 94 1 jam
5. 97 30 menit
6. 100 15 menit
Pencemaran bunyi (bising) dapat
besumber dari bermacam-macam
antara lain;
• Lalu-lintas jalan raya – sumber utama
• Peralatan Industri
• Aktivitas konstruksi
• Aktivitas Olah raga dan keramaian
• Pesawat terbang rendah
• Satuan decibel (dB) adalah bilangan
perbandingan terhadap bunyi yang paling
rendah yang masih dapat didengar oleh rata-
rata orang (ambang pendengaran).
• Bunyi keributan yang ukurannya 50-55 dB dapat
mengganggu tidur yang mengakibatkan bangun tidur
menjadi lelah atau letih.
• Bunyi dengan ukuran 90 dB dapat mengganggu
sistem saraf otonom
• American Academy of Ophtalmologis and
Otolaryngology mendefinisikan bising adalah tidap
sumber suara melebihi 85 dB.
• Bising dengan intensitas 140 dB dapat
menyebabkan:
1. Getaran-getaran di dalam kepala
2. Rasa sakit yang hebat dalam telinga
3. Gangguan keseimbangan
4. Muntah-muntah
• Suara keras tiba-tiba dapat menyebabkan :
1. Tekanan darah naik
2. Getaran nadi bertambah
3. Produksi getah bening lambung berkurang dan proses
pencernaan berhenti.
• Bila berlansung menahun:
1. Ketulian (loss of hearing)
2. Kelelahan Jasmani
3. Gangguan rohani
• Penyebab Tuli
1. Tuli konduktif (akibat kelalinan telinga luar dan dalam)
2. Tuli perspektif
– Bawaan
– Usia lanjut
– Penyakit infeksi
– Keracunan obat-obatan
– Pencemaran bising
• Bahaya Pendengaran
Bahaya pendengaran potensil dari sumber kebisingan
tidak hanya tergantung pada tingkatnya tetapi juga
tergantung pada lamanya. Bunyi dibawah 75 dB tidak
berbahaya, walaupun lebih rendah dapat menyebabkan
gangguan pada tidur dan kelelahan. Sementara itu
bunyi tunggal dengan tingkat 140 dB dapat
menyebabkan bahaya pada pendengaran.
Pencegahan Pencemaran bising
• Penentuan pencemaran suara (alat, lama,
jumlah waktu).
• Pengawasan terhadap bising
– Pengawasan lingkungan
– Perlindungan perorangan
• Mengukur ketajaman pendengaran
– Pemeriksaan
– Pemeriksaan secara periodik
• Tuli akibat pencemaran kebisingan bersifat
permanen dan tidak ada obatnya.

Anda mungkin juga menyukai