Anda di halaman 1dari 28

FARMAKOLOGI DALAM GADAR

(ALGORITMA CPR )
PENDAHULUAN

• Resusitasi jantung-paru (RJP) adalah suatu usaha gawat darurat


untuk memulihkan fungsi respirasi dan/atau sirkulasi pada
pasien yang masih memiliki harapan hidup. RJP dibagi
menjadi tiga tahapan, yaitu bantuan hidup dasar, bantuan
hidup lanjut, dan bantuan hidup jangka panjang.
• Dalam kasus henti jantung, terapi obat dan cairan
merupakan terapi yang paling penting setelah teknik
kompresi dada dan defibrilasi.
• Walaupun terapi obat dan cairan itu penting, pemberiannya
jangan sampai mengganggu tindakan kompresi dada dan
ventilasi.
• Dalam melakukan terapi obat dan cairan tentunya harus
dipikirkan juga jalur masuknya obat dan cairan. Jalur yang
sering digunakan dalam resusitasi adalah jalur intravena
dan intraosseous.
ALGORITMA HENTI JANTUNG DEWASA
OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM
CPR

• Obat-obatan yang digunakan dalam BHL ini seperti


yang sudah disebutkan sebelumnya memiliki
banyak jenis. Namun, obat-obatan yang penting
untuk diberikan dalam BHL, yaitu

• ADRENALIN, AMIODARON, ATROPINE,


LIDOKAIN, KALSIUM, MAGNESIUM, DAN
NATRIUM BIKARBONAT
ADRENALIN ATAU EPINEFRIN

• Merupakan obat yang harus segera diberikan pada pasien yang


mengalami henti jantung selama kurang dari dua menit.
• Adrenalin termasuk golongan katekolamin yang bekerja pada
reseptor alfa dan beta sehingga menyebabkan vasokonstriksi
perifer melalui reseptor alfa adrenergik.
• Indikasi pemberian adrenalin adalah pada pasien dengan
asistol dan PEA (Pulseless Electrial Activity) dan fibrilasi
ventrikel atau takikardi ventrikel tanpa nadi yang gagal
dengan terapi defibrilasi. Adrenalin pada kasus asistol atau PEA
diberikan sejak siklus pertama dan diulang setiap 2 siklus
berakhir.
• Sedangkan pada kasus fibrilasi ventrikel atau takikardi
ventrikel tanpa nadi, adrenalin diberikan setelah defibrilasi
pertama gagal (setelah defibrilasi kedua dan diulang kembali
setiap 2 siklus berakhir).
AMIOIDARON

• Amioidaron merupakan anti-aritmia yang memiliki efek


pada kanal natrium, kalium, kalsium, dan juga memblokade
reseptor alfa dan beta adrenergik. Amiodaron sendiri
memiliki farmakokinetik dan farmakologik yang kompleks.
• Penelitian menunjukkan bahwa pemberian amiodaron setelah
pemberian adrenalin dapat meningkatkan ROSC
dibandingkan dengan tidak diberikan amiodaron.
• Amiodaron diberikan kepada pasien dengan fibrilasi
ventrikel atau ventrikel takikardi tanpa nadi. Obat ini
diberikan diantara fibrilasi ketiga dan keempat pada pasien
yang tidak merespon dengan pemberian vasopressor dan
terapi defibrillator
• Lidokain termasuk dalam golongan natrium channel
blocker yang biasanya digunakan sebagai alternatif
anti-aritmia. Pemberian lidokain tidak dapat
meningkatkan ROSC secara konstan dan tidak
berhubungan dengan perbaikan Pasien untuk dapat
dipulangkan dari rumah sakit. Dibandingkan amiodaron,
• Efektivitas lidokain sedikit lebih rendah dalam
pencapaian ROSC pada pasien dengan fibrilasi ventrikel
atau ventrikel takikardi yang tidak respon terhadap RJP,
defibrilasi, dan vasopressor
GAMBARAN ABNORMAL EKG
TERAPI FIBRILASI
KOMUNIKASI DALAM
KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
Komunikasi Keperawatan dengan
Pendekatan Humanisme
Komunikasi Merupakan Kebutuhan
Utama Dalam Pelayanan Kesehatan
Unsur yg penting dalam hubungan antar
tenaga kesehatan dg klien dalam pelayanan
kesehatan adalah

KOMUNIKASI

KEBUTUHAN KODRAT MANUSIA

PERSARATAN MUTLAK BAGI PERKEMBANGAN


MANUSIA BAIK SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN
MASYARAKAT
Tenaga kesehatan harus berkomunikasi
dengan baik pada kliennya
Selain gangguan fisik, pasien juga mengalami beban psikologik
atau ketegangan jiwa

sebagian besar pasien akan sulit untuk melakukan komunikasi


atau bekerja sama dengan dengan tenaga kesehatan.

Upaya pertolongan dalam prosedur pengobatan, terutama


pada kasus GAWAT DARURAT. TERGANGGU

Dengan mengetahui cara komunikasi yang baik antara Petugas


kesehatan dan pasien dapat dengan segera menciptakan
hubungan atau komunikasi yang positif,dapat mengurangi
rasa cemas dan ingin diperhatikan.
Cara Komunikasi Yang Baik Antara Petugas
Kesehatan Dan Pasien
• Dengarkan keluhan dan ungkapan perasaan pasien, jangan
memotong pembicaraan.
• Beri kesan bahwa kita sedang mendengar dan mencoba
memahami apa yang diungkapkan pasien.
• Jawab setiap pertanyaan dengan sabar dan penuh
perhatian.
• Berikan penjelasan secara singkat , lengkap, dan mudah
dimengerti. Ulangi informasi penting yang harus diketahui
oleh pasien.
• Gunakan istilah umum dan sederhana, jangan gunakan
bahasa medis yang tidak dimengerti oleh pasien.
• Tunjukkan isyarat atau komunikasi nonverbal, misalnya
mendekat atau tersenyum.
Secara Garis Besar Petugas Kesehatan yang Mampu
Melaksanakan Komunikasi Positif Secara Efektif
adalah bila bersangkutan :
Petunjuk Teknis Berkomunikasi :
Teknik-teknik ini membantu petugas kesehatan menegakkan kejujuran , perhatian, dan
hubungan kepercayaan terhadap pasien.
KESIMPULAN

 Komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap,


jelas, dan dipahami oleh penerima informasi dapat
mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan
pasien terutama GAWAT DARURAT.
ADVOKASI GAWAT
DARURAT
PENDAHULUAN

• Salah satu peran perawat adalah pelaksana pelayanan keperawatan.


Perawat kontemporer menjalankan fungsinya dalam kaitannyadengan
berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan etika,
advokat bagi klien, manajer kasus,rehabilitator, komunikator dan
pendidik .
• Peran perawat sebagai advokat adalah perawat sebagai pelindung hak-
hak klien. Terutama Di pelayanan gawat darurat
PELAYANAN GAWAT DARURAT

• merupakan salah satu komponen pelayanan di rumah


sakityang dilaksanakan di instalasi gawat darurat.
Adapun tugas instalasi gawat darurat
adalahmenyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan
asuhan keperawatan serta pelayanan pembedahan darurat
bagi pasien yang datang dengan gawat darurat medis
(Depkes )
PERAN PERAWAT

• Dalam memberikan perawatan gawat darurat perawat dituntut


untuk berpikir kritis dan bertindak cepat dengan
mempertimbangkan perannya sebagai advokat atau pelindung.
• Sebagai pelindung, perawat harus membantu mempertahankan
lingkungan yang aman bagi pasien dalam pengambilan tindakan
untuk men'egah dari kemungkianan efek yang tidak diinginkan.
Misalnya memastikan pasien tidak memiliki alergi terhadap obat
yang diberikan
PERAN SEBAGAI ADVOKAT

• Perawat sebagai advokat berperan melindungi hak klien dan


membantumenyatakan hak-haknya.
• Contohnya perawat memberikan informasi tambahan
untuk membantu klien dalam mengambil keputusan atas
tindakan keperawatan yang diberikan.Selain itu perawat
juga melindungi hak-hak klien dengan menolak tindakan
yang dapat membahayakan klien
KESIMPULAN

PERAWAT MEMPUNYAI PERAN YANG


SANGAT PENTING DALAM PELAYANAN
GAWAT DARURAT SALAH SATUNYA
ADALAH PERANNYA SEBAGAI ADVOKAT
ATAU PELINDUNG.
PERANAN INI BERFUNGSI UNTUK
MELINDUNGI DAN MEMPERTAHANKAN
HAK-HAK YANG DIMILIKI KLIEN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai