FILSAFAT

By
DR. ANGGIAT SABAR GULTOM,
M.SI, M.TH
INSTITUT KRISTEN BORNEO
 Pengertian Filsafat
Filos - Rindu - Cinta

Cinta
Kebijaksanaan

Sofia - Kebijaksanaan
atau Kebajikan
 Kontrak Pembelajaran
MANFAAT BELAJAR FILSAFAT
1.Untuk membantu Mahasiswa melihat secara mendalam
konsep Teologi serta relevansinya dalam kehidupan
berteologi masa kini.
2.Memberi metode berteologi dalam konteks teologi dan
bahkan masyarakat majemuk dengan berbagai denominasi
gereja
3.Yang pada akhirnya materi ini memberi pertimbangan
untuk konsep pelayanan pastoral dan kelakuan mahasiswa
sebagai calon dan atau pelaku dari pelayanan pastoral yang
sesuai dengan Firman Tuhan.
 Deskripsi & Standar Kompetensi
Mata Kuliah ini menekankan panggilan mendalam mengenai Pelayanan
pastoral yang sesuai dengan Alkitab dan paham akan karya Pribadi dan
Pelayanan Kristus sehingga mahasiswa mampu
mempertanggungjawabkan setiap pelayanan yang ada baik secdara iman
kepercayaannya di tengah-tengah kemajemukan teologi dan denominasi
gereja di Indonesia.

Mahasiswa memiliki pengetahuan dasar Alkitabiah tentang penggembalaan

dan aspek-aspeknya, menyenangi kegiatan penggembalaan, dan dapat
mendesain bentuk penggembalaan dalam pelayanan gerejawi yang kontekstual.
 Kompetensi dasar Dan Indikator
KOMPETENSI DASAR
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian
penggembalaan dan dasar-dasar Alkitabiah
tentang penggembalaan
2. Mahasiswa mampu menunjukkan hubungan
penggembalaan dengan Tri tugas gereja
3. Mahasiswa mampu mendeskripsikan
penggembalaan sebagai wujud penggembalaan
iman
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi unsur-
unsur dalam proses penggembalaan
5. Mahasiswa mampu menunjukkan kualifikasi
seorang gembala
6. Mahasiswa mampu merancang langkah-
langkah penggembalaan dalam konteks jemaat
lokal
7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi hambatan
dan tantangan dalam penggembalaan
8. Mahasiswa mmpu mendesain kapita selekta
penggembalaan
INDIKATOR
1. Menjelaskan arti Filsafat dan dasar-dasar
Alkitabiah tentang Filsafat dalam Penggembalaan
2. Mengemukakan Tri tugas gereja dan hubungannya
dengan penggembalaan
3. Menjelaskan penggembalaan sebagai wujud
penggembalaan iman
4. Mengidentifikasi unsur-unsur dalam proses
penggembalaan
5. Merumuskan kualifikasi seorang gembala
6. Mendesain langkah-langkah penggembalaan
7. Menganalisis hambatan dan tantangan dalam
penggembalaan
8. Mendesain penggembalaan sekitar kapita selekta
pilihan: (perkunjungan dan percakapan pastoral;
pengakuan dosa dan disiplin gerejani;
penggembalaan sekitar baptisan, peneguhan sidi
dan perjamuan kudus; sekitar peneguhan nikah dan
kesulitan perkawinan; penggembalaan sekitar
kematian; penggembalaan kepada orang lanjut
usia, orang yang sakit; penggembalaan khusus)
 Pengertian Filsafat
Filos - Rindu - Cinta

Cinta
Kebijaksanaan

Sofia - Kebijaksanaan
atau Kebajikan
 PENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat  Ilmu yang mempersoalkan

segala sesuatu secara radikal untuk
mendapatkan kebenaran yang
tertinggi.
Pendapat Ahli-ahli tentang Filsafat

Plato
• Perenungan yang mendalam dan usaha
menganalisa.
• Memperoleh teori-teori tentang :
– metafisika
– etika
– epistemologi
 Metafisika ...

Dengan kata lain Metafisika

mempersoalkan tentang realita atau hal-hal
yang nyata. Mempermasalahkan sifat
hakekat kenyataan dibalik hal-hal yang
dapat ditangkap dengan indera.
 E t i k a ...
Etika : Mempersoalkan tentang apa yang dinamakan
benar secara moral dan baik secara moral.
Dalam etika perbuatan baik dan benar dapat diukur
dari :
• Nilai Keagamaan (religious values).
• Nilai Moral (moral values).
• Nilai Sosial (social values).
• Nilai Budaya (culture values).
 Epistemologi ...

Mempersoalkan apakah pengetahuan itu,

dan metode-metode untuk memperoleh
pengetahuan yang benar.
 Beberapa Tipe Pengetahuan
• Pengetahuan yang diwahyukan yaitu pengetahuan
yang ditulis berdasarkan wahyu Allah terhadap
manusia tertentu, misalnya Alkitab bagi orang Kristen,
Al Quran bagi orang Islam, dan lain-lain.
• Pengetahuan Intuitif: Kalau pengetahuan yang
diwahyukan adalah dari Allah, maka pengetahuan
intuitif adalah pengetahuan yang didapat manusia
dalam dirinya dengan jalan intuisi.
• Pengetahuan Rational adalah pengetahuan yang
diperoleh melalui kemampuan akal dengan daya nalar
atau kemampuan menganalisa.
 Beberapa Tipe Pengetahuan
(lanjutan)
• Pengetahuan Empiris adalah pengetahuan yang
terdiri dari ide-ide atau konsep-konsep yang
terbentuk oleh pengalaman.
• Pengetahuan Otorita yaitu pengetahuan yang
kita peroleh bukan karena kemampuan akal atau
pengalaman kita sendiri tetapi pengetahuan yang
dikemukakan oleh orang-orang yang
berwewenang dalam bidang ilmu tertentu.
 Pendapat Immanuel Kant ...
Immanuel Kant berpendapat filsafat itu menghadapi empat
permasalahan pokok, yaitu :
• Siapakah manusia itu? Siapakah saya? Masalah ini akan
dijawab oleh filsafat Antropologi. Yaitu perenungan tentang
arti dan hakekat manusia.
• Apakah yang dapat saya ketahui? Masalah ini akan dijawab
oleh filsafat ilmu pengetahuan atau filsafat epistemology.
• Apakah yang dapat saya perbuat? Masalah ini akan dijawab
oleh filsafat etika.
• Apakah yang dapat saya harapkan? Masalah ini akan dijawab
oleh filsafat agama.
 Filsafat Pendidikan

Filsafat Pendidikan adalah filsafat yang

menelaah tentang hakekat pendidikan,
memberikan hal-hal yang sifatnya mendasar
untuk digunakan oleh ilmu pendidikan
sebagai asumsi dasarnya. Asumsi dasar itu
digunakan sebagai dasar teori-teori di dalam
ilmu pendidikan.
 Tugas Filsafat Pendidikan
• Merumuskan sifat dan hakekat manusia.
• Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat
pendidikan, dan ilmu pengetahuan.
• Merumuskan hubungan antara filsafat
pendidikan, filsafat negara, dan politik
pendidikan.
• Merumuskan tentang system nilai dan norma
atau isi moral pendidikan.
Apakah manusia dapat dididik atau
tidak, ada tiga aliran yang dapat
dikemukakan dalam rangka
menjawab pertanyaan yang
dimaksud, yaitu :
 Aliran Empirisme ...
Menekankan peranan pengalaman (empiri)
dalam kehidupan manusia. Perkembangan
individu bergantung pada pengalaman-
pengalaman yang diperoleh individu tersebut
sepanjang hidupnya. Pengalaman itu pada
dasarnya terjadi berdasarkan adanya
perangsang bagi yang tersedia oleh dirinya
sendiri maupun oleh orang lain ataupun oleh
apapun juga.
 Aliran Nativisme ...
adalah Paham atau pendirian yang menganggap
bahwa manusia lahir memang sudah ada
pembawaan, baik pembawaan yang baik maupun
pembawaan yang buruk. Kepribadian manusia
semata-mata ditentukan oleh apa yang memang
telah dibawa sejak kelahirannya. Pendidikan
tidaklah memberikan pengaruh apa-apa terhadap hal
yang telah ada sejak lahir. Dengan demikian
pembawaan dan bakatlah yang paling menentukan
bahkan merupakan sesuatu yang maha kuasa dalam
bentuk dan isi kepribadian manusia.
 Aliran Konvergensi ...

adalah pemikiran yang menganggap bahwa

sesungguhnya pertumbuhan dan
perkembangan pribadi manusia itu
ditentukan oleh dua hal yang saling bekerja
sama yakni pembawaan dan lingkungan.
Aliran Konvergensi mengakui baik peranan
lingkungan maupun peranan pembawaan.
 Aliran Konvergensi (lanjutan)

Prinsip yang dianut dalam aliran Konvergensi

ini diwujudkan dalam suatu rumus :
B = F ( P, E ), dimana
B = Behavior (tingkah laku)
P = Personality (pembawaan pada diri pribadi)
E = Environment ( lingkungan )
F = Fungsi
Empat Aliran Filsafat Pendidikan

• Aliran Essensialisme
• Aliran Perenialisme
• Aliran Progresivisme
• Aliran Rekonstruksionisme
 Aliran Essensialisme ...
Aliran Essensialisme berpendapat bahwa pendidikan
harus diletakkan pada dasar yang essensial, yaitu
segala upaya dan fakta, pengetahuan dan prinsip-
prinsip. Yang utama adalah :
• Menguji keadaan kurikulum;
• Berusaha memisahkan hal-hal yang Essensial dan
yang tidak Essensial dalam program-program
persekolahan;
• Membuat stabil kembali kewibawaan dari pada
guru-guru di dalam kelas.
Aliran Essensialisme (lanjutan)
Empat prinsip pokok yang dianut oleh kaum
Essensialis yaitu :
• Belajar pada dasarnya meliputi kegiatan yang
berupa kerja keras dan kadang-kadang
merupakan kegiatan yang sebenar-benarnya
tidak dikehendaki.
• Prakarsa dalam pendidikan hendaknya terletak
pada guru dan bukan pada murid.
Aliran Essensialisme (lanjutan)
• Inti dari proses pendidikan adalah terserapnya
bahan pelajaran sebagaimana telah
direncanakan.
• Sekolah hendaklah melaksanakan metode
tradisional dalam menanamkan pengetahuan
pada diri murid-murid. Metode “belajar dengan
bekerja” (learning by doing) mungkin hanya
cocok untuk bahan-bahan dan anak-anak
tertentu saja.
 Aliran Perenialisme ...
Aliran Perenialisme berpendapat bahwa satu-
satunya harapan bagi pendidikan yang sehat,
kebudayaan yang sehat, yaitu melalui membangun
kembali prinsip-prinsip kebenaran, kebaikan,
keindahan yang abadi dan absolut. Mereka
berkeyakinan bahwa dari abad ke abad individu-
individu datang dan pergi, generasi berganti terus,
tetapi bentuk-bentuk umum dari segala sesuatu
adalah kekal dan abadi atau yang perenial.
 Aliran Perenialisme (lanjutan)
Prinsip pokok konsepsi Perenialisme ialah :
• Meskipun lingkungannya berbeda-beda,
dimanapun hakekat manusia sama, dengan
demikian pendidikan hendaklah sama untuk
setiap orang.
• Karena penalaran merupakan ciri yang paling
utama dari manusia, maka manusia harus
mempergunakannya untuk mengarahkan
insthink alamiahnya sesuai dengan tujuan-
tujuan yang diinginkan.
 Aliran Perenialisme (lanjutan)
• Adalah menjadi kewajiban pendidikan untuk menyebar
luaskan pengetahuan tentang kebenaran yang hakiki.
• Pendidikan bukanlah suatu peniruan hidup melainkan
suatu persiapan untuk hidup.
• Murid harus diajar berbagai pelajaran dasar yang akan
membawanya untuk mengenal berbagai keadaan yang
sifatnya tetap.
• Murid harus mempelajari berbagai hasil kesusastraan,
sejarah, filsafat, dan pengetahuan kealaman yang
merupakan hasil kemauan dan kemampuan manusia
sepanjang zaman.
 Aliran Progresivisme ...

Aliran Progresivisme berpandangan bahwa

tujuan utama daripada pendidikan adalah
mengajar manusia agar dapat berpikir secara
efektif dan bukanlah sekedar menerima
pengetahuan itu sebagai tujuan.
 Aliran Progresivisme (lanjutan)
Beberapa prinsip pokok konsepsi aliran
Progresivisme :
• Pendidikan hendaklah merupakan kehidupan
itu sendiri, bukan suatu persiapan untuk
kehidupan.
• Belajar hendaklah langsung disangkut pautkan
dengan minat anak.
• Belajar melalui pemecahan masalah hendaklah
diutamakan daripada pelajaran pasif yang
bersifat “Subyek Materi”.
 Aliran Progresivisme (lanjutan)
• Peranan guru tidaklah menunjukkan atau
menuntun tetapi memberikan nasihat.
• Sekolah hendaklah mengembangkan kerja
sama dan bukan persaingan.
• Hanya demokrasilah yang memungkinkan
saling tukar menukar ide secara bebas yang
amat berguna bagi perkembangan pribadi
yang utuh.
 Aliran Rekonstruksionisme ...
Aliran Rekonstruksionisme berpendapat bahwa
peradaban telah dirusak dengan berbagai frustrasi
dan berbagai ketidakpastian. Oleh karena itu perlu
adanya penjernihan, perbaikan, dan kepastian
dalam peradaban modern, serta disamakan dengan
tindakan-tindakan konstruktif daripada filsafat
lain, dengan berdasarkan pengetahuannya dan
penelitian untuk suatu rekonstruksi peradaban
demi kemajuan manusia pada umumnya.
 Lima pokok utama yang mendasari
faham Rekonstruksionisme
• Pendidikan harus mengutamakan dan mengusahakan
kreasi mengenai tata masyarakat baru yang dapat
memenuhi tuntutan nilai-nilai dasar dari pada
kebudayaan dan sekaligus menciptakan keselarasan
dan kekuatan-kekuatan sosial dan ekonomi dunia
modern. Masyarakat harus dirobah dan diperbaiki
bukan dengan sekedar tindakan-tindakan politik
tetapi lebih fundamental dengan pendidikan kearah
pandangan baru tentang kehidupan pada umumnya.
 Lima pokok utama yang mendasari
faham Rekonstruksionisme
• Masyarakat baru adalah masyarakat yang
benar-benar demokratis dimana lembaga-
lembaga pokok dan sumber-sumber yang ada
didalamnya dikontrol oleh rakyat.
• Anak, Sekolah dan Pendidikan itu sendiri
secara tak berdaya dipengaruhi oleh kekuatan-
kekuatan sosial dan budaya.
 Lima pokok utama yang mendasari
faham Rekonstruksionisme
• Guru harus dapat meyakinkan murid-muridnya
tentang kebenaran dan mendesaknya
memecahkan masalah melalui rekonstruksi
sosial, namun cara-cara yang dipakai haruslah
yang benar-benar demokratis.
• Tujuan dan cara-cara yang dipakai dalam
pendidikan harus secara menyeluruh
diperbaharui, disesuaikan dengan tuntutan
zaman.