• Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencurigai adanya praktik fraud terkait dengan kasus kredit macet di
Investree. Kecurigaan ini dipicu oleh pengaduan dari nasabah. Investree menghadapi tantangan
dengan tingkat kredit macet di atas rata-rata industri yaitu sebesar 16,44%, angka ini berada di atas
level industri yang hanya mencapai 2,81%.
• Dalam literatur, terdapat sejumlah teori yang memberikan wawasan mendalam terkait fenomena
kredit macet dan fraud dalam industri fintech Peer-to-Peer (P2P) lending, diantaranya adalah Teori
Asimetri Informasi dan Teori Agensi.
• Peningkatan kredit macet dalam industri P2P lending dapat menjadi pemicu potensial
terjadinya praktik fraud. Platform P2P dapat menghadapi tekanan finansial yang meningkat
ketika sejumlah besar pinjaman mengalami kegagalan pembayaran. Praktik fraud yang
mungkin terjadi melibatkan pemalsuan informasi, manipulasi laporan keuangan, atau penipuan
terhadap investor dan pemberi pinjaman. Dalam upaya untuk mendapatkan dana tambahan
atau menyembunyikan kerugian yang timbul akibat kredit macet, entitas P2P lending mungkin
tergoda untuk melakukan tindakan yang merugikan pemangku kepentingan.
• Sebagai respons terhadap situasi ini, regulator, pemangku kepentingan, dan pihak terkait harus
memperkuat mekanisme pengawasan dan pengendalian risiko. Penerapan teknologi
keamanan, audit yang ketat, dan regulasi yang jelas dapat menjadi langkah-langkah kunci
dalam memitigasi risiko terkait dengan kredit macet dan praktik fraud di industri P2P lending.
Langkah preventif harus diambil untuk memastikan integritas dan keamanan operasional serta
untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan dapat dipercaya bagi para pelaku usaha
dan investor di dalam ekosistem P2P lending.
Referensi:
finansial.bisnis.com/read/20240207/563/1739056/ojk-endus-dugaan-fraud-di-kasus-kredit-macet-tinggi-pinjol-
investree
ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/view/46957
bajangjournal.com/index.php/JCI/article/view/1184