Anda di halaman 1dari 26

Persiapan menjadi

ibu

Dosen pengampu : Febi Puji Utami, S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb


Mata kuliah : Asuhan kehamilan
topik pembahasan

Persiapan peran
Pengertian ibu 02 menjadi ibu 03
01
Adaptasi
maternal

Faktor-faktor yang berperan dalam Menyiapkan


meningkatan kemampuan wanita 05 kelahiran bayi 04
untuk beradaptasi sebagai ibu
01

Pengertian ibu
Pengertian
Ibu merupakan pribadi yang cukup
memegang peran penting dalam tumbuh
kembangnya seorang manusia. Sebab
melalui ibu, seorang anak dapat
dilahirkan ke dunia. Banyak sekali
persiapan yang perlu dilakukan oleh ibu
untuk melahirkan anak. Tidak hanya
sekadar fisik, tetapi juga psikis.
02
Persiapan peran menjadi ibu
Transisi menjadi orang tua merujuk pada periode waktu yang cukup singkat dari awal
kehamilan sampai bulan pertama memiliki anak. Sebuah faktor umum pada ibu dari
anak yang melekat tanpa rasa takut atau cemas adalah konsep penyesuaian diri
maternal
—kesiapan menyambut kehmilan

Kesiapan menyambut kehamilan dicerminkan dalam


kesiapan dan respon emosionalnya dalam menerima
kehamilan. Seorang wanita memandang kehamilan
sebagai suatu hasil alami hubungan perkawinan,baik
yang diinginkan maupun tidak diinginkan,bergantung
dengan keadaan.
Sebagian wanita lain menerima kehamilan sebagai kehendak
alam dan bahkan pada beberapa wanita termasuk banyak
remaja, kehamilan merupakan akibat percobaan seksual tanpa
menggunakan kontrasepsi. Awalnya mereka terkejut ketika
tahu bahwa dirinya hamil, namun seiring waktu mereka akan
menerima kehadiran seorang anak.
Identifikasi peran ibu

01 02 03 04

Hubungan ibu dengan Hubungan Hubungan Hubungan ibu


anak petempuan dengan seksual dengan anak
pasangan
1. Hubungan ibu dengan anak petempuan

Saat baru lahir, semua anak memiliki kecenderungan lebih


dekat dengan ibu karena kebutuhan hidupnya bergantung
pada ibu. Semakin bertambahnya usia, hal ini bisa berubah.
Stigma dalam masyarakat menganggap anak laki-laki lebih
dekat dengan ibu, dan anak perempuan lebih dekat dengan
ayah.
Hubungan ibu dengan pasangan. 2

Hubungan istri dan suami dapat bertambah dekat selama


masa kehamilan. Bahkan, pada wanita yang diperhatikan
dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan
menunjukkan lebih sedikit gejala ibunya yaitu emosi dan
fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan dan lebih mudah
melakukan penyesuaian selama masa nifas.
3. Hubungan seksual

Ekspresi seksual selama kehamilan bersifat individual.


Beberapa pasangan menyatakan puas dengan hubungan
seksual mereka, sedangkan yang lain mengatakan
sebaliknya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor –faktor fisik,
emosi dan interaksi, termasuk tahayul tentang seks selama
masa hamil,dan perubahan fisik wanita.
4. Hubungan ibu dan anak
Ikatan emosional dengan anak mulai timbul pada periode prenatal, yakni ketika wanita mulai membayangkan
dan melamunkan dirinya menjadi ibu. Tiga fase dalam pola perkembangan yang berlangsung sepanjang masa
hamil

1 2 3
Wanita menerima fakta biologis Ibu menerima janin yang Ibu mulai dengan realistis
kehamilan. Pusat pikiran ibu berfokus bertumbuh sebagai sesuatu yang mempersiapkan diri untuk
pada dirinya sendiri dan pada realitas terpisah dari dirinya dan seorang melahirkan dan mengasuh
awal kehamilan itu sendiri. yang perlu dirawat. Pusat bayinya.(bobak,2004: 128-129)
perhatian lebih difokuskan pada
anak yang dikandung.
03
Adaptasi maternal
Pengertian

Periode antenatal adalah suatu kondisi yang dipersiapkan secara fisik dan psikologis
untuk kelahiran dan menjadi orang tua.pada periode ini terutama perempuan yang
sehat akan mencari petunjuk dan perawatan secara teratur. Wanita segala umur
selama beberapa bulan kehamilannya beradaptasi untuk berperan sebagai ibu, suatu
proses belajar yang kompleks secara sosial dan kognitif (salmah,2006:75).

Adaptasi atau penyesuaian selama kehamilan ini dapat


dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
• Adaptasi / Respon Fisiologis Ibu terhadap kehamilan
• Adaptasi psikologis terhadap kehamilan
1. Adaptasi / Respon Fisiologis Ibu terhadap kehamilan
Respon fisiologis normal ini merupakan upaya adaptif tubuh ibu terhadap janin yang sedang berkembang. Terdapat perubahan-
perubahan yang terjadi pada genitalia eksternal dan internal dan pada payudara yang dikarenakan hormon somatomammotropin,
estrogen dan progesteron yang mengalami perubahan (Wiknjosastro, H, 2002).
Perubahan Fisiologis yang dialami ibu sebagai respon terhadap tuntunan janin, diantaranya:
• Uterus.
Pertumbuhan uterus yang fenomenal pada trimester pertama berlanjut sebagai stimulus kadar estrogen dan progresteron yang
meningkat
• Serviks uteri
Terjadinya perlunakan pada servik disebabkan oleh pembuluh darah dalam servik bertambah sehingga metimbulkan edema pada
servik dan hyperplasia kelenjar-kelenjar servik.
• Vagina dan vulva
Vulva dan vagina mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh sehingga tampak lebih merah dan kebiru-biruan
(tanda chadwicks). Elastisitas vagina bertambah sebagai persiapan persalinan. (manuaba,2010).
• Ovarium
Fertilisasi dan implantasi membuat berhentinya maturisasi folikel dan ovulasi. Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus
luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Kadar relaxin di sirkulasi maternal dapat
ditentukan dan meningkat dalam trimester pertama.
Lanjutan …

• Mammae
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan
payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormone saat kehamilan yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin.
• Dinding perut
Pada kehamilan primigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong pada perut atau disebut striae
• Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya peningkatan kebutuhan sirkulasi darah untuk memenuhi
kebutuhan perkembagan dan pertumbuhan jaanin, hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenta, dan
pengaruh hormone estrogen dan progesrteron meningkat. Volume darah lebih besar dari pertumbuhan darah,sehingga terjadi
pengenceran darah (haemodilusi).
• Sistem respirasi
Pada kehamilan terjadi perubahan pada system respirasi untuk memenuhi O2 disamping itu terjadi desakan diafragma karena
dorongan rahim yang semakin membesar pada umur kehmilan 32 minggu. Oleh hal itu ibu hamil membutuhkan bernafas
sekitar 20-25% (Manuaba,2010).
Lanjutan …
• Sistem pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan:
1. Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi)
2. Daerah lambung terasa panas
3. Terjadi mual,muntah dan sakit/pusing pada kepala terutama pagi hari,( morning sickness)
4. Progesterone menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi
• Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul menimbulkan
kandung kencing cepet terasa panuh dan sering kencing. Keadaan ini menyebabkan terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolism air
makin lancar sehingga pembentukan air senipun akan bertambah, filtrasi pada glomerulus juga bertambah sekitar 65- 70%. (Manuaba,
2010)
• Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore
stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis.
Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung, dikenal sebagai chloasma gravidarum.
• Metabolisme dalam kehamilan
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga meninggi, dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya
(glandula tireoidea). BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir.
2. Adaptasi psikologi terhadap kehamilan
• Penyesuaian terhadap peran orang tua merupakan salah satu peristiwa kehidupan yang paling membuat stress. Sedangkan
kehamilan sendiri ditempatkan pada urutan ke 12 dari kehidupan yang paling membuat stress (Henderson, 2005: 108).
• Rasa khawatir dan ansietas dalam kehamilan relatif umum terjadi, karena pada kenyataannya ansietas dalam tingkat tertentu dapat
berperan sebagai faktor motivasi dalam mempersiapkan peran menjadi orang tua. (Henderson, 2005: 110).
Tahap – tahap psikososial yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya:
• Anticipatory stage
Seorang ibu mulai melakikan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain
• Honeymoon stage
Ibu mulai memahami peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga lain.
• Pleteu stage
Ibu akan mencoba apakah mampu berperan sebagai ibu. Tahap ini memerlukan waktu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.
• Disengagement
Merupakan tahap penyelesaian yang mana latihan peran sudah berakhir
04
Menyiapkan kelahian bayi
Menyiapkan kelahiran bayi

Banyak wanita, khususnya wanita nulipara, secara aktif mempersiapkan diri untuk
menghadapi persalinan dengan membaca buku, menghadiri kelas untuk orang tua,
dan berkomunikasi dengan wanita lain (ibu, saudara perempuan, teman, orang yang
belum dikenal) untuk memberi mereka nasehat, arahan dan perawatan dalam
melahirkan.

Menurut Lederman (1984) yang dikutip oleh Bobak (2004)


persiapan paling baik untuk melalui persalinan ialah
"kesadaran yang sehat tentang kenyataan tersebut-kewaspadaan
terhadap kerja nyeri, dan resiko, yang diimbangi dengan
perasaan suka cita dan pengharapan akan hasil akhir yang
menggembirakan
Kesadaran untuk mendapatkan kondisi sehat

Bisa di lihat dari :


• Kunjungan pertama. Hal ini dapat berlangsung di RS atau di komunitas.
• Diketahui taksiran persalinan. Hal ini dapat mencegah keraguan keberlanjutan kehamilan jika
terhadap kecurigaan tentang pertumbuhan janin yang buruk.
• Mengidentifikasi masalah potensial. Dengan adanya pemeriksaan yang dijadwalkan dapat
dijadikan kesempatan yang baik untuk mendiskusikan gaya melahirkan dan untuk menguraikan
beberapa pilihan diagnosa prenatal.
• Perawatan di komunitas atau perawatan di RS. Ibu dapat memilih sendiri perawatan yang ingin
diperolehnya, baik itu di komunitas maupun di RS sesuai dengan kondisi.
• Melahirkan di RS atau di rumah. Pilihan tempat melahirkan hares merupakan pilihan yang dibuat
oleh wanita. Setiap wanita memiliki hak untuk melahirkan bayinya di rumah ataupun fasilitas
kesehatan yang memberikan bantuan medis dan kebidanan, namun tetap disesuaikan dengan
keadaan ibu hamil tersebut (Henderson, 2005).
05
Faktor-faktor yang berperan dalam meningkatan kemampuan
wanita untuk beradaptasi sebagai ibu
Lingkungan sosial
ibu hamil memerlukan lingkungan yang menerima anaknya, sehingga dapat
membantu mendapatkan identitasnya sebagai ibu. Pada saat ini sikap lingkungan
pada wanita hamil telah banyak mengalami perubahan. Bahkan kini ada peraturan
yang dibuat untuk melindungi wanita hamil pada lingkungan tempat kerjanya.
Diharapkan lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatan ibu hamil itu
sendiri..
Dukungan sosial
Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikososial ibu
hamil adalah faktor yang penting. Ibu selama masa kehamilannya
memerlukan dua kebutuhan yaitu perasaan dicintai, nilai-nilai dan
mempunyai anak dari suaminya. Jaringan sosial sering kali dipakai
sebagai sumber terbesar untuk mendapatkan nasehat kehamilan.
Penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosi dari pasangan
merupakan faktor penting
Lanjutan…

Tipe perawatan profesional dengan dukungan yang di terima

Perawatan di desain untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan fetus


dan ditemukan keadaan yang abnormal sebagai antisipasi kelahirannya. Ibu
dan keluarga juga membutuhkan dukungan karena stress dan pusat
perhatian menjadi orang tua baru.
Psikologi yang di sadar dan tidak di sadari
• Kehamilan merupakan suatu tantangan, suatu titik balik dari kehidupan
keluarga dan biasanya diikuti oleh stress dan gelisah, baik itu kehamilan
yang diharapkan atau tidak.
• Bahkan perlu dipelihara keterbukaan, keseimbangan, menjaga tugas
perkembangan serta mengerti bantuan dan dukungan agar tidak terjadi
karena tidak tertanggulangi krisis yang disebabkan oleh kelemahan, ego,
kehilangan pertahanan diri, serta tidak tertanggulangi masalah yang muncul.
dan perubahan hubungan.
Kesimpulan
•Ibu merupakan pribadi yang cukup memegang peran penting dalam tumbuh kembangnya seorang manusia.
Sebab melalui ibu, seorang anak dapat dilahirkan ke dunia. Banyak sekali persiapan yang perlu dilakukan oleh
ibu untuk melahirkan anak. Tidak hanya sekadar fisik, tetapi juga psikis.
•Kesiapan menyambut kehamilan dicerminkan dalam kesiapan dan respon emosionalnya dalam menerima
kehamilan. Seorang wanita memandang kehamilan sebagai suatu hasil alami hubungan perkawinan,baik yang
diinginkan maupun tidak diinginkan,bergantung dengan keadaan.
•Adaptasi atau penyesuaian selama kehamilan ini dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Adaptasi / Respon Fisiologis Ibu terhadap kehamilan
2. Adaptasi psikologis terhadap kehamilan
• Faktor-faktor yang berperan dalam meningkatan kemampuan wanita untuk beradaptasi sebagai ibu :
1. Lingkungan sosial
2. Dukungan sosial
3. Tipe perawatan yang di terima
4. Psikologi yang di sadari/tidak di sadari
Referensi

•limul H, Aziz, 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba
Medika
•Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.
•Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
•Brooker, C, 2001. Kamus Saku Keperawatan .Ed : 31 . Jakarta : EGC
•Bryar, 2008. Teori Praktik Kebidanan. Jakarta : EGC
•Ella, 2010. Gender Analysis Pathway (GAP) dalam Program Making Pregnancy Safer
(MPS) sebagai upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI).
.http://www.kemenkes.co.id. Diakses pada tanggal 12/02/2011.
•Henderson, C, 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC
Thanks!
Semoga bermanfaat

Please keep this slide for attribution

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai