Anda di halaman 1dari 12

Disusun

Oleh :
Kelompok
keselamatan kelistrikan
Keselamatan kelistrikan adalah upaya perlindungan terhadap
bahaya yang terkait dengan penggunaan listrik. Ini mencakup
praktik-praktik, prosedur-prosedur, dan peraturan-peraturan
yang dirancang untuk mencegah cedera atau kerusakan yang
disebabkan oleh listrik, seperti kejutan listrik, kebakaran, atau
kerusakan peralatan. Tujuannya adalah untuk melindungi orang,
properti, dan lingkungan dari risiko yang terkait dengan
listrik.
Prinsip K2
Prinsip K2 dalam keselamatan kelistrikan mengacu pada prinsip
"Kendalikan Kontak." Prinsip ini mengedepankan upaya untuk mengontrol
atau memutus sumber daya listrik secara efektif dalam situasi darurat atau
ketika ada potensi bahaya. Ini melibatkan penggunaan saklar darurat,
pemutus sirkuit, atau alat pengaman lainnya untuk memastikan bahwa
aliran listrik dapat diputus dengan cepat dan efisien jika diperlukan untuk
mencegah cedera atau kerusakan yang lebih lanjut. Prinsip ini juga
mencakup pelatihan yang baik bagi pengguna listrik untuk memahami cara
menggunakan peralatan pemutus listrik dengan benar dalam keadaan
darurat.
alat pelindung diri
1. Sarung Tangan Isolasi: Sarung tangan
karet yang sesuai dengan standar
keamanan listrik digunakan untuk
melindungi tangan dari kontak
langsung dengan kabel listrik atau
peralatan yang terhubung dengan
sumber listrik. Pastikan sarung tangan
memiliki rating isolasi yang sesuai
dengan tegangan yang akan ditangani.
statis dan bahan isolasi yang dapat mengisolasi kaki dari tanah serta
melindungi dari kemungkinan kebocoran listrik. Pastikan sepatu
safety memiliki sertifikasi yang sesuai dengan standar keamanan.
3. Topi Pengaman (Helm) : Topi pengaman atau helm digunakan untuk
melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh dan memastikan keamanan
saat bekerja di area yang mungkin berpotensi terjadi kejatuhan atau
tabrakan. Pastikan helm memiliki sertifikasi keamanan yang sesuai.
4. Kacamata Pelindung : Kacamata pelindung digunakan untuk
melindungi mata dari percikan listrik atau bahan-bahan kimia yang
mungkin terjadi saat bekerja. Pastikan kacamata memiliki lensa
yang tahan terhadap pecahan dan bahan kimia.
5. Pakaian Khusus : Pakaian khusus yang terbuat dari bahan non-
konduktif seperti nilon atau poliester digunakan untuk menghindari
kemungkinan terjadinya kebocoran listrik yang dapat mengalir melalui
tubuh. Pastikan pakaian khusus memiliki rating isolasi yang sesuai.
6. *Pelindung Telinga*: Jika bekerja di lingkungan dengan kebisingan
tinggi, pelindung telinga seperti bantalan telinga atau penutup telinga
digunakan untuk melindungi pendengaran dari
kerusakan akibat kebisingan.
7. *Masker Wajah*: Jika peker jaan melibatkan paparan debu atau bahan
kimia yang berbahaya bagi pernapasan, masker wajah
dengan filter yang sesuai digunakan untuk melindungi pernapasan
pekerja.
Kesimpulan
Penting untuk selalu menggunakan APD dengan benar dan

mengikuti prosedur kerja yang aman untuk meminimalkan


risiko cedera atau kecelakaan saat bekerja dengan kelistrikan
Selalu periksa kondisi APD secara berkala dan gantilah jika
ditemukan adanya kerusakan atau keausan.

Anda mungkin juga menyukai