Anda di halaman 1dari 15

EUKARIOTIK

TRANSKRIPSI PADA

Design Template by Bochin’s Paw


KELOMPOK I

DWI SUSFA LIBERTIN RENIDA PUSPITA SISKA MELANI UCI PARAMITA WINDI
AZZAHRA HALAWA SIREGAR Br PANJAITAN SIGALINGGING MELINDA
(2101011013) (2101011027) (2101011038) (2101011042) (2101011050) (2101011053)
Transkripsi Pada Eukariotik
Transkripsi adalah proses pembentukan RNA baik mRNA,
tRNA, maupun rRNA dengan menggunakan cetakan DNA.
Proses penyalinan inti ini dilakukan oleh RNA polymerase.
Pada sel prokariot, pembentukan beberapa jenis RNA dilakukan
satu jenis enzim RNA polymerase. Sedangkan pada sel eukariot,
setiap jenis RNA disintesis oleh satu jenis RNA polymerase.
onen Yang Terlibat Dalam Transkripsi Pada Euk

1. DNA cetakan (DNA Template)


2. Enzim RNA polymerase I,II dan III
3. Faktor transkripsimum dan khusus (TFTFIIB,D,E,F,H)
4. Promoter : TATA box (TATAAAA)
Mekanisme Transkripsi Pada Eukariotik
a. Transkripsi gen kelas II
Transkripsi gen kelas II dilakukan oleh RNA
polymerase II yang dibantu oleh beberapa
faktor transkripsi umum. Penyusunan
kompleks faktor transkripsi umum dan RNA
polymerase II pada daerah promotor
membentuk kompleks pra inisiasi yang akan
segera mengawali transkripsi jika ada
nukloitida. Ikatan semacam ini membuat
daerah promotor menjadi terbuka sehingga
RNA polymerase II dapat membaca urutan
DNA pada cetakan.
b. Transkripsi gen kelas III

Transkripsi gen kelas III (gen tRNA dan 5S rRNA)


dilakukan oleh RNA polymerase III dibantu oleh
sekelompok protein yang dikenal sebagai faktor
transkripsi TFIII yang meliputi : TFIIIA, TFIIIB dan
TFIIIC serta protein TBP. Terminasi transkripsi gen kelas
III terjadi pada suatu daerah tertentu dan tidak
melibatkan protein khusus. RNA polymerase III terdapat
didalam nukleoplasma dan sekurang-kurangnya terdiri
dari atas 16 subunit yang berbeda.
c. Transkripsi gen kelas I

Transkripsi gen kelas I dilakukan oleh RNA polymerase I. Proses transkripsi gen kelas I juga dimulai
dengan pembentukan kompleks pra inisiasi yang dilakukan oleh RNA polymerase I dan dua faktor
transkripsi yaitu SL1 dan UBF (Upstream Binding Factor). SL1 merupakan faktor transkripsi yang
mempunyai spesifisitas untuk suatu species, artinya dapat membedakan antara promotor gen pada manusia
dan promotor gen pada hewan.
Selain faktor SL1 inisiasi gen kelas I juga memerlukan faktor transkripsi UBF. Faktor UBF inilah
yang menempel pada daerah promotor gen rRNA secara langsung dan bukan RNA polymerase I.
hasil penelitian menunjukkan bahwa factor SL1 yang berasal dari manusia tidak berikatan langsung
pada DNA. Sedangkan SL1 yang berasal dari mencit dapat menempel pada promotor gen rRNA
mencit sehingga faktor-faktor transkripsi SL1 yang berasal dari manusia hanya aktif terhadap
promotor manusia. Sedangkan SL1 mencit juga aktif pada promotor mencit. Sebaliknya, faktor
transkripsi UBF yang berasal dari manusia dapat menggantikan fungsi UBF dari mencit dan
sebaliknya.
Produk Hasil Transkripsi Pada Eukariotik

RNA Pol I RNA Pol II RNA Pol III


Pemrosesan Pasca Transkripsi
Pada eukariotik transkripsi berlangsung di dalam nucleus sedangkan translasi
berlangsung didalam sitoplasma dengan demikian translasi baru dapat
dijalankan jika proses transkripsi sudah selesai dilakukan. Jeda waktu
semacam ini disebut fase pasca transkripsi. Pada fase ini terjadi beberapa
proses yang unik pada eukariotik antara lain:
1. Pemotongan dan Penyambungan RNA (RNA Spilicing)
2. Poliadenilasi (penambahan gugus poli-A pada ujung 3’ mRNA)
3. Penambahan tudung (cap) pada ujung 5’ mRNA.
1. Pemotongan dan Penyambungan RNA (RNA Spilicing)
2. Poliadenilasi (Penambahan gugus poli-A pada ujung 3’ mRNA)

Poliadenilasi adalah modifikasi pasca transkripsi dari RNA yang ditemukan di semua sel dan
didalam organel. Poliadenilasi dari ujung 3 terjadi sebelum mRNA meninggalkan nucleus.
Nantinya pre-mRNA dibelah pada situs poliadenilasi dan ditambahkan ekor poliadenilasi yang
merupakan proses yang diperlukan untuk pembentukan mRNA normal. Gen dengan beberapa
situs poli-A dapat menjalani alternative polyadenylation, menghasilkan isoform mRNA yang
berbeda dengan 3’ daerah yang tidak diterjemahkan dan dalam beberapa kasus wilayah
pengkodean berbeda.

Fungsi dari Poliadenilasi ini adalah untuk meningkatkan stabilitas mRNA sehingga mRNA
mempunyai umur yang lebih Panjang dibandingkan dengan mRNA yang tidak memiliki poli-
A.
3. Penambahan tudung (cap) pada ujung 5’ mRNA

Capping merupakan rangkaian reaksi enzimatik dengan menambahkan 7-metilguanosin


(m7G) ke ujung 5’ pre-mRNA dan dengan demikian melindungi RNA dari degradasi oleh
eksonuklease. Tutup m7G kemudian diikat oleh heterodimer kompleks pengikat penutup
(CBC20/CBC80), yang membantu ekspor mRNA ke sitoplasma dan juga melindungi RNA
dari de-capping.

Fungsi mRNA cap:


1. Melindungi mRNA dari degradasi
2. Meningkatkan efisiensi translasi mRNA
3. Meningkatkan pengangkutan mRNA dari nukleus ke sitoplasma
4. Meningkatkan efisiensi proses splicing mRNA
Senyawa Penghambat
Actinomycin D
 Dari streptomyces
Transkripsi
 Mengikat erat pada dupleks DNA menyisipkan diri antara pasangan basa G=C
 Menghalangi pergerakan polymerase sepanjang rantai
 Menghambat baik prokariotik maupun eukariotik

Acridine
 Menghambat dengan jalan yang sama dengan Actinomycin D
Rifampicin
 Dari streptomyces
 Menghalangi pembentukan ikatan fosfodiester pertama
 Tidak menghalangi pemanjangan rantai
 Mengikat pada sub unit ß polymerase RNA
 Tidak menghambat sintesis RNA pada eukariotik

a-amanitin
 Spesifik inhibitor pada sel hewan
 Dari jamur Amanita phalloides
 Menghambat enzim polymerase RNA II pada
eukariotik
 Tidak menghambat sintesis RNA prokariotik dan
jamurnya sendiri
Thank you

Design Template by Bochin’s Paw

Anda mungkin juga menyukai