Anda di halaman 1dari 18

BESI DAN

Adi Suyitno BAJA


Rika khoirunisa
DEFINISI BESI

Besi adalah unsur kimia dengan


simbol Fe (dari bahasa Latin: ferrum) dan
nomor atom 26. Besi merupakan logam dalam
deret transisi pertama. Besi adalah unsur paling
umum di bumi, membentuk sebagian besar bagian
inti luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur keempat
terbesar pada kerak bumi. Oleh karena itu, ini
adalah logam berat yang paling melimpah di alam
semesta.
BESI DALAM TABEL PERIODIK
Nomor Atom (Z) 26
Golongan Golongan 8

Periode Periode 4

Blok Blok-D

Kategori Unsur Logam Transisi

Berat Atom Standar (Ar) 55,845±0,002

Konfigurasi Elektron [Ar] 3d6 4s2


Elektron Per Kelopak 2, 8, 14, 2
SIFAT FISIKA BESI
Sifat Fisik
Fase Pada STS (0 °C Dan 101,325 Kpa) Padat

Titik Lebur 1811 K ​(1538 °C, ​2800 °F)


Titik Didih 3134 K ​(2862 °C, ​5182 °F)
Kepadatan Mendekati S.K. 7,874 G/Cm3
Saat Cair, Pada T.L. 6,98 G/Cm3
Kalor Peleburan 13,81 Kj/Mol
Kalor Penguapan 340 Kj/Mol
Kapasitas Kalor Molar 25,10 J/(Mol·K)
SIFAT – SIFAT BESI
>
01. <
02.
<
03.
Besi (Fe) memiliki warna Besi (Fe) juga bersifat
Besi (Fe) bersifat elastis dan lunak dalam arti dapat
perak serta mengkilap.
mudah ditempa. membentuknya dengan
mudah.

04. 05. 06.


<
<
<
>
Besi (Fe) meleleh pada
Besi (Fe) pada suhu kamar, suhu 1538°C dan Besi (Fe) bersifat magnetis
logam ini berbentuk ferit. mendidih pada suhu (termasuk ferromagnetic).
2862°C.
SIFAT KIMIA BESI
● Besi sangat mudah bereaksi dengan air dan uap. terutama air dan uap dengan suhu tinggi. Hasil dari
reaksi ini yaitu Hidrogen.
● Bersifat korosif jika bereaksi dengan oksigen di dalam air atau udara.
● Besi akan mudah larut dalam larutan asam karena oksidanya bersifat amfoter.
● Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti halogen, sulfur, pospor, boron, karbon dan silikon.
● Unsur besi bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron) sehingga bilangan oksidasinya bertanda
positif.
● Fe dapat memiliki biloks 2, 3, 4, dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energy elektron pada
subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika terjadi ionisasi
selain electron pada subkulit 4s.
● Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara yang lembab
atau ketika terdapat peningkatan suhu.
● Memiliki bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta, gamma dan omega dengan suhu transisi 700, 928, dan
1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat magnetnya menghilang
meski pola geometris molekul tidak berubah.
SIFAT MEKANIK BESI
Sifat mekanik merupakan sifat khas yang dimiliki
oleh unsur logam seperti besi. Dimulai dari sifatnya
yang keras dan kuat, artinya besi lebih tahan guna
dan tahan banting. Besi juga disebut lebih tahan
tegangan karena dapat menerima tegangan dan
tekanan di batasan tertentu tanpa mengubah
bentuknya.
Sifat besi dengan karakter mekanik lainnya adalah
kekakuan dan ketangguhannya
KEGUNAAN BESI

Dari seluruh logam yang diproses saat


ini, 90 persennya adalah
besi. Sebagian besar digunakan untuk
konstruksi baja, digunakan dalam
teknik konstruksi (beton bertulang,
balok penopang, dll.) dan manufaktur.
DEFINISI BAJA

Baja adalah logam paduan berbahan dasar besi.


Besi murni mempunyai sifat yang kurang kuat
dan mudah berkarat, namun memiliki tingkat
keuletan yang tinggi. Logam besi pada baja
dipadukan dengan beberapa elemen lainnya,
termasuk unsur karbon untuk memodifikasi
karakteristiknya. Beberapa logam yang umum
dijadikan paduan adalah Nikel, Mangan,
Aluminium, dan Bismuth.
Perbandingan bahan penyusun baja akan
berpengaruh pada sifat dan karakteristik baja itu
sendiri. Unsur Karbon (C) biasa ditambahkan
pada baja untuk meningkatnya kekuatannya.
Karbon pada baja menyebabkan kekuatan baja
mengalami peningkatan namun karbon juga
menyebabkan elastisitas baja berkurang.
Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar
antara 0.2% hingga 2.1% dari berat
keseluruhan. Terlalu banyak persentase karbon
akan menyebabkan baja getas atau mudah
patah.
Apabila kandungan karbon dalam baja
terlalu sedikit, maka besi murni dalam paduan akan
menjadi ulet, lembek, dan lemah. Kandungan karbon
yang lebih tinggi dari baja normal akan membuat satu
paduan yang sering disebut besi babi. Meskipun besi
yang berhasil terpadu dengan karbon disebut baja
karbon, baja paduan sendiri adalah baja yang
dimasukan dengan paduan elemen lain dengan tujuan
untuk memberikan karakteristik tertentu terhadap baja
tersebut. Elemen-elemen pemadu yang umum
dipadukan adalah: mangan, nikel, kroma,
molybdenum, boron, titanium, vanadium, tungsten,
kobalt, dan niobium.
PROSES PENGOLAHAN BAJA

Ada berbagai perlakuan panas yang


biasa digunakan pada proses
pengolahan baja. Perlakuan
panas yang paling sering
digunakan adalah annealing,
quenching, dan tempering.
Methodology
Annealing adalah perlakuan panas terhadap baja
yang dilakukan dengan memanaskan baja
hingga temperatur cukup tinggi untuk membuat
baja lunak. Proses ini terjadi dalam tiga
tahapan, pemulihan, rekristalisasi, dan
penumbuhan butir. Temperatur yang dibutuhkan
untuk annealing bergantung pada jenis
annealing dan kandungan elemen campuran
dalam baja.
Methodology
Quenching dan tempering
awalnya melibatkan pemanasan baja
hingga fasanya berubah menjadi austenit
lalu dilakukan pendinginan menggunakan
media pendingin oli atau air. Penurunan
temperatur yang tiba-tiba menghasilkan
struktur martensit yang keras dan getas.
Klasifikasi Baja
Baja karbon dapat diklasifikasikan berdasarkan kandungan karbonnya. Baja karbon
terdiri atas tiga macam yaitu, baja karbon rendah, sedang dan tinggi

1. Baja Karbon Rendah . 2. Baja Karbon Sedang.

Baja ini disebut baja ringan, baja karbon Baja karbon sedang mengandung
rendah bukan baja yang keras, karena karbon 0.3% - 0.6% dan kandungan
kandungan karbonnya kurang dari 0.3%. Karbonnya memungkinkan baja untuk
dikeraskan sebagian dengan
pengerjaan panas (heat treatment)
3. Baja Karbon Tinggi yang sesuai.
Baja karbon tinggi yang mengandung
karbon 0.6% - 1.5%. Apabila baja ini
digunakan untuk bahan produksi maka
harus dikerjakan dalam keadaan panas
dan digunakan untuk peralatan mesin-
mesin berat.
Selain unsur karbon, baik secara disengaja
atau tidak baja dapat mengandung
unsur paduan yang lain. Baja yang
mengandung unsur paduan lain
tersebut dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Baja paduan rendah, jika unsur
paduan khusus <8.0%.
2. Baja paduan tinggi, jika unsur paduan
khusus >8.0%
SEKIAN PRESENTASI KELOMPOK KAMI HARI INI, JIKA ADA LEBIH NYA
DARI SAYA DAN JIKA ADA KEKURANGAN ITU PASTI DARI TEMAN TEMAN
SAYA .. 
Selain unsur karbon, baik secara disengaja
atau tidak baja dapat mengandung
unsur paduan yang lain. Baja yang
mengandung unsur paduan lain
tersebut dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Baja paduan rendah, jika unsur
paduan khusus <8.0%.
2. Baja paduan tinggi, jika unsur paduan
khusus >8.0%

Anda mungkin juga menyukai