- KE
BESI DAN
PADU A NN YA
NAH
ASMAUL HUS
MUTMAINNAH
POKOK BAHASAN
KLASIFIKAS
02
01 DEFINISI
I BAHAN
03 SUMBER BAHAN
TUJUAN DAN
05 FUNGSI
04 SIFAT
BAHAN 06
KELEBIHAN
DAN
KEKURANGAN
07 CONTOH
PENGGUNAAN
01
D E F IN IS I
DEFINISI
Besi merupakan salah satu jenis logam yang terdapat nomor atom 26, massa atom relatif
(Ar) 55.845 u. Titik leleh besi pada suhu 1538˚C, 2800˚F, 181 K (Hartina et al, 2020).
Paduan besi merupakan jenis paduan logam dengan penyusun utama berupa besi.
Paduan ini merupakan yang paling banyak digunakan dibandingkan paduan logam
lainnya Penggunaan paduan besi dalam kehidupan sehari-hari digunakan dalam
berbagai bidang konstruksi (Amyreeza, 2015).
Paduan besi mengacu pada campuran besi dengan satu atau lebih unsur atau logam lainnya
untuk mengubah sifat-sifatnya. Beberapa paduan besi yang paling umum termasuk:
feronikel, besi cor, besi tempa, besi baja dan besi tuang putih.
DEFINISI
Feronikel adalah paduan besi dan nikel (ferroalloy) yang diproduksi terutama melalui
peleburan listrik bijih nikel teroksidasi dalam kondisi reduksi dan digunakan untuk baja
paduan dan paduan. Feronikel mengandung 80% besi dan 20% nikel yang dihasilkan
dari proses peleburan reduksi bijih nikel oksida atau silikat yang mengandung
besi. Ferroalloy adalah paduan besi dengan unsur lain (Cr, Si, Mn, Ti, dll.) yang
digunakan terutama untuk deoksidasi dan paduan baja (misalnya ferrochromium,
ferrosilicon). Beberapa paduan yang mengandung besi hanya dalam bentuk pengotor
(silikokalsium, silikomangan, dll) dan beberapa logam dan nonlogam (Mn, Cr, Si)
dengan kandungan pengotor minimal juga diklasifikasikan sebagai ferroalloy. Mereka
dihasilkan dari bijih atau konsentrat dalam tungku listrik atau poros peleburan
(perapian) (Urm-Company,2023).
DEFINISI
Besi cor adalah salah satu material yang umum difungsikan sebagai rangka pada pondasi
bangunan di Indonesia. Besi ini punya karakter yang kuat, tahan lembab, anti korosi,
dan tahan aus. Dilihat dari komposisinya, material ini mengandung campuran besi,
karbon, silikon, mangan, sulfur dan fosfor. Secara khusus, kandungan karbon pada
barang ini berkisar di 2% sampai 6,67%. Apabila komposisi karbon lebih dari 2%, besi
cor akan punya karakter yang lebih rapuh dan mudah getas.
DEFINISI
Besi tempa adalah besi paduan dengan kandungan karbon yang amat rendah (kurang dari
0.08%) yang berbeda dengan besi cor (2,1% sampai 4%). Benda ini adalah sebuah
gumpalan besi yang semi-menyatu dan berisikan serat terak inklusi (sampai 2% dari
kandungan berat), yang memunculkan "biji-bijian" menyerupai kayu yang terlihat
ketika besi itu tergores atau bengkok ke titik patah. Besi tempa itu berkarasteritik
tangguh, mudah ditempa, ulet, tahan korosi dan mudah dilas.
DEFINISI
Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan
utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat
sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras. Unsur
paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan (manganese), krom
(chromium), vanadium, dan nikel. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur
paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan
karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya
(tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta
menurunkan keuletannya (ductility).
DEFINISI
Besi tuang putih (white cast iron) memiliki bidang patahan yang berwarna putih karena
mengandung sejumlah besar sementit dengan kandungan karbon lebih dari 1,7%.
Dengan kandungan silikon yang rendah dan laju pendinginan yang cepat, maka setelah
didinginkan akan terbentuk fasa metastabil sementit, Fe 3C. Karena sementit bersifat
keras dan getas, besi tuang putih memiliki kekerasan dan ketahanan aus yang tinggi
namun mampu mesin dan kekuatan tariknya rendah. Besi tuang putih ini merupakan
bahan baku untuk pembuatan besi tuang mampu tempa.
02
IK A S I
KLASIF
B AH A N
KLASIFIKASI BAHAN
Klasifikasi bahan feronikel dapat dilakukan berdasarkan berbagai kriteria, termasuk
komposisi kimianya, metode pembuatannya, dan sifat-sifatnya. Berikut adalah
beberapa klasifikasi umum untuk bahan feronikel :
Cara pengujian: uji tarik, uji ketangguhan charpy, dan uji kekerasan.
KEKUATAN LULUH FERONIKEL
Kekuatan luluh feronikel adalah nilai tegangan minimum yang diperlukan untuk
menyebabkan deformasi plastis permanen pada material. Sifat ini penting untuk
menentukan ketahanan feronikel terhadap deformasi dan kegagalan dalam berbagai
aplikasi.
Nilai kekuatan luluh: Nilai kekuatan luluh feronikel bervariasi tergantung pada
faktor-faktor yang disebutkan di atas. Nilai tipikal untuk feronikel komersial berkisar
antara 200 MPa hingga 1200 MPa.
KEKUATAN TARIK FERONIKEL
Kekuatan tarik feronikel adalah kemampuan material untuk menahan gaya tarik yang
diterapkan padanya. Sifat ini penting untuk menentukan ketahanan feronikel terhadap
patah dan kegagalan dalam berbagai aplikasi.
Nilai kekuatan tarik: Nilai kekuatan tarik feronikel bervariasi tergantung pada faktor-
faktor yang disebutkan di atas. Nilai tipikal untuk feronikel komersial berkisar antara
400 MPa hingga 1500 MPa.
KEKUATAN TEKAN FERONIKEL
Kekuatan tekan feronikel adalah kemampuan material untuk menahan gaya tekan
yang diterapkan padanya. Sifat ini penting untuk menentukan ketahanan feronikel
terhadap deformasi dan kegagalan dalam berbagai aplikasi.
Nilai kekuatan tekan : Nilai kekuatan tekan feronikel bervariasi tergantung pada
faktor-faktor yang disebutkan di atas. Nilai tipikal untuk feronikel komersial berkisar
antara 600 MPa hingga 2000 MPa.
KEKERASAN FERONIKEL
Kekerasan feronikel adalah kemampuan material untuk menahan deformasi plastik
permanen akibat tekanan lokal. Sifat ini penting untuk menentukan ketahanan
feronikel terhadap aus, goresan, dan lekukan dalam berbagai aplikasi.
KEKURANGAN
- Kekerasan: Feronikel dapat menjadi keras dan rapuh, membuatnya sulit untuk
dibentuk dan diproses.
- Ketersediaan: Feronikel tidak tersedia secara luas seperti paduan nikel lainnya.
- Korosi Galvanik: Feronikel dapat mengalami korosi galvanik jika bersentuhan
dengan logam lain, seperti baja
- Berat: Feronikel lebih berat daripada paduan nikel lainnya.
KELEBIHAN
Kekuatan dan Ketahanan, Ketahanan Korosi,
Ketahanan Panas, Redaman Getaran, Estetika, Mudah
Dituang, Relatif Murah.
KEKURANGAN
-Kerapuhan: Besi cor rapuh dan mudah retak atau patah jika terkena benturan
keras.
-Keterbentukan: Besi cor sulit dibentuk dan diproses setelah pengecoran.
-Berat: Besi cor memiliki massa jenis yang tinggi, membuatnya berat dan sulit
dipindahkan.
-Korosi Galvanik: Besi cor dapat mengalami korosi galvanik jika bersentuhan
dengan logam lain yang lebih mulia, seperti tembaga.
-Pengecoran: Proses pengecoran besi cor membutuhkan energi dan peralatan yang
cukup besar.
-Permesinan: Besi cor sulit dikerjakan dengan mesin, membutuhkan alat dan
teknik khusus.
KELEBIHAN
Kekuatan dan Ketahanan, Ketahanan Korosi, Estetika,
Kemudahan Dibentuk, Ketahanan Aus, dan Dapat
Didaur Ulang
KEKURANGAN
-Biaya: Besi tempa lebih mahal daripada beberapa bahan lain, seperti baja dan
aluminium.
-Keterampilan: Membutuhkan keterampilan khusus untuk menempa dan
mengolah besi tempa.
-Korosi: Besi tempa dapat berkarat jika tidak dilapisi dengan benar.
-Berat: Besi tempa memiliki massa jenis yang tinggi, membuatnya berat dan sulit
dipindahkan.
-Proses Pembuatan: Proses pembuatan besi tempa membutuhkan waktu dan
tenaga.
KELEBIHAN
Kuat dan tahan lama, Tahan terhadap berbagai kondisi
lingkungan, Dapat didaur ulang, Memiliki berbagai
macam sifat yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan, Relatif murah.
KEKURANGAN
-Berkarat: Besi baja mudah berkarat jika tidak dilapisi dengan pelindung yang
tepat.
-Cukup berat: Besi baja memiliki massa jenis yang tinggi, sehingga cukup berat.
-Membutuhkan perawatan: Besi baja membutuhkan perawatan yang teratur
untuk menjaga performanya.
-Kadar emisi karbon tinggi: Produksi besi baja menghasilkan emisi karbon yang
tinggi, sehingga dapat berkontribusi terhadap perubahan iklim.
KELEBIHAN
Ketahanan aus yang tinggi, Kekuatan tekan yang
tinggi, Ketahanan terhadap korosi, Relatif murah, dan
Mudah dibentuk.
KEKURANGAN
-Getas: Besi tuang putih bersifat getas, sehingga mudah retak atau patah ketika
terkena benturan.
-Ketahanan tarik yang rendah: Besi tuang putih memiliki ketahanan tarik yang
rendah dibandingkan dengan material lain.
-Sulit untuk dilas: Besi tuang putih sulit untuk dilas karena sifatnya yang getas
dan mudah retak.
-Berat: Besi tuang putih memiliki berat yang lebih berat dibandingkan dengan
material lain
07
N G G U N A A N
CO N TO H P E
F ER O N I K E L
BAHAN BAKU
STAINLESS
STEEL
BAHAN BAKU
PADUAN
TAHAN PANAS
BAHAN BAKU
MAGHNET
PERMAMEN
BAHAN BAKU
ELEKTRODA
BATERAI
BAHAN BAKU
KATALIS
BAHAN BAKU
PERHIASAN
BAHAN BAKU
KOIN
CONTOH PENGGUNAAN
BESI COR
KONSTRUKSI
OTOMOTIF
PERKAKAS
TANGAN
PENGECORAN
CONTOH PENGGUNAAN
BESI TEMPA
PEMBUATAN
PIPA
PEMBUATAN
BAUT
PEMBUATAN
PAKU KELING
PEMBUATAN
TALI PENGIKAT
PEMBUATAN
KERANGKA ATAP
PEMBUATAN
TAPAL KUDA
CONTOH PENGGUNAAN BESI BAJA
● Besi baja adalah material yang sangat serbaguna dan digunakan dalam berbagai macam aplikasi di berbagai bidang.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan besi baja:
● Konstruksi:
● Bangunan: Besi baja digunakan sebagai struktur utama bangunan, seperti balok, kolom, dan plat lantai.
● Jembatan: Besi baja digunakan sebagai struktur utama jembatan, baik untuk jalan raya maupun kereta api.
● Jalan raya: Besi baja digunakan sebagai tulangan beton untuk memperkuat jalan raya.
● Infrastruktur lainnya: Besi baja digunakan dalam pembangunan berbagai infrastruktur lainnya, seperti rel kereta
api, tiang listrik, dan menara air.
● Industri:
● Manufaktur otomotif: Besi baja digunakan sebagai bahan baku pembuatan mobil, truk, dan bus.
● Pembuatan mesin: Besi baja digunakan untuk membuat berbagai macam mesin, seperti mesin industri, mesin
pertanian, dan mesin alat berat.
● Industri perkapalan: Besi baja digunakan sebagai bahan baku pembuatan kapal dan perahu.
● Industri lainnya: Besi baja digunakan dalam berbagai industri lainnya, seperti industri tekstil, industri makanan, dan
industri kimia.
CONTOH PENGGUNAAN BESI TUANG PUTIH
● Besi tuang putih memiliki banyak aplikasi di berbagai industri karena sifatnya yang tahan aus, tahan panas, dan
memiliki kekuatan tekan yang tinggi. Berikut beberapa contoh penggunaannya:
● Industri:
● Ball mill: Digunakan untuk menghancurkan material keras karena tahan aus dan dapat menahan beban yang besar.
● Crusher: Digunakan untuk memecah material besar menjadi material yang lebih kecil karena tahan aus dan memiliki
kekuatan tekan yang tinggi.
● Grinding wheel: Digunakan untuk menghaluskan permukaan material karena tahan aus dan memiliki daya potong
yang tinggi.
● Pompa: Digunakan untuk memindahkan cairan karena tahan terhadap korosi dan tekanan internal.
● Katup: Digunakan untuk mengontrol aliran fluida karena tahan terhadap korosi dan erosi.
● Peralatan mesin: Digunakan untuk membuat berbagai macam produk karena tahan aus dan memiliki kekuatan tekan
yang tinggi.
● Otomotif:
● Engine block: Digunakan sebagai struktur utama mesin karena tahan panas dan memiliki kekuatan tekan yang tinggi.
● Cylinder head: Digunakan sebagai ruang bakar mesin karena tahan panas dan memiliki kekuatan tekan yang tinggi.
THANKS!
NY Q UE ST IONS?
EA
DO YOU HAV