Anda di halaman 1dari 13

03

ASUHAN
PERSALINAN
NORMAL
ASUHAN PERSALINAN NORMAL
Didefinisikan sebagai persalinan normal apabila:

• Usia kehamilan cukup bulan (37 – 42 weeks)


• Persalinan terjadi spontan
• Presentasi belakang kepala
• Berlangsung tidak lebih dari 18 jam
• Tidak ada komplikasi pada ibu dan janin
KALA Deskripsi
1 • Fase laten : pembukaan 1-3 cm, selama 8 jam
• Fase aktif : 4-10 cm, selama 6 jam
2 Lengkap-bayi lahir
3 Bayi lahir-plasenta lahir, selama 30 menit
4 Plasenta lahir sampai 2 jam post partum
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. Kementrian kesehatan republik indonesia
DURASI PERSALINAN

Kilpatrick and Laros ( 1989)

• Kala 1 dan 2 berlangsung dengan


interval sekitar 9-18.5 jampada
nullipara tanpa pemberian analgesic.
• Pada multipara berlangsung dalam
interval waktu 6-13.5 jam

Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Spong CY, Dashe J. Williams obstetrics, 24e. New York, NY, USA: Mcgraw-hill; 2014.
ASUHAN PERSALINAN
KALA 1
NORMAL KALA I
Parameter Frekuensi pada fase laten Frekuensi pada fase aktif

Produksi urin, protein, aseton Tiap 2-4 jam

Tekanan darah, suhu Setiap 4 jam Setiap 4 jam

Pembukaan serviks Setiap 4 jam Setiap 4 jam


Penurunan Setiap 4 jam Setiap 4 jam
Nadi Setiap 30 menit Setiap 30-60 menit
DJJ Setiap 30 menit Setiap 30 menit
Kontraksi normal Setiap 30 menit 1-2x/jam, 20” Setiap 30 menit 3-4x/10’/30-40”

Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Spong CY, Dashe J. Williams obstetrics, 24e. New York, NY, USA: Mcgraw-hill; 2014.
ASUHAN PERSALINAN
KALA 1
NORMAL
Fase laten Fase aktif
Pembukaan Pembukaan dari 4 cm sampai lengkap
mencapai 3 (+10 cm), berlangsung sekitar 6 jam
cm, Terbagi atas:
berlangsung • Fase akselerasi (sekitar 2 jam),
sekitar 8 jam pembukaan 3 cm sampai 4 cm
• Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam),
pembukaan 4 cm sampai 9 cm
• Fase deselerasi (sekitar 2 jam),
pembukaan 9 cm sampai lengkap (+10
cm)

Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Spong CY, Dashe J. Williams obstetrics, 24e. New York, NY, USA: Mcgraw-hill; 2014.
ASUHAN PERSALINAN
KALA 2
NORMAL
• Pembukaan serviks
Kala II
Penanganan:
lengkap • Kosongkan vesika urinaria
Tanda Kala II • Kepala janin • Mengatur posisi partus (posisi saat
tampak di vulva
dengan diameter 5- mengejan)
Dorongan meneran 6 cm • Jaga kenyamanan ibu, asupan
nutrisi, rehidrasi
• Ajarkan cara mengejan
Tekanan pada anus • Cek DJJ saat dan setelah kontraksi

Perineum Menonjol Indikasi Episiotomi:


• Perineum rigid
• Pertolongan persalinan kala II primi
Vulva membuka • Patologi (tumor, sikatrik)
• Indikasi tertentu: bayi besar, distosia bahu, forceps, gawat janin

Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Spong CY, Dashe J. Williams obstetrics, 24e. New York, NY, USA: Mcgraw-hill; 2014.
ASUHAN PERSALINAN
KALA 3
NORMAL MANUVER
KALA 3
• tali pusat dikencangkan → tekan simphisis pubis → bila tali pusat
Tanda plasenta KU
STN
masuk Kembali, maka plasenta belum lepas
lepas ER

• pasien disuruh mengejan → tali pusat memanjang → jika setelah


KL mengejan tali pusat Kembali memendek, maka plasenta belum lepas
EIN
Semburan darah
STR • tali pusat dikencangkan → uterus diketuk → jika getaran sampai tali
AS pusat, maka plasenta belum lepas
MA
N
Uterus globular
Manajemen Aktif Kala III
• Injeksi oksitosin IM  10 unit pada 1/3 paha anterolateral
Tali pusat • Peregangan tali pusat terkendali
memanjang • Masase fundus uteri  cek tonus uteri
Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Spong CY, Dashe J. Williams obstetrics, 24e. New York, NY, USA: Mcgraw-hill; 2014.
ASUHAN PERSALINAN
KALA 4
NORMAL KALA IV
Setelah plasenta lahir sampai 2 jam post partum

• Monitor tanda vital : • Monitor kontraksi uterus


• Setiap 15 menit selama jam pertama • Perineorafi
• Setiap 30 menit selama jam kedua • Evaluasi dan estimasi jumlah perdarahan
• Inisiasi menyusui dini

DERAJAT KETERANGAN
1 Laserasi epitel vagina
2 Kerusakan pada otot perineum
3A : robekan <50% sphincter ani eksterna
3 3B : robekan >50% sphincter ani eksterna
3C : robekan juga meliputi
sphincter ani interna
4 Robekan stadium 3 disertai
robekan epitel anus
Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Spong CY, Dashe J. Williams obstetrics, 24e. New York, NY, USA: Mcgraw-hill; 2014.
ASUHAN PERSALINAN
KALA 4
NORMAL

Persalinan Normal Risiko Rendah 2 Risiko Intrapartum PPS Perempuan Risiko


Jam Pertama Pascapersalinan Tinggi 1 Jam Pertama Pascapersalinan
Temperatur – dalam 1 jam pertama Temperatur tiap ½ jam
Nadi, respirasi, tekanan darah – 1x Nadi, respirasi, tekanan darah tiap ¼ jam atau sesuai indikasi
Penilaian fundus/lokia tiap ¼ - ½ jam Penilaian fundus/lokia tiap ¼ - ½ jam
Nyeri – penilaian awal, review jika perlu Nyeri – penilaian awal, review jika perlu
Output Urin – dalam 2 jam pertama Output Urin – dalam 2 jam pertama
Jika ada indikasi: lanjutkan monitor nadi, respirasi dan Setelah jam pertama: lanjutkan sesuai indikasi klinis
tekanan darah Setelah seksio sesarea: gabungkan dengan
observasi rutin pascaoperatif
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. Kementrian kesehatan republik indonesia
04
PARTOGRAF
PARTOGRAF
Partograf dirancang oleh WHO untuk digunakan di negara berkembang

Partograf serupa pada nullipara dan multipara

analisis mencakup penggunaan garis peringatan dan tindakan.

Pemberian oksitosin dan amniotomy tidak dapat dilakukan setelah interval 2 jam

review Cochrane Database  Lavender et al (2013) tidak merekomendasikan


penggunaan partograf untuk standarmanajemen persalinan

Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Spong CY, Dashe J. Williams obstetrics, 24e. New York, NY, USA: Mcgraw-hill; 2014.
PARTOGRAF

Atas Garis Waspada I (Alert)

• Observasi rutin tetap dilakukan dalam waktu


yang lebih singkat.
• Rujuk ke RS kecuali pembukaan sudah
Waspada dan Bertindak hampir lengkap.

Atas Garis Waspada II (Action)

• Bila ada gawat janin atau persalinan tak maju


segera rujuk, pertimbangkan oksitosin jika
tidak ada kontraindikasi
T HA N K Y OU

Anda mungkin juga menyukai