Anda di halaman 1dari 10

PROSES POLITIK INDONESIA

SITI WALIAH,S.IP, M.Si


 Sistem politik sebagai suatu system terbuka,
dikelilingi oleh lingkungan. Dalam lingkungan
ini terdapat sejumlah tantangan serta
tekanan; karena itu diharapkan suatu sistem
politik dapat berhasil untuk menjawab dan
menyelesaikan masalahnya.
 Proses yang tidak henti-hentinya
berputar, yaitu dari masyarakat ke
pemerintahan dan sebaliknya, harus dilihat
sebagai suatu kenyataan, seperti juga
pengaruh dari luar masyarakat terhadap
sistem politik
Proses
Sistem Politik
Indonesia
1. MASA PRAKOLONIAL
No Kreteria Uraian

1. Penyaluran tuntutan Rendah dan terpenuhi

2. Pemeliharaan Nilai Disesuaikan dengan penguasa

3. Kapabilitas SDA melimpah

4. Integrasi Vertical Atas bawah

5. Integrasi horizontal Banpak hanya sesama pengusaha kerajaan

6. Gaya politik Kerajaan

7. Kepemimpinan Raja, pangeran dan keluarga kerajaan

8. Partisipasi massa Sangat rendah

9. Keterlibatan meliter Sangat kuat karena berkaitan kerajaan

10. Aparat negara Loyal kepada kerajaan dan raja yang memerintah

11 Stabilitas Stabil dimasa aman dan instabil dimasa perang


2. Masa Kolonial

N Kreteria Uraian

1. Penyaluran tuntutan Rendah dan tidak terpenuhi

2. Pemeliharaan Nilai Sering terjadi pelanggaran HAM

3. Kapabilitas SDA melimpah tapi dikeruk oleh penjajah

4. Integrasi vertikal Atas bawah tidak harmonis

5. Integrasi horizontal Harmonis dengan sesama penjajah dan elit pribumi

6. Gaya Politik Penjajahan, politik belah bambu dan adu domba

7. Kepemimpinan Dari penjajah dan elit pribumi

8. Partisipasi massa Sangat rendah bahkan tidak ada

9. Keterlibatan meliter Sangat besar

10 Aparat Negara Loyal kepada penjajah


3. Masa Demokrasi Liberal

N Kreteria Uraian

1 Penyaluran tuntutan Tinggi tetapi sistem belum memadai

. Pemeliharaan Nilai Perhargaan HAM tinggi

2 Kapabilitas Sebagian yang digunakan, sebagian masih potensial

. Integrasi vertikal Dua arah : atas bawah, bawah atas

3 Integrasi Horizontal Disintegritas, muncul solidarity maker dan administrator

. Gaya Politik Ideologis

4 Kepemimpinan Angkatan Sumpah Pemuda tahun 1928

. Partisipasi massa Sangat tinggi

5 Keterlibatan meliter Melitar dikuasai sipil

. Aparat Negara Loyal kepada kepentingan kelompok atau partai

6 Stabilitas Instabil
4.Masa Demokrasi Terpimpin
No Kreteria Uraian

1. Penyaluran tuntutan Tinggi tapi tidak tersalurkan karena adanya front nasional.

Penghormatan HAM rendah

2. Pemeliharaan Nilai Abstrak, distributif, dan simbolik

3. Kapabilitas Atas bawah

4. Integrasi vertikal Berperan solidarity markers

5. Integrasi Horizontal Ideologi, nasakom

6. Gaya Politik Tokoh kharismatik dan paternalistis

7. Kepemimpinan Rendah

8. Partisipasi massa Meliter masuk ke pemerintah

9. Keterlibatan meliter Loyal kepada negara

10. Aparat Negara Stabil


5. Masa Demokrasi Pancasila
No Kreteria Uraian

1. Penyaluran tuntutan Awalnya seimbang kemudian tidak terpenuhi karena fusi

2. Pemeliharaan Nilai Terjadi pelanggaran HAM tapi ada pengakuan HAM

3. Kapabilitas Sistem terbuka

4. Integrasi vertikal Atas bawah

5. Integrasi Horizontal Nampak

6. Gaya Politik Intelek, pragmatik, konsep pembangunan

7. Kepemimpinan Teknokrat dan ABRI

8. Partisipasi massa Awalnya bebas terbatas kemudian lebih banyak dibatasi

9. Keterlibatan meliter Merajalela dengan konsep dwi fungsi ABRI

10. Aparat Negara Loyal kepada pemerintah

11. Stabilitas Stabil


6. Masa Reformasi
No Kreteria Uraian

1. Penyaluran tuntutan Tinggi dan terpenuhi

2. Pemeliharaan Nilai Penghormatan HAM tinggi

3. Kapabilitas Disesuaikan dengan otonomi daerah

4. Integrasi vertikal Dua arah : atas bawah dan bawah atas

5. Integrasi Horizontal Nampak, muncul kebebasan

6. Gaya Politik Pragmatik

7. Kepemimpinan Sipil, purnawirawan, politisi

8. Partisipasi massa Tinggi

9. Keterlibatan meliter Dibatasi

10. Aparat Negara Harus loyal kepada Negara bukan pemerintah

11. Stabilitas Stabil


SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai