Anda di halaman 1dari 26

SUMBER HTN

IBNU SAM WIDODO

1
SUMBER HTN
 Mengapa perlu membicarakan Sumber Hukum?
1. Untuk melihat derajat kekuatan hukum itu;
2. Utk menentukan bobot materi daripada hukum
 Apa yang dimaksud sumber hukum?
Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan
u/penyusunan peraturan perundang-undangan.
 Apa saja sumber hukum itu?
3. SH Material (welbron)  dilihat dari isinya
4. SH Formal (kenbron)  dilihat dari bentuknya

2
Tujuh macam sumber hukum
tata negara
• Nilai-nilai konstitusi yang tidak tertulis;
• Undang-undang dasar, baik pembukaannya maupun pasal-
pasalnya;
• Peraturan perundang-undangan tertulis;
• Yurisprudensi peradilan;
• Konvensi ketatanegaraan atau constitutional conventions;
• Doktrin ilmu hukum
• Hukum Internasioanl yang telah diratifikasi atau telah
berlaku sebagai hukum kebiasaan Internsional.
Sumber Hk materiil
Apa SH materiil?
yaitu faktor-faktor yang turut serta menentukan isi hukum atau
sumber hukum yang ditinjau dari isinya atau penyebab adanya
hukum/asal hk.
 Faktor apa saja?
1) Faktor ideal pedoman2 yang tetap tentang keadilan harus
ditaati oleh pembentuk hukum
2) Faktor kemasyarakatan faktor nyata dalam kehidupan
masyarakat itu sendiri yang hrs tunduk pada aturan tata
kehidupan masyarakat ybs. Misalnya: 1) struktur ekonomi 2)
kebiasaan 3) keyakinan tentang agama dsb.

4
SH material, lanjutan…
Sumber hukum materiil di Indonesia :
• Pancasila. Ada apa dg Pancasila?
 merupakan filsapat negara
 sumber dari segala sumber hk positif (sumber tertib
hukum)

Perwujudan Ps sebagai sumber tertib hukum:


1) Proklamasi; 2) Dekrit Presiden; 3) UUD 1945; 4)
Supersemar; 4) UUD NRI 1945 ?

5
PS & UUD 1945
• UUD 1945 merupakan penjabaran dari Pancasila
dalam bentuk yuridis konstitusional untuk mengatur
orgs negara.

• PS merupakan sumber material; sedangkan UUD


1945 merupakan sumber formal.

• Dalam kajian HTN, UUD 1945 merupakan salah satu


bentuk dari HTN. Jadi sumber utama dalam mengkaji
HTN adalah UUD 1945.

6
SH Formal (Kenbron)
• Apa itu Sumber Hk. Formal (kenbron)?
Yaitu sumber hukum yang dilihat dari bentuknya.
• Apa saja Sumber Hukum Formal di Indonesia?
1. Perundang-undangan ( UU dalam arti material =kep.penguasa yang isinya
mempunyai kekuatan mengikat umum).
 UU No 12 /2011 tata urutan peraturan Per-UU-an RI yaitu:
• UUD 1945
• Ketetapan MPR
• Undang-undang/Perpu
• Peraturan Pemerintah
• Peraturan presiden
• Peraturan Daerah
• Bandingkan dg UU no.10/2004?

2. Traktat; 3. kebiasaan (konvensi); 4. yurisprudensi

7
Lanjutan tata urutan …
1. UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis negara RI, memuat dasar dan
garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara.
2. UU  dibuat oleh DPR bersama Presiden untuk melaksanakan UUD 1945

Materi muatan yang harus diatur dengan UU berisi hal-hal yang:


a. mengatur lebih lanjut ketentuan UUD NRI th 1945 yang meliputi:
• hak-hak asasi manusia;
• hak dan kewajiban warga negara;
• pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta pembagian
kekuasaan negara;
• wilayah negara dan pembagian daerah;
• kewarganegaraan dan kependudukan;
• keuangan negara.
b.diperintahkan oleh suatu Undang-Undang untuk diatur dengan Undang-
Undang.

8
Lanjutan….
3. PERPU dibuat oleh Presiden dalam hal ikhwal kegentingan yang
memaksa, dengan ketentuan: a) harus diajukan kepada DPR dalam
persidangan berikutnya. b) DPR dapat menerima atau menolak dan tidak
mengadakan perubahan; c) jika ditolak DPR harus dicabut.
Materi muatan Perpu sama dengan materi muatan UU (psl 9)

4. PP  dibuat oleh pemerintah yang berisi materi untuk menjalankan


Undang-Undang sebagaimana mestinya (psl 10)

5. Perpres  Materi muatannya berisi materi yang diperintahkan oleh


Undang-Undang atau materi untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah
(psl 11)

6. Perda Materi muatannya adalah seluruh materi muatan dalam rangka


penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan, dan menampung
kondisi khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi.
Perda: provinsi, Kota/Kabupaten, desa (perdes).

9
Stufenbau theorie
Teori berjenjang dari Kelsen dan Nawiasky.
Kelsen (Stufentheorie): Grund Norm  Norm  norm
Kelsen dalam teori itu menyatakan bahwa suatu norma
hukum berlapis-lapis dan berjenjang-jenjang dalam suatu
susunan (hierarkhi), dimana norma yang satu berlaku atas
dasar dan bersumber pada norma lain yang lebih tinggi,
demikian seterusnya ke atas sampai pada suatu norma yang
tertinggi yang tidak dapat ditelusuri lebih lanjut yang disebut
norma dasar (Grund Norm).
Grund Norm ini tidak berdasar dan tidak bersumber pada
norma yang lebih tinggi lagi sehingga GN ini berlaku sebagai
Presupposed dalam arti perlu diterima dengan tidak perlu
diperdebatkan (bersifat aksiomatis).
10
lanjutan Teori berjenjang..

• Nawiasky (Theorie stufenaufbau de Rechtsordnung )


mengelompokan 4 norma hukum :
a. Staatsfundamental Norm (Ind.:Pembukaan UUD
1945, di dalamnya ada Pancasila).
• Notonagoro = pokok kaidah negara fundamental/
Basic Norm
• Norma yang tertinggi yang tidak dapat ditelusuri
lebih lanjut sumbernya
• Merupakan suatu landasan dasar yang mengandung
kaidah-kaidah

11
lanjutan Teori berjenjang..
b. Staatsgrundgesetze (IND: pasal-pasal UUD 1945)
• merupakan aturan-aturan dasar negara atau aturan-
aturan pokok negara yang masih bersifat pokok
• merupakan landasan bagi peraturan perundang-
undangan lainnya yang berlaku dalam negara itu
• masih bersifat umum dan belum mengandung suatu
sanksi

12
lanjutan Teori berjenjang..
c. Formelle Gesetze (UU dan Perpu)
• merupakan undang-undang dalam arti formal, sudah
ada sanksi dan pemaksa.
• Nawiasky: bahwa biasanya pada UU terdapat
ketentuan memaksa baik berupa paksaan
pelaksanaan maupun berupa hukuman (strafe).
d. Verordnungen & Autonome Satzungen (PP dan
kebawahnya), yaitu peraturan pelaksanaan dan
peraturan-peraturan otonom yang sifatnya delegasian.

13
asas perundang undangan
• Kejelasan tujuan
• Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat
• Kesesuaian antara jenis dan materi muatan
• Dapat dilaksanakan
• Kedayaguanaan dan kehasilgunan
• Kejelasan rumusan, dan
• Keterbukaan

14
Asas perundang undangan
• Undang-Undang tidak berlaku surut.
• Undang-Undang yang dibuat oleh penguasa yang lebih
tinggi mempunyai kedudukan yang lebih tinggi pula.
• Undang-Undang yang bersifat khusus menyampingkan
Undang-Undang yang berlaku bersifat umum.
• Undang-Undang yang berlaku kemudian membatalkan
Undang-Undang yang terdahulu (yang mengatur hal
tertentu yang sama).
• Undang-Undang tak dapat diganggu gugat.

15
yurisprudensi
• Keputusan –Keputusan Hakim terdahulu yang selalu diikuti hakim kemudian dalam
perkara yang sama.

16
konvensi
• Kebiasaan yg timbul dlm praktek ketata negaraan
• Setiap tanggal 16 Agustus, Presiden harus mengucapkan pidato kenegaraan di dalam
sidang Dewan Perwakilan Rakyat. Pidato kenegaraan ini pada hakekatnya
merupakan suatu bentuk laporan tahunan yang bersifat informatoris dari presiden
karena dalam laporan itu juga dimuat suatu rencana mengenai kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang akan ditempuh pada tahun yang akan datang.

17
Hukum Kebiasaan/Hukum Adat
• Hukum Kebiasaan, dalam hal ini yang sering digunakan dalam praktek oleh pejabat
administrasi negara (tidak tertulis)

18
Hukum International
• Traktat
- Bilateral
- Multilateral : - terbuka
- tertutup

19
Doktrin
• Pendapat pakar di bidang HtN
Doktrin berlaku jika diterima masyarakat dan tidak berlaku jika sudah tidak diterima
masyarakat. Jadi tidak perlu diundangkan dan dicabut keberlakuannya.

20
Traktat
• Traktat termasuk dalam bidang Hukum Internasional, namun merupakan sumber
hukum formil dari Hukum Tata Negara sepanjang traktat atau perjanjian itu
menentukan segi hukum ketatanegaraan yang hidup bagi negara masing-masing yang
terikat di dalamnya
• Traktat atau perjanjian adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih

21
FAKTOR YG MEMBANTU DALAM

PEMBENTUKAN HTN
1. PERJANJIAN
L.J. van Apeldoorn mengemukakan bahwa dalam Pasal 1374 Kitab UU
Hukum Perdata diatur bahwa perjanjian mengikat para pihak yang
membuatnya; sementara UU mengikat semua orang. Walaupun
demikian, menurut Apeldoorn banyak contoh peraturan hukum yang
tumbuh dari syarat yang dibuat dengan perjanjian.

22
FAKTOR YG MEMBANTU DALAM

PEMBENTUKAN HTN
1. YURISPRUDENSI
Jimly Asshiddiqie mengemukakan syarat yurisprudensi:
a. sudah merupakan putusan yang berkekuatan hukum tetap;
b. dinilai baik dalam arti menghasilkan keadilan bagi pihak-pihak yang bersangkutan;
c. sudah berulang beberapa kali atau dilakukan dengan pola yang sama di beberapa tempat terpisah.
d. norma yang terkandung didalam putusan tidak terdapat dalam peraturan tertulis yang berlaku, atau pun
kalau ada tidak begitu jelas;
e. putusan itu telah dinilai memenuhi syarat sebagai yurisprudensi dan direkomendasikan oleh MA atau
MK

23
FAKTOR YG MEMBANTU DALAM PEMBENTUKAN HTN

Doktrin
• Pendapat para Ahli
Contoh:
• Cabang-cabang kekuasaan dibagi dalam legislatif, eksekutif, dan yudisial

24
FAKTOR YG MEMBANTU DALAM PEMBENTUKAN HTN
• Communis opinio doctorum diartikan sebagai pendapat umum para ahli hukum.
• Jimly Asshiddiqie mengemukakan bahwa pendapat hukum dapat dijadikan rujukan dalam membuat
keputusan dengan syarat
• ilmuwan yang bersangkutan dikenal dan diakui luas sebagai ilmuwan yang memiliki otoritas di
bidangnya dan mempunyai integritas;
• persoalan tersebut belum diatur dalam peraturan tertulis;
• pendapat hukum dimaksud telah diakui keunggulannya dan diterima oleh umum.

25
TUGAS INDIVIDU
• Jelaskan nilai yg dianut oleh pancasila
• Jelaskan kaitan/hubnungan pancasila dan UUD NRI 1945
• Jabarkan sumber HTN pada masa orde baru dan masa reformasi
• Apakah Perppu tmsk sbg sumber HTN dan sejauh mana perppu mempengaruhi
pengambilan kebijakan politik ? bagaimana kedudukan Perppu tsb jika a) disetujui ?
Dan b) dibatalkan ?
• Bandingkan sumber hukum formil pada masa UU 12/2011 dan UU 10/2004

26

Anda mungkin juga menyukai