UNDANGAN
PENGERTIAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
1. Secara implicit:
a) Kejelasan tujuan, Setiap pembentukan peraturan perundang-undangan
harus mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang hendak dicapai.
b) Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat, bahwa setiap jenis
Peraturan Perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga/pejabat
Pembentuk Peraturan Perundang-undangan yang berwenang.
c) Kesesuaian antara jenis dan materi muatan, adalah bahwa dalam
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus benar-benar memperhatikan
materi muatan yang tepat dengan jenis Peraturan perundang-undangannya.
d) Dapat dilaksanakan, dalam setiap Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan harus memperhitungkan efektifitas Peraturan Perundang-undangan
tersebut di dalam masyarakat.
NEXT
2. Secara explicit
• a)Asas berdasarkan tingkatan hirarki
• b) UU tidak dapat diganggu gugat
• c) UU yang bersifat khusus mengesampingkan UU yang bersifat secara umum
• d) UU tidak bersifat surut
• e) UU yang baru mengesampingkan UU yang lama
Sedangkan materi perundang-undangan harus mengandung asas :
a) Pengayoman
b) Kemanusiaan
c) Kebangsaan
d) Kekeluargaan
• e) Kenusantaraan
• f) Bhineka tunggal Ika
• g) Keadilan
• h) kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
• i) ketertiban dan kepastian hukum
• j) keseimbangan, keserasian, dan keselarasan
LANDASAN DALAM PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
1. Formil
Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang di kenal dari bentuknya
2. materiil
Yaitu factor-faktor yang ikut mempengaruhi materi (isi) dari aturan-aturan
hukum, atau tempat darimana hukum itu diambil dan merupakan factor yang
membantu pembentukan hukum.
PEMBENTUKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
• 5.Pengesahan
• 6.Pengundangan/penyebar luaskann Agar
setiaporang mengetahuinya,Peraturan Perundang-undangan harus diundangkan
dengan menempatkannya dalam:
• a. Lembaran Negara Republik Indonesia
• b. Berita Negara Republik Indonesia;
• c. Lembaran Daerah; atau
• d. Berita Daerah.
TATA URUTAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN