Anda di halaman 1dari 16

Elegant Education

Pack for Students


Here is where your presentation begins
Ide pendiri bangsa tentang konstitusi

Konstitusi dalam arti luas terdiri atas konstitusi tertulis dan konstitusi tidak
tertulis. konstitusi tertulis dapat berupa hukum dasar tertulis yaitu undang-
undang dasar (UUD).Proses perumusan UUD untuk negara Indonesia Indonesia
dilakukan sebelum Indonesia merdeka oleh dokuritsu junbi cosakai atau badan
penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan (BPUPKI).Rancangan UUD
dibahas oleh BPUPKI pada sidang keduanya pada tanggal 10 - 16 Juli 1945.
Setelah menyelesaikan tugasnya pada 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan.
Ada beberapa tugas PPKI yaitu meresmikan pembukaan reambul dan batang
tubuh UUD NRI tahun 1945, mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak
pemerintah pendudukan militer Jepang kepada bangsa Indonesia serta
mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah
ketatanegaraan bagi negara Indonesia.

Ada 18 Agustus, PPKI menggelar sidang pertamanya salah satu agendanya


adalah menetapkan dan mengesahkan rancangan UUD proses pengesahan
UUD berlangsung singkat yaitu kurang lebih 2 jam singkatnya proses
pengesahan UUD tersebut terjadi karena rancangan UUD telah dirumuskan
sebelumnya oleh BPUPK.
2.Makna Produk Peraturan perundang-undangan

Terkait produk peraturan perundang-undangan terdapat pengertian dari beberapa tokoh


berikut :

• Bagir manan (1987) menyatakan bahwa peraturan perundang-undangan adalah setiap


putusan tertulis yang dibuat. Ditetapkan dan dikeluarkan oleh lembaga dan atau pejabat
negara yang mempunyai (menjalankan) fungsi legislatif sesuai dengan tata cara yang
berlaku

• Soehino (1981) menyatakan bahwa peraturan perundang-undangan memiliki makna


sebagai berikut pertama proses atau tata cara pembentukan peraturan perundang-
undangan negara dari jenis dan tingkat tertinggi yaitu undang-undang sampai yang
terendah yang dihasilkan secara atribusi atau delegasi dari kekuasaan perundang-
undangan kedua keseluruhan produk peraturan-peraturan perundangan tersebut.

• C.A.Hamid S.Attamimi (1990) menyebutkan peraturan perundang-undangan sebagai


semua aturan hukum yang dibentuk oleh semua tingkat lembaga dalam pembentukan
tertentu dengan prosedur tertentu biasanya disertai sanksi dan berlaku umum serta
mengikat rakyat.
3. Makna hierarki peraturan perundang-undangan
Menurut kelsen kaidah hukum merupakan suatu susunan berjenjang karena ada norma yang
bersifat inferior dan ada yang bersifat superior. Berdasarkan pandangan kelsen tersebut
Nawiasky kemudian menyatakan bahwa susunan norma hukum dalam sistem hukum
tersusun secara hierarkis berbentuk stupa (sati, 2019).

Terdapat empat asas dalam hierarki peraturan perundang-undangan :

A. Lex superior derogat legi interior. Artinya peraturan yang lebih rendah tidak boleh
bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.
B. Lex specialis derogat legi Generali. Artinya peraturan yang lebih khusus
mengesampingkan peraturan yang lebih umum.
C. lex posterior derogat legi priori. Artinya peraturan yang baru mengesampingkan
peraturan lama
D. Dalam hal menghapus mencabut atau mengubah peraturan perundang-undangan
sebuah peraturan perundang-undangan hanya bisa dihapus dicabut atau diubah dengan
peraturan yang hierarkinya sederajat atau lebih tinggi.
4. Peranan Peraturan perundang-undangan

Peraturan perundang-undangan memiliki peranan yang sangat penting bagi


setiap negara karena peraturan perundang-undangan merupakan sebuah
tuntutan asas legalitas dan merupakan salah satu ciri dari negara hukum.

Bagir manan menyatakan bahwa peraturan perundang-undangan memiliki


peranan yang sangat penting bagi negara Indonesia karena beberapa alasan
yaitu sebagai berikut :
● Peraturan perundang-undangan merupakan kaidah hukum yang mudah
dikenali di (diidentifikasi), sudah ditemukan kembali dan mudah ditelusuri
● Peraturan perundang-undangan memberikan kepastian hukum yang lebih
nyata karena kaidah-kaidah dalam peraturan perundang-undangan mudah
diidentifikasi
● Adanya struktur dan sistematika yang lebih jelas sehingga memungkinkan
untuk diperiksa dan diuji kembali
● Pembentukan dan pengembangan peraturan perundang-undangan dapat
direncanakan
5. Fungsi peraturan perundang-undangan

Ada dua fungsi peraturan perundang-undangan yaitu fungsi internal dan


eksternal

A. Fungsi internal berkaitan dengan keberadaan peraturan perundang-


undangan dalam sistem hukum suatu negara. Peraturan perundang-
undangan memiliki empat fungsi yaitu :

• Fungsi penciptaan Hukum


• Fungsi pembaharuan Hukum
• Fungsi integrasi
• Fungsi kepastian hukum

B. Fungsi Eksternal berkaitan dengan keberadaan peraturan perundang-


undangan dalam hubungannya dengan lingkungan berlakunya. Yaitu sebagai
berikut :
• Fungsi Perubahan
• Fungsi Stabilisasi
• Fungsi kemudahan
Ann Seidman menyatakan bahwa peraturan perundang-undangan berfungsi sebagai
sistem hukum dan berpengaruh pada pola perilaku, menurutnya fungsi peraturan
perundang-undangan adalah sebagai :

• Pernyataan efektif dari suatu kebijakan yang dibuat oleh


• Sebuah langkah penting bagi suatu negara dalam upaya
mengubah perilaku warga negara
6. Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan
diindonesia

Pasal 1 ayat (3) UUD NRI tahun 1945, yaitu 'negara Indonesia
adalah negara hukum' oleh karena statusnya sebagai negara
hukum, dalam pasal 27 ayat (1) UUD NRI tahun 1945
dinyatakan bahwa 'segala warga negara bersamaan
kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjujung hukum dan pemerintahan itu, dengan tidak ada
kecualinya.'
Ketetapan MPRS No. Ketetapan MPR No.
XX/ MPRS/1966 III/ MPR/2000

1. UUD NRI Tahun 1945 1. UUD NRI Tahun


1945
2. Ketetapan MPR 2. Ketetapan MPR

3. UU/Perppu 3. Undang-Undang

4.Peraturan Pemerintah 4. Perppu

5. Keputusan Presiden 5. Peraturan


Pemerintah
6.Peraturan pelaksana
lainnya,
sepertiPeraturanMenteri
dan Instruksi Menteri
Materi muatan peraturan perundang-undangan

A. UUD NRI tahun 1945 merupakan dasar hukum tertinggi di


Indonesia yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan
peraturan peraturan lain di bawahnya. Ask homework to:
Muatan materi yang terkandung dalam UUD NRI tahun 1945
● Student 1
adalah sebagai berikut :
● Student 2
1). Ketentuan ketentuan tentang ● Student
4). Jaminan terhadap
3 hak hak asasi
susunan organisasi negara dan ● Student
manusia dan hak4 serta kewajiban
pemerintahan. ● Student
sebagai warga negara.
5
2). Ketentuan ketentuan tentang 5). Susunan ketatanegaraan suatu
rakyat. negara yang bersifat fundamental.
3). Ketentuan yang berkaitan dengan 6). Pembagian dan pembatasan
identitas negara, seperti bahasa, kekuasaan atau ketatanegaraan yang
lambang, dan bendera. bersifat fundamental
B. KETETAPAN MPR

ketetapan MPR adalah sebuah produk legislatif yang merupakan


keputusan musyawarah, baik yang berlaku di dalam majelis maupun yang
berlaku di luar majelis.
Isi ketetapan MPR dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
1). Ketetapan MPR yang memuat garis-garis besar dalam bidang legislatif
dilaksanakan dengan undang-undang.
2). Ketetapan MPR yang memuat garis-garis besar haluan negara (GBHN)
dalam bidang eksekutif dilaksanakan dengan keputusan presiden.
Tiga hal yang diatur dalam ketetapan MPR :

1). Memerinci secara lebih lanjut aturan yang tercantum dalam pasal-
pasal UUD NRI tahun 1945.
2). Menjadi wadah perwujudan norma hukum yang berasal dari hukum
dasar tidak tertulis dalam aturan dasar tertulis.
3). Menjadi pelengkap aturan dasar yang tercantum dalam pasal-pasal
UUD NRI tahun 1945 dan ketetapan MPR yang sudah ada.
C. UNDANG-UNDANG/ PERATURAN PEMERINTAH
PENGGANTI UNDANG-UNDANG.
Undang-undang merupakan penjabaran langsung dari UUD NKRI
tahun 1945 oleh DPR dengan persetujuan presiden.
Materi muatan yang diatur dengan undang-undang dapat
berupa :
1). Pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan UUD NRI tahun
1945.
2). Perintah suatu undang-undang untuk diatur dengan undang-
undang.
3). Pengesahan perjanjian internasional tertentu.
4). Tindak lanjut atas putusan mahkamah konstitusi.
5). Pemenuhan kebutuhan hukum dalam masyarakat.
Perpu diatur dalam pasal 22 ayat (1).(2), dan (3) UUD NRI tahun 1945 dan
memuat ketentuan sebagai berikut :

1). Presiden berhak mengeluarkan perpu dalam hal ikhwal kegentingan yang
memaksa.
2). Perpu harus mendapat persetujuan DPR dalam masa persidangan
berikutnya.
3). Jika perpu tidak mendapat persetujuan DPR, perpu harus dicabut.
Namun jika perpu mendapat persetujuan DPR, perpu ditetapkan menjadi
undang-undang.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai