Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

SIKD NASIONAL

S U M AT E R A K A L IM A N TA N

IR IA N JAYA

JAVA

Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah


Kementerian Dalam Negeri
TA 2016
Dasar Hukum
UU No. 32 Tahun 2004
dalam rangka evaluasi pengelolaan keuangan daerah
dikembangkan sistem informasi keuangan daerah yang merupakan
satu kesatuan dengan sistem informasi pemerintahan daerah

UU 23 Tahun 2004
Pemerintah daerah wajib menyediakan informasi pemerintah daerah
yang terdiri atas :
• Informasi Pembangunan Daerah
• Informasi Keuangan Daerah.

UU 33 Tahun 2004

Pemerintah menyelenggarakan sistem informasi keuangan daerah


secara nasional
UU No. 23 Thn 2014
Pemerintahan Daerah
BAB XXII
INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH

Pasal 391
(1) Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi
Pemerintahan Daerah yang terdiri atas:
a. informasi pembangunan Daerah; dan
b. informasi keuangan Daerah.

(2) Informasi Pemerintahan Daerah sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dikelola dalam suatu sistem
informasi Pemerintahan Daerah.
Pasal 392
Informasi pembangunan Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 391 ayat (1) huruf a
memuat informasi perencanaan pembangunan
Daerah yang mencakup:
a. kondisi geografis Daerah;
b. demografi;
c. potensi sumber daya Daerah;
d. ekonomi dan keuangan Daerah;
e. aspek kesejahteraan masyarakat;
f. aspek pelayanan umum; dan
g. aspek daya saing Daerah.
Pasal 393
(1) Informasi keuangan Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 391 ayat (1) huruf b paling
sedikit memuat informasi anggaran, pelaksanaan
anggaran, dan laporan keuangan.
(2) Informasi keuangan Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) digunakan untuk:
a. membantu kepala daerah dalam menyusun
anggaran Daerah dan laporan pengelolaan
keuangan Daerah;
b. membantu kepala daerah dalam merumuskan
kebijakan keuangan Daerah;
c. membantu kepala daerah dalam melakukan
evaluasi kinerja keuangan Daerah;
Pasal 393
d. membantu menyediakan kebutuhan statistik keuangan
Daerah;
e. mendukung keterbukaan informasi kepada
masyarakat;
f. mendukung penyelenggaraan sistem informasi
keuangan Daerah secara nasional; dan
g. melakukan evaluasi pengelolaan keuangan Daerah

(3) Informasi keuangan Daerah sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) harus mudah diakses oleh masyarakat.
Transparansi Pengelolaan Anggaran
Daerah
Festival Anggaran Daerah

Sumber data : Ditjen Bina


Pasal 394
 Selain diumumkan kepada masyarakat IKD wajib
disampaikan kepala daerah kepada Menteri Dalam Negeri
dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang keuangan, sesuai peraturan perundangan.
 Pemerintah daerah yang tidak mengumumkan dan
menyampaikan IPD dan IKD dikenai sangsi administratif
berupa teguran tertulis oleh menteri untuk gubernur dan oleh
gubernur selaku wakil pemerintah untuk bupati/walikota.
 Dalam hal sangsi teguran tertulis dua kali berturut-turut tidak
dilaksanakan, kepala daerah dikenai sangsi berupa mengikuti
pembinaan khusus pendalaman bidang pemerintahan.
DATA SIKD Nasional
1. APBD Induk paling lambat Bulan Januari
2. Laporan Realisasi APBD Semester I un-audit paling lambat bulan Juli
3. Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (Audited) paling lambat buln
Agustus, yang terdiri dari;
a. Realisasi APBD;
b. Neraca;
c. Laporan Arus Kas, dan
d. Catatan atas Laporan Keuangan;
e. LO
f. LPE
g. LP-SAL
4. APBD Perubahan (1 bulan setelah Perda ditetapkan)
5. Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
6. Laporan Keuangan Perusahaan Daerah; dan
7. Data yang berkaitan dengan kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal daerah.
Manfaat Informasi Pemerintah Daerah
Bahan Penyusunan Profil Keuangan
Daerah
Bahan Penyusunan Indeks-indeks Teknis
di Kementerian/Lembaga
Bahan Analisis Belanja Daerah
Informasi Publik
Bahan Penyusunan Kebijakan Transfer Ke
Daerah

11
Standarisasi Data dan LK
1. SPE_ANGGARAN : Data Anggaran
2. SPE_JURNAL_AKRUAL : Data Seluruh jurnal yang
terjadi selama tahun anggaran
3. SPE_DETAIL_LO : Rincian Angka Pembentuk Laporan
16 Operasional
4. SPE_DETAIL_LRA : Rincian Angka Pembentuk Laporan
Tabel Realisasi Anggaran
Standar 5. SPE_DETAIL_NERACA : Rincian Angka Pembentuk
Laporan Neraca
6. SPE_PAJAK : Data Pajak atas belanja
GU/TU
7. SPE_SALDO_AWAL : Data Saldo Awal Neraca
8. SPE_SPD : Data SPD
9. SPE_SPP : Data SPP
10. SPE_SPM : Data SPM
11. SPE_SP2D : Data SP2D
12. SPE_SP2D_POTONGAN : Data Potongan SP2D
13. SPE_SPJ : Data SPJ
14. SPE_STS : Data STS
15. SPE_REF_AKRUAL_REK_ALL : Data referensi akun
(denormalize view)
16. SPE_REF_SUB_UNIT 12 : Data SKPD
Tantangan Pemanfaatan TI
Beragamnya Sistem Informasi

Beragamnya Pengguna
Laporan

Beragamnya Tipe Laporan

Beragamnya Kualitas
Laporan

13
Realisasi Pendapatan dan Belanja
APBD Provinsi

Rp250.0 Rp232.8
Rp219.2
Rp206.4
Rp204.9
Rp200.0 Rp185.0
Rp178.6

Rp150.0 Rp140.0
Trilyun Rupiah

Rp132.2
Rp117.7
Rp112.5 Pendapatan
Rp101.7
Rp99.0 Belanja
Rp100.0

Rp50.0

Rp0.0
2009 2010 2011 2012 2013 2014

Sumber data : Ditjen Bina Keuangan


Daerah
Realisasi APBD provinsi menurut
kelompok pendapatan dan jenis belanja

Pendapatan Belanja
100% 100%
90% 90%

80% 80%

70% 70%
60%
60%
50%
50%
40%
40%
30%
30%
20%
20%
10%
10%
0%
0% 2009 2010 2011 2012 2013 2014
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pegawai Barang dan Jasa
PAD Perimbangan Lain-lain Pdptn Modal Lainnya
Sumber data : Ditjen Bina Keuangan
Daerah
Realisasi Pendapatan dan Belanja
APBD kabupaten/kota
Rp571.3
Rp549.5

Rp485.9
Rp472.6
Rp453.5
Rp430.4
Rp403.8
Rp386.9

Rp330.0
Trilyun Rupiah

Rp296.5 Rp325.7
Rp300.4
Pendapatan
Belanja

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Sumber data : Ditjen Bina Keuangan


Daerah
Realisasi APBD kabupaten/kota menurut
kelompok pendapatan dan jenis belanja

Pendapatan Belanja
100% 100%

90% 90%

80% 80%

70% 70%

60%
60%
50%
50%
40%
40%
30%
30%
20%
20%
10%
10%
0%
0% 2009 2010 2011 2012 2013 2014
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pegawai Barang dan Jasa
PAD Perimbangan Lain-lain Pdptn Modal Lainnya
Sumber data : Ditjen Bina Keuangan
Daerah
SILPA APBD TA 2009-2014
Rp114.7

Rp98.8
Rp95.0

Rp79.9
Rp72.7 Rp72.4
Rp64.6
Rp56.5 Provinsi
Rp55.7
Kab/Kota
Rp47.0 Total
Rp40.1
Rp36.4 Rp34.8
Rp30.4
Rp25.7 Rp26.4
Rp19.2
Rp16.4

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Sumber data : Ditjen Bina Keuangan


Daerah
Statistik Kemiskinan dan ketidaksetaraan di
Indonesia
Kemiskinan Relatif Angka Harapan
Indonesia Indeks Gini Ratio Hidup

20 0.42 71
0.41 0.41 0.41
17.8 70.1
18
16.6 70
0.4
16 15.4 69.1
14.2 69
0.38
14 13.3 0.38
12.5 0.37 67.8
11.7 11.5 68
12 11
persen

0.36

Tahun
10 67
0.35 0.35
8 66
66
0.34
6
65
4 0.32
2 64

0 0.3
63
1995- 2000- 2005- 2010-
07

08

09

10

11

12

13
06
07
08
09
10
11
12
13
14

20

20

20

20

20

20

20
2000 2005 2010 2015
20
20
20
20
20
20
20
20
20

Sumber : Indonesia Investment


Opini BPK atas LKPD Provinsi 2010-2015
35

30 29

25
23

20 19 WTP
18
WTP DPP
Daerah

15 14 WDP
12 TMP

10 9 9
8
7 7 7
5 5 5 5 5
5 4 4
2
1 1
0 0
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber data : BPK dan sumber lainna


KEBIJAKAN

MENINGKATKAN TRANSPARANSI DAN


AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN
DESENTRALISASI

UU 32/2004
UU 33/2004 PP 58/2005 SIPKD
Pasal 101-104

PP 24/2005
(SAP)

1. SIKD Nas
2. Reg SIKD
PP 56/2005 3. SIKD PEMDA
Pasal 11-16
Komunikasi Sistem pada Pemda
Provinsi dan Kab/Kota
SKPKD
TRA
Web Browser
NSA Server Web Aplikasi
KSI
DAN Database
PEL Internet/
APO Intranet
RAN

SKPD A SKPD B
Komunikasi Sistem Pemda Provinsi

GUBERNUR
ASIS
TENS Web Browser
Server Web Aplikasi
I DAN
PELA
Database
POR
Internet/
AN Intranet

Pemkab A Pemkab B
Komunikasi Data Nasional
MOHA
DJKD
National SIKD DJKD

Regional Financial Department/


Consolidator

SIPKD
Reg - SIKD

SIPKD – Reg SIKD

Work Unit

SIPKD
IPKD NASIONAL
Kesimpulan
 Kita harus segera menyiapkan pengaturan kerangka
regulasi terkait dengan informasi keuangan daerah yang
akan menjadi bagian dari Informasi Pemerintahan
Daerah.
 Peningkatan kualitas layanan penyediaan data APBD
kepada masyarakat.
 Mendorong efisiensi dalam penggunaan sistem
informasi keuangan daerah, sekaligus mendorong
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Terima Kasih
S U M AT E R A K A L IM A N TA N

IR IA N J AYA

J AVA

Anda mungkin juga menyukai