Anda di halaman 1dari 34

III.

STRUKTUR DAN FUNGSI


MEMBRAN SEL
Senyawa-senyawa penyusun
membran:
1. Lemak / lipid
2. Protein
3. Karbohidrat
I. Lemak/Lipid --- 2 lapis --- ambivalen
- Hidrofilik --- gugus karboksilat
(permukaan)
- Hidrofobik --- molekul hidrokarbon
(dalam)
Jenis dan sifat asam lemak ditentukan oleh:
• Jumlah atom C penyusun
• Jumlah ikatan rangkap
• Gugus reaktif pada rantai hidrokarbon
Asam lemak + gliserol fosfat --- fosfolipid
(fosfotidat) --- penyusun utama sistem membran
II.Protein
polimer asam amino - ikatan peptida -polipeptida
• Membran mengandung 10 – 50 jenis protein dg
BM 10.000 – 250.000 mol
Fungsi Protein dalam membran sebagai:

• pengatur permiabilitas senyawa /ion yg melewati


membran
• Pengenal/reseptor: - hormon, antigen, metabolit,
benda asing (virus, bakteri)
• enzim (biokatalisator) reaksi tertentu pada:
mitokondria, kloroplas, R.E. Golgi, plasmalema.
• sitoskeleton, yaitu pengikat berbagai komponen
di dalam sel dan senyawa ekstraseluler
• penentu ciri sel
Pembagian protein berdasarkan posisinya dalam
membran

Protein perifer --- pada bagian tepi plasma membran.


Dapat dilepaskan dengan : Triton –X, Oxtylglucoside,
Sodium Deoxycholat, Acetyl trimetil amonium bromide,
dan Sodium dodecylsulfat (SDS).

Protein Integral --- terbenam dalam membran


dan asam aminonya bersifat hirofilik.

Protein Transversal --- melintang dari sisi


satu ke sisi yang lainnya.
III. Karbohidrat
Fungsi karbohidrat dalam membran:
mengenal antar sel dan substansi antar sel)

Jenis karbohidrat membaran: polimer sakarida (monosa galaktosa,


glokosamin, dan sialic acid).

Kabohidrat berikatan pada membran secara kovalen, membentuk ikatan

N-glikosidik (pada glikoprotein: Oligosakarida – protein)

O-glikodidik (pada glikolipid: oligosakarida-lipid)


Glikoprotein
Membentuk sugar coating/jaket gula – sisi luar
plasma membran
misal: glycocalyx – pada sel hewan

Fungsi:
1. Menambah stabilitas membran (gula melindungi
protein dari proteinase ekstraseluler)
2. Membantu pelipatan protein membran
(mempertahankan bentuk 3 dimensi protein –
bentuk fungsional optimumnya)
3. Sebagai pengenal/reseptor membran terhadap
molekule ekstraseluler dan pada proses adhesi
sel
Extracellular Matrix Adhesion
Ikatan oligosakarida pada protein membran
Gula Residu AA pd Ikatan
polipeptida
N-asetil Aspargin N-glikosidik
glukosamin
Xilosa Serin O-glikosidik
N-asetil Threonin &serin O-glikosidik
galaktosamin
Galaktosa Hidroksilis O-glikosidik
Arabinosa Hidroksipilin O-glikosidik
KH grup KH grup KH grup
O NH
C O O

CH2 CH2 H 2C CH
asparagin serin treonin
KH grup ik N KH grup ik O
B. Glikolipid
• Pada plasma membran:
- hewan - Tumbuhan
- Protista - kloroplas
• Umumnya KH berikatan pada fosfolipid sfingomielin
– glycoshinolipid - sel saraf
- sel otak
• glikolipid membran berfungsi sebagai:
- stabilator
- reseptor antibodi dan benda asing (virus &
bakteri) --- proses immunisasi
- Antigen pd sel darah merah (penting utk
golongan darah)
C. Sterol – kolesterol
• Polaritas < fosfolipid
hanya pd OH tunggal di ujung cicin kolesterol.
• Gugus Hidroksil (OH) kolesterol berikatan kuat
dg fosfat di permukaan membran yg hidrofilik –
mengurangi gerakan dipermukaan membran.
• Kolesterol dpt mencegah pembekuan membran
pd suhu rendah “plasticizer membran” –
mempertahankan membran dalam kondisi
fungsional (Untuk dapat berfungsi membran
harus dalam keadaan cair).
Contents
Keenceran membran ditentukan oleh:
a. Panjang rantai C, makin panjang rantai C makin tinggi
energi utk meningkatkan keenceran membran karena:
* Luas permukaan asam lemak lebih besar
* Ikatan Vander Waals lebih banyak

b. Jumlah ikatan rangkap asam lemak tak jenuh.


* Ekor asal lemak tertekuk – ikatan Vander Waals
negatif.
* Membran dg kandungan asam lemak tak jenuh yg
tinggi lebih mudah beradaptasi terhadap suhu
rendah.
c. Kandungan kolesterol.
Polaritas kecil --- Gugus OH tunggal pada cincin terujung.
Contents
Fungsi Membran

Mengatur keluar masuknya ion/molekul melalui

Tansport Pasif
Transport Pasif difasilitasi
Transport Aktif
. Transport pasif (difusi & osmosis)

Dasar mekanisme transport pasif adalah difusi.

Difusi: proses fisika yg disebabkan karena adanya energi kinetik


sebagai akibat gerakan konstan setiap atom-atom molekul
yg berbeda pada suhu di atas suhu absolut 0o K (> - 273oC)

Atom berbenturan satu sama lain dengan kekuatan yg


tergantung pada kecepatan gerakannya. Benturan atom
akan menggerak atom ke arah yg sesuai dg sudut
benturannyasehingga terjadilah - difusi dengan arah dari
tempat berkosentrasi tinggi ke tempat berkosentrasi
rendah. Gerakan difusi tidak memerlukan energi

Bila difusi berlansung melalui pembatas semipermiabel --- osmosis


• Pada sistem larutan, solute (zat yang
terlarut) tidak dapat melewati selaput
permiabel terhadap air sehingga akan
menyebabkan terbentuknya tekanan
osmosis bila larut dalam air
• Tekanan osmosis --- besarnya tekanan
yang diperlukan untuk menahan
masuknya molekul-molekul air ke dalam
sistem tersebut dapat dihitung dengan
rumus:
Tekanan osmotik = RTC
R = konstanta gas
T = temperatur absolut
C = kosentrasi larutan
• Membran sel organisme
Selektif diferensial permiabel
- Molekul air dan molekul molekul kecil tak
bermuatan (H2, CO2, O2) dapat keluar masuk sel
melalui fosfolipid membran
- Molekul molekul terlarut lainnya dapat keluar
masuk sel melalui saluran protein (transporter)
yang sesuai (selektif diferensial)
2. Transport pasif air
air dapat melintasi membran dengan kecepatan yang lebih cepat
dari yang seharusnya ( 100 – 1.000 x lebih cepat) karena:
a. Lipid bilayer memiliki pori-pori terbuka yg stabil yg
cukup besar untuk dilewati molekul air
b. Air melewati membran melalui ‘kekecualian’ struktur
membran yg terbentuk saat fosfolipid bergerak
melalui pemampatan (flexing) maupun pembengkokan (bending)
asam lemak fosfolipid yg menyebabkan terbentuknya celah
sementara pada kedua lapis membran yg cukup besar untuk
dilewati molekul air

3. Transport pasif yang difasilitasi --- protein membrane (osmosis)

4. Transport aktif (perlu ATP)


Contents
Contents
Contents
Contents
Contents
Contents

Anda mungkin juga menyukai