Anda di halaman 1dari 48

Oleh :

dr. Sri Wahyu M.Kes


BAGIAN FISIOLOGI
FK UMI
MAKASSAR
Komunikasi Sel adalah kemampuan sel
untuk berkomunikasi dengan sesama sel,
sebagai bentuk koordinasi aktivitas mereka
yang beragam, untuk mempertahankan
homeostasis (keseimbangan tubuh) serta
mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan tubuh agar dapat menjaga
kelangsungan hidup
• Dalam perkembangbiakannya, sel harus
berkomunikasi dengan sel-sel lain dan
lingkungannya. Bentuk komunikasi ini
dinamakan interaksi sel atau komunikasi antar
sel.
• Komunikasi antarsel berlangsung melalui
cara :
1. Komunikasi antar sel Langsung (Interseluler
Signal)
2. Komunikasi antar Sel Tidak Langsung Melalui
Pembawa Pesan Kimiawi)
1. Taut Sel ( Gap Junction)
Dimana Saluran Halus
diantara sitoplasma sel yang
berdekatan menghubungkan langsung
antara sel berinteraksi tanpa pernah
masuk ke cairan ekstrasel

Dapat melakukan komunikasi melalui


molekul-molekul yang menonjol dari
permukaan sel
Ada 4 Cara yaitu :
1. Paraklin
2. Neurotransmitter
3. Hormon
4. Neurohormon
Hormon
Parakrin
• komunikasi yang terjadi dengan
• Komunikasi berupa molekul
dilepaskannya produk-produk
yang dikeluarkan sel berupa
sel ke dalam Cairan Ekstra
hormon & faktor pertumbuhan
Seluler u/ mempengaruhi sel-sel
melalui sirkulasi darah menuju
di sekitarnya yang mungkin
sel target
terletak agak jauh.
(histamin=peradangan)
Neurotransmiter Neurohormon

Komunikasi sel membawa pesan kimiawi


berjarak sangat dekat sebagai respon
terhadap sinyal listrik (potensial aksi) Melakukan komunikasi membawa pesan
yang menyembrangi ruang ekstrasel sel kimiawi melalui darah ke sel sasaran
untuk bekerja di sel sasaran (cth : otot, yang jauh berupa hormon
kelenjar)
Suatu sel target mutlak memiliki reseptor spesifik
yang mengenal dan berikatan dengan signal
kimiawi /molekul.
Reseptor signal molekul yang ada yang sifatnya
hidrofobik berada di dalam sel (intraceluler
receptor protein), sedangkan yang bersifat
hidrofilik berada pada permukaan membran sel
(cell surface receptor protein).
• Gerakan Sel yang terpenting di tubuh adalah di otot rangka,
otot jantung dan otot polos yang mencangkup ± 50 % dari
keseluruhan massa tubuh

• BAGIAN SEL UNTUK PERGERAKAN :


1) Pseudopodium
2) Silia
3) Flagella
4) Otot
1. GERAKAN AMUBOID ; adalah gerakan seluruh sel
yang ditentukan oleh lingkungan sekitarnya,contoh :
pergerakan sel darah putih melalui jaringan khas.

2. GERAKAN SILIA adalah mekanisme gerakan berupa


cambuk pada permukaan sel.
Gerakan Silia ini terjadi hanya pada 2 tempat dalam tubuh
manusia: >> dipermukaan saluran napas dan permukaan tuba
uterina (tuba fallopi). Gerakan silia dipengaruhi oleh adanya
ATPase
Typically,ameboid locomotion begins with protrusion of a pseudopodium from one
end of the cell. The pseudopodium projects far out, away from the cell body, and
partially secures itself in a new tissue area. Then the remainder of the cell is pulled
toward the pseudopodium.
• Dipengaruhi oleh tubulus
ganda tubulus tunggal,
semuanya berhubungan satu
sama lain oleh ikatan protein
(Aksonema)
• Dipengaruhi oleh adanya
ATP
1. Transport pasif
2. Transport aktif
Tergantung dari:
• Struktur membran
• Struktur dan karakteristik dari ion dan
molekul.
• Perbedaan konsentrasi ion dan
molekul.

11/5/20
BASIC PRINCIPLES OF MEMBRANE
TRANSPORT
3 general ways for a solute to cross a membrane:
• Physical move through the lipid bilayer – gases,
steroid hormones , drugs. These molecules move
depend on gradient concentration
• Interact with membrane protein that function as a
sepecific transporter – most small, water-soluble
solutes move this way
• Endocytosis – large molecules, aggregates,
microbes
O2
Small hydrophobic CO2
molecules
N2

H2O
Small uncharged Ethanol
polar molecules
Glycerol

Asam amino
Larger uncharged
polar molecules Glukosa
Nucleotides

H+, Na+
Ion-ion HCO3-, K+
Ca2+, Cl-

The relative permeability of a synthetic lipid bilayer to different


classes of molecules.
• TRANSPORT PASIF à Tdk memerlukan energi,tidak
melawan gradien konsentrasi
• Difusi sederhana
• Difusi fasilitas
• Transport lewat ion channel

• TRANSPORT AKTIF à memerlukan energi & melawan


gradien konsentrasi
• Transport aktif primer
• Transport aktif sekunder
• Terbagi atas dua macam yaitu Difusi dan Osmosis.
Difusi
Merupakan perpindahan zat dari larutan konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah tanpa melalui membran semi permeabel.
Contoh : Tinta yang diteteskan ke dalam air.

Osmosis
Merupakan perpindahan zat dari larutan konsentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi melalui membran semi permeabel.
• Osmosis
Perpindahan air melewati membran semipermiabel (permeabel
terhadap air)
- Bila konsentrasi solut atau solven berbeda
- Air pindah (bersih) sampai konsentrasi solut sama
- Berlangsung secara pasif
• Bergantung pada jumlah partikel dalam larutan.
• Tekanan osmotik = tekanan yang dapat mencengah
perpindahan solven
• Pergerakan air melewati membran sel = bergantung pada
jumlah partikel yang tidak dapat menembus membran sel
• Hipotonis = sel mengembung
• Isotonis = sel tidak berubah ukuran
• Hipertonis = sel mengalami plasmosis = mengerut = krenasi
• Terbagi atas antara lain :
1. Pompa Ion
Transpor ion-ion melewati membran plasma yang
melawan gradien konsentrasi.
2. Kotranspor
Transpor zat yang mengaktifkan transpor zat lain
melewati membran plasma.
3. Endositosis Merupakan proses memasukkan partikel
padat maupun cair melalui membran sel. Endositosis
yang dilakukan sel terbagi atas dua, yaitu :
a. Fagositosis : yang dimasukkan adalah partikel padat.
Contoh sel darah putih menelan bakteri.
b. Pinositosis : yang dimasukkan adalah partikel cair.
Contoh amuba menelan makanannya.
• Kecepatan difusi suatu zat dipengaruhi oleh beberapa
faktor :
1.Permeabilitas membran sel
2.Perbedaan konsentrasi molekul/ion
3.Perbedaan tekanan pada kedua sisi membran
4.Perbedaan potensial listrik pada kedua sisi membran
5.Luas permukaan membran
Passive diffusion Facilitated diffusion

Vmax
Rate of transport

Rate of transport
Concentration gradient Concentration gradient
• Tergantung dari gradien elektrokimia
• Menggunakan Carrier protein spesifik
• Memiliki Transport Maximal (Tmax)
• Tahap-tahap pada difusi fasilitas :
• recognition
• translocation
• release
• recovery
Lipid bilayer

Side 1 Side 2

Recognition

Transport

Release

Recovery
• UNIPORT, single molecule in one directions
Glucose transporter
• SYMPORT, two molecules in one directions
Na–glucose transporter
• ANTIPORT, two molecules in opposite directions
Anion exchanger (Cl–/HCO3–)
Lipid bilayer

Side 1 Side 2

Transporter

Glucose Glucose Uniport

Glucose Glucose
Symport
Na+ Na+
Cl- Cl-
Antiport
HCO3- HCO3-
TRANSPORT AKTIF
• TRANSPORT AKTIF PRIMER
(ATP–DRIVEN)
• Na+–K+ pump (Na+–K+ATPase)
• H+ pump
• TRANSPORT AKTIF SEKUNDER
(ION GRADIENT–DRIVEN)
• Na+ – glucose transporter
• ADP–ATP transporter
• Lactose permease
PS S

(-)

K+ Channel ACh NE Ca2+ Channel

M b

Gi Gs AC

AC, adenylate cyclase enzyme


ACh, acetylcholine ATP cAMP PKA
3,5-AMP, 3,5-adenin monophosphate
phosphorylation
ATP, adenin triphosphate
PDE
cAMP, cyclic adenin monophosphate
Gi, G protein inhibitory
Gs, G protein stimulatory 3,5-AMP
NE, norepinephrine
PDE, phosphodiesterase enzyme
PKA, protein kinase A
• TRANSPORT CO-TRANSPORT
• TRANSPORT COUNTER-TRANSPORT
• Glukosa/asam amino akan ditransport masuk dalam sel
mengikuti masuknya Natrium.

• Natrium yang masuk akibat perbedaan konsentrasi


mengikutkan glukosa atau asam amino ke dalam sel,
meskipun asam amino atau glukosa di dalam sel
konsentrasinya lebih tinggi dari luar sel, tetapi asam
amino atau glukosa ini memakai energi dari Na (akibat
perbedaan konsentrasi Na) à glukosa atau asam amino
ditransport secara transport aktif sekunder co-transport.
• Masuknya ion Na ke dalam sel akan menyebabkan
bahan lain ditransport keluar.
• Contoh : Na-Ca exchange dan Na-H exchange
• Pada Na-Ca exchange à 3 ion Na ke dalam sel untuk
setiap 1 ion Ca yang ditransport keluar sel à menjaga
kadar Ca intrasel, khususnya pada otot jantung sehingga
berperan pada kontraktiitas jantung.
• Fungsi Na-H exchange : mengatur konsentrasi ion Na
dan Hidrogen dalam tubulus proksimal ginjal à mengatur
pH dalam sel.
• Untuk transport partikel-partikel besar, misalnya bakteri
• Transport molekul besar lewat mekanisme :
- Fagositosis (eksositosis, endositosis)
- Pinositosis

• Pinositosis (drinking sel) à yang ditransport adalah


molekul yang mengandung cairan ekstrasel à ditelan
seluruhnya dan terbentuk dalam vesikel pinositik.
• Mekanisme ini sama dengan proses fagositosis, hanya
saja molekul pada fagositosis lebih padat misalnya
bakteri atau bagian sel yang rusak.

Anda mungkin juga menyukai