Anda di halaman 1dari 63

MEKANISME

TRANSPOR DAN
POTENSIAL LISTRIK
MEMBRAN SEL
Oleh :
OLEH:
dr. Lili Irawati,M.Biomed
DR.LILI IRAWATI,M.BIOMED
Bagian Fisika
BAGIAN FISIKA KEDOKTERAN Kedokteran
*

MEMBRAN SEL
berperan dalam pergerakan ion/molekul dari
dalam ataupun dari luar sel.
 Berbagai macam molekul, seperti glukosa,
O2, dan CO2 senantiasa harus melewati
membran sel untuk keluar-masuk sel dalam
proses metabolisme.
STRUKTUR MEMBRAN SEL

Glikoprotein
(mengikat molekul sel tetangga)

Kepala (Fosfat)  Hidrofilik

Ekor (Lipid)  Hidrofobik

Protein integral
(protein yang terbenam)
Protein periferal
(protein menempel)
Jenis-jenis Mekanisme Transpor pada Membran
*

Berdasarkan penggunaan energinya, yakni:


I. Transpor aktif → memerlukan energi
II. Transpor pasif → tdk memerlukan energi.
I. Transpor aktif

Diperlukan:

• Adanya protein pembawa


• Memerlukan energi dlm bentuk ATP
• Memerlukan molekul/ion berikatan dg transporter pd
membran
• Membawa molekul/ion melawan gradien konsentrasi

Transpor aktif dibedakan menjadi 2:


- Transpor aktif primer
- Transpor aktif sekunder.
Transpor aktif primer
• Transporter adalah suatu enzim yg disebut ATPase yg mengkatalisis
pemecahan ATP

Transpor aktif primer:


• Na-K pump, 3 Na+ akan dipompa keluar sel sedang 2 K+
akan dipompa kedalam sel (Na+/K+ ATP ase)
• Ca pump, Ca2+ ATP ase, akan dipompa keluar sel agar
konsentrasi Ca dlm sel rendah
• H+/K+ ATP ase pd sel epitel dlm sal.pencernaan
Terdapat 3 protein pembawa yang
terlibat dalam transpor aktif :
a.    Uniport
• Protein pembawa: pergerakan ion tunggal dalam satu arah,
misalnya : transpor ion Ca2+

b.    Symport
• Protein pembawa : pergerakan 2 jenis ion dalam arah yang sama.
• Misalnya, ion Na+ dan asam amino

c.    Antiport
• Protein pembawa: pergerakan 2 ion pd arah yang berlawanan. Satu ke luar dan yang lain ke
dalam sel.
• Misalnya, pompa Na-K
Gambar. Macam-macam protein pembawa
Tranpor aktif sekunder

mrpk transpor gab. yaitu pengangkutan ion-ion bersama dgn molekul


lain.

Transpor digerakkan scr tidak langsung ol. energi yg tersimpan dlm


btk perbedaan kons. ion antara dua sisi membran yg dihasilkan
ol.transpor aktif primer.

Transport aktif sekunder terdiri dari:


- ko-transpor
- kounter transpor /kontra transpor.
A.    TRANSPOR AKTIF SEKUNDER
KO-TRANSPOR ( SYMPOR)
•  glukosa/asamamino akan ditranspor masuk dalam
sel mengikuti masuknya Na+.
• Ko transpor Na+ meliputi: glukosa, asam amino,
klorida dan iodin.
• Ko transpor Na+ - glukosa tjd selama:
- penyerapan di usus
- penyerapan kembali glukosa di tubuli ginjal
Ko-transpor natrium-asam amino:
• dlm sel epitel sal.usus dan tubuli ginjal selama
penyerapan as.amino ke dlm darah.
• Mekanisme ko-transpor Na+ - as.amino mirip
dg glukosa, kecuali melibatkan protein
pembawa yg berbeda.
B.    TRANSPOR AKTIF SEKUNDER KOUNTER TRANSPOR (ANTIPOR)

• masuknya ion Na+ ke dalam sel akan menyebabkan bahan


lain ditranspor keluar.
Cont: Kounter Na-Ca dan Kounter Na-H .
Kounter Na-Ca
• 3 ion Na+ akan ditranspor kedalam sel untuk setiap 1 ion Ca
yang ditranspor keluar sel,
• utk menjaga kadar Ca intrasel, kontraktilitas otot jantung.

Kounter Na-H
• ion Na+ dan H+ dalam tubulus proksimal ginjal mengatur
pH dalam sel.
Gambar. Transpor aktif sekunder kounter transpor
TRANSPOR VESIKEL
• Cairan yg mengandung partikel besar dan makro
molekul spt: protein
• Tidak dpt melewati membran mll difusi/transpor aktif
→ ditranspor dlm kantong membran disebut vesikel
• Memerlukan energi dlm bentuk ATP
• Mekanisme transpor vesikel termasuk:
- Endositosis
- Eksositosis dan
- Transitosis
1.ENDOSITOSIS
• Menggunakan membran plasma utk masuknya
partikel- partikel padat dan butiran kecil /cairan.
• Terdapat 3 tipe endositosis:
a. PINOSITOSIS
• Endositosis cairan/cell drinking
• Sangat penting dalam sel yaitu: proses absorpsi
spt: reabsorpsi oleh sel epitel tubuli ginjal.
*
Endositosis - pinositosis
b. FAGOSITOSIS
• Atau cell eating yaitu; sel dapat menelan partikel padat
spt: bakteri, jaringan mati, kotoran sel dan benda asing
• Terutama sgt penting utk sel darah putih yg menelan
sel bakteri dan merusaknya
→ Mekanisme pertahanan tubuh terhdp penyakit
Endositosis - Fagositosis
*
c. Endositosis yg dimediasi reseptor
• Zat yg akan ditranspor berikatan dg protein reseptor
spesifik yg ada pd permukaan sel
• Komplek zat-protein reseptor ditelan oleh membran
sel.
• Zat yg ditranspor dg mekanisme ini: besi, kholesterol,
enzim insulin.
2. EKSOSITOSIS
• Proses transpor vesikel yg mengeluarkan zat-zat dr bgn dlm sel ke
luar sel.
• Cara eksositosis:
- Sekresi enzim pencernaan dr pankreas
- Sekresi air susu dr kelenjer mammae
- Hormon
- Neurotransmiter
- Mukus dlm tubuh

• Proses eksositosis memerlukan ion Ca2+


• ↑ion Ca2+ sitosol → mengaktifkan protein yg diperlukan ol.
membran sel dan melepaskan isinya.
*
3. TRANSITOSIS
• Terjadi dlm sel kapiler endotel dan sel epitel intestinal utk
menggerakkan zat-zat melintasi sel mll endositosis dan eksositosis
2. Transpor Membran Pasif
*

• Tidak memerlukan energi


• Molekul-molekul bergerak mengikuti gradien
konsentrasi, gradien elektrik dan gradien tekanan
• Ada 3 macam : Difusi, Osmosis dan Filtrasi
a. Difusi
perpindahan molekul/ion sebagai akibat gerak acak,
dari daerah konstr ↑ → konstr. ↓ hingga mencapai
keseimbangan.
*

Difusi terdiri dr:


1. Difusi sederhana
2. Difusi difasilitasi

1. Difusi sederhana
 Bersifat larut dlm lipid → menembus lipid bilayer

Molekul yg melewati membran ini adalah:


- Zat yg larut dlm lemak (Vit. ADEK, O2,CO2 dan N2)
O2 masuk ke sel, CO2 keluar sel cont; pertukaran gas di paru- paru
- Zat lain yg bermolekul kecil
(etanol,gliserol dan urea)
2. Difusi difasilitasi
*

Difusi dipermudah dengan saluran protein


•Air/ molekul yg larut air melewati membran mll saluran yg
dibentuk oleh protein.
Difusi dipermudah dengan protein pembawa
•protein yg membentuk saluran dan mengikat substansi yg
ditranspor.
•mengangkut polar, misalnya: as amino dan glukosa
•Protein pembawa utk glukosa banyak ditemukan pd:
- sel-sel rangka,
- otot jantung,
- sel-sel lemak dan sel-sel hati,
→ karena sel – sel tsb selalu membutuhkan glukosa utk diubah
mjd energi.
*
B. OSMOSIS
adalah perpindahan air melalui membran permeabel
selektif dari yg lebih encer ke yg lebih pekat.
• Jika kosentrasi lar. diluar sel lebih rendah
dibanding di dalam sel, sel berada dalam lar.
hipotonik.
• Jika kosentrasi lar. diluar sel lebih tinggi dibanding
di dalam sel, sel berada dalam lar. hipertonik.
• Isotonis: lar. yg konst. di luar = lar. di dlm sel
c. FILTRASI
• Pergerakan partikel berdasarkan gradien tekanan →
partikel mll membran dg dorongan tekanan
• Cont; diujung kapiler p.drh, ginjal → pembentukan
urine
POTENSIAL
LISTRIK
MEMBRAN SEL
SEL SEBAGAI SUMBER LISTRIK
Sel : 1. Membran sel
2. Inti
3. Sitoplasma
•  Zat penyusun Sel : Protoplasma tdd:Lipid, protein. KH, air dan
Elektrolit.
• Elektrolit: lar. yg dpt menghantarkan arus listrik krn tdd ion (+)
dan ion (-)
• Elektrolit tubuh antara lain:
- Ion (+) : H+, K+, Na+, Ca++, Fe++, Zn++, dll
- Ion (-): CL-, F-, PO4-3, OH-, SO4-2, dll
Perbedaan konst. ion diluar dg didlm sel 
Perbedaan muatan  Potensial listrik : Potensial
listrik membran.
Komposisi Elektrolit
Intra Sel Elektrolit Ekstra Sel
10 meq/l Na+ 142 meq/l
141 meq/l K+ 5 meq/l
4 meq/l Cl- 103 meq/l
10 meq/l HCO3- 28 meq/l
155 meq/l A- 7 meq/l
7 meq/l pH 7,4 meq/l
SEL SEBAGAI GENERATOR LISTRIK TUBUH
Potensial Membran Istirahat :
Potensial membran pd saat sel berada dlm keadaan
istirahat .
Normal – 70 s/d – 90 mV, diukur dgn Galvanometer
Faktor yg berperan pd potensial membran istirahat:
a.Potensial difusi K+

b.Potensial difusi Na+


c.Pompa Na-K
DASAR BIOLISTRIK

• Biolistrik: kelistrikan di dlm sel / jar. hidup

• Bbg kerja sistem tubuh diatur ol. sistem syaraf 


trmsk sistem pengendali tubuh

• Sel syaraf  sel peka rangsang


Potensial Listrik Sel pada Keadaan yang
Berbeda
“ISTIRAHAT” Beda potensial listrik POLARISASI
Perpindahan ion antar antara ekstrasel dan
ekstrasel dan intrasel intrasel: mantap
(Isoelektris)
(melalui membran sel)

Pasif:
Beda Kadar
+ + + +
_ _ _ _ Na+ Cl- K+ + + + +
_ _ _ _

Beda Muatan Listrik


- 70 mV Na+ Cl- K+
Kemudahan menembus
membran (saluran ion)

Aktif:
 Pompa Na - K

Ekstrasel: Na+ Cl - K+ Intrasel: Na+ Cl - K+


 MEKANIK
RANGSANG  SUHU
 LISTRIK
 KIMIA
PROSES

TRANSDUKSI RESEPTOR
RESPONS

Perubahan Kegiatan Listrik Membran Reseptor

Penghantaran Kegiatan Listrik ke Pusat Saraf


BILA SEL DIRANGSANG?
 TRANSDUKSI RESEPTOR
• Membran akan lebih permeabel, → ion Na ekstrasel masuk ke
intrasel  kenegatifan intrasel berkurang p↓ beda
potensial ekstrasel & intrasel (DEPOLARISASI)
• Depolarisasi akan m↑ permeabilitas membran → mkn banyak
ion Na ekstrasel yg masuk ke intrasel dan depolarisasi mkn >
• Bila peristiwa terus berlanjut, → depolarisasi mencapai
ambang letup → tbtk POTENSIAL AKSI; bila tidak berlanjut
akan kembali ke keadaan istirahat (REPOLARISASI)
• Potensial aksi yang menjalar IMPULS
Potensial Listrik Sel pada Keadaan yang
Berbeda

Beda potensial listrik


“ISTIRAHAT” POLARISASI
Perpindahan ion antar antara ekstrasel dan
ekstrasel dan intrasel intrasel: mantap (Isoelektris)
(melalui membran sel)
Peningkatan beda
HIPER
potensial listrik antara
ekstrasel dan intrasel POLARISASI
DIRANGSANG
Penurunan beda
potensial listrik antara DEPOLARISASI
ekstrasel dan intrasel

Beda potensial listrik


antara ekstrasel dan
PEMULIHAN intrasel ke polarisasi
REPOLARISASI
TAHAP POTENSIAL AKSI
-Polarisasi
-Depolarisasi,
-Repolarisasi
PENJALARAN POTENSIAL AKSI
• Dasar:
- P A dpt tjd di setiap tempat
- merangsang tempat terdekat pd membran

• Proses transmisi depolarisasi disebut impuls


syaraf
• PA menjalar ke seluruh jurusan dr titik
perangsangan
SISTEM SYARAF

a. SSP : otak, MS dan syaraf perifer.

Syaraf perifer :
- Afferen : mengirim inform sensoris ke otak /MS
- Efferen : dari otak/MS ke otot dan kelenjar

b. SSO :
Mengatur organ dlm tubuh spt: jantung, usus dan
kelenjar scr tidak sadar.
Sel syaraf terdiri dari :
• Inti sel
• Dendrit bermyelin dan tanpa myelin
• Akson bermyelin dan tanpa myelin
• Akson dilapisi oleh myelin → isolator.
• Setiap 1 mm myelin terputus oleh nodus Renvier → sangat
konduktiv karena 500 X lebih permeable dari saraf tak
bermyelin.
KELISTRIKAN SYARAF
• Kecepatan impuls saraf:
~ φ serat saraf
-mkn besar φ akson →mkn pendek waktu P A → mkn
cepat penghantarannya
~ ada/ tidaknya myelin
- syaraf bermyelin lbh cepat penghantarannya
dibanding tdk bermyelin
-Myelin = isolator yg baik; kemampuan mengaliri listrik
sgt↓
KONDUKSI PADA AKSON
• Tanpa myelin
- merambat, menyebar
- lambat
• Dengan myelin
- melompat2 lewat nodus Ranvier → SALTATORY CONDUCTION
-P A berjalan antar nodus
-Lebih cepat 50 x
• Keuntungan saltatory conduction
- lebih cepat
- hemat energi
- hemat tempat
- cocok utk impuls frek.tinggi
Potensial Generator Potensial Aksi
(Reseptor)

Akson
Node of Ranvier
Sel Schwann
Penghantaran potensial aksi melalui saraf
bermyelin

Saltatory Conduction

Impuls: potensial aksi yang dihantarkan


PENGHANTARAN IMPULS DI NEURON BERMYELIN
PENGHANTARAN IMPULS DI NEURON

TAK BERMYELIN
Kelistrikan Otot Jantung
- Otot Jantung (miokardium) berbeda dg syaraf dan
otot bergaris.
- Ion Na+ mudah bocor → stlh repolarisasi, ion Na+
akan masuk kembali ke sel → Depolarisasi spontan.
(nilai ambang dan PA tanpa memerlukan rangsangan
dr luar).
- Sekumpulan sel utama yg scr spontan menghasilkan
PA →depolarisasi sel otot miokardium yg sdg
mengalami istirahat → Pace Maker / pemacu jantung
→ frek jntg
SISTEM KONDUKSI JANTUNG
• Sel jantung bersifat outomatisasi
• Sistem kelistrikan jantung dimulai dari nodus sinoatrial (SA
node)
Potensial aksi dibagi 5 fase :
• Fase istirahat (fase 4)
• Fase 0: Depolarisasi cepat
awal PA berupa garis vertical ke atas → lonjakan potensial mencapai +20 mV.

• Fase 1:
masa repolarisasi parsial → potensial kembali dr +20 mV mendekati 0 mV.

• Fase 2 – Plateu :
fase datar → potensial berkisar pd 0 mV.
tjd gerak masuk ion Ca++ utk mengimbangi gerak keluar dr ion K+
• Fase 3:
masa repolarisasi cepat → potensial kembali secara tajam pd tingkat awal yaitu
fase 4
• Otot jantung menganut hukum ‘All or None’ dalam
menanggapi rangsang.
• Ketika ada rangsangan masuk, otot jantung hanya akan
menanggapi rangsangan yang mencapai nilai thresh
hold/nilai ambang
• Rangsangan ini → P A mll peristiwa depolarisasi.
• Depolarisasi tgt pd:
- intensitas impuls
- nilai ambang membran
- konsentrasi ion
• Sinyal Listrik jantung

P : depolarisasi atrium.
Q : defleksi neg. pertama ssdh gel. P, mendahului
defleksi R, → depolarisasi permulaan ventrikel. 
R : defleksi pos. pertama ssdh gel. P → depolarisasi
utama ventrikel.
S : defleksi neg. ssdh defleksi R.
T : repolarisasi ventrikel.
Elektroda
• Elektroda : untuk mengukur PA; dg
memindahkan transmisi ion ke penyalur
elektron
• Elektroda : Perak (Ag) & tembaga (Cu)
Isyarat listrik tubuh
• EMG (Elektromiogram)→ otot
• ENG (Elektroneurogram) → miastenia gravis
• ERG (Elektroretinogram) → perubahan pigmen retina
• EGG (Elektrogastrogram) →gerakan peristaltik
• EEG (Elektroensefalogram) → otak (epilepsi)
• EKG (Elektrokardiogram) → jantung
Referensi:
• Gabriel J.F. 1966. Fisika Kedokteran. Edisi VII. Jakarta: EGC
• Cameron, JR, Skofronick J.G., Grant R.M. 2006. Fisika Tubuh Manusia,
(edisi kedua). Penerjemah: Lamyarni. Jakarta: PT. Sagung Seto
• Guyton, A. C. & Hall, J. E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Jakarta: EGC
• Chalik R. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Cetakan Pertama: hal. 8-21

Anda mungkin juga menyukai