Anda di halaman 1dari 59

PELAYANAN KEPALA DAERAH

ETIKET DAN TATA KRAMA, PENYELENGGARAAN ACARA


RESMI &
MANAJEMEN
OLEHTAMU
: VIP
PULUNG CHAUSAR, S.STP., M.Si
BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

Surabaya, 6 Maret 2024


BIODATA
Lumajang, 27 Desember 1980
SD – SMA : DI LUMAJANG
DIPLOMA IV : SEKOLAH TINGGI PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
STRATA II : UNITOMO
KARIR :
• Sek. Lurah Songgokerto Kec Batu
• Plt Lurah Songgokerto Kec Batu
• Sekretaris Kecamatan Junrejo Kota Batu
• Plt Camat Junrejo Kota Batu
• Kasubbid Ekonomi Bappeda Kota Batu
• Kasubbag umum BKBKessos Kota Batu
• Sekretaris Panwaslu Kota Batu
• Kasubbag Protokol Kota Batu
• Staf Protokol Prov Jatim
• Kasubbag Protokol Und Biro Humpro
• Kabag Protokol
PULUNG CHAUSAR, S.STP, M.Si • Kadis Kepemudaan dan Olahraga Prov. Jatim
• Ka. Biro Adm. Pimpinan Setda Prov. Jatim
• Plt. Karo Pemerintahan Setda Prov. Jatim
PROTOKOL ADALAH …
Wajah Pimpinan

Performance Pimpinan Etalase Instansi

Tempat Orang Berkiblat


PENTINGKAH PROTOKOL ?

Protokol merupakan Etalase


Terdepan suatu Institusi atau
Pemerintah Guna Menjaga
99% Kewibawaan Institusi dan
Pemimpin yang dilayani
PROTOKOL

ETIKA DAN TATA KRAMA MEMILIKI SENI

FOKUS TULUS (PAKAI HATI)


DASAR HUKUM

UU RI NO. 9 TAHUN 2010

TENTANG KEPROTOKOLAN.
Dan ditindak lanjuti oleh Gubernur Jawa Timur
dengan membuat “Pergub No. 22 Tahun
2011”

UU RI NO. 24 TAHUN 2009

TENTANG BENDERA, BAHASA,


DAN LAMBANG NEGARA, SERTA
LAGU KEBANGSAAN.
Etika Keprotokolan
Memberikan rasa hormat kepada
pemimpin adalah bagian dari penge-
tahuan kita tentang etika
Etika Keprotokolan
Tata Busana Pakaian Protokol dan Ajudan harus dapat
menyesuaikan dengan acara dan juga Pimpinan
PROTOKOL
Bertanggung jawab atas suatu acara :

Inisiatif Pengaturan

Kepekaan Penataan

Pengecekan Kerapihan

Kelengkapan Ketertiban
Tugas seorang Protokol cukup berat
karena protokol diatur dalam UU

Kalau Acara berjalan dengan baik,


itu hal yang sudah biasa
Tapi Apabila acara berjalan tidak sempurna
atau ada kesalahan maka tidak sedikit orang
yang menyalahkan
PROTOKOL
Kecepatan dalam mengambil keputusan

Dapat menyesuaikan kondisi lapangan

Bangun kepercayaan diri

Bangun kepedulian
PROTOKOL
Dapat beradaptasi dan mengimplementasikan aturan
keprotokolan

Memahami esensi dari acara keprotokolan

Loyalitas yang proposional

Multi talent, multi tasking serta memiliki


networking yang kuat
Selalu update informasi dan menjunjung
prinsip confidentiality
RUANG LINGKUP

1. TATA TEMPAT

2. TATA UPACARA

3. TATA PENGHORMATAN
TATA TEM-
PAT
URUTAN TATA TEMPAT
UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan

DI IBU KOTA NEGARA DI PROVINSI


a. Presiden RI a. Gubernur
b. Wapres RI b. Wakil Gubernur
c. Mantan Presiden RI dan Mantan Wapres RI c. Mantan Gubernur dan Wakil Gubernur
d. Ketua DPR RI d. Ketua DPRD Provinsi
e. Ketua DPD RI e. Kepala Perwakilan Konsuler Negara Asing di daerah
f. Ketua BPK RI f. Wakil Ketua DPRD Provinsi
g. Ketua MA RI g. Sekretaris Daerah, Pangdam, Kapolda, Kajati, dan yang
h. Ketua MK RI disetarakan oleh Provinsi
i. Ketua KY RI h. Pemimpin Parpol di Provinsi
j. Perintis Pergerakan Kebangsaan/Kemerdekaan i. Anggota DPRD Provinsi
k. Dubes/Kepala Perwakilan Negara Asing, dst j. Bupati/Walikota
k. Ka. BPK Daerah, Ka. Kanwil BI, Ketua KPU, dst
PROVINSI

a. Gubernur;
b. Wakil Gubernur; a. Pemimpin Parpol di Provinsi yang memiliki
c. Mantan Gubernur & Mantan Wagub; Wakil DPRD;
d. Ketua DPRD Provinsi; b. Anggota DPRD;
e. Kepala Perwakilan Konsuler Negara c. Bupati/Walikota;
Asing di Daerah; d. Kepala Kantor Perwakilan BPK, Kapala Kantor
f. Wakil Ketua DPRD Provinsi; Perwakilan BI, Ketua KPU;
g. Sekda, Pangdam/Panglima, & Kapolda, e. Toga, Pemuka Adat dan Tokoh Masyarakat;
KPT, KPTUN, KPTA dan Kajati di f. Ketua DPRD Kab/Kota;
Provinsi, Eselon I; g. Wabup/Wawali Wakil Ketua DPRD Kab/Kota.
FORKOPIMDA
FORKOPIMDA PLUS

FORKOPIMDA INTI 1. DANKODIKLAT AL

1. GUBERNUR JATIM 2. PANGKOARMADA II

2. KETUA DPRD PROVINSI JATIM 3. PANGDIV II KOSTRAD

3. PANGDAM V/BRAWIJAYA 4. GUBERNUR AAL

4. KAPOLDA JATIM 5. DANPUSPENERBAL

5. KEPALA KEJAKSAAN TINGGI JATIM 6. KEPALA PENGADILAN TINGGI AGAMA

6. KEPALA PENGADILAN TINGGI 7. KEPALA PENGADILAN TINGGI TATA USAHA

7. KABINDA JATIM NEGARA


8. DANLANUD MULJONO (KOLONEL)
(FORKOPIMDA KOTA SURABAYA)
SETIAP ADA KEGIATAN PUSAT YANG ADA DI JATIM
DAN DIHADIRI GUBERNUR HARUS DIPERHATIKAN

POSISI GUBERNUR KENDARAAN GUBERNUR

TEMPAT DUDUK PERAN GUBERNUR


GUBERNUR
ACARA

ACARA KENEGARAAN ACARA RESMI


dilaksanakan oleh panitia negara secara terpusat, dihadiri adalah acara yang diatur & dilaksanakan oleh pemerintah
oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta Pejabat atau lembaga negara dalam melaksanakan tugas & fungsi
Negara & undangan lain. tertentu & dihadiri oleh Pejabat Negara dan/atau Pejabat
Pemerintahan serta undangan lain.
LAYOUT ACARA RESMI
Acara Resmi baik didalam gedung ataupun diluar Gedung memiliki
berbagai style atau penempatan, antara lain :

THEATHER STYLE

CLASS ROOM STYLE

ROUNDTABLE STYLE

STANDING CEREMONY
1. LAYOUT DUDUK DALAM RAPAT
8 6 4 2 1 3 5 7 9

2. LAYOUT DUDUK BERHADAPAN DENGAN PIMPINAN


PIMPINAN

DST. 5 3 1 2 4 DST
LAYOUT ACARA RAPAT
3. DUDUK BERHADAPAN PADA MEJA MELINTANG
7 3 1 5 9

10 6 2 4 8

4. DUDUK BERHADAPAN MEJA PANJANG MEMBUJUR


LAYOUT ACARA RAPAT
5. DUDUK DALAM MEJA BULAT

6. DUDUK DALAM MEJA OVAL


ATURAN TATA TEMPAT

• Yang dianggap orang dengan preceance atau tata urutan yang pertama/paling tinggi adalah mereka
yang mempunyai urutan paling depan atau mendahului
• Jika mereka berjajar, maka biasanya sebelah kanan dari orang yang berpreceance paling utama,
dianggap lebih tinggi dari tempat sebelah kiri.
TATA TEMPAT

Penempatan Pejabat dan Istri Pejabat sangat penting karena istri Pejabat bagian
memberikan pelayanana Keprotokolan terutama penataan tata tempat
ATURAN TATA TEMPAT ACARA
1. Jika menghadap meja, maka yang dianggap tempat pertama adalah yang menghadap pintu keluar, dan tempat terakhir adalah yang paling
dekat pintu keluar
2. Dalam pengaturan tempat suatu jajaran (dari sisi ke sisi) yaitu bila orang itu berjajar pada garis yang sama, maka tempat sebelah kanan
diluar atau tempat paling tengah, yang pertama tergantung keadaannya :
1. Bila ada dua orang, yang kanan adalah yang pertama(2.1)
2. Bila ada tiga orang, yang ditengah adalah yang pertama(3.1.2)
3. Bila ada empat orang, maka Urutannya adalah( 4.2.1.3)
4. Bila ada lima orang maka urutannya adalah (5.3.1.2.4)
5. Bila ada enam orang atau lebih, dapatlah diterapkan prinsip yang sama menurut nomornya itu genap atau ganjil

4 2 1 3 5
Contoh Tata Logo dan Kalimat pada
Prasasti Peresmian
90 CM

60 CM
Contoh Tata Logo dan Kalimat pada
Backdrop (Ada Foto dan Tanpa Foto Pimpinan)
ACARA RESMI
 Pembukaan Rapat kerja
 Peresmian
 Pelantikan Pejabat
 Penandatanganan MOU
 Upacara bendera atau bukan
upacara bendera
 Launching
 Pembukaan Pameran
 Peninjauan / Kunker

30
KELENGKAPAN PANGGUNG ACARA RESMI

KELENGKAPAN ACARA NORMAL MENGGUNAKAN BENDERA ORGANISASI

PENGALUNAN MEDALI PENGHARGAAN PERESMIAN/GRAND LAUNCHING


SUSUNAN ACARA
Konsep Susunan Acara Resmi Gubernur Jawa Timur
Susunan Acara Resmi Pemprov. Jatim

I. Acara Pendahuluan
Penyerahan Santunan Kepada Anak yatim
(Diiringi oleh Hadrah secara Live)
II. Acara Pokok
a. Lagu Kebangsaan Indoensia Raya
b. Pembukaan Mc
c. Laporan Panitia Pelaksana
d. Penyerahan atau dll
e. Sambutan Gubernur Sekaligus membukan Acara
f. Pembacaan Doa
III. Penutup / Tambahan
Peninjauan dll
LAY OUT ACARA
THEATER STYLE, SELURUH UNDANGAN MENGHADAP
PANGGUNG UTAMA

PEJABAT YANG MELANTIK MAUPUN YANG DILANTIK


BERDIRI PADA SAAT PENGUCAPAN SUMPAH/JANJI JABATAN

ROHANIAWAN BERDIRI DIBELAKANG ATAU SEBELAH KANAN


ATAU KIRI PEJABAT YANG AKAN DILANTIK
SUSUNAN ACARA
PASAL 8 PERPRES NO. 16 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELANTIKAN

1. MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA


2. PEMBCAAN KEPUTUSAN PRESIDEN ATAU PEMBACAAN
KEPUTUSAN MENTERI
3. PENGUCAPAN SUMPAH/JANJI JABATAN DIPANDU OLEH
PEJABAT YANG MELANTIK
4. PENANDATANGANAN BERITA ACARA PENGUCAPAN
SUMPAH/JANJI JABATAN DAN
5. PEMASANGAN TANDA PANGKAT JABATAN, PENYEMATAN
TANDA JABATAN, DAN PENYERAHAN KEPUTUSAN
PRESIDEN ATAU KEPUTUSAN MENTERI
6. KATA-KATA PELANTIKAN OLEH PEJABAT YANG MELANTIK
7. PENANDATANGANAN PAKTA INTEGRITAS
8. SAMBUTAN PEJABAT YANG MELANTIK
9. PEMBACAAN DOA
10. PENUTUP
LAY OUT ACARA
TATA UPACARA
3. TATA PENGHORMATAN
TATA UPACARA
1. UPACARA
BENDERA

2. UPACARA
BUKAN
BENDERA
TATA UPACARA
UPACARA BENDERA
HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI
KEMERDEKAAN RI

HARI BESAR NASIONAL

HARI ULANG TAHUN LAHIRNYA


LEMBAGA NEGARA

HARI LAHIRNYA INSTANSI PEMER-


INTAH

HARI ULANG TAHUN LAHIRNYA


PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
A. TATA URUTAN UPACARA BENDERA B. TATA BENDERA UPACARA

1. pengibaran bendera negara diiringi 1. bendera dikibarkan sampai


dengan lagu kebangsaan Indonesia dengan saat matahari
Raya; terbenam
2. mengheningkan cipta; 2. tiang bendera didirikan di
3. pembacaan naskah Pancasila; tempat upacara
4. pembacaan Pembukaan 3. penghormatan pada saat
Undang-Undang Dasar Negara pengibaran atau penurunan
Republik Indonesia Tahun 1945; bendera.
5. pembacaan doa.
TATA UPACARA
KELENGKAPAN, PERLENGKAPAN DAN LANGKAH PERSIA-
PAN

1. KELENGKAPAN UPACARA
Pejabat/Pelaku/Petugas Dalam Suatu Upacara Yaitu: Inspektur Upacara; Koman-
dan Upacara; Perwira Upacara, Peserta Upacara, Pembawa Naskah, Pembaca
Naskah, Dan Pembawa Acara.

2. PERLENGKAPAN UPACARA
Segala sesuatu yang berkenaan urusan logistik dan peralatan Upacara. Meliputi :
Bendera; Tiang Bendera dengan Tali; Mimbar Upacara; Naskah Proklamasi;
Naskah Pancasila; Naskah Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945; Dan Teks Doa.

3. LANGKAH PERSIAPAN
Menyusun Acara, Lay Out/Seating Arrangement, Juklak Upacara, Jenis
Pakaian Upacara, Gladi, Koordinasi, Monitoring,antisipasi (Kordiman),
Dan Check & Recheck.

40
TATA UPACARA
UPACARA BENDERA
Tata urutan upacara bendera dalam
rangka peringatan hari ulang tahun
proklamasi kemerdekaan Republik
sekurang-kurangnya meliputi:
a. pengibaran bendera negara diiringi
dengan lagu kebangsaan Indonesia
Raya;
b. mengheningkan cipta;
c. mengenang detik-detik Proklamasi
diiringi dengan tembakan meriam,
sirine, bedug, lonceng gereja dan lain-
lain selama satu menit;
d. pembacaan Teks Proklamasi; dan
e. pembacaan doa.
TATA UPACARA
1. ACARA PENDAHULUAN

Acara persiapan, adalah bagian awal dari suatu upacara yang meliputi
persiapan dilapangan upacara di pimpin Komandan Upacara, dan
tibanya Irup yg didahului laporan Perwira Upacara.

2. ACARA POKOK
Materi acara yg dilaksanakan / di pimpin Irup yg kegiatannya di
mulai dari dan di akhiri dengan penghormatan peserta upacara.
(Sekurang – kurangnya meliputi : Pengibaran Bendera Negara
Diiringi Dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Mengheningkan
Cipta, Pembacaan Naskah Pancasila, Pembacaan Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Pembacaan Doa.

3. ACARA PENUTUP

Kegiatan akhir dari suatu upacara yg di pimpin oleh Danup. Irup


Kembali ke tenda VIP. Danup membubarkan barisan upacara.
4. ACARA TAMBAHAN

Adalah kegiatan acara setelah acara pokok dimana Irup menyaksikan


atau melaksanakannya.
C. TATA LAGU KEBANGSAAN UPACARA BENDERA

1. Pengibaran dan Penurunan Bendera


diiringi Lagu Kebangsaan
2. Lagu Kebangsaan dilakukan oleh
Korps Musik/Genderang dan/atau
Sangkakala
3. Seluruh Peserta berdiri dengan sikap
sempurna dan Memberikan Penghormatan
4. Tidak dibenarkan Menggunakan Musik dari Alat Rekam
D. TATA PAKAIAN

ACARA KENE-
ACARA RESMI
GARAAN

PAKAIAN
PSL SIPIL HAR-
IAN

PAKAIAN PAKAIAN
DINAS SIPIL RESMI

PAKAIAN
KEBESARAN /
PAKAIAN NA-
SIONAL

PAKAIAN DI-
NAS UPACARA

44
TATA CARA UPACARA BUKAN
BENDERA (APEL PAGI)

1. Pasukan disiapkan Di tempat Upacara/ Apel


2. Gubernur/Pembina Apel datang disambut MC
3. Arahan Pembina Apel
4. Pembacaan Do’a
5. Apel Selesai dilanjutkan Penutup MC
TATA3. TATA PENGHORMATAN

PENGHORMATAN
TATA PENGHORMATAN
• (1) Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan
negara asing dan/atau organisasi internasional, serta
Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan
atau Acara Resmi mendapat penghormatan.
• (2) Penghormatan meliputi:
• a. penghormatan dengan bendera negara;
• b. penghormatan dengan lagu kebangsaan; dan/atau
• c. bentuk penghormatan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

• (3) Tata penghormatan dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan.
TATA PENGHORMATAN

TATA PENGHORMATAN TATA PENGHORMATAN


Pemberian Penghormatan kepada Tata cara menggunakan pakaian
Tamu Negara. disaat tertentu yang sifatnya resmi
bagian dari Penghormatan

Tata Penghormatan termasuk dalam tata penghormatan busana, pakaian kita harus sesuaikan dengan tamu.
Apabila seperti contoh, Dubes menggunakan PSL maka kita juga menggunakan pakaian yang sama untuk
menghormati tamu
Contoh Penempatan Audiensi Tamu Negara Asing
(Penempatan terhadap Tamu juga merupakan contoh Penghor-
matan)
Contoh Penempatan Audiensi Tamu Negara Asing
DUBES AUSTRIA
TATA PENGHORMATAN
TERHADAP PAKAIAN ATAU BUSANA
TATA PAKAIAN DALAM KEPROTOKOLAN

SIPIL TNI / POLRI KETERANGAN

Kegiatan Harian / Acara


PDH PDH
semi resmi

Acara Resmi / Upacara


PSH PDU IV
bukan Upacara Bendera

Acara Resmi / Rapat


PSR/ PKJ PDU III
Resmi

Acara Resmi Kenegaraan


PSL PDU I
TATA PENGHORMATAN

PENGHORMATAN TERHADAP LAMBANG, DAN BENDERA


TATA PENGHORMATAN
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya…………

• Harus Dinyanyikan setiap acara resmi


• Diperdengarkan langsung
• Tidak boleh menggunakan kaset atau rekaman (harus live)
• dinyanyikan secara bersama sama
• Saat dinyanyikan harus berdiri tegap
TATA URUTAN PENGAWALAN VIP

1. PATWAL
2. KENDARAAN VIP (GUBERNUR)
3. KENDARAAN WALPRI
4. KENDARAAN KA. BIRO ADM. PIMPINAN
5. KENDARAAN KA. BIRO UMUM
6. PIMPINAN ESELON II

54
CONTOH SOPP

55
56
57
KESIMPULAN

- AWALI SEBELUM ACARA DENGAN BRIEFING TERLEBIH DAHULU UNTUK


PEMBAGIAN TUGAS
- SELALU UPDATE SEGALA INFORMASI
- FLEKSIBILITAS DAN RESPONSIF
- AMBILAH KEPUTUSAN YANG BERDASAR DENGAN ATURAN
- JANGAN LUPAKAN APA ITU TELITI, PEKA DAN OPTIMIS

“SALAM OPTIMIS JATIM BANGKIT. TERUS MELAJU”


Thank you

Anda mungkin juga menyukai