TENTANG KEPROTOKOLAN.
Dan ditindak lanjuti oleh Gubernur Jawa Timur
dengan membuat “Pergub No. 22 Tahun
2011”
Inisiatif Pengaturan
Kepekaan Penataan
Pengecekan Kerapihan
Kelengkapan Ketertiban
Tugas seorang Protokol cukup berat
karena protokol diatur dalam UU
Bangun kepedulian
PROTOKOL
Dapat beradaptasi dan mengimplementasikan aturan
keprotokolan
1. TATA TEMPAT
2. TATA UPACARA
3. TATA PENGHORMATAN
TATA TEM-
PAT
URUTAN TATA TEMPAT
UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan
a. Gubernur;
b. Wakil Gubernur; a. Pemimpin Parpol di Provinsi yang memiliki
c. Mantan Gubernur & Mantan Wagub; Wakil DPRD;
d. Ketua DPRD Provinsi; b. Anggota DPRD;
e. Kepala Perwakilan Konsuler Negara c. Bupati/Walikota;
Asing di Daerah; d. Kepala Kantor Perwakilan BPK, Kapala Kantor
f. Wakil Ketua DPRD Provinsi; Perwakilan BI, Ketua KPU;
g. Sekda, Pangdam/Panglima, & Kapolda, e. Toga, Pemuka Adat dan Tokoh Masyarakat;
KPT, KPTUN, KPTA dan Kajati di f. Ketua DPRD Kab/Kota;
Provinsi, Eselon I; g. Wabup/Wawali Wakil Ketua DPRD Kab/Kota.
FORKOPIMDA
FORKOPIMDA PLUS
THEATHER STYLE
ROUNDTABLE STYLE
STANDING CEREMONY
1. LAYOUT DUDUK DALAM RAPAT
8 6 4 2 1 3 5 7 9
DST. 5 3 1 2 4 DST
LAYOUT ACARA RAPAT
3. DUDUK BERHADAPAN PADA MEJA MELINTANG
7 3 1 5 9
10 6 2 4 8
• Yang dianggap orang dengan preceance atau tata urutan yang pertama/paling tinggi adalah mereka
yang mempunyai urutan paling depan atau mendahului
• Jika mereka berjajar, maka biasanya sebelah kanan dari orang yang berpreceance paling utama,
dianggap lebih tinggi dari tempat sebelah kiri.
TATA TEMPAT
Penempatan Pejabat dan Istri Pejabat sangat penting karena istri Pejabat bagian
memberikan pelayanana Keprotokolan terutama penataan tata tempat
ATURAN TATA TEMPAT ACARA
1. Jika menghadap meja, maka yang dianggap tempat pertama adalah yang menghadap pintu keluar, dan tempat terakhir adalah yang paling
dekat pintu keluar
2. Dalam pengaturan tempat suatu jajaran (dari sisi ke sisi) yaitu bila orang itu berjajar pada garis yang sama, maka tempat sebelah kanan
diluar atau tempat paling tengah, yang pertama tergantung keadaannya :
1. Bila ada dua orang, yang kanan adalah yang pertama(2.1)
2. Bila ada tiga orang, yang ditengah adalah yang pertama(3.1.2)
3. Bila ada empat orang, maka Urutannya adalah( 4.2.1.3)
4. Bila ada lima orang maka urutannya adalah (5.3.1.2.4)
5. Bila ada enam orang atau lebih, dapatlah diterapkan prinsip yang sama menurut nomornya itu genap atau ganjil
4 2 1 3 5
Contoh Tata Logo dan Kalimat pada
Prasasti Peresmian
90 CM
60 CM
Contoh Tata Logo dan Kalimat pada
Backdrop (Ada Foto dan Tanpa Foto Pimpinan)
ACARA RESMI
Pembukaan Rapat kerja
Peresmian
Pelantikan Pejabat
Penandatanganan MOU
Upacara bendera atau bukan
upacara bendera
Launching
Pembukaan Pameran
Peninjauan / Kunker
30
KELENGKAPAN PANGGUNG ACARA RESMI
I. Acara Pendahuluan
Penyerahan Santunan Kepada Anak yatim
(Diiringi oleh Hadrah secara Live)
II. Acara Pokok
a. Lagu Kebangsaan Indoensia Raya
b. Pembukaan Mc
c. Laporan Panitia Pelaksana
d. Penyerahan atau dll
e. Sambutan Gubernur Sekaligus membukan Acara
f. Pembacaan Doa
III. Penutup / Tambahan
Peninjauan dll
LAY OUT ACARA
THEATER STYLE, SELURUH UNDANGAN MENGHADAP
PANGGUNG UTAMA
2. UPACARA
BUKAN
BENDERA
TATA UPACARA
UPACARA BENDERA
HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI
KEMERDEKAAN RI
1. KELENGKAPAN UPACARA
Pejabat/Pelaku/Petugas Dalam Suatu Upacara Yaitu: Inspektur Upacara; Koman-
dan Upacara; Perwira Upacara, Peserta Upacara, Pembawa Naskah, Pembaca
Naskah, Dan Pembawa Acara.
2. PERLENGKAPAN UPACARA
Segala sesuatu yang berkenaan urusan logistik dan peralatan Upacara. Meliputi :
Bendera; Tiang Bendera dengan Tali; Mimbar Upacara; Naskah Proklamasi;
Naskah Pancasila; Naskah Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945; Dan Teks Doa.
3. LANGKAH PERSIAPAN
Menyusun Acara, Lay Out/Seating Arrangement, Juklak Upacara, Jenis
Pakaian Upacara, Gladi, Koordinasi, Monitoring,antisipasi (Kordiman),
Dan Check & Recheck.
40
TATA UPACARA
UPACARA BENDERA
Tata urutan upacara bendera dalam
rangka peringatan hari ulang tahun
proklamasi kemerdekaan Republik
sekurang-kurangnya meliputi:
a. pengibaran bendera negara diiringi
dengan lagu kebangsaan Indonesia
Raya;
b. mengheningkan cipta;
c. mengenang detik-detik Proklamasi
diiringi dengan tembakan meriam,
sirine, bedug, lonceng gereja dan lain-
lain selama satu menit;
d. pembacaan Teks Proklamasi; dan
e. pembacaan doa.
TATA UPACARA
1. ACARA PENDAHULUAN
Acara persiapan, adalah bagian awal dari suatu upacara yang meliputi
persiapan dilapangan upacara di pimpin Komandan Upacara, dan
tibanya Irup yg didahului laporan Perwira Upacara.
2. ACARA POKOK
Materi acara yg dilaksanakan / di pimpin Irup yg kegiatannya di
mulai dari dan di akhiri dengan penghormatan peserta upacara.
(Sekurang – kurangnya meliputi : Pengibaran Bendera Negara
Diiringi Dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Mengheningkan
Cipta, Pembacaan Naskah Pancasila, Pembacaan Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Pembacaan Doa.
3. ACARA PENUTUP
ACARA KENE-
ACARA RESMI
GARAAN
PAKAIAN
PSL SIPIL HAR-
IAN
PAKAIAN PAKAIAN
DINAS SIPIL RESMI
PAKAIAN
KEBESARAN /
PAKAIAN NA-
SIONAL
PAKAIAN DI-
NAS UPACARA
44
TATA CARA UPACARA BUKAN
BENDERA (APEL PAGI)
PENGHORMATAN
TATA PENGHORMATAN
• (1) Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan
negara asing dan/atau organisasi internasional, serta
Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan
atau Acara Resmi mendapat penghormatan.
• (2) Penghormatan meliputi:
• a. penghormatan dengan bendera negara;
• b. penghormatan dengan lagu kebangsaan; dan/atau
• c. bentuk penghormatan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tata Penghormatan termasuk dalam tata penghormatan busana, pakaian kita harus sesuaikan dengan tamu.
Apabila seperti contoh, Dubes menggunakan PSL maka kita juga menggunakan pakaian yang sama untuk
menghormati tamu
Contoh Penempatan Audiensi Tamu Negara Asing
(Penempatan terhadap Tamu juga merupakan contoh Penghor-
matan)
Contoh Penempatan Audiensi Tamu Negara Asing
DUBES AUSTRIA
TATA PENGHORMATAN
TERHADAP PAKAIAN ATAU BUSANA
TATA PAKAIAN DALAM KEPROTOKOLAN
1. PATWAL
2. KENDARAAN VIP (GUBERNUR)
3. KENDARAAN WALPRI
4. KENDARAAN KA. BIRO ADM. PIMPINAN
5. KENDARAAN KA. BIRO UMUM
6. PIMPINAN ESELON II
54
CONTOH SOPP
55
56
57
KESIMPULAN